Modern maid

Modern maid

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-18
Oleh:  Ade Tiwi  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
52Bab
10.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kisah cinta yang terhalang oleh status dan derajat antara pembantu dan sang majikan. Yaitu, Leon dan Mila.Akankah berakhir indah atau malah sebaliknya?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1.

Entah sudah yang ke berapa kalinya Mila menghela nafas kesal dan kecewanya. Ia marah juga sekaligus sedih, kapan kesialan akan pergi jauh dari hidupnya?Rasanya selama ia hidup tak pernah sekalipun kebahagiaan yang hakiki bersamanya. Terlahir dari garis keturunan miskin sebenarnya tak pernah Mila keluhkan, ia selalu bersyukur dan bersyukur dengan kehidupannya.Tapi tiba di detik ini, Mila merasa sungguh tak sanggup lagi. Orang miskin bukan berarti terus bisa di injak-injak, dihina-hina. Apalagi di tuduh mengambil uang ataupun perhiasan milik orang lain.Hari ini Mila baru saja dipecat dari pekerjaannya, ia bekerja menjadi pembantu di sebuah rumah orang kaya. Alasan ia dipecat karena dituduh telah mencuri uang dan perhiasan sang majikan.Mila yang tak pernah merasa mengambil uang dan perhiasan yang di tuduhkan itu tentu saja marah dan berani bersumpah jika ia tidak mengambil barang yang di tuduhkan tersebut.

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
irma Tutonic
Aku suka alur ceritanya
2021-06-19 01:25:00
1
52 Bab

1.

Entah sudah yang ke berapa kalinya Mila menghela nafas kesal dan kecewanya. Ia marah juga sekaligus sedih, kapan kesialan akan pergi jauh dari hidupnya?Rasanya selama ia hidup tak pernah sekalipun kebahagiaan yang hakiki bersamanya. Terlahir dari garis keturunan miskin sebenarnya tak pernah Mila keluhkan, ia selalu bersyukur dan bersyukur dengan kehidupannya.Tapi tiba di detik ini, Mila merasa sungguh tak sanggup lagi. Orang miskin bukan berarti terus bisa di injak-injak, dihina-hina. Apalagi di tuduh mengambil uang ataupun perhiasan milik orang lain.Hari ini Mila baru saja dipecat dari pekerjaannya, ia bekerja menjadi pembantu di sebuah rumah orang kaya. Alasan ia dipecat karena dituduh telah mencuri uang dan perhiasan sang majikan.Mila yang tak pernah merasa mengambil uang dan perhiasan yang di tuduhkan itu tentu saja marah dan berani bersumpah jika ia tidak mengambil barang yang di tuduhkan tersebut.
Baca selengkapnya

2.

"Kamu ingin bekerja?" tanya bi Marsiah di suatu pagi saat mereka berdua tengah menikmati sarapan seperti biasa. Yaitu, ala kadarnya.Mata Mila tampak berbinar, "ya mau dong, Bi.""Tapi, kerja jadi pembantu kayak Bibi. Gak apa-apa?""Enggak dong. Kerjaanku yang sebelum-sebelumnya juga jadi pembantu kan?""Jadi kamu beneran mau?""Mau, Bi. Eh, tapi kerja jadi pembantu dimana Bi?""Anak majikannya Bibi, kebetulan lagi cari pembantu baru untuk kerja di rumahnya.""Oohh gitu. Memang pembantunya yang lama kemana, Bi?" tanya Mila penasaran."Dipecat.""Uhuk!" Mila tersedak mendengar kata di pecat, kemarin ia baru mengalaminya.Sialan!"Aduh, pelan-pelan ndok makannya." kata bi Marsiah menasehati Mila lembut.Mila mengangguk dan segera mengambil air mineral lalu langsung meneguknya setengah.
Baca selengkapnya

3.

Leon Prakasa, anak sulung dari dua bersaudara. Putra dari pasangan Utama Prakasa dan Kartika Andini ini terkenal akan sikapnya yang dingin, angkuh dan arogan.Sementara si bungsu, Agnes Prakasa adik dari Leon terkenal akan sikap manjanya yang luar biasa. Dengan kedua sifat yang saling bertolak belakang ini membuat keduanya tak pernah akur. Tapi, walaupun begitu Leon sangat menyayangi sang adik.Kekejaman Leon pun begitu terkenal hingga santer terdengar kabar jika ia sudah bergonta-ganti beberapa kali pembantu. Alasannya karena tak sesuai kriteria yang dia inginkan.Leon tak perlu pembantu yang muda dan cantik, mau bagaimanapun wujudnya asalkan kinerjanya memuaskan maka Leon tidak akan sampai memecat para pembantu-pembantu sebelumnya. Karena kriteria pembantu yang Leon cari adalah yang mampu membuat Leon puas.Bagi Leon, kinerja yang baik harus layak di teruskan sementara yang buruk harus segera di hempaskan.
Baca selengkapnya

4.

Nyonya Kartika menatap Mila dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan dari ujung kaki sampai ujung rambut. Terus begitu, ia menatap lekat Mila sekaligus menilai penampilannya.Mila yang ditatap begitu merasa risih dan tak nyaman. Bukan apa-apa, hanya saja tatapan nyonya Kartika tidak enak. Tatapannya seakan-akan mencemoh Mila, tapi demi menjaga sikap di depan majikan bibinya Mila menahan diri dan tetap memaksakan tersenyum."Siapa namamu?""Mila," itu suara bi Marsiah yang menjawab.Nyonya Kartika menatap kesal ke arah bi Marsiah yang lancang."Usia?""25 tahun," lagi-lagi bi Marsiah yang menjawab."Marsiah, saya tidak bertanya pada kamu tetapi saya bertanya pada keponakan kamu. Jadi, tolong jangan kamu yang menjawabnya.""Baik, Nyonya." Bi Marsiah menundukkan kepalanya merasa tak enak hati.Nyonya Kartika menghela nafas sabar dan l
Baca selengkapnya

5.

Mila berdecak bingung dan cemas, setelah selesai membersihkan seluruh isi penjuru rumah ini. Sekarang Mila menjadi bingung, apa yang akan ia masak untuk dijadikan hidangan makan malam untuk Leon si tuan menyebalkan itu.Saat Mila membuka lemari pendingin, yang ada hanya telur, beberapa biji tomat dan buah-buah lainnya. Dan yang paling membuat Mila penasaran adalah beberapa macam botol minuman bermerek yang sepertinya mahal.Mila membuka salah satu minuman botol itu dan mencium aromanya. Wangi dan sepertinya enak, Mila menelan salivanya kuat saat dorongan keinginan itu kuat menyuruhnya untuk meminum isinya."Tidak, ini milik pria menyebalkan itu." sanggahnya menolak keinginan batinnya yang terus berontak."Tapi aku penasaran akan isinya," cengirnya mulai bimbang akan pertahanan dirinya. "Aku rasa tidak akan jadi masalah jika aku meminumnya sedikit. Ya, hanya sedikit saja. Lagian ini minuman sehat sepertinya, ba
Baca selengkapnya

6.

Keesokan harinya....Mila tiba di rumah besar nan mewah milik Leon tepat pukul sepuluh seperti di peraturan nomor dua. Mila yakin jika Leon tentunya sudah pergi bekerja, dan itu terbukti ketika Mila masuk ke dalam rumah dan tak menemukan siapapun alias sepi.Tempat yang pertama kali Mila tuju adalah ruang makan, ia melihat meja makan dan membuka tudung saji yang ternyata sudah kosong. Itu artinya telur orek buatannya sudah di makan oleh sang majikan.Mila mendelik ke arah wastafel saat melihat dua piring kotor dan satu gelas kotor yang sepertinya bekas minum kopi. Dan Mila kembali mendelik saat matanya menatap secarik kertas yang tertempel di depan pintu kulkas.Hai Mila, keponakan Bi Marsiah. Selamat datang di rumah saya. Semoga kamu betah bekerja disini ya.Terima kasih untuk makan malam yang lezat dan super sederhana, orek telur buatan kamu sangat enak. Benar-benar ide yang good
Baca selengkapnya

7.

Mila mendelik kaget saat menemukan lagi sebuah note yang tertempel di depan pintu kulkas. Sepertinya dari tuan majikannya, Leon. Tapi, seingat Mila ia tidak ada meninggalkan note untuk pria itu kecuali mengenai sisa uang belanja yang ia taruh di ranjang tempat tidur Leon.Jadi, untuk apa majikannya meninggalkan note untuknya? Apakah sesuatu yang penting? Mila penasaran menarik note itu dan mulai membacanya.Terima kasih untuk hidangan makanan tadi malam. Sangat enak dan aku menyukainya. Modern maid.Leon :D"Apa? Modern maid?" pekik Mila menganga tak percaya membaca kembali dua kata itu.Entah sebagai panggilan sayang atau sebuah julukan untuknya, Mila tidak tau. Tapi, yang pastinya tak mungkin panggilan sayang. Memangnya dia siapa sampai harus disayang?Cuma pembantu! Itu suara batin Mila yang berseru menyadarkannya dari segala kehaluan.
Baca selengkapnya

8.

Aku suka semua jenis makanan apapun, mau yang sederhana ataupun yang rumit. Aku juga suka makanan tradisional maupun yang modern. Mengerti? Uhm, ya. Makanan yang paling aku suka banget adalah olahan daging. Entah itu olahan daging ayam, kambing, atau sapi aku suka. Dan ya, aku juga suka sayur-sayuran. Itu juga bagus untuk kesehatan, begini saja yang penting makanan yang dimakan itu adalah makanan yang seimbang semua takarannya. Gizi, protein, lemak dan sebagainya.Oke. Leon. Mila tersenyum setelah membaca pesan yang Leon tuliskan di secarik kertas. Seperti biasa pria itu menempelkannya di depan pintu kulkas agar mudah bagi Mila menemukannya dan membacanya."Hmm, jadi olahan daging ya." gumam Mila tampak tengah berpikir.Mila menatap lagi secarik kertas itu dan membacanya ulang. Lalu kepalanya menggeleng, t
Baca selengkapnya

9.

Seperti biasanya, setiap pagi saat memasuki area dapur maka Mila akan menemukan secarik kertas yang sengaja di tempelkan di pintu kulkas.Sudah tak perlu di ragukan lagi siapa orang yang melakukannya. Jelas saja tentunya Leon, sang tuan majikan yang sangat suka sekali meninggalkan note untuknya.Ya, walaupun Mila tak menampik jika yang memulai semua ini adalah dirinya. Ingatkan lagi dirinya yang pertama kali menuliskan kata-kata yang tak bisa ia ucapkan lewat secarik kertas. Jadilah kini Leon ikut-ikutan melakukan kebiasaan seperti dirinya.Terima kasih untuk informasinya, Mila. Saya sudah tau siapa pria yang kamu maksud. Dia Liam, sepupu saya. Leon. Mila membekap mulutnya sendiri saking syoknya setelah mengetahui penjelasan dari Leon. Jadi, lelaki yang kemarin itu adalah sepupunya tuan Leon?Oh, ya ampun. Mila tidak menyangka sama sekali."Li
Baca selengkapnya

10.

Mila, berhati-hatilah dengan sepupu saya. Jaga diri kamu dari pria yang bernama Liam, dia itu sedikit ada gangguan kejiwaannya. Leon.Mila mendelik setelah selesai membaca isi dari secarik kertas yang Leon tulis seperti biasanya. Dan lebih melotot horor lagi ketika Mila melihat seseorang yang Leon maksud."Pagi," sapa Liam dengan senyum menawannya.Liam melangkah mendekati Mila yang tampak ketakutan dengan tubuh bergetar. Dahi Liam berkerut bingung melihat reaksi Mila."Kamu kenapa?" tanya Liam setelah dekat di hadapan Mila."Kenapa kamu menatapku seperti itu? Seakan-akan kamu ini tengah melihat hantu saja," kekeh Liam di akhir kalimatnya."T-tuan kenapa bisa ada disini?" tanya Mila dengan kegugupan yang luar biasa.Ia sangat takut dan menjadi was-was saat mengingat kata-kata Leon di secarik kertas itu. Dimana Leon bilang kalau
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status