Share

kemauan?

"Jadi bunga ini dari Bapak?" tanya Kalea menggenggam erat buket bunga di tangannya. Dia pikir Elkan.

"Iya. Apa kamu suka?"

Kalea tersenyum canggung. Ia hanya menatap sekilas pria di depannya dan kembali melengos. Kenapa ada rasa tidak puas? Dia tidak berpikir jika Rendi yang memberinya bunga.

Elkan itu sedang marah, mana mungkin dia mengirim bunga? pikirnya.

"Kalea? Kamu gak suka bunganya?" tanya Rendi menyadarkan lamunan.

"Eh, su-suka."

Pria itu tersenyum dan mengulurkan tangan. "Saya mau mengajak kamu makan bersama di luar. Kamu tidak keberatan, kan?"

"Makan di luar, ya?"

Setelah berpikir cukup lama Kalea mengangguk. Dia memang sudah bilang pada Rendi jika perasaannya menghilang. Tapi pria itu malah bersikap mendekatinya, jadi Kalea hanya menanggapi kedekatan mereka tidak serius.

Tiba-tiba perkataan Elkan juga melintas di kepalanya. Elkan bilang jika Rendi hanya memanfaatkannya dan mencoba memainkan perasaannya. Apa benar pria di depannya ini hanya memperalat Kalea sebagai bahan ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status