Alexa mempersilahkan Irvin duduk di sisinya untuk menceritakan dan lebih tepatnya menanyakan kebenaran soal Irvin yang sudah tahu atau tidak, bahwa pacarnya selingkuh dengan cowok lain. Tidak, Alexa tidak akan menceritakan hal-hal yang buruk tentang Raysha, itu akan membuat Irvin menjauh darinya. Tentunya Alexa akan menceritakan hal-hal yang menyenangkan atau sisi positif dari Raysha untuk menarik perhatian Irvin dan memancingnya untuk membuat dia menceritakan apa yang telah Raysha lakukan untuknya.
“Raysha emang baik,” bangga Irvin saat Alexa sudah selesai bercerita.
Alexa hanya menjawab perkataan Irvin dengan senyuman kecil tanpa ada niatan untuk menjawab kalimat yang telah Irvin keluarkan. Sekarang Alexa hanya perlu menunggu Irvin untuk menceritakan hal lain tentang Raysha. Setahunya, cowok tipe Irvin akan gampang untuk menceritakan kebaikan ceweknya karena saking sayangnya.”Dulu, saat aku lagi dalam keadaan terpuruk. Raysha datang dan memberi aku semangat. Padahal dulu aku selalu acuh dan bahkan selalu bersikap buruk kepada dia.”
Alexa langsung menganggukan kepalanya, pantas saja Irvin bisa ketergantungan sama Raysha karena dia datang pas Irvin dalam keadaan terpuruk dan di titik terendah. Perjuangan Raysha sebelumnya pun yang telah membuat hati Irvin luluh dan seakan mengikhlaskan jika sekarang Raysha lah yang bersikap buruk kepadanya, seakan Irvin mengerti bahwa inilah karma yang harus ia hadapi atas perlakuannya di masalalu kepada Raysha.
Senyum di wajah Alexa kini berkembang, dia sudah tahu apa yang harus dilakukan kepada Irvin, dia tipe cowok yang lembut hatinya. Jadi Alexa juga harus bersikap lembut dan melakukan hal yang sama untuk mendapatkan hati Irvin, seperti apa yang telah Raysha lakukan sebelumnya.”Pegal juga ya kalau gini, mau sambil jalan-jalan nggak?”
Irvin melihat ke arah Alexa sesaat, seperti sedang berpikir. “Aku temannya Raysha, bayangkan aja kalau aku ini Raysha. Kamu udah lamakan nggak ketemu bahkan jalan-jalan gini?” ucap Alexa meyakinkan Irvin.
“Aku cari kamu jugakan karena disuruh sama Raysha buat nemenin kamu, karena dia nggak bisa dan sibuk dengan urusannya yang lain,” sambungnya sambil tersenyum manis.
"Mari kita mulai permainannya."
Irvin langsung menganggukan kepalanya yang membuat Alexa tersenyum antusias, “Ayooo.”
Kali ini, Alexa berusaha untuk menjadi pendengar yang baik, dia hanya menganggukan kepala menandakan mengerti, menjawab dengan kata “Ohh iya?”, "Wahh...." dan “Terus?” secara berulang-ulang. Hal yang sepele memang, tapi ini cara ampuh untuk membuat cowok nyaman berada di dekatnya.
“Bentar ya, aku mau beli eskrim dulu. Mau nitip nggak?” ucap Alexa disela-sela Irvin masih bercerita.
“Kita sama-sama aja ke tempat eskrimnya,” jawab Irvin yang membuat Alexa menganggukan kepalanya.
“Bentar, biar aku tebak. Kamu pasti suka eskrim rasa vanilakan?” ucap Alexa saat sudah berada di tempat eskrimnya.
“Strawberry sama vanillanya satu ya, Pak,” pesan Alexa tanpa menunggu aba-aba dan jawaban dari Irvin.
Irvin hanya melihat ke arah Alexa tidak percaya, bagaimana mungkin Alexa bisa tau hal sepele kayak gini. “Nih.” Alexa memberikan es krimnya kepada Irvin sambil tersenyum manis, ia sekarang sangat yakin bawa Irvin sedang bingung dan menerka-nerka bagaimana bisa Alexa tahu tentang dia suka rasa vanila.
Cara Alexa salanjutnya yaitu dengan mencari tahu hal-hal kecil yang disukai Irvin, itu yang akan membuat Irvin merasa diperhatikan dan akan membuatnya merasa dihargai dan senang karena berada didekatnya. Seperti halnya saat ini, Alexa berpura-pura menebak jika Irvin menyukai rasa vanila padahal dia sebelumnya sudah cari tau tentangnya terlebih dahulu. Sangat menyenangkan bukan?
“Makasih,” ucap Irvin kaku.
Alexa tersenyum manis sambil memakan eskrim yang sudah ada ditangannya, “Tadi ceritanya sampai mana ya. Oh iya, sampai kamu kalah waktu lomba basketkan?"
"Dulu, aku suka main basket, tapi ternyata susah juga ya mainnya. Kamu hebat sih walaupun pernah kalah. Tapi aku yakin setelah kekalahan itu kamu pasti selalu juara lomba basket." sambung Alexa tidak lupa manampakan wajah polos dan tersenyum manis.
“Kamu bisa main basket?” tanya Irvin tidak percaya dan dengan nada yang kaku.
“Bisa, tapi mainnya yang di tempat permainan gitu. Mall contohnya."
Irvin hanya menganggukan kepalanya kecil sambil memakan es krimnya. “Kamu tahu—“
“Bentar ya,” potong Alexa karena hpnya tiba-tiba bergetar dan ternyata ada yang menelephonenya.
“Duh maaf ya, aku harus pulang karena ada urusan yang mendadak," ucap Alexa setelah selesai menerima panggilan.
“Oh iya, semangat ya. Saran aku jangan terlalu kaku mukanya, kali-kali senyum.. Hehe, Have a nice day,” pamit Alexa sambil melambaikan tangannya dan tidak lupa tersenyum manis supaya Irvin bisa mengingatnya.
Alexa pergi dengan senyum yang puas, rencananya berhasil hari ini. Sekarang dia hanya tinggal menunggu waktu sekitar semingguan untuk tidak mendekati Irvin. Nanti ia tinggal cari tahu Irvin pergi kemana dan pura-pura ketemu secara kebetulan untuk membuka obrolan lagi. Untuk menjalankan permainan ini, Alexa harus pelan-pelan melakukannya supaya bisa berhasil menyelesaikannya dan tidak kalah.
“Apa?!” Alexa datang dengan wajah yang cemberut.
“Apa-apa ... kamu gimana sih, kemarin bilang enggak mau ngehancurin hubungan Yaron sama Nori. Tapi keadaannya?” tanya Haden tidak percaya sambil menyuruh Alexa untuk duduk di sampingnya.
“Keadaannya kan, bukan kenyataannya,” jawab Alexa simple.
“Aku di suruh datang kesini cuma mau ngomongin ini? Gak penting!” kesal Alexa
“Emangnya kamu lagi ngapain. Ada target baru lagi? Loh bukannya kalau menyelesaikan target satu-satu ya. Tumben sekarang dua target.”
“Yaron maksudnya? Malas banget! Tahu enggak sekarang aku lagi ngehancurin hubungan Irvin sama Raysha loh," ucap Alexa bangga.
“Serius? Cowok dingin dan arogan gitu? Lebih baik Yaron enggak sih dibanding dia?”
“Haden, kamu harus tahu. Tadi Yaron tiba-tiba cium pipi aku dihadapan Nori dan lebih parahnya dia ngaku-ngaku suka sama aku. Gila gak tuh! Nori sampai minta putus, dan terjadilah huru hara aku sebagai orang ketiga di hubungan Yaron sama Nori. Padahal aku enggak tahu apa-apa!”
“Kenapa marah? Bukannya kamu udah biasa disebut pho atau orang ketiga?” tanya Haden mengerutkan keningnya.
“Beda lagi. Ini bukan karena kemauan aku. Judulnya fitnah kalau berita yang ini! Pokoknya aku benci sama Yaron, jadi aku gak akan peduli apapun itu tentang dia. Saat ini, target aku adalah Irvin dan sebentar lagi dia akan jadi cowok yang manis kayak singa yang berubah jadi kucing. Aaa lucu enggak sih.”
“Terserah. Semangat jadi perusak hubungannya. Goodluck,” ucap Haden malas.
“Makasih. Dasar ya, ganggu tau. Aku disuruh kesini cuma buat bicarain ini! Lagi enak-enak juga ngobrol sama Irvin,” gerutu Alexa.
“Aku yang nyuruh Haden.”
Alexa langsung kaget saat mendengar ucapan itu, dan yang lebih kagetnya lagi adalah saat Alexa tau dan sadar bahwa ternyata Yaron daritadi ada bersama mereka. Yaron langsung menghampiri Alexa dan berdiri di sampingnya dengan wajah yang datar namun Alexa mengartikannya dengan wajah yang seakan ngajak baku hantam.
“Ada apa?” tanya Alexa songong.
“Lima menit, aku sibuk,” lanjutnya lagi.
“Jangan deketin Irvin,” jelas Yaron yang membuat Alexa langsung menatapnya sinis.
“Apa-apaan sih! Gak jelas banget.”
“Bentar ... kamu siapa ya larang-larang aku dekat sama cowok lain?” jawab Alexa tersenyum kecil.
“Pacar kamu.”
Alexa dan Haden yang mendengar itu langsung membulatkan matanya tidak percaya sambil melirik satu sama lain.
“Haha jangan ngimpi. Sejak kapan kita pacaran?” Alexa tertawa renyah sambil menutupi rasa bingung dan kakunya.
“Aku tau, aku cantik. Banyak orang yang suka sama aku bahkan ingin jadi pacar aku. Tapi gak usah halu juga,” lanjutnya lagi.
Haden hanya melihat ke arah Alexa dan Yaron secara silih berganti, keduanya terlihat sama-sama memberi ekspresi yang berbeda. Yaron yang santai dan datar sedangkan Alexa yang tertawa kaku. Saat Alexa sudah menghentikan tawanya, Yaron langsung menunjukan hpnya ke arah Alexa.
“Gila ya!” teriak Alexa saat melihat layar hp Yaron yang menunjukan ada foto Alexa di sosial media Yaron dengan tulisan sayang dan emot cinta dan bunga.
“Hapus gak! Hapus ... Yaron!!!” perintah Alexa dengan nada yang sedikit meninggi.
“Hari ini, kita sah jadi sepasang kekasih. Dan semua orang juga tahu itu.” Yaron langsung pergi saat mengucapkan kalimat itu sambil mengusap rambut Alexa terlebih dahulu.
“Dia Gilaaa!” rengek Alexa ke Haden sambil menatap dengan penuh tanda tanya dan meminta pertolongan ke sepupunya itu.
“Hadenn, kamu lihatkan dia enggak jelas banget orangnya!” lanjutnya lagi sambil memegang tangan Haden.
Haden hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya atas apa yang telah ia saksikan, “Santai aja, enggak usah ditanggepin cowok gitu. Kamu fokus aja sama si Irvin, kalau si Yaron masih buat ulah atau nanti ngelakuin apa-apa, kamu ikutin aja permainannya," ucap Haden seakan berubah pikiran untuk tidak mendukung lagi Yaron mendekati sepupunya.
Alexa langsung menganggukan kepalanya, Haden benar. Kenapa dia malah ikut pusing atas kelakuan Yaron dan kenapa juga dia harus bingung. Cowok kayak Yaron tinggal dia diemin aja kalau masih ngejar atau apapun itu namanya, ya ikutin aja kemauannya. Kalau udah bosen pasti langsung ghosting.
Kini Alexa sedang duduk di sofa setelah selesai membersihkan badannya sambil melihat-lihat sosial media miliknya. Banyak orang yang nge-tag bahkan ngedmnya untuk menanyakan kebenaran atas apa yang telah di upload oleh Yaron. Alexa melihat status Yaron yang memperlihatkan wajah cantiknya yang sedang duduk di sebuah cafe dengan menggunakan kaos yang sengaja besar dan celana pendek karena waktu itu seingatnya dia habis pulang dari taman dan mampir terlebih dahulu untuk beristirahat. Dan yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah darimana Yaron bisa mendapatkan foto itu sedangkan Alexa tidak pernah mengupload foto itu di sosmednya.
Alexa langsung bergidik ngeri saat memikirkan sikap Yaron yang tidak sesuai dengan akal sehatnya. Sekarang ia sedang melihat komenan dari status Yaron, banyak orang yang tidak percaya bahkan menghujat Yaron dan Alexa atas tuduhan karena sudah main belakang dan selingkuh.
Saat Alexa sedang membaca komentar tentang dirinya dan Yaron. Tiba-tiba hpnya bergetar dan memperlihatkan nama Nazwa yang mencoba video-callnya..
Nazwa : Alexaaaaaa...
Suara Nazwa terdengar sangat nyaring di telinga Alexa begitupula dengan wajah marah Nazwa yang terlihat sangat jelas yang membuat Alexa langsung tersenyum kecil.
Nazwa : Jelasin sama aku, kapan kamu ngerencanain untuk menghancurkan hubungan dan merebut Yaron dari Nori!
Alexa langsung malas saat mendengar pertanyaan dari Nazwa, dia sepertinya sudah lelah menjawab pertanyaan itu.
Nazwa : Alexa Sofiavette, bisa-bisanya ya Anda langsung berstatus pacar Yaron. Apakah Anda tidak memikirkan perasaan Nori?
Alexa : Nazwa ... cewek baik, cewek cantik, cewek imut dan terakhir cewek paling nyebelin. Udah? Udah nuduhnya? Puas? Aku sama Yaron itu enggak ada hubungan sama sekali. Bahkan aku enggak pernah kepikiran untuk ngerusakan hubungan mereka. Cuma--
Nazwa : Enggak ada hubungannya gimana, jelas-jelas si Yaron ngupload foto kamu di sosmednya dan manggil sayang terus ada emot love dan bunga lagi.
Alexa : Nah itu dia, aku enggak tau kenapa Yaron ngelakuin itu. Terus aku yakin kamu gak akan percaya kalau Yaron cium pipi aku dihadapan Nori, dan yang paling parahnya lagi Yaron ngaku-ngaku kalau dia suka sama aku. Makanya Nori minta putus. Gilakan?
Nazwa langsung teriak karena kaget saat mendengar penjelasan Alexa.
Nazwa : Benar gitu? Demi apa?
Alexa hanya menganggukan kepalanya pelan.
Alexa : Terus tadi, Yaron datang ke rumah Haden dan nyuruh aku buat jauh-jauh dari Irvin, karena katanya kita udah pacaran jadi dia ada hak buat larang-larang aku.
Nazwa : Wahh sumpah enggak jelas banget itu orang, bisa-bisanya lebih milih kamu dibanding Nori. Padahal Nori itu baik, cantik, sopan santun, enggak neko-neko dan yang paling penting Nori itu enggak suka mempermainkan hati cowok dan ngerusak hubungan orang.
Nazwa : Jadi apa yang akan kamu lakukan?
Alexa terlihat menggelengkan kepalanya sambil memperlihatkan wajah yang malas.
Alexa : Bodo amatlah, dia mau ngelakuin dan ngaku-ngaku juga. Sekarang aku mau fokus buat ngedeketin Irvin dan ngebuat dia putus sama Raysha.
Alexa : Yaron lagi gabut kali, makanya gitu. Gak tahu lagi belajar jadi cowok brengsek buat mempermainkan hati cewek.
Alexa sekarang sudah sampai di sekolah dengan penuh semangat karena matahari bersinar lebih terik dan hangat tidak seperti biasanya. Namun ternyata di hari yang indah ini, Alexa harus mengawali paginya dengan tatapan sinis dan ocehan-ocehan dari murid-murid yang entah sedang membicarakan apa tentang dirinya.
“Alexa!” teriak Nazwa yang sedang berlari ke arah Alexa.
“Gila ... kamu harus lihat ini.” Belum sempat Alexa mengucapkan sepatah duapatah kata untuk menanyakan ada apa dengan suasana kelas pagi ini. Nazwa langsung menarik tangan Alexa dan membawanya berlari ke arah Mading.
Sesampainya di mading, Alexa langsung membuka mata dan mulutnya lebar-lebar saat melihat ada gambar wajahnya di mading dengan tulisan ‘My Mine, jangan diganggu! Pacar Yaron Yutaka’.
Alexa menatap tidak percaya poster itu dan langsung menariknya dari mading, kini dia sedang mengatur nafasnya terlebih dahulu untuk menetralkan perasaannya, “Yaron benar-benar ya. Ngajak ribut kalau gini caranya.”
“Sabar-sabar...," ucap Nazwa mengelus pundak Alexa.
“Sabar gimana? Kalau gini caranya, aku susah buat ngerusak hubungan orang!” Alexa terlihat menekan nada bicaranya.
“Enggak akan. Masaiya seorang Alexa enggak bisa nyingkirin satu cowok sih. Buat Yaron ilfeel aja. Gampangkan.”
“Pokoknya sebelum aku ngelanjutin buat ngedeketin Irvin lagi, masalah ini harus udah beres!” tegas Alexa.
Nazwa menganggukan kepalanya mendadakan sebagai tanda setuju, “Enggak akan ngelabrak Yaron?” tawar Nazwa.
“Lagi gak mau drama-drama queen. Biarin ajalah, kayaknya dia tipe cowok yang emang sengaja cari masalah buat cari perhatian aja.”
“Aneh! Kayaknya kamu harus cari tahu deh. Kenapa Yaron sikapnya kayak gini. Bukannya dia dulu cowok yang baik-baik ya," ucap Nazwa mengerutkan keningnya.
Alexa langsung menganggukan kepalanya, “Nanti deh kalau dia buat masalah lagi dan ganggu aktivitas aku. Mau enggak mau, aku harus cari tahu dan nanya ke Nori, ada apa sebenarnya.”
“Tuhkan ... aku lupa. Harusnya aku buat Yaron sama Nori balikan lagi. Aku udah janji sama dia buat ngembaliin Yaron kepelukannya.” Alexa langsung menepuk jidatnya.
“Mustahil! Sikap Yaronnya juga gitu,” jawab Nazwa menyipitkan matanya karena mengingat-ngingat kelakuan Yaron yang sudah berubah 180 derajat.
Waktu istirahat telah tiba, Alexa yang sedang santai duduk di bangkunya sambil memainkan gawai langsung terfokus kepada seseorang yang entah sejak kapan ada di depannya sambil menatapnya datar. Dengan malas, Alexa memalingkan wajahnya dari cowok itu sambil melihat teman-teman sekelasnya yang ternyata sedang melihat ke arahnya sambil menunggu kelanjutan apa yang akan terjadi di antara dirinya dengan Yaron.“Ada apa?” Alexa mengawali percakapan dengan terpaksa karena dari tadi Yaron hanya menatapnya sedangkan dari tadi Alexa sudah menahan kupingnya yang panas akibat bisikan teman sekelasnya.Yaron hanya diam saja sambil terus menatap ke arah Alexa, “Naz, mau ikut gak?” tanya Alexa mengalihkan pembicaraan.Nazwa terlihat memberi kode kepada Alexa dengan menunjuk ke arah Yaron seakan bertanya Yaron gimana. Sedangkan Alexa hanya membalas dengan wajah yang bodo amat. “Mau ikut gak? Yaudah!”Belum sempat Alexa melangkahkan kak
Alexa pergi meninggalkan Yaron dan langsung menaiki mobilnya, harapannya saat ini. Alexa tidak ingin Yaron mengganggunya lagi, apapun itu alasannya terkecuali kalau Yaron mau membersihkan dulu namanya yang sudah tercoreng menjadi sang pho yang antogonis. Mungkin Alexa akan berbaik hati untuk menuruti kemauannya atau paling tidak dia akan siap untuk mengikuti permainan Yaron, kalau perlu Alexa akan membuat Yaron jatuh cinta kepadanya.Selama dua hari ini, kehidupan Alexa jauh lebih indah setelah Yaron tidak memunculkan lagi wajahnya dihadapan Alexa dan itu yang membuat Alexa bersemangat lagi untuk melanjutkan permainan cintanya dan menyelesaikan target yang begitu menggemaskan. Alexa duduk dengan tenang di taman sambil melihat-lihat sosial media miliknya dan mencari tahu keberadaan Irvin untuk sore nanti. Garis bibir Alexa tergambar dengan jelas nan indah di wajah cantiknya saat melihat beberapa foto yang menampakan visualisasi sosok Irvin yang begitu imut dan cool. Ia terpana
Alexa daritadi tidak membuka pembicaraan begitupun dengan Irvin, mereka hanya sibuk menghabiskan makanan yang tersaji di meja. Sekarang, Alexa sedang berpikir dan menimbang apakah ini waktu yang tepat untuk membicarakan hubungan Irvin dengan Raysha atau bukan. Tapi jika Alexa diam saja, Irvin tidak akan pernah terbuka pikirannya dan akan terus menjadi seseorang yang bodoh karena telah mempertahankan Raysha.“Irvin...!” panggil Alexa sambil mencoba untuk tersenyum tapi bisa dilihat bahwa senyum yang Alexa tampakan kaku.Alexa diam beberapa saat sambil menatap mata Irvin yang sedang melihatnya, “Boleh minta tolong sesuatu gak?”“Apa?”“Ajarin aku main basket.” Alexa tersenyum kali ini dengan penuh semangat.“Kapan?”“Kalau kamu gak sibuk, habis ini aja.”Irvin terlihat diam seperti sedang berpikir sebelum dia mengangguk setuju, “Yeee. Makasih.”Al
Alexa dan Nazwa kini sedang duduk di kantin sambil menikmati mie baso yang hanya di bumbui penyedap rasa dan sambal tanpa saos kecap. Keduanya makan sambil terus bercerita sampai mulut mereka terdiam karena ada Yaron yang duduk di antara mereka berdua.“Ada apa?” tanya Alexa kepada Yaron sambil menyuapi mulutnya.“Habisin dulu aja makannya.”Alexa menganggukan kepalanya, “Gak pesan makanan?” tanya Alexa saat melihat Yaron yang daritadi hanya melihat dia dan Nazwa makan.“Enggak.”“Mau?” Alexa terlihat menyodorkan sendok yang sudah di isi oleh potongan baso. Awalnya Yaron melihat dulu dengan wajah yang datar sampai pada akhirnya dia membuka mulutnya dan mengunyah makanannya.“Please deh, kalian lupa ya, disini ada aku,” greget Nazwa.“Nyuapin doang, ni riwehh,” ucap Alexa dengan berlogat.“Mau lagi?” tanya Alexa yang dijawab gelengan
Alexa sudah sampai di depan rumahnya dan langsung masuk ke ruang tamu, saat ini ia sedang melihat Yaron yang sedang menatap ke arahnya dengan santai. Haden yang menjadi penengah langsung tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat Alexa menghampirinya.“Dari mana aja?” tanya Haden saat melihat sepupunya yang sudah menyiapkan ribuan kata-kata untuk menyerangnya.“Ron ngapain?” greget Alexa.“Nunggu kamu,” jawab Yaron simple sedangkan Haden hanya menelan ludahnya, saat ia di acuhkan oleh Alexa bahkan pertanyaan darinya saja tidak di jawab sama sekali.“Aku udah bilang ada janji. Kenapa masih nunggu. Keras kepala banget sih.”“Pulang!” usir Alexa yang membuat Haden bersiap-siap untuk mengangkat kakinya.“Mau kemana?” tanya Alexa saat melihat Haden akan pergi.“Pulang.”“Bukan kamu tapi Yaron,” ucap Alexa sambil senyum terpak
Yaron melepaskan tangan Alexa saat mendengarkan kata yang Alexa ucapkan, “Enggak.”Alexa tersenyum miris melihat sikap Yaron yang langsung mengalihkan pandangannya dan langsung melanjutkan permainan pukul tikusnya. Alexa hanya berdiam diri sambil menunggu permainan Yaron selesai, ingin rasanya dia langsung pergi atau kabur meninggalkan Yaron sendiri. Sekarang Alexa sudah berada di batas kesabarannya.“Aku cape, mau pulang!” ucap Alexa sambil melangkahkan kakinya saat Yaron baru selesai memainkan game pukul tikus.Alexa seakan melupakan perjanjian yang dia sudah buat sendiri dan pertama kalinya menjadi orang yang tidak profesional. Bagaimana tidak, ia sudah muak dengan sikap dan kebohongan Yaron walaupun ia suka bermain tentang cinta tapi ini bukan permainan yang dia sukai.Yaron langsung mengejar Alexa, saat dia sudah berada di samping Alexa dan menyamakan langkahnya, mereka hanya saling menutup rapat-rapat bibirnya seakan tidak ad
Raysha : Mau rebut Irvin? Coba aja kalau bisa.“Shitt ... bisanya di chat doang, pas ketemu malah kikuk gak berani ngomong apa-apa,” gerutu Alexa saat membaca pesan yang tidak sama sekali tertarik untuk dia balas.“Kenapa?” tanya Nazwa dan Haden secara bersamaan.“Uuuu ... udahlah kalian jadian aja. Aku yakin kalian akan jadi pasangan yang awet rajet.”Nazwa dan Haden saling melirik satu sama lain, “Kalau aku sih yes—““No!” potong Nazwa.Alexa yang melihat itu hanya bisa menutup mulutnya, namun fokusnya teralihkan saat hpnya bergetar lagi.Raysha : 100% gagal. Karena aku yakin, aku satu-satunya.Alexa langsung menunjukan ekspresi yang jijik dan mual-mual yang langsung membuat Haden dan Nazwa saling melirik karena tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan cewek yang ada di depan mereka.“Emangnya ak
Alexa menatap Yaron yang juga sedang menatap matanya, sesaat mata merekalah yang kini sedang berbicara dari hati ke hati. Mempertanyakan semua yang terjadi dan bagaimana cara untuk mengakhiri, setidaknya berubah menjadi lebih baik tanpa harus ada kata permainan dan sakit hati yang berkelanjutan. Entah itu dari Alexa, Yaron, Nori, Irvin dan orang lain.“Yaron Yutaka ...!” panggil Alexa sambil masih menatap mata Yaron yang entah kenapa hatinya menjadi sangat tenang dan nyaman.“Iya,” jawab Yaron lembut.“Kenapa?” tanya Alexa yang bingung karena Yaron menjawabnya dengan nada yang sangat lembut, bukankah dia selalu dingin dan datar jika menjawab.“Apa?” Yaron terlihat mengerutkan keningnya.“Tumben jawabnya lembut, biasanya juga dingin,” ucap Alexa membenarkan posisi duduknya dan mulai mengalihkan pandangannya karena sudah mulai merasa panas dingin.“Kata siapa?” jawab Yaron
“Aku gakpapa, Xa.”“Aku gak nanyain kondisi kamu!” geram Alexa.“Kamu anemia, Iya atau enggak?!” Alexa terlihat menatap wajah Yaron dengan kesal karena tidak suka dengan sikap Yaron yang selalu menyembunyikan apapun dari Alexa. Yang salah ada di dirinya karena tidak bisa dipercaya atau ada di Yaron?“IYA ATAU ENGGAK?!”“Iya,” jawab Yaron melihat ke arah Alexa dengan datar.“Aku gak mau, kamu jadi iba dengan penyakit yang aku derita,” lanjut Yaron membuang wajahnya.Alexa terlihat mengerutkan keningnya, “Apa sih, Ron! Siapa juga yang mau iba sama sikap kamu yang songong gini,” ucap Alexa tersenyum kecil supaya mencairkan suasana.“Lagipula, aku nanya gitu cuma mau memastikan aja apa yang aku duga-duga selama ini benar atau enggak. Supaya aku bisa menjaga kamu dan jadi ibu yang over protektif kalau anaknya kenapa-napa, sekaligus jadi suster s
Yaron melihat Alexa dari kejauhan, walaupun Alexa membelakanginya, dia masih bisa melihat dengan samar jika Alexa seperti orang yang bahagia dan sesekali tersipu malu saat berbicara dengan Irvin. Tidak ada alasan untuk Yaron membuang mukanya supaya tidak melihat apa yang dilakukan oleh Alexa, buktinya kemarin bukan kemauan Yaron untuk melihat Alexa bermain basket dengan Irvin dengan sangat romantis dan bahagianya.“Di ajak lagi main basket?” tanya Yaron saat Alexa kembali duduk di sampingnya.Alexa menggelengkan kepalanya sambil menyimpan hp setelah membalas pesan dari seseorang. “Kalau gitu di ajak jalan?”Alexa kembali menggelengkan kepalanya sambil mengerutkan keningnya, “Apa sih! Kepo!” jawab Alexa sambil melihat-lihat sudut kamar Yaron yang simple tapi terlihat elegant.Alexa tersenyum kecil saat melihat poto Yaron yang masih kecil dan di edit menjadi naik unta, tentu saja itu poto Yaron saat wisuda tk. Saat Alexa
Alexa berjalan sambil melihat jendela kelas Yaron yang menunjukan tidak ada tanda-tanda Yaron disana, bahkan kantongnya saja tidak ada. Alexa hanya melihat Nori yang sedang mengobrol dengan teman-temannya dan sedang melihat ke arah Alexa sambil bisik-bisik, tentu saja yang melihatnya akan menyangka jika Nori sedang menceritakan tentang Alexa.“Budi,” panggil Alexa kepada salah satu teman kelas Yaron yang kebetulan keluar dari kelas.“Iya.”“Yaron kemana ya? Kok gak ada di kelas,” tanya Alexa sambil melihat ke dalam kelas.“Dia gak sekolah, Alexa.”“Kenapa?”Budi menggelengkan kepalanya yang membuat Alexa khawatir, tidak lupa sebelum Budi pergi Alexa mengucapkan terima kasih karena sudah memberikan dia informasi. Sambil melihat ke arah kelas yang menunjukan Nori sedang melihatnya, Alexa mencoba menelphone lagi Yaron yang masih tidak aktif walaupun menggunakan panggilan biasa.
Di satu sisi lain dari arah barat, terlihat ada seseorang yang bersembunyi di balik pohon sambil melihat dua orang manusia yang sedang main basket dengan bahagianya, dihiasi oleh ribuan senyuman dan candaan. Semuanya terasa indah apalagi sang cewek yang daritadi merengek supaya cowoknya bisa mengalah dalam bermain basket. Senyum terlukis abstrak dari wajah Yaron melihat kebahagiaan Alexa yang sedang bermain basket dan ekspresi wajahnya yang membuat Yaron mengagumi ciptaan Tuhannya yang sangat manis, mandiri dan cantik tentunya.Entah bagaimana caranya, langkah kaki yang digerakan oleh hati Yaron menuntun dan membawanya untuk melihat apa yang dilakukan Alexa bersama dengan Irvin. Ada rasa bahagia karena melihat kebahagiaan Alexa namun ada rasa kecewa karena Yaron tidak bisa membuat Alexa sebahagia itu bila bersamanya. Saat melihat kepala Alexa yang terkena bola basket, langkah kaki Yaron tiba-tiba berjalan dengan sendirinya dan terhenti saat melihat Irvin yang langsung mendeka
Alexa menatap Yaron dengan malas sambil melepaskan pegangan tangannya, tentu saja akan beda cerita kalau Yaron ikut bersama dengan Alexa. Bagaimana mungkin Alexa bisa merefresikan pikirannya yang selalu atau bahkan dipenuhi oleh masalah, dan itu semua tentang Yaron. Alexa menggelengkan kepalanya pelan melihat ke arah Yaron sebentar lalu melihat ke arah lain yang kebetulan ada Haden.“Haden...!” teriak Alexa.Haden langsung menghampiri Alexa dan Yaron, “Ada apa, Sepupu aku yang paling cantik. Apa yang harus aku bantu?” ucap Haden sambil merangkul Alexa di depan Yaron.“Lo gak bisa kayak ginikan?” ejek Haden kepada Yaron sambil tertawa puas.“Anterin Yaron pulang, pastikan dia gak ikutin aku pulang sama Irvin. Apalagi ganggu waktu santai aku sama dia.”Haden yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya dan mengangkat jempolnya, “Siap, it’s eazy. Lo dengar kan kata sepupu gue apa? Hayu
Seperti yang Alexa dan Nazwa prediksi, hari ini sekolah dibuat geger karena melihat perubahan Rina yang menjadi lebih cantik bahkan trending di sekolah saat ini diduduki olehnya. Banyak cowok-cowok yang melihat Rina dengan santapan yang enak bahkan ada beberapa cowok yang langsung menghampiri Rina dan langsung mendekatinya tanpa aba-aba. Tapi, ternyata Rina belum siap dengan keadaannya dan dia hanya tersenyum kecil dan merasakan gugup. Untung saja ada Alexa dan Nazwa yang selalu berada di sisinya.“Nah Rin, jangan mau di deketin sama Bayu, dia ceweknya banyak terus tukang ghosting,” ucap Alexa saat bayu sudah pergi dari sisi Rina.“Kalau Gio, dia ganteng sih. Tapi kamu akan ngebatin karena dia baik ke semua cewek.” Kini, Alexa melihat ke arah Gio yang sedang melihat ke arah mereka.“Tapi sih, sebenarnya semua cowok punya kekurangannya tersendiri. Jadi, ya ... kamu tahulah. Cara mereka nyakitin kita itu berbeda-beda tapi tujuannya sa
Hari yang sangat cocok untuk berlibur dan merefreshing pikiran dengan jalan-jalan sekaligus belanja ke mall untuk keperluan Rina. Dimulai dari pakaian, sepatu, tas, dan aksesoris-aksesoris yang mereka habiskan secara tiga jam lebih karena ternyata mereka bukan tipe cewek yang suka berlama-lama untuk berbelanja dan memilih pakaian yang sesuai dengan selera tanpa mementingkan fasion/stylish.“Rin, kalau gak pakai kacamata kamu bisa lihat dengan jelas gak atau mau pakai kacamata aja?” tanya Nazwa saat sedang memilah aksesoris seperti kalung, anting dan disana ada juga kacamata yang simple.“Kalau lebih pede pakai kacamata, gapapa pakai kacamata aja. Kamu akan tetap cantik dan gak mengurangi kecantikan kamu kalau gak pakai kacamata,” timpal Alexa.“Ah Teh Alexa bisa aja, tapi kayaknya Rina mau pakai kacamata aja, boleh kan Teh?” jawab Rina tersipu malu.Nazwa dan Alexa menganggukan kepalanya sambil memilih model kacamata ya
Yaron melihat Alexa dengan wajah yang datar, “Kenapa sih bahas Nori terus? Kamu cemburu?”Alexa tersenyum mendengar itu, “Iyaa, aku cemburu. Kenapa emangnya?”Yaron langsung terdiam dan menatap Alexa dengan tidak percaya, “Xa, kapan sih kamu mau berhenti ikut campur urusan orang lain?” tanya Yaron yang kini tatapannya berubah menjadi teduh.“Hmmm... emang kapan aku ikut campur urusan orang lain? Hubungan Irvin sama pacarnya aja aku udah bomatkan.”“Aku gak bahas Irvin. Udah deh, aku tahu Xa, maksud kamu deketin Rani apa.”“Ron, udah deh jangan mulai. Kamu gak tahu, titik permasalahannya. Aku ngelakuin itupun bukan tanpa alasan.” Kini, ucapan Alexa sudah mulai meninggi. Oleh karena itu, dia langsung mengatur nafasnya supaya bisa tenang.“Aku ngelarang kamu juga bukan tanpa alasan, Xa. Aku Cuma peduli dan khawatir kamu kenapa-napa. Udah gitu aja.”&ldquo
Kemampuan Alexa semakin hari semakin berkurang karena sudah jarang di asah untuk melihat sikap dan perilaku para cowok, apalagi setelah Alexa bertemu dengan Yaron dan Irvin, statusnya menjadi orang ketiga seakan vakum terlebih dahulu. Sangat di sayangkan memang, apalagi saat Alexa merasa bahwa ia tidak bisa mendeskripsikan sikap Yaron dan Irvin kepadanya. Apakah mereka melihat Alexa sebagai seorang perempuan atau tidak.Kadang, Alexa selalu berpikir apakah kemampuannya tidak mempan kepada dua cowok yang sedang berada di dalam ceritanya saat ini, karena dia sudah mulai menggunakan hati dibandingkan logikanya, sehingga dia lebih banyak merasa yang ujungnya malah jadi baper sendiri.“Nazwa...!” panggil Alexa yang membuat Nazwa langsung menoleh ke arahnya.Alexa mengeluarkan nafasnya terlebih dahulu dengan lemah. “Kenapa?” tanya Nazwa.“Kayaknya aku harus cari target baru deh, selain Irvin dan Yaron. Ada kenalan gak? Tapi kali in