Share

Bab 90

Bab 90

"Kau datang kemari karena kau sudah mendapatkan uang itu, bukan? Jangan serakah, Indira. Kau tidak boleh mengambil uang itu untuk dirimu sendiri dan anakmu. Setidaknya kau harus memberikan bagian untukku juga." Zahra berkata dengan serius. Manik matanya membulat seperti binatang buas yang hendak menerkam.

"Aku bahkan baru saja duduk, dan kau sudah membicarakan masalah tentang uang itu. Kamulah sebenarnya wanita yang serakah itu, Zahra. Meskipun ya, aku beritahu satu hal padamu, dalam surat wasiat itu tidak ada satu persen pun bagianmu, bahkan Mas Agung sama sekali tidak menulis namamu di sana."

Bibir Zahra terkatup rapat. Tapi matanya semakin membulat. Dia mungkin tidak menduga apa yang kukatakan barusan. Tentu saja itu membuatnya merasa tidak dihargai oleh mantan suami kami, yaitu Mas Agung.

"Kau pasti salah dan kau pasti berbohong padaku, bukan. Aku masih istri sahnya ketika lelaki itu meninggal. Dia tidak mungkin dia tidak memberikan sepeserpun bagiannya untukku." Tangan ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status