Ye Meyleen akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berbicara berdua dengan Edzar Gao di ruang kerjanya. Wanita bermata kecil itu tidak bisa lagi menahan diri untuk mengungkapkan pendapatnya. Dia merasa tidak layak untuk mendapatkan posisi ini.
"Tuan Besar, kenapa anda memilih saya untuk menggantikan posisi nyonya besar. Wanita rendahan sepeti saya, bagaimana mungkin layak untuk menjadi nyonya di kediaman Gao ini."
"Ye Meyleen, kenapa kau merasa tidak percaya diri seperti ini? Kau pantas untuk mendapatkan status ini. Jika kau ingin tahu alasanku melakukan ini, itu karena aku mempercayaimu. Aku percaya bahwa kau dapat melakukan tanggung jawab ini dibandingkan dengan wanita manapun."
"Bukankah kau di masa kecil kita, kau selalu mengiginkan untuk menjadi seorang nyonya? "
"Itu hanyalah hayalan saya saat kecil. Saya-"
Edzar Gao berdiri di depan Ye Meyleen dan meraih tangannya. CEO Gao ini memandang Ye Meyleen dengan tatapan l
"Selamat pagi, Tuan Muda!" Sapa Ye Meyleen ketika melihat Halbert Gao menuruni tangga.Pria kecil itu tidak menanggapinya. Ia mengabaikan Ye Meyleen dan menganggapnya hanya sebagai bayangan. Edzar Gao yang kembali melihat sikap kasar putranya segera menegurnya."Halbert Gao, dimana sopan santunmu? Kau tidak boleh mengabaikan orang lain ssperti itu." Halbert Gao tidak peduli dengan teguran papanya.Pria kecil itu memanggil supir untuk segera menyiapkan mobil. Ye Meyleen meminta Halbert Gao untuk sarapan terlebih dahulu,tetapi sekali lagi niat baik wanita cantik berambut hitam itu diabaikan oleh Tuan Muda Gao. Ye Meyleen merasa kecewa karena 2 hari ini sikap Tuab mudanya ini menjadi semakin dingin padanya."Halbert Gao, lebih baik untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Bagaimanapun, ini juga masih terlalu awal untuk berangkat.""Aku tidak ingin makan bersama wanita itu.""Halbert, sampai ka
Halbert Gao mengalami penyakit asam lambung disebabkan oleh pola makan yang buruk. Selama beberapa hari ini pria kecil tidak pernah sarapan ataupun makan malam. Hal ini membuat pencernaannya memburuk.Ye Meylee merasa bersalah ketika mendengar penjelasan dokter membuat Ye Meyleen merasakan perasaan bersalah. Ia lah yang menjadi penyebab Halbert Gao tidak pernah mau keluar untuk makan. Dokter menyarankan beberapa hal untuk dilakukan lalu meninggalkan mereka."Maaf, ini semua salahku. Aku egois karena tidak mengalah dan membuat Tuan Muda mengalami penyakit ini." Ye Meyleen memandang Tuan mudanya yang tak sadarkan diri dengan perasaan bersalah."Jangan menyalakan dirimu, Mey. Ini adalah salah anak itu sendiri karena bersikap keras kepala.""Tidak. Ini salah saya sepenuhnya. Tuan Besar, saya akan pergi meninggalkan rumah, dengan begitu maka Tuan Muda tidak akan-""Cukup. Aku mohon padamu untuk tetap tinggal. Mey, aku membutuhkan
Halbert Gao segera menghubungi orang yang dia minta untuk memata-matai mamanya. Ia merasa heran karena pria yang dia bayar itu mengatakan tidak bisa lagi menyelidiki tentang mamanya. Bagaimana mungkin hal ini terjadi secara tiba-tiba."Hallo!""Apa terjadi sesuatu? Kenapa tiba-tiba kau memutuskan berhenti memata-matai mamaku?" Halbert Gao berbicara bahasa Negara F dengan pasih."Tuan, keberadaan saya telah diketahui oleh kelompok mafia itu. Ketika saat hendak mengejar mobil yang ditumpangi Nyonya mereka menghadang jalan saya dan mengancam saya. Saya kehilangan jejak Nyonya juga. ""Tuan, maaf. Namun hidup saya telah terancam dalam bahaya jika saya melanjutkan ini.""Kelompok mafia mana yang mencoba menghalangimu?"
Fallin Ma, Mark Jung dan Elisa Fu telah tiba di Negara A setelah menempuh perjalanan panjang. Mereka di jemput oleh sebuah mobil spot yang di sewa oleh Mark Jung. Selama perjalanan, Fallin Ma memandang keluar melihat bagaimana keindahan Negara A yang sering menjadi tujuan. Bangunan-bangunan tinggi menjulang mengelilingi kota, dan juga ada ballbord yang menampilkan para pria tampan ataupun cantik yang mempromosikan suatu produk ataupun cuplikan tarian mereka. Kota ini akan menjadi tempat untukku memulai awal karirku….dan mungkin aku akan menemukan kebahagiaan yang aku inginkan dikota yang besar dan menjadi tujuan orang-orang asing untuk meraih impian mereka."Fallin Ma, apa kau yakin tidak ingin melanjutkan ke Akademi? Aku masih bisa memcarikan Akademi Fashion terbaik untukmu jika kau memang masih ingin melanjutkan pendidikan?
"Saudaraku, bisakah aku meminjam buku-buku disain milikmu? Aku harus mempelajari lebih dalam tentang disain sebelum aku mulai bekerja.""Kau tidak perlu berusaha sekeras itu, saudaraku. Meskipun, tidak banyak yang kau pahami aku ataupun Direktur Jung akan membantumu.""Aku tidak bisa hanya mengandalkan bantuan dari kalian berdua saja. Aku tidak ingin menjadi orang yang hanya bisa bergantung dengan orang lain.""Baiklah, aku akan mengambil beberapa buku yang aku miliki. "Elisa Fu tidak membawa banyak buku. Ia memilih buku yang dapat membantu Fallin Ma. Pandangannya terarah pada buku-buku dasar tentang desain fashion yang akan cocok untuk membantu saudaranya itu belajar. Elisa Fu mengambilnya dan memberikannya pada Fallin Ma."Jika
"Apa kau merasa gugup?""Tidak" Fallin Ma telah mempersiapkan diri sebelumnya."Baiklah, aku akan membawamu ke tim desain utama kami.""Mark Jung, apa kau tidak ingin aku melakukan tugas dasar terlebih dahulu? Bukankahkah kau juga harus mengetes kemampuanku sebelum memasukkanku di posisi yang penting? ""Hal itu tidak diperlukan. Kau adalah nona yang terhormat. Tidak mungkin bagiku menberikan posisi yang rendah untukmu.""…dan tidak perlu bagiku untuk mengetes kemampuanmu. Ketika pertama kali aku mengajarimu dalam desain, aku tahu kau memiliki bakat. Kau juga sudah bekerja keras dengan banyak belajar dua hari ini dan aku yakin seorang Fallin Ma akan memberikan hasil yang terbaik.""Terima kasih atas keperca
"Fallin, apa kau benar-benar baik-baik saja? Maafkan aku, aku tidak bisa menjagamu dengan baik."Elisa Fu merasa bersalah tentang apa yang terjadi pada sepupunya ini. Jika Mark Jung tidak menegurnya tentang apa yang terjadi pada Fallin Ma mungkin dia tidak akan tahu. Sepupunya ini tidak akan mengatakan hal ini terlebih dahulu."Elisa, mulai sekarang biarkan Fallin Ma membantu tugasmu saja. Dia akan menjadi wakilmu.""Direktur Jung, bukankah ini terlalu tiba-tiba? Fallin Ma baru saja masuk dan sudah mendapatkan jabatan tinggi ini?""…bagaimanapun juga, Fallin Ma masih baru di dunia fashion akan lebih baik untuk memulai dari hal dasar.""Fallin Ma bisa mempelajari semua itu darimu. Bukankah kau sudah berjanji akan membimbingnya?"
"Sepertinya rumor itu tidak hanya sekedar rumor. Aku melihat pegawai baru itu makan siang bersama dengan Direktur dan Desainer Elisa.""…Direktur Jung juga terlihat begitu perhatian pada wanita itu dan mengabaikan keberadaan Desainer Elisa.""Jadi, menurutmu pegawai itu memang merayu Direktur Jung untuk mendapatkan pekerjaan ini.""Tentu saja. Jika tidak bagaimana mungkin seseorang yang tidak punya pengalaman dalam hal fashion bisa masuk ke tim utama?""Tetapi, dia juga dekat dengan Desainer Elisa mungkin saja Desainer Elisa yang memasukkannya. Kau tahu bukan bahwa Desainer Elisa juga memiliki kekuatan di perusahaan?""Kau mungkin benar, tetapi mungkin saja wanita itu mendekati Desainer Elisa untuk merayu Direktur Jung.Bagaimanapun Direktur Jung memil
Beberapa bulan berlalu, saat mereka bertiga menjalani kehidupan yang damai. Tiba-tiba sebuah badai datang dalam keluarga ini. Kejadian yang seharusnya merenggut nyawa salah satu dari mereka.“Berani sekali seseorang ingin melenyapkan putraku!” Edzar Gao mendapat laporan bahwa telah menjadi incaran seseorang. Beruntung orang-orangnya dapat menangkapnya. Dia tidak bisa membayangkan jika sampai mereka tidak dapat menahannya. “Siksa orang-orang itu sampai mereka m
Edzar Gao mulai merasa cemburu pada Fallin Ma yang lebih memperhatikan Halbert Gao. Alasannya membawa putranya agar mereka bisa menjadi sebuah keluar. Pada akhirnya yang terjadi justru diluar perkiraannya.Fallin Ma bahkan menyiapkan makanan kesukaan Halbert Gao. “Kenapa kau tidak pernah membuat makanan kesukaanku?”“Apa kau mempunyai makanan kesukaan? Aku pikir kau menyukai semua makanan.” Fallin Ma menjawab dengan datar.“Tentu saja aku memilikinya. Haruskah aku membuat daftarnya agar kau percaya?”.“Tidak perlu. Jika kau ingin makan yang kau inginkan maka masaklah sendiri. Aku tidak memaksamu untuk makan jika kau tidak menyukainya.Edzar Gao memilih mengalah dan menikmati makanan itu. Halbert Gao merasakan tatapan tajam dari ayahnya yang memiliki aura gelap yang mencekam. Pria kecil itu justru tersenyum karena bisa mengalahkan papanya. Walau dia merasa kasihan padanya yang berusaha menarik
“Masuklah dulu, kita bicara didalam!”“Apa kau yakin aku boleh masuk?”“Ya, asalkan kau tidak melakukan hal yang aneh.” Edzar Gao masuk ke dalam apartemennya.ruangannya begitu sempit, tidak banyak kursi yang ada di rumah ini. “Apa kau nyaman di tempat seperti ini? Aku memiliki mansion lain, kau bisa tinggal disana.”“Tempat ini cukup baik.
“Terima kasih atas bantuanmu, Tuan Besar Gao.““Apa hanya ucapan terima kasih saja? Aku telah melakukan banyak—““Kau sendirikan yang memaksa untuk melakukan itu? Apa kau mulai mengeluh karena membantuku?”“Bukan seperti itu. Aku—““Apa yang kau inginkan? Aku ingin untuk membayar hutang atas kebaikanmu!” Fallin Ma mengucapkan dengan nada dingin.“Kau bisa lakukan satu hal untukku!” Senyum licik terukir dibibirnya. “Jadilah kekasihku!” .“Apa kau sudah gila? Kau masih bertunangan tapi kau... ““Aku sudah bilang pertunanganku dan Ye Meyleen telah berakhir.”“Publik masih menganggap kalian bertunangan. Namaku akan menjadi sorotan scandal lagi jika seperti itu. ““Aku akan mengumumkan semuanya ke publik. Jika itu yang kau inginkan.”“Tua
Mereka akhirnya dapat kembali ke kota. Edzar Gao menegur saudaranya yang juga terlibat. Fallin Ma juga menegur Halbert Gao. “Jika kau melakukan cara tercela lagi maka aku tidak akan pernah menemuimu lagi.”“Maaf, Ma. Tolong jangan marah. Aku hanya ingin kalian bersama lagi.”“Tidak mungkin untuk bersama lagi. Halbert, kau harus mengerti bahwa sesuatu yang buruk terjadi baik.”
Sejak dia merasakan puding buatan Fallin Ma, dia menginginkan menikmati masakan lain darinya untuk bisa bertahan hidup. Awalnya Fallin Ma menolaknya, “ Aku bukan seorang pelayan, kenapa aku harus menyiapkan makanan untukmu.” Wanita itu menunjukkan sisi angkuhnya, tetapi pada akhirnya dia membuatkan dua porsi dan memberikan satu untuknya. Fallin Ma memberikan sebuah alasan, “ Aku tidak ingin menjadi tersangka karena membiarkan Tuan Besar Gao menjadi kurus dan mati karena kelaparan.” Meskipun disindir seperti itu, Edzar Gao tidak melawan. Mereka mulai sering makan bersama, tetapi Falin Ma tiba-tiba memberikan kesepakatan yang aneh. “Mulai hari ini kita akan bagi tuas. Aku sudah memasak dan sungguh melelahkan untuk melakukan semuanya sendiri sedangkan kau hanya duduk diam tanpa melalukan apapun, jadi lebih baik kau membantuku untuk mencuci peralatan makan.” “Apa? Fallin Ma. Kau memintaku untuk mencuci? Kau sudah terlalu berani
“Kenapa kau tiba-tiba ingin membatal pertunangan ini?” “Itu karena tidak ada harapan untuk hubungan ini. Aku merasa tetekan untuk mengambil peran sebagai seorang nyonya.” “Kalau begitu, kau tidak perlu melakukan pekerjaan yang memberatkan seperti itu. “ “Ini bukan tentang hal itu, aku merasa tertekan dengan segala pandangan orang tentangku yang terus membandingkanku dengan Nona Ma.” “Aku akan membereskan mereka semua, kau tidak perlu khawatir tentang hal itu.” “Edzard Gao, aku sungguh tidak bisa lagi melanjutkan hal ini. Aku kehilangan kebebasanku dan harus menjalani aturan ketat. Desakan para tetua juga tidak bisa dihindari. Aku tidak ingin lagi terikat dalam tekanan ini.” Edzar Gao terdiam sejenak melihat ekspresi Ye Meyleen yang hampir menangis. Dia memahami beban berat yang harus ditanggungnya. Ye Meyleen adalah salah satu orang paling berharga baginya. Kebahagiaannya adal
Seberapa keraspun Fallin Ma memaksa untuk Halbert Gao menjauh darinya, anak itu tetap saja datang padanya. Bahkan menunggunya di depan pintu apartemennya. Fallin Ma merasa kesal sekaligus tersentuh dengan kegigihan anak itu. Namun, dia tidak bisa bersamanya. “Tuan Muda Gao, saya mohon untuk tidak membuat saya dalam kesulitan. Bisakah kau menghubungi Tuan Besar Gao untuk membawamu pulang.” Fallin Ma masih menunjukkan sikap dinginnya. “Tidak. Aku tidak akan meninggalkan mama. Biarkan aku berada disisi mama. Aku tidak akan membiarkan mama kesepian.” “Kesepian? Aku tidak merasa seperti itu.” “Mama, kau tidak bisa menutupinya dariku. Aku tahu bahwa mama merasa kekosongankan? Banyaknya masalah yang menekan mama dan membuat mama berusaha untuk tetap kuat. “ “Tuan Muda Gao, apa kau memandangku sebagai wanita lemah seperti itu? Aku .... “ Tangan kecilnya menggenggam tangan lentik yang lebih besar
Fallin Ma memandang anak laki-laki yang tertidur di sofa. Dia menghela nafas berat, ada apa dengan anak ini? Kenapa dia masih datang meskipun diabaikan. Anak ini begitu keras kepala sama seperti papanya. Fallin Ma memanggilnya dan menggoyangkan tubuhnya, untuk membangunkannya. Halbert Gao terbangun, tatapannya masih kosong. “Kembalilah pulang dan jangan datang la—““Mama, apa aku masih bermimpi?” Halbert Gao tiba-tiba memeluknya. Fallin Ma terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba itu.“Akhirnya mama menemuiku aku sangat bahagia. Ini adalah mimpi terindah dalam hidupku.”Fallin Ma justru mendorong tubuh kecilnya untuk melepaskan pelukannya. Dia tidak ingin menerima ketulusan dari putranya ini. Lebih tepatnya, dia tidak dapat mempercayai sebuah ketulusan.“Buka matamu, Tuan Muda Gao. Kembalilah ke rumah. Jangan datang lagi untuk menemuiku. Tolong, jangan buat aku berada dalam ma