“Apa yang baru saja kau katakan?”
“Ada artikel scandal tentang nyonya besar yang tersebar di internet. Nyonya besar juga menjadi pencarian terpanas di weibo. Anda bisa melihat ini!”
Edzar Gao mengambil ponsel yang diulurkan Asistennya. Keningnya berkerut melihat foto seorang pria berambut pirang berlutut dan mencium telapak tangan Fallin Ma. Jari CEO Gao mulai menggulir layar ke bawah menelusuri kata-kata di artikel ini.
“Scandal sampah macam apa ini?!” Edzar Gao dibuat sakit kepala dengan isi scandal yang menjelaskan perselingkuhan istrinya itu.
Edzar Gao bukanlah orang yang tidak berpikir rasional. Ia tidak terlalu mempercayai artikel-artikel gosip yang dibuat secara berlebihan. Namun, siapapun yang melihat foto itu juga akan merasa hubungan khusus diantara mereka, khususnya bagi orang-orang kota S yang masih konservatif.
“Tarik semua artikel yang ada dan cari tahu tentang pria itu! Kau harus menyelesaikan semuanya hari ini juga.”
“Baiklah, CEO Gao!”
Edzar Gao mengembalikan ponsel Asistennya. Karyawannya itu segera berpamitan pergi setelah mendapatkan ponselnya. Tuan Besar Gao menghela nafas berat, dia ingin berteriak pada wanita itu yang membuat kacau keadaan. Sudah 4 hari sejak dia pergi dan dia justru membuat masalah seperti ini.
“Fallin Ma, kau benar-benar!”
Edzar Gao berusaha untuk tetap bersikap tenang. Ia tidak ingin emosinya mempengaruhi dirinya sepenuhnya. Tiba-tiba bayangan putranya terlintas di pikirannya. Perasaan khawatir menyelimutinya, putranya akan mendapatkan masalah karena scandal murahan ini. Wanita itu biasanya selalu menjaga tingkah lakunya, tetapi kenapa kali ini dia bisa begitu ceroboh. Saat ini, publik masih menganggapnya sebagai nyonya besar Gao, apapun yang wanita itu lakukan akan berpengaruh pada keluarga Gao juga.
****
“Halbert Gao, Queen Gao menjadi pencarian teratas di internet saat ini. Lihatlah! Bahkan Queen Gao masih tetap cantik dengan pakaian casual.”Seorang gadis kecil yang cantik berambut cokelat kemerahan menunjukkan yang ada dilayar ponselnya. Gadis kecil itu merupakan pengagum Fallin Ma yang merupakan sosialita yang banyak dikagumi orang-orang.
Mata Halbert Gao melebar melihat foto yang diunggah. Ia segera merebut ponsel milik temannya itu. Tuan Muda Gao ini tiba-tiba teringat tentang cuplikan yang ada di dalam mimpinya. Halbert Gao membaca artikel dengan teliti, untuk anak seusianya tidak mudah untuk membaca artikel panjang, tetapi pendidikannya yang ketat membuatnya terbiasa membaca banyak tulisan. Anak laki-laki tampan berambut cokelat ini hampir saja membanting ponsel temannya, jika temannya tidak segera mengambilnya.
“Hei, jangan banting ponselku! Jika ini rusak, aku akan kehilangan foto-foto Queen Gao. ”
“Maaf!”
“Halbert, apa kau tahu siapa yang bersama mamamu? Kenapa pria itu berpose seperti pangeran?”
Belum sempat Halbert menjawab, seorang wanita yang merupakan wali kelasnya memasuki ruang. Gadis kecil itu segera kembali ke tempatnya dan menyimpan ponselnya. Pria kecil merasa resah, scandal itu semakin menambah konflik antara kedua orang tuanya.
“Aku harus melakukan sesuatu untuk mengubah pemikiran papa tentang scandal ini,” gumahnya pelan.
***
“Apa-apaan ini? Anak itu, benar-benar…!”
Seorang pria paruh baya dengan rambut hitam pekat tidak bisa menahan amarahnya. Pria itu adalah Felix Ma, pimpinanan perusahaan Ma. Felix Ma merasa sangat marah saat Asisten pribadinya memberi tahu scandal tentang putrinya.
“Tarik semua artikel yang beredar. Jangan sampai Edzar Gao tahu tentang hal ini!”
“Baiklah, Presiden Ma!” Asistennya segera pergi.
Felix Ma memfokuskan pandangan pada foto yang diunggah. Presiden Ma dapat mengenali figure pria yang berlutut di depan putrinya. Pria itu adalah pemuda yang pernah menjadi asisten disainer pribadi putrinya. Mereka sangat dekat satu sama lain, Tuan Besar Ma mencurigai hubungan yang lebih intim diantara mereka. Dia sudah susah mengusir pemuda itu, tetapi pada akhirnya putrinya bertemu dengannya lagi, dan pergi ke Negara F hanya untuk pria itu.
“Fallin Ma, apa yang kau pikirkan? Aku membesarkanmu dengan hat-hati agar kau tetap dalam kendali dan bisa menjaga sikap, tetapi kau justru bersikap ceroboh seperti ini.” keluh Felix Ma
Scandal ini isa saja menghancurkan hubungannya dan Edzar Gao. Dia tidak ingin semua usahanya untuk membuat putrinya menjadi nyonya di keluarga Gao menjadi sia-sia. Keluarga Ma membutuhkan keluarga Gao untuk berada di puncak. Felix Ma memegang kepalanya, merasa pusing memikirkan scandal putrinya itu.
“Permisi, Presiden Ma!”
“Apa kau sudah melakukan tugasmu?”
“Maaf, presiden Ma, sepertinya CEO Gao sudah bertindak terlebih dahulu.”
“Artikel itu juga sudah tidak ditemukan lagi ketika diakses.”
“Jadi, dia sudah tahu terlebih dahulu.“
Edzar Gao tentu saja bergerak dengan cepat, putrinya adalah bagian dari keluarga Gao, memang tidak mungkin baginya untuk tidak bergerak cepat agar tidak menyerang keluarga Gao. Namun, bagaimana pandangan Edzar Gao tentang putrinya. Ia harus membuat putrinya merendahkan diri untuk meminta maaf.
Fellix Ma mengambil ponselnya dan menghubungi putrinya, tetapi hanya operator yang menjawabnya. Tuan Besar Ma merasa geram. Dia meminta Asistennya untuk mencaritahu kebedaan Fallin Ma di Negara F dan menyiapkan pesawat pribadi miliknya. Lebih baik baginya untuk menarik putrinya sendiri untuk kembali.
***
“Apa kau sudah melakukan tugasmu?”
“Ya, CEO Gao, Saya sudah menarik semua artikel dan ini data-data tentang pria yang berrsama dengan nyonya besar."
Edzar Gao mengambil dokumen yang diberikan Asistennya. Mata hitamnya fokus menyusuri setiap detil kalimat yang tercetak. Asistennya cukup baik dalam mengumpulkan informasi secara lengkap. Dahinya berkerut ketika melihat sebuah informasi yang tertulis.
“Dia asisten dari disainer pribadi Fallin Ma saat masih tinggal di kediaman Ma?”
“Ya, seperti itulah informasi yang saya dapatkan.”
“Namun dia di berhentikan tiba-tiba oleh presiden Ma?”
“Benar, menurut informasi yang saya dapatkan, nyonya cukup dekat dengan pria itu dan sepertinya itu membuat Presiden Ma marah.”
Edzar Gao kembali fokus menelusuri informasi. Sebuah pemikiran terlintas di kepalanya setelah menggabungkan informasi yang dia serap. Fallin Ma bersikeras untuk pergi mewujudkan impiannya sebagai perancang busana dan mencari kebahagiaan. Mungkinkah, alasan tekatnya yang kuat berhubungan dengan pria ini, apalagi pria ini pernah begitu dekat dengannya dimasa lalu.
‘Mungkinkah wanita itu sudah merencanakan hal ini? Apa diam-diam dibelakangku, wanita itu telah terlibat dengan pria itu? Wanita itu meninggalkan semuanya dan pergi ke Negara F hanya karena pria itu? Namun, sejak kapan dia terhubung dengan pria lain? Aku selalu meminta seseorang untuk mengawasinya, bagaimana aku kehilangan detil ini?’
‘Tunggu, mungkinkah mereka bertemu di sebuah pesta atau perjamuan formal?’
Para petugas yang dia minta untuk mengawasi Fallin Ma hanya bertugas di luar. Jika memang pertemuan wanita itu dan pria itu terjadi di pesta maka Edzar Gao tidak akan tahu. Aura hitam mulai menyelimutinya, dia marah karena wanita itu berani menyembunyikan hubungan terlarang disaat masih berstatus sebagai istrinya. Selama ini, dia bekerja keras di perusahaan dan wanita itu justru bersenang-senang dengan pria lain.
Harga diri Edzar Gao terluka. Walaupun hubungan pernikahan merekadidasarkan karena keuntungan kedua keluarga dan juga tidak ada perasaan satu sama lain, tetapi dia tidak dapat menerima kelakuan istrinya itu. Tangannya mengepal berusaha mengendalikan amarahnya.
“Hubungi pengacara! Aku ingin bertemu dengannya.”
“Baiklah, CEO Gao!”
Wanita seperti itu tidak pantas lagi untuk tetap menjadi nyonya Gao. Pria itu mengambil perjanjian perceraian yang sebelumnya diberikan oleh Fallin Ma. Dia tidak percaya bahwa wanita itu berpikir bahwa kebahagiaannya adalah dengan bersama pria itu dibandingkan bersama dengannya yang telah memberi segala kemewahan.
“Wanita bodoh, kau akan menyesalinya.”
‘Papa, bisakah papa pulang lebih awal dan makan malam bersamaku?’Senyum terukir di bibir tipis Edzar Gao saat melihat pesan yang dikirim oleh Putranya. Jari-jarinya dengan cepat mengetik huruf-huruf merangkai kalimat persetujuan sebagai balasan. CEO dari perusahaan Gao tahu, mungkin saja putranya saat ini membutuhkannya. Bagaimanapun putranya pasti merasa tertekan karena scandal ibunya ini yang justru meninggalkannya dan bersama pria asing di luar negri. Ia ingin tahu, apa putranya akan menuturkan keluhan padanya.Pengacara yang saat ini bersama Edzar Gao merasa heran melihat senyum lembut yang ditunjukkan CEO Gao yang selalu menunjukkan ekspresinya yang tegas. Ia penasaran, pesan apa yang diterima pengusaha tampan ini hingga membuatnya tersenyum seperti itu. Mungkinkah itu pesan dari seorang wanita.Edzar Gao menyadari pandangan pengacara itu. Dirinya segera memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. “Kita sudahi saja pembica
Pengasuh Ye mendekati tuan mudanya itu dengan perasaan khawatir saat melihat tuan mudanya yang hanya duduk diam merenung. Pengasuh cantik berambut hitam panjang ini berpikir bahwa makan malam hari ini akan mendekatkan keduanya, tetapi melihat bagaimana ekspresi tuan besarnya yang keluar dengan aura gelap, dia tahu bahwa mereka berdua terlibat pertengkaran lagi. Ye Meyleen mengetahui bahwa pimpinan perusahaan Gao itu tidak bisa mengendalikan diri ketika marah, mungkin tanpa sadar dia telah menyakiti tuan muda.“Tuan muda, apa anda baik-baik saja?”Halbert Gao memandang ke arah Ye Meyleen dengan tatapan dingin. Ia hanya menjawab dengan anggukan. Suasana hati pria kecil itu sedang buruk karena memilikirkan kata-kata yang diucapkan ayahnya itu.“Tuan muda, apa apa terjadi sesuatu? Anda bisa menceritakan pada saya dibandingkan memendamnya sendiri.”“Tidak ada. Aku ingin kembali ke kamarku. Aku lelah hari ini. Selamat malam!”“Tuan muda, apa anda ingin
Negara F“Mark Jung...ah, maaf maksudku Direktur Jung, kenapa kau ada disini?”“Tidak perlu bersikap formal padaku! Aku ingin mengajakmu makan siang bersama, sekaligus jalan-jalan, kau sudah tidak ada kelas bukan?”“Ya, tidak ada.”“Kalau begitu tidak ada alasan bagimu untuk menolakku bukan? Ayo!” Mark Jung meraih tangan Fallin Ma dan menariknya pergi.“Mark Jung, apa kita akan berjalan kaki? Apa restorannya dekat dari sini ? ““Tidak, kita akan menggunakan bus. Aku ingin mengajakmu makan di tempat terkenal! ”“Bukankah menggunakan alat transportasi akan membutuhkan waktu? Apa kau tidak sibuk?”“Aku tidak memiliki banyak pekerjaan dan juga aku memiliki seseorang yang dapat aku andalkan.”Mark Jung memikirkan Elisa Fu yang saat ini sibuk mengerjakan tugasnya. Ia bisa membayangkan ekspresi wanita itu yang seperti orang terbakar karena dia menyerahkan tugas padanya. Ketika berpikir tentang hal itu membuat Mark Jung tanpa sadar terse
Setelah melewati hal-hal menyenangkan yang belum pernah dia rasakan, siapa sangka bahwa badai akan datang menghampirinya. Fallin Ma membeku sesaat ketika pandangannya menangkap pria paruh baya dengan ekspresi tegas berdiri di depan mobil sport mewah.Pria itu menghampirinya dan tiba-tiba menamparnya. Para mahasiswi yang melewati mereka merasa terkejut, apalagi tamparan itu begitu keras. Mereka melirik Fallin Ma dengan rasa iba, tetapi mereka tidak berniat ikut campur urusan orang lain."Papa, kenapa kau tiba-tiba menamparku?""Kenapa kau bilang? Kau sudah mempermalukan nama keluarga,tamparan ini bahkan terlalu ringan untuk kesalahanmu itu?"Tuan Ma adalah orang yang tegas. Dia menerapkan pendidikan keras bagaikan kemiliteran. Dia tidak segan untuk memukul ataupun menampar. Fallin Ma sudah terbiasa menghadapi hukuman ayahnya, pipinya yang bengkak dan memerah tidak terlalu dia pedulikan, dia bahkan tidak merasakan apapun."Kit
"Fallin Ma, ada apa dengan wajahmu itu? Pipimu jadi merah seperti itu? Apa seseorang memukulmu?""Ya" Fallin Ma berkata jujur, dia tidak ingin membohongi saudaranya, khususnya karena dia selalu mempercayai Elisa."Siapa yang berani melukai saudaraku yang berharga? Aku akan membalasnya 10x lipat.""Apa kau yakin akan membalas perbuatan orang itu?""Tentu saja! Katakan padaku! siapa dia?""Felix Ma!""Apa? Maksudmu Felix Ma, papamu itu?""Benar, apa kau berani membalasnya?"Wajah Elisa Fu tiba-tiba memucat. Felix Ma adalah pria yang keras termasuk pada keluarganya sendiri. Dia tidak segan untuk melukai bahkan membunuh orang-orang yang berani melawannya."Maafkan aku, saudaraku! Aku tidak beranu melawan pria sepeti itu. Aku nasih menyayangi nyawaku.""Apa kau sudah mengopres pipimu itu?"Fallin Ma menjawab dengan menggelengkan kepala. Wanita itu sudah terbi
"MAMA! TIDAK!"Halbert Gao terbangun dengan tubuh berkeringat. Air mata telah jatuh mengalir. Perasaannya menjadi buruk karena mimpi yang dia alami. Namun, itu bukan hanya mimpi, setiap mimpi yang dia lihat tentang mamanya adalah petunjuk dari peri itu. Wajahnya menjadi pucat mengingat hal buruk yang terjadi pada mamanya."Tuan muda Gao, ada apa? Apa terjadi sesuatu?"Pengasuh Ye langsung masuk begitu saja karena khawatir saat mendengar teriakan pria kecil itu. Halbert Gao menoleh ke arahnya dan hanya memandangnya dengan linglung dan mata sendu. Pria kecil itu menggumahkan sesuatu, "Mama dalam bahaya. Seseorang sedang menyiksa mama saat ini.""Tuan muda, anda mungkin hanya bermimpi buruk.""Tidak! Ini bukan mimpi."Halbert Gao bangun dari tempat tidur. Dia berlari keluar kamarnya tanpa mempedulikan Ye Meyleen yang memanggilnya. Halbert Gao memasuki sebuah ruangan, tempat tidur itu masih rapi. Kaki kecilnya
Negara F"Menyerahlah! Jika kau menyerah maka aku akan berbaik hati melepaskanmu, putriku tersayang. " Tuan Ma mencengkram erat dagu wanita cantik yang berwajah pucat itu."Tidak, aku tidak akan menenuruti perintah anda lagi,"ucap Fallin Ma dengan suara pelan dan lemah."Jadi, kau masih bersikeras untuk melawanku?"Plak plakTuan besar Ma menampar putrinya secara bertubi-tubi, meninggalkan tanda merah di pipi putih yang terawat itu. Fallin Ma tidak bisa menghindar, tubuhnya sulit untuk bergerak dan dadanya terasa sesak. Racun yang disuntikkan dalam tubuhnya membuatnya tidak berdaya untuk melawan papanya."Suntikkan cairan itu lagi dan naikkan dosisnya!" perintah Tuan besar Ma."Baiklah, Tuan!"Dua orang datang mendekati Fallin Ma dan menyuntikkan cairan racun ke dalam tubuhnya. Cairan racun itu dengan cepat bereaksi dan memberikan rasa sakit yang semakin menyiksanya. Namun, wanita
"Kalian berdua? Mau kalian bawa kemana nona?" Pria bertubuh kekar memandang tajam ke dua orang yang membawa Fallin Ma."Kami akan mengantar nyonya ke kediaman utama. Tuan besarlah yang memerintahkan kami.""Kalau kau memang akam mengantar nyonya, kenapa kau melewati jalan ini. Ini jalan yang berlainan arah dengan kediaman utama.""Oh, maaf. Kami salah jalan.""Apa kalian anak baru ? Bagaimana bisa salah lokasi? Aku akan mengantar kalian.""Baiklah!"Mereka berdua mengikutinya. Fallin Ma menghela nafas melihat hal ini, jika seperti ini bagaimana mereka dapat melarikan diri. Kedua pria itu saling pandang seolah memberikan ide."Ketua, gawat! Ada kelompok mafia lain yang berusaha untuk menembus masuk.""Apa? Kau antar mereka dulu. Aku akan menangani masalah diluar.""Baiklah!"Pria yang mengantikannya terlihat tidak terlalu garang. Pria itu berjalan didepan mereka
Beberapa bulan berlalu, saat mereka bertiga menjalani kehidupan yang damai. Tiba-tiba sebuah badai datang dalam keluarga ini. Kejadian yang seharusnya merenggut nyawa salah satu dari mereka.“Berani sekali seseorang ingin melenyapkan putraku!” Edzar Gao mendapat laporan bahwa telah menjadi incaran seseorang. Beruntung orang-orangnya dapat menangkapnya. Dia tidak bisa membayangkan jika sampai mereka tidak dapat menahannya. “Siksa orang-orang itu sampai mereka m
Edzar Gao mulai merasa cemburu pada Fallin Ma yang lebih memperhatikan Halbert Gao. Alasannya membawa putranya agar mereka bisa menjadi sebuah keluar. Pada akhirnya yang terjadi justru diluar perkiraannya.Fallin Ma bahkan menyiapkan makanan kesukaan Halbert Gao. “Kenapa kau tidak pernah membuat makanan kesukaanku?”“Apa kau mempunyai makanan kesukaan? Aku pikir kau menyukai semua makanan.” Fallin Ma menjawab dengan datar.“Tentu saja aku memilikinya. Haruskah aku membuat daftarnya agar kau percaya?”.“Tidak perlu. Jika kau ingin makan yang kau inginkan maka masaklah sendiri. Aku tidak memaksamu untuk makan jika kau tidak menyukainya.Edzar Gao memilih mengalah dan menikmati makanan itu. Halbert Gao merasakan tatapan tajam dari ayahnya yang memiliki aura gelap yang mencekam. Pria kecil itu justru tersenyum karena bisa mengalahkan papanya. Walau dia merasa kasihan padanya yang berusaha menarik
“Masuklah dulu, kita bicara didalam!”“Apa kau yakin aku boleh masuk?”“Ya, asalkan kau tidak melakukan hal yang aneh.” Edzar Gao masuk ke dalam apartemennya.ruangannya begitu sempit, tidak banyak kursi yang ada di rumah ini. “Apa kau nyaman di tempat seperti ini? Aku memiliki mansion lain, kau bisa tinggal disana.”“Tempat ini cukup baik.
“Terima kasih atas bantuanmu, Tuan Besar Gao.““Apa hanya ucapan terima kasih saja? Aku telah melakukan banyak—““Kau sendirikan yang memaksa untuk melakukan itu? Apa kau mulai mengeluh karena membantuku?”“Bukan seperti itu. Aku—““Apa yang kau inginkan? Aku ingin untuk membayar hutang atas kebaikanmu!” Fallin Ma mengucapkan dengan nada dingin.“Kau bisa lakukan satu hal untukku!” Senyum licik terukir dibibirnya. “Jadilah kekasihku!” .“Apa kau sudah gila? Kau masih bertunangan tapi kau... ““Aku sudah bilang pertunanganku dan Ye Meyleen telah berakhir.”“Publik masih menganggap kalian bertunangan. Namaku akan menjadi sorotan scandal lagi jika seperti itu. ““Aku akan mengumumkan semuanya ke publik. Jika itu yang kau inginkan.”“Tua
Mereka akhirnya dapat kembali ke kota. Edzar Gao menegur saudaranya yang juga terlibat. Fallin Ma juga menegur Halbert Gao. “Jika kau melakukan cara tercela lagi maka aku tidak akan pernah menemuimu lagi.”“Maaf, Ma. Tolong jangan marah. Aku hanya ingin kalian bersama lagi.”“Tidak mungkin untuk bersama lagi. Halbert, kau harus mengerti bahwa sesuatu yang buruk terjadi baik.”
Sejak dia merasakan puding buatan Fallin Ma, dia menginginkan menikmati masakan lain darinya untuk bisa bertahan hidup. Awalnya Fallin Ma menolaknya, “ Aku bukan seorang pelayan, kenapa aku harus menyiapkan makanan untukmu.” Wanita itu menunjukkan sisi angkuhnya, tetapi pada akhirnya dia membuatkan dua porsi dan memberikan satu untuknya. Fallin Ma memberikan sebuah alasan, “ Aku tidak ingin menjadi tersangka karena membiarkan Tuan Besar Gao menjadi kurus dan mati karena kelaparan.” Meskipun disindir seperti itu, Edzar Gao tidak melawan. Mereka mulai sering makan bersama, tetapi Falin Ma tiba-tiba memberikan kesepakatan yang aneh. “Mulai hari ini kita akan bagi tuas. Aku sudah memasak dan sungguh melelahkan untuk melakukan semuanya sendiri sedangkan kau hanya duduk diam tanpa melalukan apapun, jadi lebih baik kau membantuku untuk mencuci peralatan makan.” “Apa? Fallin Ma. Kau memintaku untuk mencuci? Kau sudah terlalu berani
“Kenapa kau tiba-tiba ingin membatal pertunangan ini?” “Itu karena tidak ada harapan untuk hubungan ini. Aku merasa tetekan untuk mengambil peran sebagai seorang nyonya.” “Kalau begitu, kau tidak perlu melakukan pekerjaan yang memberatkan seperti itu. “ “Ini bukan tentang hal itu, aku merasa tertekan dengan segala pandangan orang tentangku yang terus membandingkanku dengan Nona Ma.” “Aku akan membereskan mereka semua, kau tidak perlu khawatir tentang hal itu.” “Edzard Gao, aku sungguh tidak bisa lagi melanjutkan hal ini. Aku kehilangan kebebasanku dan harus menjalani aturan ketat. Desakan para tetua juga tidak bisa dihindari. Aku tidak ingin lagi terikat dalam tekanan ini.” Edzar Gao terdiam sejenak melihat ekspresi Ye Meyleen yang hampir menangis. Dia memahami beban berat yang harus ditanggungnya. Ye Meyleen adalah salah satu orang paling berharga baginya. Kebahagiaannya adal
Seberapa keraspun Fallin Ma memaksa untuk Halbert Gao menjauh darinya, anak itu tetap saja datang padanya. Bahkan menunggunya di depan pintu apartemennya. Fallin Ma merasa kesal sekaligus tersentuh dengan kegigihan anak itu. Namun, dia tidak bisa bersamanya. “Tuan Muda Gao, saya mohon untuk tidak membuat saya dalam kesulitan. Bisakah kau menghubungi Tuan Besar Gao untuk membawamu pulang.” Fallin Ma masih menunjukkan sikap dinginnya. “Tidak. Aku tidak akan meninggalkan mama. Biarkan aku berada disisi mama. Aku tidak akan membiarkan mama kesepian.” “Kesepian? Aku tidak merasa seperti itu.” “Mama, kau tidak bisa menutupinya dariku. Aku tahu bahwa mama merasa kekosongankan? Banyaknya masalah yang menekan mama dan membuat mama berusaha untuk tetap kuat. “ “Tuan Muda Gao, apa kau memandangku sebagai wanita lemah seperti itu? Aku .... “ Tangan kecilnya menggenggam tangan lentik yang lebih besar
Fallin Ma memandang anak laki-laki yang tertidur di sofa. Dia menghela nafas berat, ada apa dengan anak ini? Kenapa dia masih datang meskipun diabaikan. Anak ini begitu keras kepala sama seperti papanya. Fallin Ma memanggilnya dan menggoyangkan tubuhnya, untuk membangunkannya. Halbert Gao terbangun, tatapannya masih kosong. “Kembalilah pulang dan jangan datang la—““Mama, apa aku masih bermimpi?” Halbert Gao tiba-tiba memeluknya. Fallin Ma terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba itu.“Akhirnya mama menemuiku aku sangat bahagia. Ini adalah mimpi terindah dalam hidupku.”Fallin Ma justru mendorong tubuh kecilnya untuk melepaskan pelukannya. Dia tidak ingin menerima ketulusan dari putranya ini. Lebih tepatnya, dia tidak dapat mempercayai sebuah ketulusan.“Buka matamu, Tuan Muda Gao. Kembalilah ke rumah. Jangan datang lagi untuk menemuiku. Tolong, jangan buat aku berada dalam ma