"MAMA! TIDAK!"
Halbert Gao terbangun dengan tubuh berkeringat. Air mata telah jatuh mengalir. Perasaannya menjadi buruk karena mimpi yang dia alami. Namun, itu bukan hanya mimpi, setiap mimpi yang dia lihat tentang mamanya adalah petunjuk dari peri itu. Wajahnya menjadi pucat mengingat hal buruk yang terjadi pada mamanya.
"Tuan muda Gao, ada apa? Apa terjadi sesuatu?"
Pengasuh Ye langsung masuk begitu saja karena khawatir saat mendengar teriakan pria kecil itu. Halbert Gao menoleh ke arahnya dan hanya memandangnya dengan linglung dan mata sendu. Pria kecil itu menggumahkan sesuatu, "Mama dalam bahaya. Seseorang sedang menyiksa mama saat ini."
"Tuan muda, anda mungkin hanya bermimpi buruk."
"Tidak! Ini bukan mimpi."
Halbert Gao bangun dari tempat tidur. Dia berlari keluar kamarnya tanpa mempedulikan Ye Meyleen yang memanggilnya. Halbert Gao memasuki sebuah ruangan, tempat tidur itu masih rapi. Kaki kecilnya
Negara F"Menyerahlah! Jika kau menyerah maka aku akan berbaik hati melepaskanmu, putriku tersayang. " Tuan Ma mencengkram erat dagu wanita cantik yang berwajah pucat itu."Tidak, aku tidak akan menenuruti perintah anda lagi,"ucap Fallin Ma dengan suara pelan dan lemah."Jadi, kau masih bersikeras untuk melawanku?"Plak plakTuan besar Ma menampar putrinya secara bertubi-tubi, meninggalkan tanda merah di pipi putih yang terawat itu. Fallin Ma tidak bisa menghindar, tubuhnya sulit untuk bergerak dan dadanya terasa sesak. Racun yang disuntikkan dalam tubuhnya membuatnya tidak berdaya untuk melawan papanya."Suntikkan cairan itu lagi dan naikkan dosisnya!" perintah Tuan besar Ma."Baiklah, Tuan!"Dua orang datang mendekati Fallin Ma dan menyuntikkan cairan racun ke dalam tubuhnya. Cairan racun itu dengan cepat bereaksi dan memberikan rasa sakit yang semakin menyiksanya. Namun, wanita
"Kalian berdua? Mau kalian bawa kemana nona?" Pria bertubuh kekar memandang tajam ke dua orang yang membawa Fallin Ma."Kami akan mengantar nyonya ke kediaman utama. Tuan besarlah yang memerintahkan kami.""Kalau kau memang akam mengantar nyonya, kenapa kau melewati jalan ini. Ini jalan yang berlainan arah dengan kediaman utama.""Oh, maaf. Kami salah jalan.""Apa kalian anak baru ? Bagaimana bisa salah lokasi? Aku akan mengantar kalian.""Baiklah!"Mereka berdua mengikutinya. Fallin Ma menghela nafas melihat hal ini, jika seperti ini bagaimana mereka dapat melarikan diri. Kedua pria itu saling pandang seolah memberikan ide."Ketua, gawat! Ada kelompok mafia lain yang berusaha untuk menembus masuk.""Apa? Kau antar mereka dulu. Aku akan menangani masalah diluar.""Baiklah!"Pria yang mengantikannya terlihat tidak terlalu garang. Pria itu berjalan didepan mereka
Halbert Gao dan Edzar Gao telah tiba di Bandara Internasiona Negara F. Pria kecil itu menyalakan ponselnya, ketika itu sebuah pesan baru datang. Tangan kecilnya menekan layar pada kontak itu. Keningnya berkerut saat membaca isi pesan itu.‘Jadi, mama sudah diselamatkan? Orang yang menyelamatkannya adalah seorang pria? Mungkinkah pria itu adalah….’‘Sangat disayangkan bahwa aku terlambat untuk menyelamatkan mama dan membuat plot berjalan seperti sebelumnya’Halbert Gao bersyukur bahwa mamanya telah terbebas dari kakeknya yang kejam itu. Namun, dia khawatir karena mamanya berada bersama pria yang akan menghancurkan hidupnya. Apakah mamanya juga mulai membuka hatinya pada pria itu seperti sebelumnya seperti cuplikan yang ditunjukkan peri padanya.Halbert Ga berusaha agar plot di masa lalu tidak terulang kembali. Dia pikir dengan datang langsung ke Negara F, hal ini akan mengubah semua plot yang telah terjadi sebelum
“Tolong berikan sertifikat ini kepada putrimu! Dia pasti merasa bahagia mendapatkannya.”Edzar Gao menyulurkan sebuah map pada Tuan Besar Ma. Pria paruh baya itu mengambilnya map itu dengan kasar lalu melemparkannya begitu saja ke tanah. Ia tidak dapat menerima perpisahan ini, dia masih membutuhkan identitas sebagai mertua dari pewaris keluarga Ma.“Aku tidak akan menerima ini. Kau tidak bisa membuang putriku dan keluarga Ma begitu saja. ““Lucu sekali, aku putrimu sendirilah yang membuang identitasnya dan mengajukan surat perceraian terlebih dulu.""....putrimu lebih memilih untuk bersama dengan pria lain dibandingkan keluarga Gao. Apa kau pikir keluarga Gao yang terhormat akan menerima putrimu yang sudah berselingkuh?”Tuan Besar Ma ingin membantah semua hal yang dikatakan oleh menantunya ini, tetapi putrinyalah yang telah pergi meninggalkan keluarga Gao dan juga tidakan ceroboh putrinyalah yang memb
Tuan Ma mendapatkan perawatan di rumah sakit karena lukanya yang serius. Mungkin, jika anak buahnya tidak segera membawanya untuk perawatan dia mungkin akan mati karena kehabisan darah. Hanya saja peluru yang masuk ke tubuhnya membuat anggota tubuhnya rusak dan harus di operasi. Tuan besar Ma harus menerima kenyataan bahwa dia harus menjadi pria lumpuh.Tuan besar Ma menjadi semakin membenci putrinya itu. Jika putrinya tidak mengambil keputusan ceroboh, semua hal ini tidak akan terjadi. Putrinya telah membuatnya mengalami hal-hal buruk. Ia bersumpah untuk tidak akan pernah menerima putrinya lagi dalam keluarganya. Dia juga akan mencoret nama putrinya dari dalam daftar keluarga Ma.***Setibanya di kota S, para wartawan justru sudah berkerumun di depan kediamannya. Edzar Gao dengan sengaja mengirim foto Fallin Ma yang berkencan dengan pria lain, foto yang sebelumnya dikirimkan temannya untuk menggodanya. CEO Gao sengaja membua
Ye Meyleen akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berbicara berdua dengan Edzar Gao di ruang kerjanya. Wanita bermata kecil itu tidak bisa lagi menahan diri untuk mengungkapkan pendapatnya. Dia merasa tidak layak untuk mendapatkan posisi ini."Tuan Besar, kenapa anda memilih saya untuk menggantikan posisi nyonya besar. Wanita rendahan sepeti saya, bagaimana mungkin layak untuk menjadi nyonya di kediaman Gao ini.""Ye Meyleen, kenapa kau merasa tidak percaya diri seperti ini? Kau pantas untuk mendapatkan status ini. Jika kau ingin tahu alasanku melakukan ini, itu karena aku mempercayaimu. Aku percaya bahwa kau dapat melakukan tanggung jawab ini dibandingkan dengan wanita manapun.""Bukankah kau di masa kecil kita, kau selalu mengiginkan untuk menjadi seorang nyonya? ""Itu hanyalah hayalan saya saat kecil. Saya-"Edzar Gao berdiri di depan Ye Meyleen dan meraih tangannya. CEO Gao ini memandang Ye Meyleen dengan tatapan l
"Selamat pagi, Tuan Muda!" Sapa Ye Meyleen ketika melihat Halbert Gao menuruni tangga.Pria kecil itu tidak menanggapinya. Ia mengabaikan Ye Meyleen dan menganggapnya hanya sebagai bayangan. Edzar Gao yang kembali melihat sikap kasar putranya segera menegurnya."Halbert Gao, dimana sopan santunmu? Kau tidak boleh mengabaikan orang lain ssperti itu." Halbert Gao tidak peduli dengan teguran papanya.Pria kecil itu memanggil supir untuk segera menyiapkan mobil. Ye Meyleen meminta Halbert Gao untuk sarapan terlebih dahulu,tetapi sekali lagi niat baik wanita cantik berambut hitam itu diabaikan oleh Tuan Muda Gao. Ye Meyleen merasa kecewa karena 2 hari ini sikap Tuab mudanya ini menjadi semakin dingin padanya."Halbert Gao, lebih baik untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Bagaimanapun, ini juga masih terlalu awal untuk berangkat.""Aku tidak ingin makan bersama wanita itu.""Halbert, sampai ka
Halbert Gao mengalami penyakit asam lambung disebabkan oleh pola makan yang buruk. Selama beberapa hari ini pria kecil tidak pernah sarapan ataupun makan malam. Hal ini membuat pencernaannya memburuk.Ye Meylee merasa bersalah ketika mendengar penjelasan dokter membuat Ye Meyleen merasakan perasaan bersalah. Ia lah yang menjadi penyebab Halbert Gao tidak pernah mau keluar untuk makan. Dokter menyarankan beberapa hal untuk dilakukan lalu meninggalkan mereka."Maaf, ini semua salahku. Aku egois karena tidak mengalah dan membuat Tuan Muda mengalami penyakit ini." Ye Meyleen memandang Tuan mudanya yang tak sadarkan diri dengan perasaan bersalah."Jangan menyalakan dirimu, Mey. Ini adalah salah anak itu sendiri karena bersikap keras kepala.""Tidak. Ini salah saya sepenuhnya. Tuan Besar, saya akan pergi meninggalkan rumah, dengan begitu maka Tuan Muda tidak akan-""Cukup. Aku mohon padamu untuk tetap tinggal. Mey, aku membutuhkan
Beberapa bulan berlalu, saat mereka bertiga menjalani kehidupan yang damai. Tiba-tiba sebuah badai datang dalam keluarga ini. Kejadian yang seharusnya merenggut nyawa salah satu dari mereka.“Berani sekali seseorang ingin melenyapkan putraku!” Edzar Gao mendapat laporan bahwa telah menjadi incaran seseorang. Beruntung orang-orangnya dapat menangkapnya. Dia tidak bisa membayangkan jika sampai mereka tidak dapat menahannya. “Siksa orang-orang itu sampai mereka m
Edzar Gao mulai merasa cemburu pada Fallin Ma yang lebih memperhatikan Halbert Gao. Alasannya membawa putranya agar mereka bisa menjadi sebuah keluar. Pada akhirnya yang terjadi justru diluar perkiraannya.Fallin Ma bahkan menyiapkan makanan kesukaan Halbert Gao. “Kenapa kau tidak pernah membuat makanan kesukaanku?”“Apa kau mempunyai makanan kesukaan? Aku pikir kau menyukai semua makanan.” Fallin Ma menjawab dengan datar.“Tentu saja aku memilikinya. Haruskah aku membuat daftarnya agar kau percaya?”.“Tidak perlu. Jika kau ingin makan yang kau inginkan maka masaklah sendiri. Aku tidak memaksamu untuk makan jika kau tidak menyukainya.Edzar Gao memilih mengalah dan menikmati makanan itu. Halbert Gao merasakan tatapan tajam dari ayahnya yang memiliki aura gelap yang mencekam. Pria kecil itu justru tersenyum karena bisa mengalahkan papanya. Walau dia merasa kasihan padanya yang berusaha menarik
“Masuklah dulu, kita bicara didalam!”“Apa kau yakin aku boleh masuk?”“Ya, asalkan kau tidak melakukan hal yang aneh.” Edzar Gao masuk ke dalam apartemennya.ruangannya begitu sempit, tidak banyak kursi yang ada di rumah ini. “Apa kau nyaman di tempat seperti ini? Aku memiliki mansion lain, kau bisa tinggal disana.”“Tempat ini cukup baik.
“Terima kasih atas bantuanmu, Tuan Besar Gao.““Apa hanya ucapan terima kasih saja? Aku telah melakukan banyak—““Kau sendirikan yang memaksa untuk melakukan itu? Apa kau mulai mengeluh karena membantuku?”“Bukan seperti itu. Aku—““Apa yang kau inginkan? Aku ingin untuk membayar hutang atas kebaikanmu!” Fallin Ma mengucapkan dengan nada dingin.“Kau bisa lakukan satu hal untukku!” Senyum licik terukir dibibirnya. “Jadilah kekasihku!” .“Apa kau sudah gila? Kau masih bertunangan tapi kau... ““Aku sudah bilang pertunanganku dan Ye Meyleen telah berakhir.”“Publik masih menganggap kalian bertunangan. Namaku akan menjadi sorotan scandal lagi jika seperti itu. ““Aku akan mengumumkan semuanya ke publik. Jika itu yang kau inginkan.”“Tua
Mereka akhirnya dapat kembali ke kota. Edzar Gao menegur saudaranya yang juga terlibat. Fallin Ma juga menegur Halbert Gao. “Jika kau melakukan cara tercela lagi maka aku tidak akan pernah menemuimu lagi.”“Maaf, Ma. Tolong jangan marah. Aku hanya ingin kalian bersama lagi.”“Tidak mungkin untuk bersama lagi. Halbert, kau harus mengerti bahwa sesuatu yang buruk terjadi baik.”
Sejak dia merasakan puding buatan Fallin Ma, dia menginginkan menikmati masakan lain darinya untuk bisa bertahan hidup. Awalnya Fallin Ma menolaknya, “ Aku bukan seorang pelayan, kenapa aku harus menyiapkan makanan untukmu.” Wanita itu menunjukkan sisi angkuhnya, tetapi pada akhirnya dia membuatkan dua porsi dan memberikan satu untuknya. Fallin Ma memberikan sebuah alasan, “ Aku tidak ingin menjadi tersangka karena membiarkan Tuan Besar Gao menjadi kurus dan mati karena kelaparan.” Meskipun disindir seperti itu, Edzar Gao tidak melawan. Mereka mulai sering makan bersama, tetapi Falin Ma tiba-tiba memberikan kesepakatan yang aneh. “Mulai hari ini kita akan bagi tuas. Aku sudah memasak dan sungguh melelahkan untuk melakukan semuanya sendiri sedangkan kau hanya duduk diam tanpa melalukan apapun, jadi lebih baik kau membantuku untuk mencuci peralatan makan.” “Apa? Fallin Ma. Kau memintaku untuk mencuci? Kau sudah terlalu berani
“Kenapa kau tiba-tiba ingin membatal pertunangan ini?” “Itu karena tidak ada harapan untuk hubungan ini. Aku merasa tetekan untuk mengambil peran sebagai seorang nyonya.” “Kalau begitu, kau tidak perlu melakukan pekerjaan yang memberatkan seperti itu. “ “Ini bukan tentang hal itu, aku merasa tertekan dengan segala pandangan orang tentangku yang terus membandingkanku dengan Nona Ma.” “Aku akan membereskan mereka semua, kau tidak perlu khawatir tentang hal itu.” “Edzard Gao, aku sungguh tidak bisa lagi melanjutkan hal ini. Aku kehilangan kebebasanku dan harus menjalani aturan ketat. Desakan para tetua juga tidak bisa dihindari. Aku tidak ingin lagi terikat dalam tekanan ini.” Edzar Gao terdiam sejenak melihat ekspresi Ye Meyleen yang hampir menangis. Dia memahami beban berat yang harus ditanggungnya. Ye Meyleen adalah salah satu orang paling berharga baginya. Kebahagiaannya adal
Seberapa keraspun Fallin Ma memaksa untuk Halbert Gao menjauh darinya, anak itu tetap saja datang padanya. Bahkan menunggunya di depan pintu apartemennya. Fallin Ma merasa kesal sekaligus tersentuh dengan kegigihan anak itu. Namun, dia tidak bisa bersamanya. “Tuan Muda Gao, saya mohon untuk tidak membuat saya dalam kesulitan. Bisakah kau menghubungi Tuan Besar Gao untuk membawamu pulang.” Fallin Ma masih menunjukkan sikap dinginnya. “Tidak. Aku tidak akan meninggalkan mama. Biarkan aku berada disisi mama. Aku tidak akan membiarkan mama kesepian.” “Kesepian? Aku tidak merasa seperti itu.” “Mama, kau tidak bisa menutupinya dariku. Aku tahu bahwa mama merasa kekosongankan? Banyaknya masalah yang menekan mama dan membuat mama berusaha untuk tetap kuat. “ “Tuan Muda Gao, apa kau memandangku sebagai wanita lemah seperti itu? Aku .... “ Tangan kecilnya menggenggam tangan lentik yang lebih besar
Fallin Ma memandang anak laki-laki yang tertidur di sofa. Dia menghela nafas berat, ada apa dengan anak ini? Kenapa dia masih datang meskipun diabaikan. Anak ini begitu keras kepala sama seperti papanya. Fallin Ma memanggilnya dan menggoyangkan tubuhnya, untuk membangunkannya. Halbert Gao terbangun, tatapannya masih kosong. “Kembalilah pulang dan jangan datang la—““Mama, apa aku masih bermimpi?” Halbert Gao tiba-tiba memeluknya. Fallin Ma terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba itu.“Akhirnya mama menemuiku aku sangat bahagia. Ini adalah mimpi terindah dalam hidupku.”Fallin Ma justru mendorong tubuh kecilnya untuk melepaskan pelukannya. Dia tidak ingin menerima ketulusan dari putranya ini. Lebih tepatnya, dia tidak dapat mempercayai sebuah ketulusan.“Buka matamu, Tuan Muda Gao. Kembalilah ke rumah. Jangan datang lagi untuk menemuiku. Tolong, jangan buat aku berada dalam ma