Share

Bab 86

Bab 86

Selepas kepergian dua orang pengacara itu, aku menatap ke arah Yanti yang masih berdiri di teras. Untuk apa wanita itu masih berada di tempat ini. Seharusnya urusan kami sudah selesai begitu pengacara itu pergi. Dia juga tidak bisa menggugat karena aku juga belum tentu mau menerima isi dari wasiat itu.

"Apakah kamu tidak mau pergi juga? Aku banyak pekerjaan di toko dan tidak ada waktu untuk meladanimu. Untuk urusan keberatanmu, silahkan kamu membicarakannya dengan dua orang pengacara tadi. Karena aku juga tidak mau menerima pemberian itu jika asal-usulnya tidak jelas."

"Sombong sekali bicaramu, Indira. Aku sudah punya rencana kedua jika hal ini benar-benar terjadi."

"Terserah apa katamu." Aku hendak menutup pintu ketika dari arah belakang, tanpa diduga Yanti langsung menjerat leherku seperti dengan sebuah kawat hingga aku merasa kesulitan bernafas.

Udara terasa menyempit di sekitarku dan butuh sekuat tenaga untuk menahannya. Tapi tenaga Yanti begitu kuat, karena posisiku di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status