Satu minggu kemudian, suami dari Fallin Ma- Edzar Gao kembali ke kediaman larut malam. Dia disambut oleh, seorang wanita berpakaian pelayan yang juga merupakan pengasuh putranya. “ Selamat datang, Tuan. Anda sudah bekerja keras! “
“Kenapa kau belum tidur larut malam seperti ini?”
“Saya belum mengantuk. Tuan, apa anda ingin saya buatkan teh seperti biasa?”
“Ya, tolong ya. Antarkan tehnya dan juga, aku ingin kau melaporkan semua hal yang terjadi selama aku pergi!”
“Tentu, Tuan!”
“Pengasuh Ye, apa kau pelayan pribadi suamiku atau pengasuh Tuan Muda Gao? Bukan tugasmu untuk menyambut tuan besar.”
Fallin Ma tiba-tiba datang dan menegur tindakan pengasuh putranya itu. Ia tahu tentang kedekatan suaminya dan wanita cantik itu. Edzar Gao tidak menyukai teguran istrinya itu.
“Fallin Ma, apa salahnya baginya untuk menyambutku? Istriku saja tidak pernah melakukannya.”
“Maafkan saya, Nyonya!” Wanita cantik dengan figure asia itu segera membungkuk.
Fallin Ma mengabaikan permint aan maaf dari pengasuh Ye. Dia memfokuskan pandangan pada suaminya yang sedang membujuk pengasuh Ye untuk tidak membungkuk. “ Suamiku, ada yang ingin aku bicarakan! ”
“Bisakah kau membicarakannya lain waktu? Ini sudah malam, sudah waktunya untuk tidur dan aku sangat lelah!”
Edzar Gao meminta pengasuh Ye membuatkannya teh sebelum dia melangkah pergi ke kamarnya dan melewati Fallin Ma. Wanita cantik tanpa ekspresi itu menahan tangan suaminya, Edzar Gao berhenti. Dia sedikit terkejut dengan sentuhan fisik yang tiba-tiba ini.
“ Aku perlu bicara denganmu sekarang!” Fallin Ma ingin segera menyelesaikan urusannya ini.
“Baiklah!”
***
“Suamiku, aku ingin pergi ke Negara F.”
“Apa kau ingin berlibur ke sana? Jika kau ingin aku ikut denganmu, aku tidak bisa.”
“Tidak, aku bukan ingin berlibur, tetapi aku akan menetap disana.”
“Apa? Fallin Ma, kau adalah nyonya besar Gao, kau memiliki banyak tugas dan kau ingin pergi begitu saja?”
“Aku tahu itu, tetapi aku telah menyelesaikan tugas utamaku. Aku telah memberikan pewaris untuk keluarga Gao. Tugas yang lainnya, kau bisa minta orang lain menggantikanku.”
“Kau memang telah memberikanku pewaris, tetapi Halbert Gao masih muda, kau masih memiliki tugas penting untuk berperan sebagai ibu disisinya, " ucap Edzar Gao dengan nada dingin.
"Bukankah ada pengasuh kesayanganmu itu? Dia bisa menggantikanku. Bukankah kau mengharapkannya untuk-
"Fallin Ma, jangan bicara omong kosong! Apa tujuanmu pergi ke Negara F? Jika hanya ingin mengagumi kota di Negara F maka-"
“Tidak, bukan hanya seperti itu. Aku ingin meraih kebahagiaanku dan mewujudkan impianku. ”
“Kebahagiaan? Aku akan memberikan uang belanja tambahan, gaun, perhiasan, dan mengadakan pesta mewah. Tidakkah ini cukup untuk memberimu kebahagiaan? Tidak perlu untuk pergi ke negara F dan juga untuk impianmu itu, apapun itu lupakan saja dan fokuslah dengan tugasmu sebagai nyonya besar. “
“Tidak! Aku tidak akan mengubah keputusanku walaupun kau memberi semua harta keluarga Gao padaku. Aku juga tidak ingin melepaskan impianku.“
“Tuan besar Edzar Gao, aku melepas statusku sebagai nyonya besar Gao. Ayo, kita berpisah!”
Fallin Ma meletakkan sebuah dokumen di meja Edzar Gao. Pria itu membeku, tidak menyangka wanita ini, yang telah melakukan segala cara untuk menjadi istrinya kini meminta untuk berpisah. Harga dirinya sebagai seorang pria menolak menerima kenyataan ini.
“ Aku tidak menerima perceraian.”
“Aku tidak peduli tuan besar Gao menerima atau tidak, tetapi aku tidak akan mengubah keputusanku. Aku akan tetap pergi, meskipun tanpa persetujuan darimu!”
Knock Knock Knock
“Permisi!”
Pengasuh Ye membawa nampan yang berisi segelas teh. Wanita itu terlihat ragu-ragu untuk masuk karena merasakan udara dingin yang menekan di dalam. Fallin Ma mengakhiri pembicaraan dengan Edzar Gao. “Aku sudah menyelesaikan apa yang ingin aku katakan, aku tidak akan mengganggu kalian berdua."
“Tentang tugasku, kau bisa mulai meminta kekasihmu mengerjakannya. Dia akan menjadi nyonya besar Gao bukan?”
“Fallin Ma, KAU!”
“Tolong kendalikan amarahmu! Kekasih kecilmu akan ketakutan. Saya permisi, Tuan Besar Gao.”
Fallin Ma berjalan melewati pengasuh Ye yang bernama lengkap Ye Meyleen. Pengasuh Ye menawarkan untuk membuatkan teh pada Fallin Ma. “ Tidak perlu untuk melayaniku, kau lakukan saja tugasmu melayani anak dan ayah.” Fallin Ma mengucapkannya tanpa memandangnya.
Ye Meyleen mendekati Edzar Gao dan meletakan minumannya. Wanita cantik itu awalnya ingin melaporkan kegiatan Halbert Gao, tetapi melihat ekspresi kemarahan dan kelelahan di wajah tuannya, dia mengurungkan niatnya. “Silahkan tuan, saya permisi! “
“Tunggu! Ye Meyleen, tolong ambilkan wine untukku!”
“Tuan, minum tidak akan menyelesaikan masalah anda. Saya tidak tahu masalah apa yang terjadi pada anda dan nyonya, tetapi lebih baik untuk-“
“Ye Meyleen, aku pusing dan lelah sekarang ini. Aku hanya ingin minum, kau bisa kembali setelah memberikanku minuman. ” Halbert Gao merasa dirinya akan meledak, dia sangat lelah tetapi Fallin Ma justru menambah masalah,
“Tuan besar Gao, saya akan menjadi teman anda dan mendengar masalah anda, mungkin saya tidak banyak membantu, tetapi mencurahkan isi hati anda kepada orang lain lebih baik dibandingkan menekan perasaan anda dengan minuman alkohol.”
“Aku berjanji akan menjaga rahasiamu, apa kau tidak mempercayai temanmu ini, Ed ?”
“Tentu saja, aku mempercayaimu, Mey!”
***
“Fallin Ma, kau tetap nekat pergi walaupun aku tidak menyetujuinya?”
Edzar Gao awalnya ingin kembali berdiskusi dengan istrinya ini, tetapi ketika dia pergi ke kamar, wanita itu sudah keluar dengan koper besar. Ia mengabaikan apapun yang dikatakan Edzar Gao dan berjalan menarik kopernya. Edzar Gao memanggil namanya dengan kesal.
“FALLIN MA!”
“Jangan halangi aku. Aku sudah katakan padamu, aku tidak akan mengubah keputusanku apapun keputusanmu.”
“Jika kau nekat melangkah keluar, maka kau akan sepenuhnya kehilangan statusmu sebagai keluarga Gao”
“Kau akan kehilangan semua fasilitasmu dan dukungan dari keluarga Gao.“
“Aku tidak membutuhkan dukungan dari keluarga Gao dan juga aku tidak lagi membutuhkan fasilitas yang kau berikan. Aku sudah mengatakan bahwa aku akan melepaskan statusku sebagai madam Gao.” Fallin Ma menanggapi ancaman Edzar Gao dengan santai tanpa memandang ke arahnya.
“Kau yakin akan melepaskan statusmu begitu saja, setelah ayahmu itu melakukan berbagai cara licik agar kau mendapat posisi keluarga Gao!”
Fallin Ma tidak menanggapi sindiran Edzar Gao, dia tetap berjalan lurus tanpa melihat ke belakang. Ia semakin dekat dengan pintu keluar. Edzar Gao meminta para pelayan menghentikan Fallin Ma, tetapi mereka semua dapat didorong dengan mudah. Fallin Ma merasa marah, dia tidak suka ada yang menghalanginya.
“Mama!”
Sepasang tangan kecil menenggam telapak tangannya. Fallin Ma tidak menoleh sedikitpun ke belakang.
“Mama, jangan pergi! Aku tidak akan melakukan apapun yang mama mau, aku akan belajar dengan baik, aku tidak akan nakal dan selalu menjaga sikapku. Mama, tolong jangan pergi!”
“Jangan menghalangiku!”
Fallin Ma menepis tangan kecil itu dengan kasar. Pria kecil itu kehilangan kesabaran dan hamper jatuh jika Edzar Gao tidak menangkap tubuh putra mereka dengan cepat.
“Fallin Ma, betapa kasarnya kau pada putramu sendiri!”
“Putraku? Dia milik keluarga Gao sejak awal, aku hanyalah alat yang digunakan untuk melahirkannya.”
“Fallin Ma, betapa kasarnya kau untuk mengatakan hal itu!”
Fallin Ma masih melangkah tanpa memandang kebelakang. Langkahnya tidak gentar sama sekali dengan rengekan putranya. Ia dapat mendengar suara Edzar Gao yang berteriak meminta Halbert Gao untuk tidak menangisinya dan memanggilnya mama.
“Tidak perlu menangisi seorang wanita tidak berperasaan itu. Dia bahkan tidak pantas dengan sebutan ‘mama’”
Fallin Ma hanya tersenyum kecut, sudah terbiasa dipandang sebagai wanita tak berperasaan, seorang ibu berhati dingin. Ia tidak peduli dengan pandangan itu. Hal yang dia inginkan saat ini adalah kebahagiaan dari kebebasan yang dapat memilih jalan hidupnya. Tekatnya begitu kuat untuk terbebas dari kehidupan bagaikan penjara ini. Dirinya telah memutukan meninggalkan segalanya untuk kehidupan barunya, dia tidak akan melepaskan tekat kuatnya ini dengan alasan apapun.
“MAMA JANGAN PERGI! Wu wu wu” Tuan muda Gao berlari tetapi ditahan oleh Edzar Gao.“CUKUP! HALBERT GAO, BERHENTILAH MENANGIS! JANGAN MENUNJUKKAN KELEMAHANMU HANYA KARENA WANITA ITU! “ Edzar Gao tidak bisa mengendalikan emosinya.Halbert Gao berhenti mengis, karena terkejut dengan teriakan kemarahan ayahnya yang tiba-tiba itu. Edzar Gao tidak bermaksud untuk membentak putranya, dia telah kehilangan control atas emosinya yang saat ini meledak-ledak karena wanita itu. Pria yang hampir berusia 30 tahun itu menghela nafas untuk menanenangkan diri, tetapi gagal baginya untuk mengendalikan emosinya.“Pengasuh Ye, kau urus tuan muda!” Edzar Gao memilih pergi, jika tidak dia mungkin akan menyakiti putranya dengan berteriak padanya.Ye Meyleen adalah wanita cantik yang berhati lembut. Ia tidak tega melihat Tuannya, langsung bergegas untuk memeluknya dan berusaha untuk menghibur tuan mudanya. Ye Meylee mengusap lembut punggung anak laki-laki beru
Halbert Gao mengambil bingkai foto bersama keluarganya. Pandangan matanya hanya fokus pada figure mamanya. Telapak tangannya perlahan mengepal. Ia semakin takut dengan mimpi yang selalu datang padanya.“Kenapa? Kenapa aku tidak bisa mencegah mama pergi?”Andai saja, dirinya memiliki tubuh yang lebih besar, mungkin dia dapat mencengkram lengan mamanya lebih erat, andai saja mamanya tidak menolak uluran tangannya seperti dalam foto. Halbert Gao tidak ingin mimpi yang dilihatnya menjadi kenyataan. Jika dia tidak mendapatkan mimpi itu, mungkin dirinya tidak akan mempedulikan mamanya. Kematiannya yang menyedihkan, kesepian dan sendirian yang dilihatnya dalam mimpi membuat hatinya sakit. Ia mulai memperhatikan ibunya dan menyadari tatapan mata yang tajam ternyata menyembunyikan perasaan kesepian. Tuan muda Halbert juga mulai menyadari perhatian kecil mamanya yaitu ketika dia demam saat itu samar-samar Halbert Gao mendengar suara kekhawatiran mamanya dan juga
“Selamat pagi, little Halbert!”Pria kecil itu mengerutkan keningnya memandang kearah papanya yang menyapanya dengan nada lembut. Biasanya papanya sudah bersiap untuk pergi ketika dia datang. Halbert Gao balas menyapa papanya dengan sopan, “ Selamat pagi, papa!”Pengasuh Ye menyajikan sarapan di depan Halbert. Edzar Gao memperhatikan putranya yang makan demgan perlahan. “Apa kau tidak menyukai menu english breakfast? ““Eh? Tidak, aku menyukainya!”Edzar Gao mengambil sosis miliknya dan memindahkannya ke piring Halbert. Ia juga memindahkan telur miliknya. Tuan Muda Gao memandang papanya dengan keheranan. Edzar Gao menyadari tatapan putranya, “ Kau membutuhkan banyak nutrisi jadi kau harus makan lebih banyak dan juga bersikaplah santai. Kita tidak sedang melakukan jamuan makan resmi, kau tidak perlu makan dengan hati-hati seperti itu!”“Baiklah!” Halbert Gao terpiasa dengan aturan ketat yang diterapkan mamanya untuk menjaga sikap bah
“Apa yang baru saja kau katakan?”“Ada artikel scandal tentang nyonya besar yang tersebar di internet. Nyonya besar juga menjadi pencarian terpanas di weibo. Anda bisa melihat ini!”Edzar Gao mengambil ponsel yang diulurkan Asistennya. Keningnya berkerut melihat foto seorang pria berambut pirang berlutut dan mencium telapak tangan Fallin Ma. Jari CEO Gao mulai menggulir layar ke bawah menelusuri kata-kata di artikel ini.“Scandal sampah macam apa ini?!” Edzar Gao dibuat sakit kepala dengan isi scandal yang menjelaskan perselingkuhan istrinya itu.Edzar Gao bukanlah orang yang tidak berpikir rasional. Ia tidak terlalu mempercayai artikel-artikel gosip yang dibuat secara berlebihan. Namun, siapapun yang melihat foto itu juga akan merasa hubungan khusus diantara mereka, khususnya bagi orang-orang kota S yang masih konservatif.“Tarik semua artikel yang ada dan cari tahu tentang pria itu! Kau harus menyelesaikan semuanya hari ini juga.”“Baiklah
‘Papa, bisakah papa pulang lebih awal dan makan malam bersamaku?’Senyum terukir di bibir tipis Edzar Gao saat melihat pesan yang dikirim oleh Putranya. Jari-jarinya dengan cepat mengetik huruf-huruf merangkai kalimat persetujuan sebagai balasan. CEO dari perusahaan Gao tahu, mungkin saja putranya saat ini membutuhkannya. Bagaimanapun putranya pasti merasa tertekan karena scandal ibunya ini yang justru meninggalkannya dan bersama pria asing di luar negri. Ia ingin tahu, apa putranya akan menuturkan keluhan padanya.Pengacara yang saat ini bersama Edzar Gao merasa heran melihat senyum lembut yang ditunjukkan CEO Gao yang selalu menunjukkan ekspresinya yang tegas. Ia penasaran, pesan apa yang diterima pengusaha tampan ini hingga membuatnya tersenyum seperti itu. Mungkinkah itu pesan dari seorang wanita.Edzar Gao menyadari pandangan pengacara itu. Dirinya segera memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. “Kita sudahi saja pembica
Pengasuh Ye mendekati tuan mudanya itu dengan perasaan khawatir saat melihat tuan mudanya yang hanya duduk diam merenung. Pengasuh cantik berambut hitam panjang ini berpikir bahwa makan malam hari ini akan mendekatkan keduanya, tetapi melihat bagaimana ekspresi tuan besarnya yang keluar dengan aura gelap, dia tahu bahwa mereka berdua terlibat pertengkaran lagi. Ye Meyleen mengetahui bahwa pimpinan perusahaan Gao itu tidak bisa mengendalikan diri ketika marah, mungkin tanpa sadar dia telah menyakiti tuan muda.“Tuan muda, apa anda baik-baik saja?”Halbert Gao memandang ke arah Ye Meyleen dengan tatapan dingin. Ia hanya menjawab dengan anggukan. Suasana hati pria kecil itu sedang buruk karena memilikirkan kata-kata yang diucapkan ayahnya itu.“Tuan muda, apa apa terjadi sesuatu? Anda bisa menceritakan pada saya dibandingkan memendamnya sendiri.”“Tidak ada. Aku ingin kembali ke kamarku. Aku lelah hari ini. Selamat malam!”“Tuan muda, apa anda ingin
Negara F“Mark Jung...ah, maaf maksudku Direktur Jung, kenapa kau ada disini?”“Tidak perlu bersikap formal padaku! Aku ingin mengajakmu makan siang bersama, sekaligus jalan-jalan, kau sudah tidak ada kelas bukan?”“Ya, tidak ada.”“Kalau begitu tidak ada alasan bagimu untuk menolakku bukan? Ayo!” Mark Jung meraih tangan Fallin Ma dan menariknya pergi.“Mark Jung, apa kita akan berjalan kaki? Apa restorannya dekat dari sini ? ““Tidak, kita akan menggunakan bus. Aku ingin mengajakmu makan di tempat terkenal! ”“Bukankah menggunakan alat transportasi akan membutuhkan waktu? Apa kau tidak sibuk?”“Aku tidak memiliki banyak pekerjaan dan juga aku memiliki seseorang yang dapat aku andalkan.”Mark Jung memikirkan Elisa Fu yang saat ini sibuk mengerjakan tugasnya. Ia bisa membayangkan ekspresi wanita itu yang seperti orang terbakar karena dia menyerahkan tugas padanya. Ketika berpikir tentang hal itu membuat Mark Jung tanpa sadar terse
Setelah melewati hal-hal menyenangkan yang belum pernah dia rasakan, siapa sangka bahwa badai akan datang menghampirinya. Fallin Ma membeku sesaat ketika pandangannya menangkap pria paruh baya dengan ekspresi tegas berdiri di depan mobil sport mewah.Pria itu menghampirinya dan tiba-tiba menamparnya. Para mahasiswi yang melewati mereka merasa terkejut, apalagi tamparan itu begitu keras. Mereka melirik Fallin Ma dengan rasa iba, tetapi mereka tidak berniat ikut campur urusan orang lain."Papa, kenapa kau tiba-tiba menamparku?""Kenapa kau bilang? Kau sudah mempermalukan nama keluarga,tamparan ini bahkan terlalu ringan untuk kesalahanmu itu?"Tuan Ma adalah orang yang tegas. Dia menerapkan pendidikan keras bagaikan kemiliteran. Dia tidak segan untuk memukul ataupun menampar. Fallin Ma sudah terbiasa menghadapi hukuman ayahnya, pipinya yang bengkak dan memerah tidak terlalu dia pedulikan, dia bahkan tidak merasakan apapun."Kit
Beberapa bulan berlalu, saat mereka bertiga menjalani kehidupan yang damai. Tiba-tiba sebuah badai datang dalam keluarga ini. Kejadian yang seharusnya merenggut nyawa salah satu dari mereka.“Berani sekali seseorang ingin melenyapkan putraku!” Edzar Gao mendapat laporan bahwa telah menjadi incaran seseorang. Beruntung orang-orangnya dapat menangkapnya. Dia tidak bisa membayangkan jika sampai mereka tidak dapat menahannya. “Siksa orang-orang itu sampai mereka m
Edzar Gao mulai merasa cemburu pada Fallin Ma yang lebih memperhatikan Halbert Gao. Alasannya membawa putranya agar mereka bisa menjadi sebuah keluar. Pada akhirnya yang terjadi justru diluar perkiraannya.Fallin Ma bahkan menyiapkan makanan kesukaan Halbert Gao. “Kenapa kau tidak pernah membuat makanan kesukaanku?”“Apa kau mempunyai makanan kesukaan? Aku pikir kau menyukai semua makanan.” Fallin Ma menjawab dengan datar.“Tentu saja aku memilikinya. Haruskah aku membuat daftarnya agar kau percaya?”.“Tidak perlu. Jika kau ingin makan yang kau inginkan maka masaklah sendiri. Aku tidak memaksamu untuk makan jika kau tidak menyukainya.Edzar Gao memilih mengalah dan menikmati makanan itu. Halbert Gao merasakan tatapan tajam dari ayahnya yang memiliki aura gelap yang mencekam. Pria kecil itu justru tersenyum karena bisa mengalahkan papanya. Walau dia merasa kasihan padanya yang berusaha menarik
“Masuklah dulu, kita bicara didalam!”“Apa kau yakin aku boleh masuk?”“Ya, asalkan kau tidak melakukan hal yang aneh.” Edzar Gao masuk ke dalam apartemennya.ruangannya begitu sempit, tidak banyak kursi yang ada di rumah ini. “Apa kau nyaman di tempat seperti ini? Aku memiliki mansion lain, kau bisa tinggal disana.”“Tempat ini cukup baik.
“Terima kasih atas bantuanmu, Tuan Besar Gao.““Apa hanya ucapan terima kasih saja? Aku telah melakukan banyak—““Kau sendirikan yang memaksa untuk melakukan itu? Apa kau mulai mengeluh karena membantuku?”“Bukan seperti itu. Aku—““Apa yang kau inginkan? Aku ingin untuk membayar hutang atas kebaikanmu!” Fallin Ma mengucapkan dengan nada dingin.“Kau bisa lakukan satu hal untukku!” Senyum licik terukir dibibirnya. “Jadilah kekasihku!” .“Apa kau sudah gila? Kau masih bertunangan tapi kau... ““Aku sudah bilang pertunanganku dan Ye Meyleen telah berakhir.”“Publik masih menganggap kalian bertunangan. Namaku akan menjadi sorotan scandal lagi jika seperti itu. ““Aku akan mengumumkan semuanya ke publik. Jika itu yang kau inginkan.”“Tua
Mereka akhirnya dapat kembali ke kota. Edzar Gao menegur saudaranya yang juga terlibat. Fallin Ma juga menegur Halbert Gao. “Jika kau melakukan cara tercela lagi maka aku tidak akan pernah menemuimu lagi.”“Maaf, Ma. Tolong jangan marah. Aku hanya ingin kalian bersama lagi.”“Tidak mungkin untuk bersama lagi. Halbert, kau harus mengerti bahwa sesuatu yang buruk terjadi baik.”
Sejak dia merasakan puding buatan Fallin Ma, dia menginginkan menikmati masakan lain darinya untuk bisa bertahan hidup. Awalnya Fallin Ma menolaknya, “ Aku bukan seorang pelayan, kenapa aku harus menyiapkan makanan untukmu.” Wanita itu menunjukkan sisi angkuhnya, tetapi pada akhirnya dia membuatkan dua porsi dan memberikan satu untuknya. Fallin Ma memberikan sebuah alasan, “ Aku tidak ingin menjadi tersangka karena membiarkan Tuan Besar Gao menjadi kurus dan mati karena kelaparan.” Meskipun disindir seperti itu, Edzar Gao tidak melawan. Mereka mulai sering makan bersama, tetapi Falin Ma tiba-tiba memberikan kesepakatan yang aneh. “Mulai hari ini kita akan bagi tuas. Aku sudah memasak dan sungguh melelahkan untuk melakukan semuanya sendiri sedangkan kau hanya duduk diam tanpa melalukan apapun, jadi lebih baik kau membantuku untuk mencuci peralatan makan.” “Apa? Fallin Ma. Kau memintaku untuk mencuci? Kau sudah terlalu berani
“Kenapa kau tiba-tiba ingin membatal pertunangan ini?” “Itu karena tidak ada harapan untuk hubungan ini. Aku merasa tetekan untuk mengambil peran sebagai seorang nyonya.” “Kalau begitu, kau tidak perlu melakukan pekerjaan yang memberatkan seperti itu. “ “Ini bukan tentang hal itu, aku merasa tertekan dengan segala pandangan orang tentangku yang terus membandingkanku dengan Nona Ma.” “Aku akan membereskan mereka semua, kau tidak perlu khawatir tentang hal itu.” “Edzard Gao, aku sungguh tidak bisa lagi melanjutkan hal ini. Aku kehilangan kebebasanku dan harus menjalani aturan ketat. Desakan para tetua juga tidak bisa dihindari. Aku tidak ingin lagi terikat dalam tekanan ini.” Edzar Gao terdiam sejenak melihat ekspresi Ye Meyleen yang hampir menangis. Dia memahami beban berat yang harus ditanggungnya. Ye Meyleen adalah salah satu orang paling berharga baginya. Kebahagiaannya adal
Seberapa keraspun Fallin Ma memaksa untuk Halbert Gao menjauh darinya, anak itu tetap saja datang padanya. Bahkan menunggunya di depan pintu apartemennya. Fallin Ma merasa kesal sekaligus tersentuh dengan kegigihan anak itu. Namun, dia tidak bisa bersamanya. “Tuan Muda Gao, saya mohon untuk tidak membuat saya dalam kesulitan. Bisakah kau menghubungi Tuan Besar Gao untuk membawamu pulang.” Fallin Ma masih menunjukkan sikap dinginnya. “Tidak. Aku tidak akan meninggalkan mama. Biarkan aku berada disisi mama. Aku tidak akan membiarkan mama kesepian.” “Kesepian? Aku tidak merasa seperti itu.” “Mama, kau tidak bisa menutupinya dariku. Aku tahu bahwa mama merasa kekosongankan? Banyaknya masalah yang menekan mama dan membuat mama berusaha untuk tetap kuat. “ “Tuan Muda Gao, apa kau memandangku sebagai wanita lemah seperti itu? Aku .... “ Tangan kecilnya menggenggam tangan lentik yang lebih besar
Fallin Ma memandang anak laki-laki yang tertidur di sofa. Dia menghela nafas berat, ada apa dengan anak ini? Kenapa dia masih datang meskipun diabaikan. Anak ini begitu keras kepala sama seperti papanya. Fallin Ma memanggilnya dan menggoyangkan tubuhnya, untuk membangunkannya. Halbert Gao terbangun, tatapannya masih kosong. “Kembalilah pulang dan jangan datang la—““Mama, apa aku masih bermimpi?” Halbert Gao tiba-tiba memeluknya. Fallin Ma terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba itu.“Akhirnya mama menemuiku aku sangat bahagia. Ini adalah mimpi terindah dalam hidupku.”Fallin Ma justru mendorong tubuh kecilnya untuk melepaskan pelukannya. Dia tidak ingin menerima ketulusan dari putranya ini. Lebih tepatnya, dia tidak dapat mempercayai sebuah ketulusan.“Buka matamu, Tuan Muda Gao. Kembalilah ke rumah. Jangan datang lagi untuk menemuiku. Tolong, jangan buat aku berada dalam ma