Share

Bab 45: Pendekatan Aditya

Seketika ruang cuci piring menjadi gaduh ketika Seruni terkulai di lantai. Mei menjerit histeris. Suaranya mengalahkan bunyi air yang menyembur melalui selang di atas wastafel. Sementara itu, Reni berteriak meminta salah satu karyawan yang kebetulan sedang berada di sana untuk mengangkat tubuh Seruni ke ruang karyawan.

“Lanjutkan pekerjaanmu,” titah Reni pada Mei. Pekerjaan masih banyak dan harus segera diselesaikan. “Biar aku yang urus Seruni.” Sungguh bukan waktu yang tepat untuk pingsan. Kenapa juga kamu pingsan saat jam sibuk?

“Baik, Mbak. Tapi beneran kamu nggak perlu ditemani?”

Reni menggeleng. “Aku tidak ingin kita bertiga dapat masalah karena menumpuk pekerjaan,” ujarnya seraya pergi meninggalkan ruang cuci piring.

Sesaat Mei menatap tubuh Reni hingga hilang di balik dinding lalu kembali menata piring kotor di atas rak kayu untuk dibersihkan. Seingat Mei, sejak pertama kali bekerja di sini, ruangan ini berkali-kali menelan korban. Hanya Seruni yang pingsan, tetapi karyawan la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status