Share

Chapter 37

Author: Hare Ra
last update Huling Na-update: 2023-06-04 09:30:37

“Non, dia lagi-lagi diam saat Non Renata menggendongnya,” ujar Bi Inah dengan sangat antusias.

Darren yang melihat itu diam-diam menghapus jejak airmatany, dia sangat terharu melihat interaksi antara Noah dan Renata. “Tidak ada yang bisa memungkiri hubungan ibu dan anak. Bahkan anak yang baru saja dilahirkan sudah mengerti dengan bau ibunya. Noah…, kamu begitu merindukan ibumu.”

Sementara itu Renata yang sedang menggendong Noah, tampak hanya terdiam dengan mata yang tidak pernah beranjak dari sang anak. Hatinya begitu tersentuh dengan hal ini, dan ini bukanlah hal pertama, sebab saat dirumah sakit pun, hal seperti ini beberapa kali terjadi.

“Apakah kau begitu merindukanku?” tanya Renata dalam hatinya.

Renata memperhatikan wajah

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 38

    “Renata…,” panggil Darren pelan sambil mengambil alih menggendong Noah. Karena Renata benar-benar tidak sudi lagi menggendong anaknya tersebut.Renata memalingkan wajahnya, dia tidak tergerak sedikitpun hatinya meskipun dia melihat Darren memberikan Noah susu dengan sangat telaten. “Kamu sengaja mau membuat aku merasa terikat dengan dia, kan?”Pertanyaan Renata itu membuat Darren hanya bisa menggelengkan kepalanya. “Bukan seperti itu, sudah aku katakan kalau aku hanya ingin membuat Noah memiliki kenangan yang layak dia ingat tentang ibunya. Kalau masalah ikatan, walaupun sekeras apapun kau memungkirinya ikatan kalian tetaplah kuat. Tidak ada yang bisa memutuskan ikatan ibu dan anak, meskipun kalian berpisah.”“Hentikan omong kosongmu itu, Darren!” kesal Renata berteriak kepada sang suami. Walaupun di dalam hatinya merasa tercubit mendengar apa yang disampaikan oleh Darren.Dan sebenarnya saat ini alasan Renata tidak mau terlalu lama menggendong atau bermain dengan Noah adalah, dia tid

    Huling Na-update : 2023-06-05
  • The Billionaire's Revenge   Chapter 39

    Darren menundukkan kepalanya. “Aku tidak ingin kita bercerai. Dan aku masih berharap kalau kau kembali kepada kami. Karena kami akan terus menunggumu.” Renata menyunggingkan senyumannya. “Kita tidak berjodoh. Dan aku sudah berusaha untuk mencintai kau saja, tapi nyatanya aku tidak bisa. Aku tidak nyaman berada di dekat kau, dan juga aku memiliki mimpi yang harus aku capai sendiri. Jangan pernah menungguku!” Untuk kedua kalinya, Renata mengatakan kepada Darren untuk tidak menunggunya. Itu membuat Darren hanya bisa menganggukkan kepalanya. “Kau akan pergi kemana?” tanya Darren yang mencoba untuk menyelidiki kemana tujuan Renata pergi. Semakin hari, perasaan Darren kepada Renata semakin jelas. Dan setelah melihat perjuangan Renata melahirkan Noah, perasaannya kepada Renata semakin besar. Sehingga Darren mencoba untuk menghalangi Renata pergi, namun nyatanya tidak bisa. “Aku tidak bisa memberitahukan kemana tujuanku. Karena aku akan hidup di tempat dimana orang-orang tidak ada yang me

    Huling Na-update : 2023-06-05
  • The Billionaire's Revenge   Chapter 40

    Darren hanya bisa menganggukkan kepalanya. “Jam berapa?”“Keberangkatan jam sepuluh,” jawab Renata santai dan langsung merebahkan tubuhnya ke atas pembaringan tanpa mempedulikan lagi Darren yang masih duduk di sofa dengan pikiran yang kacau.Saat ini yang paling Darren khawatirkan adalah kesehatan dan keselamatan Renata, karena belum satu bulan pasca operasi dia sudah harus pergi menempuh perjalanan yang jauh. “Pagi-paginya kita cek kesehatan kamu dulu, ya?”Renata yang semula berbaring menghadap dinding, sekarang membalikkan kembali tubuhnya. Dia melihat kearah sang suami dengan kening yang mengkerut. “Untuk apa?”“Aku khawatir, karena kamu belum sembuh total,” jawab Darren.“Tidak perlu! Akulah yang tahu dengan tubuhku! Aku yang bisa merasakan apakah tubuhku sehat atau tidak. Jadi, kau tidak perlu berpikir seperti itu. Percayakan saja kepadaku,” jawab Renata tegas.Dan, jika Renata sudah berkata seperti itu maka tidak ada yang bisa membantahnya. Darren sudah cukup mengenal Renata. W

    Huling Na-update : 2023-06-06
  • The Billionaire's Revenge   Chapter 41

    Darren hanya menyunggingkan senyuman nya setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Martano tersebut. Dalam hatinya dia menjawab; “Iya, besok aku memang akan mengantarkan Renata untuk pergi ke suatu tempat. Tapi, buka ke rumah kau.”Darren mematikan daya ponselnya dan meletakkannya diatas meja. Dia tidak ingin ada yang mengganggu lagi dengan semua telepon yang tidak penting tersebut.“Dan kau harus merasakan kehilangan anakmu, Martano. Meskipun kau tidak menyayanginya, tapi setelah ini kau benar-benar akan merasakan kehilangan orang yang bisa memancing para investor. Kau membuat aku kehilangan kedua orang tuaku saat aku masih belia, nanti setelah kalian tua pasti akan merasakan bagaimana sakitnya saat anak tidak mau mendekat,” gumam Darren sambil menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya dalam-dalam.Dengan perlahan Darren mengembuskan asap putih yang berbentuk garis lurus, dan tidak berapa lama semua asap itu tersebar karena tertiup angin malam. “Kalau seperti ini, memang lebih baik

    Huling Na-update : 2023-06-06
  • The Billionaire's Revenge   Chapter 42

    “Dia sudah keluar,” ujar Darren kemudian sambil menggelengkan kepalanya.Suara yang mereka dengar baru saja itu pasti sang pelaku jatuh terjun dari pagar yang cukup tinggi. Darren hanya bisa menghela nafas berat.“Kok bisa ada orang yang nekat naik pagar ini? sebenarnya apa yang dia inginkan?” tanya Joko keheranan.“Kita harus menambahkan tinggi pagar ini agar tidak ada lagi orang yang nekat memanjatnya. Ini memang belum sempat kita kerjakan,” ujar Darren kemudian.Memang, pekerjaan para tukang yang saat ini sedang menyelesaikan pembangunan rumah itu belumlah sampai di area pagar. Dan awalnya Darren berpikir kalau tetap aman, karena setidaknya sudah ada pagar yang cukup tinggi. Namun, siapa sangka ada oknum yang bahkan rela memanjatnya.Hingga pagi menjelang, Darren akhirnya tidak tidur sedikitpun. Matanya tidak bisa lagi terpejam, bahkan kantuk yang tadi cukup mengganggunya sekarang hilang begitu saja.“Kau tidak tidur?” tanya Renata yang pagi ini terbangun dan tidak mendapati Darren

    Huling Na-update : 2023-06-07
  • The Billionaire's Revenge   Chapter 43

    Wajah mereka semakin dekat, bahkan Renata bisa merasakan embusan nafas Darren.“Menjauhlah! Aku tidak sudi bermain denganmu!” teriak Renata yang mencoba mendorong tubuh Darren menjauh darinya. Namun, Darren tidak menggubrisnya.Bibir Darren mulai mendekati bibir Renata, bibir yang selama ini selalu menjadi impiannya dan juga bibir yang selalu mengeluarkan kata-kata kasar untuk Darren.Dan tiba-tiba….Bruk!Renata mengangkat kakinya dan menendang tepat di alat vital Darren. Hingga Darren jatuh ke lantai sambil mengaduh.“Aduh! Sakit sekali,” rintih Darren memejamkan matanya menahan rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.Darren tidak menyangka kalau ternyata Renata akan melakukan hal seperti itu, bahkan sasaran Renata tidak main-main sehingga membuat dia kesulitan untuk bergerak.Renata menatap Darren dengan pandangan tajam. “Sudah aku katakan kau untuk menjauh, dank au malah nekat mndekat. Jangan paksakan aku untuk melakukan kekerasan, karena aku tahu cara menaklukkan

    Huling Na-update : 2023-06-07
  • The Billionaire's Revenge   Chapter 44

    Sekeras apapun Renata menepis mengenai Noah, tapi hati seorang ibu pastinya akan melunak kalau masalah anak.Dada Renata rasanya begitu sesak. "Izinkan aku menggendongnya untuk yang terakhir kali, Bi."Melihat hal itu, Darren memalingkan wajahnya dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Dia tahu, di dalam hati Renata pastinya berat meninggalkan Noah seperti ini."Jadilah anak yang baik, dan nurutlah pada Papa Darren," ujar Renata pelan sambil mencium pipi Noah untuk yang pertama dan terakhir kalinya.Dengan sekuat tenaga dia menahan air matanya, namun nyatanya bulir-bulir bening itu tetap tidak bisa di tahannya.Bahkan Renata tidak tahu mengapa dia menangis, padahal selama ini dia tidak pernah peduli dengan Noah. Namun ternyata hatinya berkata lain, tanpa dia sadari, hatinya telah terpaut."Ayo, aku tidak mau terlalu buru-buru," ujar Renata kemudian yang mengajak Darren untuk segera pergi menuju bandara.Darren hanya menganggukkan kepalanya dan tidak banyak bicara. Keduanya mu

    Huling Na-update : 2023-06-08
  • The Billionaire's Revenge   Chapter 45

    “Tidak ada,” jawab Darren dengan tegas.Jawaban Darren sudah pasti membuat Martano marah besar, dia selalu merasa muak saat melihat wajah Darren. Apalagi Darren yang tidak pernah bisa menghargainya.“Mana Renata?!” tanya Martano lagi dengan berteriak. Dia merasa dipermainkan oleh Darren.“Sudah aku antar! Sesuai dengan perintah bapak kalau hari ini aku harus mengantarkan Renata,” jawab Darren dengan santai.“Kau antar kemana, hah?!” tanya Martano lagi.“Bandara,” Jawab Darren datar.Martano semakin meradang mendengar apa yang Darren ketakan, dengan beraninya dia mengatakan mengantarkan Renata ke bandara. Dan itu pastinya akan membuat Martano naik pitam.Martano mengangkat tangannya untuk menampar Darren. Dan Darren pastinya sudah siap dengan semua itu, matanya menatap tajam kearah sang mertua hingga membuat Martano kembali menurunkan tangannya.“Kau mempermainkanku? Aku meminta kau mengantarkan Renata kembali ke rumahku. Dan sekarang mengapa kau mengantarkannya ke bandar. Apa kau piki

    Huling Na-update : 2023-06-08

Pinakabagong kabanata

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 143

    Seorang dari mobil putih tersebut melepaskan tembakannya ke arah mobil Darren. Braaaak! Jedaaaar! Setelah suara tembakan yang bergema di tengah malam itu, sebuah ledakan yang kali ini terdengar. Darren tidak bisa mengelak, karena memang dia pergi tanpa pengawal. Dan juga sepertinya pelakunya adalah penembak jitu, peluru yang dilepaskan tidak meleset. "Papa, mama…," hanya suara memanggil kedua orang tuanya yang keluar dari mulut Darren sebelum semuanya menggelap. Ternyata, peluru tepat mengenai kepala Darren, sehingga mobil dengan kecepatan tinggi tersebut kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pembatas jalan dengan keras dan mobil b guling-guling beberapa puluh meter yang akhirnya meledak. "Tolong ada kecelakaan!" teriak orang-orang yang melihat kejadian sehingga dalam beberapa menit saja tempat kejadian dikerumuni dengan orang-orang yang berusaha menolong Darren memadamkan api dan mengeluarkan Darren dari dalam mobilnya. Sementara itu, mobil putih pelaku penembakan terhadap D

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 142

    "Jadi, mama kamu melihat?" tanya Darren penasaran.Renata menggelengkan kepalanya. "Beruntungnya aku melihat kedatangan mama dan rombongan lebih dulu. Jadi, aku meminta kepada semua karyawan untuk mengatakan kalau pemiliknya gak ada jika ada yang bertanya."Darren mengelus lembut rambut sebahu Renata, dia sangat merasa takut kalau suatu saat Gia datang lagi ke butik dan bertemu dengan Renata secara langsung.“Kamu jangan terlalu sering muncul, karena suatu saat tetap akan terjadi lagi seperti ini. Aku bukannya melarang kamu bertemu dengan mamamu, tapi ini belum waktunya,” ujar Darren kepada Renata.Lambat laun, Renata dan Gia pasti akan bertemu. Sebab, usaha yang Renata geluti saat ini sasarannya adalah orang-orang kaya dengan gaya hidup mewah. Dan sudah pasti Gia termasuk di dalam sana. Dan seperti yang diketahui kalau kelompok Gia tersebut sangat senang kalau memakai pakaian buatan luar negeri.“Kalau Gina sudah kembali, pastinya aku akan lebih banyak di dalam ruanganku kok. Ini kar

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 141

    "Astaga, Bu. Membuat aku terkejut saja," ujar Darren sembari memegang dadanya karena kaget."Jangan banyak alasan! Semalam kamu nginap tempat Renata? Kenapa telepon dan pesan dari ibu tidak mau gubris?" tanya Amina lagi dengan tegas.Darren tidak menjawab, dia hanya tersenyum dan memegang pundak Amina dengan lembut."Aku menginap di hotel, Bu. Rasanya malas banget nyetir karena sudah malam, akhirnya aku memilih untuk menginap di hotel saja," jawab Darren kepada Amina.Darren sengaja tidak mengakui kepada Amina dimana dia menginap. Karena sudah pasti akan memancing keributan, dan Amina akan menasehatinya sepanjang hari."Jangan berbohong!" bentak Amina. Sebab Amina begitu mengenal Darren, dan Amina juga sudah menganggap Darren adalah anak kandungnya. Dia tidak mau kalau Darren jatuh ke dalam kesalahan."Serius, Bu," jawab Darren mencoba membela diri.Sementara itu, Alisa yang mendekat ke arah Amina dan Darren tampak memberikan Darren kode dengan mengedipkan matanya dan memegang leher.

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 140

    Mungkin kerinduan mereka yang memuncak, atau karena terbawa suasana malam yang dingin, keduanya saat ini sudah saling berhadapan, dan tidak tahu siapa yang memulai, keduanya saat itu sudah bercumbu dengan lembut dan berbagi oksigen."Terima kasih," ucap Darren sambil terus merapatkan tubuhnya kepada tubuh Renata. Dan tangan keduanya saat ini sudah saling meraba satu sama lain.Malam yang semakin dingin, keduanya masih berpagutan dan melupakan makanan hangat yang sudah dimasak oleh Renata. Karena saat ini keduanya masih saling menghangatkan.Renata menggigit bibirnya karena menahan suara panas yang akan terlepas dari bibirnya, karena tidak mampu menahan sentuhan tiap sentuhan yang lembut dari Darren."Lepaskan saja, sayang. Hanya aku yang mendengarnya," bisik Darren sembari berusaha melepaskan pengait yang berada di punggung Renata. Sedangkan baju yang menutupi tubuh Renata sudah terlepas sejak tadi.Akhirnya Renata benar-benar mengeluarkan suara desahannya kala Darren mulai mencapai t

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 139

    "Apaan sih?" tanya Renata sambil mendelik ke arah Darren. Sebab dia tahu kalau Darren sedang menggodanya."Aku serius. Aku datang kesini untuk melihat kamu bukan untuk belanja di butik," jawab Darren santai dan mengedipkan matanya.Renata melengos, Darren benar-benar berhasil membuatnya salah tingkah. Sebab, walaupun dia terlihat kesal kepada Darren. Tapi, di dalam hatinya merasa begitu senang saat tahu kalau Darren masih peduli dan datang menemuinya."Aku sibuk. Banyak pelanggan, Darren," jawab Renata kemudian."Aku akan menunggu sampai butik kamu tutup," jawab Darren santai."Dimana?" tanya Renata kemudian."Dimana saja boleh, yang penting kamu izinkan," jawab Darren.Renata menghela nafas berat, Darren mulai kumat keras kepalanya. Dan seperti biasanya, tidak akan ada orang yang bisa menyuruhnya pergi."Kamu tunggu di atas aja ya, soalnya saat ini Gina gak ada. Jadi, aku akan membantu melayani pelanggan. Karena banyak barang baru masuk, jadi pelanggan pada rebutan mau koleksi terbar

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 138

    “Gapapa,” jawab Alisa tergelak.“Hei, kamu pasti tahu sesuatu. Memangnya ada apa kalau aku mau ke rumah Renata mala mini. Kan kebetulan sekarang aku sudah pulang kerja, dan besok kan hari libur. Gak salah kan kalau aku ke rumahnya?” tanya Darren membela diri.Darren tidak mau terlihat kalau dia sangat antusias untuk bertemu Renata, namun Darren juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau dia sangat senang saat mengetahui kalau Renata cemburu kepadanya.“Iya, kan sekalian malam mingguan. Padahal tadinya aku mau ikut, tapi saat ingat ini adalah malam minggu sepertinya aku harus mengurungkan diri kesana, apalagi dalam suasana yang syahdu. Gina juga saat ini sedang tidak ada di rumah,” kekeh Alisa yang kemudian segera berlari meninggalkan Darren dan menemui Noah yang tampak sedang asyik bermain dengan Amina dan pengasuhnya.“Sekarang main sama Aunty, ya,” ujar Alisa kepada Noah. Karena Alisa melihat kalau Amina dan pengasuhnya sudah sangat kewalahan mengajak Noah bermain bola dan ber

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 137

    Alisa tersentak mendengar apa yang dikatakan oleh Darren. Sebab, dia baru sadar kalau dia juga tidak lebih baik dari Renata."Iya, aku salah. Tapi, rasanya aku tidak rela saja kalau sampai orang sebaik kamu mendapatkan istri seperti Renata," jawab Alisa menunduk."Renata sangat baik, bahkan dia lebih baik dariku. Bisa jadi awalnya dia tidak baik, tapi sekarang dia sudah berubah," ujar Darren menjelaskan kepada Alisa.Alisa menganggukkan kepalanya. "Semoga kalian kuat, karena aku yakin akan banyak sekali halangan dan rintangannya kalau kalian memilih untuk kembali bersama."Darren tergelak mendengar apa yang disampaikan oleh sang adik. Sebab, saat mengatakan demikian Alisa terlihat sangat dewasa. "Kenapa tertawa?" tanya Alisa merengut."Kamu yang membuat aku merasa lucu. Kamu seperti seorang yang sangat dewasa dan berpengalaman dalam hidup. Kalau gak lihat orangnya, maka gak bakal tahu kalau yang baru saja berbicara adalah anak umur dua puluh tahun," kekeh Darren."Ejek aja terus!" ke

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 136

    “Astaga, ibuku ini masih belum percaya. Semuanya hanya untuk berjaga-jaga, Bu,” jawab Darren tersenyum dan kali ini tangannya memegang tangan Amina yang sudah mulai keriput. Namun, sangat terawatt.“Kamu itu adalah orang yang paling tidak bisa berbohong kepada ibu, sejak kecil kamu tidak pernah berbohong. Saat kamu mulai mau berbohong, telinga memerah dan matamu tidak pernah bisa menatapku,” jawab Amina.Dari jawaban yang Amina berikan itu membuat Alisa tampak sangat bersemangat memeriksa telinga Darren, sehingga membuat Darren tergelak dan Amina hanya bisa menahan tawanya. Saat ini Amina memiliki dua orang anak yang sama kocaknya.“Bu, lihatlah telinganya memerah. Ini artinya dia memang sedang berbohong!” teriak Alisa kepala Amina.&l

  • The Billionaire's Revenge   Chapter 135

    “Iya, Pak. Komandan kami yang membawa mereka kesini dan mengantarkan ke rumah pak Darren sekalian mereka di daftarkan disini sebagai penghuni perumahan sini,” jawab pak Danny serius.Bahkan pak Danny merasa keheranan ketika melihat ekspresi wajah Darren yang tampak terkejut saat mengetahui pengawalnya sudah terdata disana.“Pastinya kami percaya kalau komandan kami yang bawa. Jadi, mereka sudah aman pak. Keluar masuk kompleks sini sudah terdaftar,” lanjut Danny tersenyum.“Okelah kalau begitu, tadinya aku tidak tahu kalau langsung didaftarkan disini,” jawab Darren pelan.“Semuanya, terima kasih ya. Saya lanjut pulang,” ujar Darren kemudian berpamitan kepada para penjaga keamanan tersebut.

DMCA.com Protection Status