Share

BAB 80

Penulis: Putri Rahayu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-30 21:33:24

Derai air hujan membasahi tubuh mereka, tabrakan sensual di dalam kolan itu terasa menenangkan.

"Aku mencintaimu sayang, selamanya akan selalu begitu."

"Aku juga mencintaimu."

Paman Wiston yang tengah mencari keberadaan mereka, tak sengaja di lantai atas, memperhatikan kegiatan mereka,dia terdiam di tempat sebenarnya Paman Wiston ingin mengingatkan mereka untuk makan siang sebelum kembali ke Milan, tapi dia tidak ingin mengganggu mereka.

Tap!

Kimberley membuka matanya dan mendapati Paman Wiston di ujung pintu, dia langsung menyudahi ritual berciuman.

Menepis tubuh Jack!

"Pak, sudah hentikan."

Perlahan mendorong tubuh Jack.

Jack masih memaksa merangkul pinggang Kimberley, memeluk erat dan mencium istrinya.

"Kenapa sayang? Kenapa sudah? aku belum puas."

"Itu, di sana ada Paman." Kimberley berbisik.

"Kau mau membohongiku lagi? Mencari alasan?"

"Tidak Pak, aku serius, di sana ada Paman Wiston."

Jack menoleh, mulutnya ternganga--dia terkejut.

"Hei Paman! Sedan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 81

    Kotak itu berisi perhiasan dan dress cantik dari brand 'Christian Dior' yang diberikan Paman Wiston untuk Kimberley, dia juga memberikan nota check berbulan madu ke Berlin untuk Jack dan Kimberley, Itu hadiah pernikahan dari Paman Wiston. "Oh iya, ini untuk Kimberley." ucap Paman Wiston--menyerahkan kotak. "Wah!" "Apa itu?" tanya Jack. "Aku memberikan hadiah perhiasan dan dress untuk Kimberley." Paman Wiston--menyerahkan kotak. "Aku bisa membelikan itu untukmu." ucap Jack menoleh. "Jangan begitu, ini hadiah dari Paman." Kimberley berbisik. "Wah, terima kasih Paman." ucap Kimberley membuka kotak--matanya berbinar. "Paman harap, kau menyukainya." "Aku pasti suka, terima kasih Paman." "Iya anak cantik." "Untukku tidak ada?" tanya Jack. "Ini aku memberimu nota check, ini untuk kalian berdua berbulan madu." Paman Wiston menyerahkan nota check sejumlah uang. "Kau menghinaku? Seperti aku tidak bisa membayar." "Kau mau uang ini tidak?" tanya Paman Wiston. "Baikl

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 82

    "Hehehe, iya Paman."'Aduh! Kenapa pertanyaannya seperti itu.' batin Rose. Rico dan Rose menjadi salah tingkah! Sorenya mereka kembali ke Milan, Jack dan Kimberley pulang dengan hati yang sangat bahagia, mereka sudah menjadi pasangan suami istri, Jack juga merasa senang, acara pernikahannya berjalan sesuai dengan rencananya. "Pak Jack, tadi bicara apa dengan paman Wiston? Terlihat sangat serius." tanya Kimberley. Jack menoleh, mengelus pipi Kimberley, "Hanya membicarakan soal villa, dulunya tidak sebagus itu, ternyata dia merenovasinya tahun lalu." Jack terpaksa membohongi Kimberley, dia tidak ingin menceritakan masalah kehidupannya, itu menambah beban pikiran Kimberley. "Oh begitu, ini kita langsung pulang ke Mansion?" "Memangnya kau ingin pergi ke mana sayang? Ini sudah malam." "Tidak, apa kita tidak pergi membeli makanan atau camilan." ucap Kimberley--merangkul tangan Jack. "Hahaha, kau ingin membeli makanan?" Kimberley mengangguk. "Mungkin, kalau nanti sampai

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 83

    Penjaga itu terkejut, langsung membalikan badan. "Tidak, tidak ada masalah, aku ke sini hanya untuk menambah pesanan, Pak Jack minta ice cream dark choco dengan topping oreo, itu pesan dua dan dua lagi itu dark choco crunchy oke." ucap Rico--menunjuk layar menu. "Baik Tuan." Penjaga mengangguk. "Uangnya tidak kurang?" "Tidak Tuan, uang yang Pak Jack berikan sudah cukup." "Pantas saja dia tidak memberiku uang." "Kita tunggu saja, Tuan." ucap Rose. Rico, Rose dan dua penjaga itu menunggu pesanan selesai, kemudian kembali ke mobil. "Sudah Tuan." "Sebanyak ini?" Rico ternganga. "Iya Tuan, ini yang di minta Pak Jack." "Kimberley bisa menghabiskan??? ya sudah ayo kita bawa." Rico geleng-geleng! Mereka menenteng kantong makanan dari McDonald, penjaga membawanya ke mobil yang ditumpangi Maid. "Ini Jack." ucap Rico--menyerahkan ice cream. "Terima kasih asisten." Rico memutarkan bola matanya malas, kembali ke mobil. "Ini sayang, ice cream dark choco dengan top

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 84

    Rose membuka matanya, "Apa maksud, Tuan?" "Iya, maksudku kau ingin melihat tubuhku?" Rose tidak bisa menjawab pertanyaan itu, hanya diam, dia sebenarnya ingin melihat, itu hal yang paling dia kagumi dari Rico, memang pikiran Rose sedikit kotor tapi dia penakut. "Rose!" Panggil Rico--mendekati Rose. Rose menoleh tanpa jawaban. "Oke, aku tau jawabannya..." Rico spontan mengangkat tinggi pakaiannya di depan Rose. Rose terbelalak, dia segera menutup matanya. "Tidak! Tidak boleh, ayo buka matamu, lihat aku Rose!" Rico memaksa. "Tidak Tuan, jangan." "Oh, kau ingin aku memaksamu?" "Jangan Tuan, kenapa kau jadi seperti ini?" "Karena kau, sebenarnya kau mau, kau suka dengan tubuhku tapi kau malu, Rose." "Kata siapa?" Rose geleng-geleng. "Jujur saja Rose, hahaha." "Sudahlah Tuan, ayo beristirahat." Rose Beranjak pergi tidur lebih dulu, karena dia sudah merasa ngantuk, melanjutkan yang tadi dia sempat tertidur di mobil. Rico masih sibuk sejenak mengurus beberap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 85

    Semua mata tertuju pada Rico--asisten Pak Jack. "Aku beri kesempatan satu kali kalau kalian mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai atasan kalian, aku akan melaporkannya, dan kalian akan menerima resikonya, kalian berhadapan dengan Jack William kalian akan mati juga hari itu." Memang satu staff yang tidak bermoral itu pernah menyukai Pak Jack tapi dia terabaikan, karena Kimberley lebih unggul darinya kemudian Rico mengangkat Kimberley sebagai sekretaris Jack William. Rico tampak sangat emosi, dia berlalu pergi disusul Rose di belakangnya dengan membawa beberapa berkas kantor. "Mereka memang kurang ajar!" ucap Rico--terduduk. Rico emosi dengan beberapa staff yang pagi itu mereka jumpai, "Mereka memang benar-benar tidak bermoral, mereka tidak punya otak, kalau terjadi lagi aku akan laporkan pada Jack, kalau perlu sekarang saja aku laporkan." geram Rico. "Sabar Tuan..." Rose yang ketakutan melihat Rico tengah marah itu, dia terduduk di sofa, diam dan menunduk. Rico

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 86

    Kimberley terbelalak, "Se--sekarang???" "Tenang saja, Maid tidak akan melihat, juga tidak ada yang melarang." Kimberley masih diam, dia tidak tau harus mulai dari mana. "Atau kau mau menyuapiku saja dengan mulutmu?" Jack menatap lekat istrinya--tersenyum nakal. Kimberley geleng-geleng, dia tidak mau. "Aku hanya bercanda, kecuali kau membuatku marah, mungkin aku akan menyuruhmu melakukan itu, ayo sini!" Kimberley malu kalau mencium Jack di ruang makan karena di sana ada beberapa Maid. "Terserah saja, aku tidak akan memaafkanmu!" Jack bangkit dari duduknya, menuju kamar tanpa menoleh ke arah istrinya, Kimberley langsung mengikuti di belakangnya. "Pak jangan begitu, iya aku mau, ayo sini..." Setibanya di kamar, Jack masih diam melepas pakaian dan terduduk di sofa memandang istrinya yang berdiri di depan pintu. 'Kenapa Jack malah melepas pakaiannya' batin Kimberley. "Kimberley, sini!" panggil Jack--menepuk pahanya. Jack mengisyaratkan agar Kimberley duduk di paha

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 87

    "Cepatlah!" ucap Jack. "Sabar, aku masih mengambil yang ini!" ucap Rico. "Sini, aku dulu!" Jack merebut spatula. "Tidak! Aku yang lebih dulu!" Rico balik merebut. "Sini!" Kimberley terkejut melihat dua pria itu bertengkar karena berebut makanan, akhirnya dia mengambil alih. "Astaga, sini aku saja yang mengambilkan!" geram Kimberley--mengambil porsi untuk Jack dan Rico. "Aku kurang..." ucap Rico. "Aku tambah lagi Sayang." Jack menyodorkan piringnya. Riko yang melihat sikap aneh Jack itu geleng-geleng kepala, "Terserah kau saja..." Rico kembali melanjutkan makan. Kali ini bisa dilihat, Jack lebih banyak porsi makan di banding Rico, karena dia merasa cemburu, dia tak mau kalah dengan asistennya itu. "Kau yakin Jack? Makan sebanyak itu?" tanya Rico. "Memangnya kenapa? Apa masalahnya denganmu?" "I--iya Jack, kau yang paling menyukai masakan istrimu, sudahlah jangan bersaing karena makanan." Kimberley mengetahui apa yang menjadi sumber masalah, Jack merasa cembur

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 88

    Tiba-tiba ponsel Lexa berbunyi, itu telepon dari Dev Merdy, Lexa memilih menolak panggilan itu, tapi sialnya panggilan itu berbunyi kembali, akhirnya Lexa dengan malasnya dia terpaksa mengangkat panggilan telepon dari Dev. [TELEPON DEV] "Halo Dev, ada apa? "Aku merindukanmu, Lexa." "Jangan banyak basa-basi, apa maumu?" "Besok aku kembali ke Milan, ayo kita jalan-jalan berdua." "Tidak bisa, aku sibuk banyak pekerjaan yang harus diurus, kapan-kapan saja ya." "Ya sudah, kalau begitu, aku main ke apartemenmu saja, jangan menolak, kau mau dibawakan apa?" "Uang saja!" "Itu hal yang mudah, sesuai perjanjian kita waktu itu." "Baiklah!" "Oke, tunggu aku Lexa, aku sudah tak sabar bertemu denganmu." "Iya dev." Karena Lexa sudah jenuh, ditambah lagi dia juga mendengar kabar bahwa Jack telah menikah dengan Kimberley, itu menambah kejenuhan dan merusak mood Lexa, dia mematikan panggilan, dan kembali ke apartemen. Sementara Rico di mansion terlihat sudah rapi itu bersiap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03

Bab terbaru

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 145

    Dengan lihai jilatan atas ke bawah sembari menghisap membuat birahi Kimberley semakin meningkat hingga Jack mencoba memasukkan jarinya ke dalam lubang kenikmatan milik Kimberley. "Sayang? Kau lihat ini berapa jari?" tanya Jack--mengangkat tangan. "S--satu, mmhh..." "Oke, kalau begitu aku tambah satu lagi." "Agh!" Jari tengah masuk ke dalam lubang itu, bergerak seperti keputusan saat pertama Kimberley memilih berkomitmen dengan pria di hadapannya itu, maju mundur seirama dan semakin cepat, usaha Kimberley mencoba menahan diri untuk melenguh terlalu keras, membuat mata kuning Jack tak cukup melihat istrinya menahan lenguhan dari sensasi jari-jari Jack yang mengerjai milik Kimberley, "Panggil Namaku Sayang! Aku rindu kau memanggil namaku." Bisikan Jack menambah gejolak birahi Kimberley semakin meningkat dan daerah sensitif di sana sudah basah tak karuan. "Ahhh, Jack!" "Bagus! Teruskan sayang..." Semakin tak karuan ingin membenamkan milik Jack ke dalam milik Kimberley. "Kenapa

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 144

    Kimberley masih diam tak berkata apapun sembari menggelengkan kepala. Jack menarik nafas panjang dan membisik, "Pasti kau sudah menungguku?" ucapnya. Kimberley masih belum bicara, dia hanya mematung setelah mendengar ucapan suaminya, dia pasrah jika Jack menidurinya malam itu. Jack tersenyum kemudian beralih duduk di sofa, "Bisakah aku meniduri malam ini?" tanyanya. "Aku tidak tahu." singkat Kimberley. "Aku tidak tahu? Berarti jawabannya iya." ucap Jack. Kimberley membelalak sembari menoleh ke arah suaminya. "Kita sudah lama tidak melakukan hal itu aku ingin bermain denganmu." ucap Jack. "Sebaiknya kita makan dulu." ucap Kimberley. Ibu hamil itu bangkit keluar kamar menuju ruang makan, di susul Jack di belakangnya, mereka pergi makan malam bersama, di sana Rico dan Rose sudah selesai makan dan akan beristirahat. "Hei kalian baru turun, kalian kenapa?" tanya Rico. Saat Kimberley hendak menjawab, Jack memotong pembicaraan itu. "Kimberley tadi mual, dia ingin muntah, jadi di

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 143

    Setelah berkali-kali memanggil akhirnya Jack menoleh terkejut dengan keberadaan kru pesawat, Jack memang terlalu fokus dengan istrinya sampai tidak mendengar apapun di sekitar. "Oh, astaga!" "Maaf mengejutkan Bapak Jack, silakan waktunya makan malam Pak." ucap kru pesawat. "Oke, di sini saja." "Baik Pak." Setelah beberapa saat menunggu akhirnya kru datang dengan beberapa makanan, "Silakan Pak, ada yang bisa kami bantu atau mungkin meminta sesuatu?" "Buatkan susu hangat saja." "Baik Pak." Kemudian perlahan Jack membangunkan istrinya. "Sayang, ayo makan sebentar." Jack menepuk pelan pundak Kimberley dan menciumnya, perlahan Kimberley membuka mata, "Kita sudah sampai?" "Belum sayang, ayo makan dulu." Belum lama bicara tiba-tiba Rico datang menyapa mereka, "Hei kalian tidak ada suaranya kalian tidur?" "Iya Kimberley tadi tidur." "Rupanya kalian makan di sini? Baiklah aku makan bersama Rose saja." Kemudian Rico kembali untuk makan bersama Rose, melihat ke arah

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 142

    "Mama serius, ikutlah pulang bersama suamimu." Masih dalam pelukan Ibu Lucy, "Maafkan aku Ma..." ucapnya. "Tidak masalah, yang penting sering menghubungi Mama ya." Kimberley mengangguk, "Iya Ma." Ibu Lucy menoleh ke arah Jack, "Tolong jaga Kimberley ya, Nak." ucapnya. "Iya Bu Lucy, saya akan selalu menjaga dan merawat putri ibu dengan baik dan juga calon anak di perutnya." ucap Jack--mengelus perut Kimberley. "Tolong jaga Mama ya Bi, kalau terjadi apapun kabari Kimberley." "Iya, siap Non." "Lain waktu Kimberley mengunjungi Mama lebih lama ya." ucap Kimberley. "Iya putriku sayang." "Oh, tunggu sebentar." ucap Bu Lucy--mengambil barang. Ibu Lucy mengambil perhiasan gelang kesayangannya untuk di berikan pada Kimberley. "Ini gelang kesayangan Mama sejak kecil, pakailah." ucap Ibu Lucy--menyerahkan. "Sungguh?" "Iya putriku sayang." "Baik Ma, aku akan menyimpan ini dengan baik." Mereka berempat berpamitan dan pergi meninggalkan kediaman Ibu Lucy. "Hati-hat

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 141

    Mereka berempat memasuki kediaman Ibu Lucy yang tak lain dia adalah Ibunya Kimberley, duduk di sofa panjang dalam ruang tamu mewah berdesain klasik, sementara asisten rumah tangga sibuk membuatkan teh suguhan dan sarapan untuk mereka. "Bi, buatkan teh hangat ya." titah Bu Lucy. "Baik Bu." Bu Lucy menoleh, "Lalu siapa mereka, Nak?" Saat Kimberley hendak menjawab, ucapannya didahului oleh suaminya. Jack buka suara, "Perkenalkan nama saya Jack William, kemudian ini Rico asisten saya, dan disamping istrinya." ucapnya berjabat tangan. "Rose, dia istri tercintaku!" sahut Rico. Rose berbisik, "Jangan membuatku malu!" Bu Lucy menjabat tangan Jack, "Saya Bu Lucy, Ibunya Kimberley." ucapnya tersenyum. Jack tersenyum, "Saya suaminya Kimberley, saya menikahi putri Ibu sudah beberapa bulan yang lalu, maaf kami tidak memberitahu Ibu Lucy sebelumnya." Sontak jawaban pria itu membuat Ibu Lucy terkejut tak percaya bahwa putrinya sudah menikah. Ibu Lucy langsung menoleh ke arah Kim

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 140

    Menatap lekat sembari merangkul istrinya, "Tentu saja, aku selalu mencintaimu sama seperti saat pertama menculikmu." "Waktu kau menculikku, kau jatuh cinta padaku?" "Iya, itulah caraku untuk mendapatkan gadis yang sangat cuek ini." "Hahaha, nakal sekali!" Mereka menikmati senja yang semakin lama semakin hilang tetapi menara Eiffel berdiri tegak dengan sorot lampu kelap-kelip yang terlihat sangat indah di malam hari, menambahkan kesan romantis dan sensual bagi pasangan. "Sayang, ayo berfoto." "Iya sayang." Jack mengambil ponsel untuk memotret istrinya dengan view menara Eiffel di malam hari, mereka juga mengambil gambar bersama. "Bagus sayang, ayo kita berdua." Jack meletakkan ponsel di meja, "Ayo aku sudah siap." Mereka segera berdua, terlihat sangat romantis. "Hehehe, bagus sekali sayang." Mereka sangat menikmati kebersamaan itu dan hanyut ke dalam hasrat yang tidak ingin kehilangan satu sama lain. "Mmhh..." mereka berciuman. "Sayang, berjanjilah jangan ti

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 139

    "Tentu saja sayang." "Hmm, aku tidak sabar sayang..." ucap Jack--mengelus perut istrinya. "Coba kau tebak, ini bayi laki-laki atau perempuan?" tanya Kimberley. "Pasti itu bayi perempuan yang cantiknya sama seperti ibunya." ucap Jack--berbisik. Kimberley tersenyum, "Kalau ini laki-laki pasti dia tampan dan pemberani sepertimu." "Hehehe..." Setelah keduanya rapi, mereka segera keluar dari hotel yqng mana Rico dan Rose telah menunggu mereka di lobi hotel dengan pakaian serba warna putih yang seirama. "Kalian menunggu lama?" tanya Jack. "Lumayan." "Ayo." ucap Jack--menggandeng istrinya. Mereka sengaja tidak menaiki taksi, melainkan hanya berjalan kaki santai di sekitar kota. "Hari ini kita jalan ke mana sayang?" tanya Jack. "Aku tidak mengerti, tanyakan saja pada Rico, dia yang mengajak kita..." Rico buka suara, "Karena cuacanya tidak panas, bagaimana kalau kita mengunjungi menara Eiffel?" "Ide bagus!" Kemudian mereka berempat menuju area di sekitar Menara Ei

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 138

    Mereka bergegas menuju ke sebuah rumah makan, di sana sebuah restoran modern dengan gaya kolonial. "Kau mau makan apa sayang? Di sini?" ucap Jack--menunjuk sebuah restoran. Kimberley geleng-geleng sembari mengelus perutnya, "Aku tidak mau makanan laut lagi, aku mau makanan cepat saji," geleng-geleng lagi, "Aku tidak mau makan di sana,cari tempat lain." Jack mengangkat kedua alisnya, "Ya Tuhan kupikir kau ingin makan makanan laut lagi, lalu kita makan di mana?." Terkadang Jack juga bingung, semenjak istrinya hamil dia lebih perhatian dengan makanan yang Kimberley makan karena istrinya berubah selera dalam waktu yang singkat, kadang menginginkan makanan yang aneh-aneh dan harus langsung dituruti. Itu adalah kalau wajar bagi orang yang sedang hamil selalu ingin mengidam ini dan itu. "Mau ke McDonald?" tanya Jack. Kimberley menoleh, "Boleh sayang," ucapnya--menggangguk cepat. Akhirnya mereka berbelok masuk dan memesan beberapa makanan cepat saji seperti burger dan lainnya.

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 137

    "Tentu saja sayang, lusa kita berangkat ya." ucap Jack. "Iya sayang." ucap Kimberley sumringah. Kemudian mereka melanjutkan makan malam dan segera beristirahat. "Kalian bulan madu berapa hari?" tanya Jack. "Dua hari saja cukup." jawab Rico. "Oke persiapkan saja." Setelah makan malam mereka beristirahat dan melakukan aktivitas seperti biasa di hari berikutnya, pagi hari di kantor setelah jam makan siang Rico dan Rose menyiapkan berkas yang akan dibereskan dan diberikan kepada Sekretaris karena mereka akan izin selama lima hari ke Perancis, maka dari itu Sekretaris yang mengantikan Jack dan Asistennya. "Pak tolong ini berkasnya kau tangani semua ya, kau pastikan pekerjaanmu dengan benar selama lima hari kedepan, karena Pak Jack dan istrinya akan pergi ke Perancis dan sekaligus aku juga ikut dengan mereka." "Baik Pak Rico saya mengerti, ngomong-ngomong bagaimana pernikahan Pak Rico dengan ibu Rose? Maaf jika saya lancang Pak." "Semuanya berjalan lancar, dan besok kita akan bulan

DMCA.com Protection Status