Share

BAB 45

Author: Putri Rahayu
last update Last Updated: 2024-06-16 19:32:05

"Sebentar ya." Rico mampir ke sebuah toko bunga.

Beberapa saat Rose menunggu di luar, Rico datang membawa sebuket bunga mawar merah.

"Rose, ini untukmu." ucap Rico--menyerahkan bunga.

"Astaga Tuan, terima kasih, ini cantik sekali." Rose mencium aroma bunga.

"Seperti yang menerimanya."

"Hahaha, kau memang jago berbicara manis." ucap Rose dengan pukulan kecil.

Di sisi lain Kimberley dan Jack menuju mansion, tetapi di tengah perjalanan Kimberley minta berhenti ke sebuah toko obat.

"Kenapa kau turun di sebuah toko? Kau mau beli obat apa?" tanya Jack menoleh.

"Sebentar ya, kau tunggu di mobil saja." ucap Kimberley turun dari mobil.

Kimberley membeli obat penggugur kandungan, dia tidak ingin hamil sebelum menikah, mengingat tadi malam Jack mengeluarkan itu tepat di dalam yang biasa saja menjadikannya hamil, dia juga membeli obat penurun panas jika nanti Jack menanyakan sesuatu, dia bisa punya alasan.

"Kau beli obat apa?" tanya Jack memeriksa.

"Ini."ucap Kimberly menyer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 46

    'Telepon dari Jack? Kenapa dia menelponku? Padahal kita satu lokasi.' batin Rico mengangkat telepon. "Halo, kenapa kau menelponku, aku sudah bilang iya aku akan urus photoshoot hari ini." "Oh bukan, aku salah sambung kukira tadi Kimberley." Tutt! "Aneh sekali pria itu, apa matanya bermasalah." ucap Rico melanjutkan pekerjaannya "Astaga kenapa bisa salah sambung? nah ini nomor Kimberley." [TELEPON KIMBERLEY♡] "Halo Pak." "Halo Sayang, hari ini aku pulang sore ya karena banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan karena besok aku libur lagi." "Oh begitu, ya sudah selesaikan dulu, hati-hati Pak. "Iya Sayang, tunggu!" "Kenapa Pak?" "Bisakah aku minta cium sedikit saja agar aku lebih semangat." "Muach." "Terima kasih sayang! Muach, tunggu aku pulang." "Permisi Pak." Sekretaris datang--mengejutkan. "Masuk." sahut Jack dari dalam ruangan. "Silakan Pak." ucap Sekretaris pria. Jack menandatangani beberapa berkas dan menemui Rico, Sementara Rico sudah menyiapkan pho

    Last Updated : 2024-06-16
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 47

    "Kalian tolong urus ruangan itu, karena ruangan itu akan digunakan untuk photoshoot.""Oh ya Pak sebentar, tunggu di sini dulu ya saya panggilkan Tuan Jack.""Jack bagaimana?" tanya Rico di depan kamar."Kimberley belum selesai, dia masih dirias, memangnya sudah siap semua?" tanya Jack merapikan baju."Mereka sudah menunggumu dari tadi."Beberapa saat Kimberley keluar mengenakan gaun putih bersih dengan riasan wajah Kimberley terlihat sangat cantik.Rico terdiam memandang Kimberley.Jack melebarkan matanya ,terpesona dengan penampilan Kimberley."Astaga sayang! Kau cantik sekali." ucap Jack mendekati."Terima kasih Pak, kau juga tampan." Kimberley tersenyum lebar."Kalian memang serasi!" ucap Rico mengacungkan jempol."Ayo Sayang." Jack menggandeng tangan.Hari yang cerah bersama matahari yang mengintip dua pasangan menuju ke ruangan photoshoot, mereka terlihat tampan dan cantik semua penghuni mansion jadi terharu melihat pemandangan itu."Pak bisa dimulai?" tanya tukang fotografi.J

    Last Updated : 2024-06-16
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 48

    [TELEPON ROSE] "Halo Rose, kau kenapa tidak ada kabar?" "Maaf Tuan, aku sedang sakit." "Astaga pantas saja, kau tidak bisa dihubungi, lalu bagaimana keadaanmu sekarang, aku datang ke apartment ya?" "Sudah membaik, tak perlu Tuan, di luar juga sedang hujan." "Tidak masalah, aku akan tetap ke sana! Tunggu aku Rose." "Tapi Tuan..." Tuttt! Rico langsung mematikan telepon dan bergegas menuju apartment Rose, di seperjalanan Rico berpikir dia harus membawa apa untuk Rose, akhirnya dia berhenti di sebuah minimarket, dia membeli beberapa bahan untuk masak dia juga membeli camilan, susu, dan suplemen vintamin C untuk Rose. Tak lama setelah 30 menit Rico tiba dan segera membantu merawat Rose di apartment. "Astaga! Kau masih demam?" tanya Rico memeriksa. "Tenang saja, nanti demamnya juga menurun." "Kau sudah makan?" tanya Rico--meletakan barang. "Sudah tadi siang..." "Sekarang sudah sore, ayo makan, aku tadi membeli makanan untukmu, kau ada obat?" Rico sambil membuka mak

    Last Updated : 2024-06-18
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 49

    Paginya Rico berangkat ke kantor sendiri karena Jack tidak masuk lagi, Rico teringat ponselnya tidak ada, hilang? 'Ke mana ponselku, apa tertinggal di mobil?' Rico bergumam dalam hati. Dia mencari ke dalam mobil yang semalam ditumpangi tapi hasilnya nihil tidak ada jejaknya. "Coba ku cari lagi di kamar." katanya menuju kamar. "Kenapa tidak ada juga, ke mana ponselku? Siapa yang mengambilnya? Itu ponsel mahal ya Tuhan, kembalikan ponselku." ucap Rico geram--masih mencari di kamar. Ingatan terakhirnya saat di apartment, dia meletakkan ponsel di meja ruang utama, kemudian ke kamar dia tidak membawanya, dia tertidur dan langsung pulang. "Apakah ponselku tertinggal di apartment Rose? Aduh gawat!" kata Rico cemas--menggigit bibir. Mengingat itu Rico merasa malu karena wallpaper ponselnya adalah foto Rose, dia segera pergi menuju apartment Rose. "Tuan tidak sarapan dulu?" tanya Kepala Maid. "Tidak bu, aku buru-buru." jawab Rico berjalan cepat. Di sisi lain Rose bangun men

    Last Updated : 2024-06-18
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 50

    [Mansion] "Pagi sayang." ucap Jack melihat kedatangan Kimberley--mengoles selai roti. "Kenapa kau tidak membangunkanku Pak?" "Tadi kau tidur pulas, aku tidak ingin membangunkan, kau terlihat kelelahan." Kimberley menghampiri Jack di meja makan. "Aku lapar..." kata Kimberley--memegang perutnya. "Ayo sini makanlah." "Sebentar Tuan Nyonya, sebentar lagi masakannya matang." ucap Maid--menyerahkan gelas. Jack memang bangun pagi sekali saat para Maid masih memasak, tetapi Kimberley sudah Kelaparan akhirnya Kimberley ingin membantu. "Tidak perlu, Nyonya duduk saja, nanti Tuan marah." "Tidak akan, lihatlah dia diam saja, tidak apa aku ingin membantu sedikit saja atau ini aku bawa ke meja ya." Jack melihat itu malah teringat seperti mediang Ibunya, dan Jack langsung tersenyum. 'Andai saja Mama masih hidup, pasti Mama senang mengenal Kimberley.' Jack pergumam dalam hati. Jika kedua orang tuanya masih hidup, Jack merasa lengkap pasti akan lebih bahagia, lamunan Jack buyar sa

    Last Updated : 2024-06-18
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 51

    Apa yang keluar dari mulut Jack seakan membuat jantung Kimberley berdetak cepat, mata pria itu menjadi teduh dan aroma musk yang menenangkan, itu semua membuat Kimberley rindu, selalu ingin bersamanya. 'Aku juga mencintaimu Pak.' batin Kimberley semakin tak kuat menahan air matanya pun berjatuhan, rasanya mulut itu begitu sulit menyuarakan. "Hei sayang, tenang, katakan saja." Jack mengusap air mata Kimberley. Kimberley mengangguk sambil terus menangis. "Aku juga mencintaimu Pak." lirih Kimberley masih terus menangis. Jack tersenyum lebar, sambil masih mengusap tetesan air mata Kimberley yang membasahi wajah cantiknya. "Sini..." lirih Jack memeluk Kimberley yang masih menangis. Tangisan Kimberley pecah, dia tak bisa berkata-kata lagi, dia hanya ingin menangis dan menangis. Dia sudah lama tidak pernah merasakan pelukan, merasa di peluk dan memeluk. Jack tidak banyak bertanya lagi, dia menenangkan Kimberley yang terus saja mengeluarkan air mata. 'Selembut ini hatimu, apa yan

    Last Updated : 2024-06-18
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 52

    "Rapi sekali, kau mau pergi ke mana?" tanya Jack. "Pergi jalan-jalan sebentar." jawab Rico langkahnya terhenti--menoleh. "Oh bersama Rose, ya sudah Pergilah." Tanpa jawaban Rico berlalu pergi. "Rico kenapa?" tanya Kimberley. "Dia pagi-pagi sudah rapi, katanya mau jalan-jalan mungkin dengan Rose." "Biarkan saja..." Pagi itu mereka sarapan bersama, kemudian mereka pergi jalan-jalan di kota. Di lobi apartment, Rose sudah siap menunggu kedatangan Rico, berpakaian casual berwarna hitam dengan rambut terurai. 'Astaga, cantik sekali.' batin Rico di dalam mobil. Rose tersenyum memasuki mobil, "Kau hari ini cantik sekali Rose!" kata Jack--fokus menyetir. "Terima kasih Tuan." Mereka berjalan menuju Mall Galleria Vittorio Emanuele. "Maaf ya, aku mengajakmu ke sini, aku tidak tahu harus pergi ke mana." "Tidak apa Tuan, ini juga jalan-jalan, oh ya aku mau ice cream, apa kau mau?" ucap Rose--menunjukkan kedai Gelato. "Ayo ke sana, kau suka rasa apa?" tanya Rico. "A

    Last Updated : 2024-06-19
  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 53

    Menyeret Kimberley kedalaman mansion, para Maid terkejut padahal mereka sebelumnya baik-baik saja, lagi-lagi Jack dikuasai egonya. Bug! "Sekarang katakan padaku! Siapa pria tadi?" tanya Jack menghempaskan Kimberley ke ranjang. "Katakan Kimberley!" Jack segera mengunci pintu. "Dia hanya pria asing yang pernah menolongku saat di bandara dan di Perancis, bahkan aku baru saja mengenalnya Pak." ucap Kimberley tertunduk. "Oh, jadi karena dia kau melupakanku sampai-sampai kau tidak mengabariku waltu itu? Jangan-jangan kau hanya alasan, pria tadi yang mengajakmu ke Perancis." ucap Jack--merampas wajah Kimberley. Di luar kamar Rico yang baru saja pulang, mendengar kegaduhan dari kamar Jack itu langsung menguping di depan pintu, 'Kenapa mereka seperti bertengkar? Apa benar mereka sedang bertengkar? Bukannya mereka baik-baik saja?" Rico bergumam dalam hati. "Tidak Pak, aku jujur aku baru mengenalnya sebatas hanya menolongku tidak lebih dari itu dan aku hanya..." ucapan Kimberly t

    Last Updated : 2024-06-19

Latest chapter

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 145

    Dengan lihai jilatan atas ke bawah sembari menghisap membuat birahi Kimberley semakin meningkat hingga Jack mencoba memasukkan jarinya ke dalam lubang kenikmatan milik Kimberley. "Sayang? Kau lihat ini berapa jari?" tanya Jack--mengangkat tangan. "S--satu, mmhh..." "Oke, kalau begitu aku tambah satu lagi." "Agh!" Jari tengah masuk ke dalam lubang itu, bergerak seperti keputusan saat pertama Kimberley memilih berkomitmen dengan pria di hadapannya itu, maju mundur seirama dan semakin cepat, usaha Kimberley mencoba menahan diri untuk melenguh terlalu keras, membuat mata kuning Jack tak cukup melihat istrinya menahan lenguhan dari sensasi jari-jari Jack yang mengerjai milik Kimberley, "Panggil Namaku Sayang! Aku rindu kau memanggil namaku." Bisikan Jack menambah gejolak birahi Kimberley semakin meningkat dan daerah sensitif di sana sudah basah tak karuan. "Ahhh, Jack!" "Bagus! Teruskan sayang..." Semakin tak karuan ingin membenamkan milik Jack ke dalam milik Kimberley. "Kenapa

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 144

    Kimberley masih diam tak berkata apapun sembari menggelengkan kepala. Jack menarik nafas panjang dan membisik, "Pasti kau sudah menungguku?" ucapnya. Kimberley masih belum bicara, dia hanya mematung setelah mendengar ucapan suaminya, dia pasrah jika Jack menidurinya malam itu. Jack tersenyum kemudian beralih duduk di sofa, "Bisakah aku meniduri malam ini?" tanyanya. "Aku tidak tahu." singkat Kimberley. "Aku tidak tahu? Berarti jawabannya iya." ucap Jack. Kimberley membelalak sembari menoleh ke arah suaminya. "Kita sudah lama tidak melakukan hal itu aku ingin bermain denganmu." ucap Jack. "Sebaiknya kita makan dulu." ucap Kimberley. Ibu hamil itu bangkit keluar kamar menuju ruang makan, di susul Jack di belakangnya, mereka pergi makan malam bersama, di sana Rico dan Rose sudah selesai makan dan akan beristirahat. "Hei kalian baru turun, kalian kenapa?" tanya Rico. Saat Kimberley hendak menjawab, Jack memotong pembicaraan itu. "Kimberley tadi mual, dia ingin muntah, jadi di

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 143

    Setelah berkali-kali memanggil akhirnya Jack menoleh terkejut dengan keberadaan kru pesawat, Jack memang terlalu fokus dengan istrinya sampai tidak mendengar apapun di sekitar. "Oh, astaga!" "Maaf mengejutkan Bapak Jack, silakan waktunya makan malam Pak." ucap kru pesawat. "Oke, di sini saja." "Baik Pak." Setelah beberapa saat menunggu akhirnya kru datang dengan beberapa makanan, "Silakan Pak, ada yang bisa kami bantu atau mungkin meminta sesuatu?" "Buatkan susu hangat saja." "Baik Pak." Kemudian perlahan Jack membangunkan istrinya. "Sayang, ayo makan sebentar." Jack menepuk pelan pundak Kimberley dan menciumnya, perlahan Kimberley membuka mata, "Kita sudah sampai?" "Belum sayang, ayo makan dulu." Belum lama bicara tiba-tiba Rico datang menyapa mereka, "Hei kalian tidak ada suaranya kalian tidur?" "Iya Kimberley tadi tidur." "Rupanya kalian makan di sini? Baiklah aku makan bersama Rose saja." Kemudian Rico kembali untuk makan bersama Rose, melihat ke arah

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 142

    "Mama serius, ikutlah pulang bersama suamimu." Masih dalam pelukan Ibu Lucy, "Maafkan aku Ma..." ucapnya. "Tidak masalah, yang penting sering menghubungi Mama ya." Kimberley mengangguk, "Iya Ma." Ibu Lucy menoleh ke arah Jack, "Tolong jaga Kimberley ya, Nak." ucapnya. "Iya Bu Lucy, saya akan selalu menjaga dan merawat putri ibu dengan baik dan juga calon anak di perutnya." ucap Jack--mengelus perut Kimberley. "Tolong jaga Mama ya Bi, kalau terjadi apapun kabari Kimberley." "Iya, siap Non." "Lain waktu Kimberley mengunjungi Mama lebih lama ya." ucap Kimberley. "Iya putriku sayang." "Oh, tunggu sebentar." ucap Bu Lucy--mengambil barang. Ibu Lucy mengambil perhiasan gelang kesayangannya untuk di berikan pada Kimberley. "Ini gelang kesayangan Mama sejak kecil, pakailah." ucap Ibu Lucy--menyerahkan. "Sungguh?" "Iya putriku sayang." "Baik Ma, aku akan menyimpan ini dengan baik." Mereka berempat berpamitan dan pergi meninggalkan kediaman Ibu Lucy. "Hati-hat

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 141

    Mereka berempat memasuki kediaman Ibu Lucy yang tak lain dia adalah Ibunya Kimberley, duduk di sofa panjang dalam ruang tamu mewah berdesain klasik, sementara asisten rumah tangga sibuk membuatkan teh suguhan dan sarapan untuk mereka. "Bi, buatkan teh hangat ya." titah Bu Lucy. "Baik Bu." Bu Lucy menoleh, "Lalu siapa mereka, Nak?" Saat Kimberley hendak menjawab, ucapannya didahului oleh suaminya. Jack buka suara, "Perkenalkan nama saya Jack William, kemudian ini Rico asisten saya, dan disamping istrinya." ucapnya berjabat tangan. "Rose, dia istri tercintaku!" sahut Rico. Rose berbisik, "Jangan membuatku malu!" Bu Lucy menjabat tangan Jack, "Saya Bu Lucy, Ibunya Kimberley." ucapnya tersenyum. Jack tersenyum, "Saya suaminya Kimberley, saya menikahi putri Ibu sudah beberapa bulan yang lalu, maaf kami tidak memberitahu Ibu Lucy sebelumnya." Sontak jawaban pria itu membuat Ibu Lucy terkejut tak percaya bahwa putrinya sudah menikah. Ibu Lucy langsung menoleh ke arah Kim

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 140

    Menatap lekat sembari merangkul istrinya, "Tentu saja, aku selalu mencintaimu sama seperti saat pertama menculikmu." "Waktu kau menculikku, kau jatuh cinta padaku?" "Iya, itulah caraku untuk mendapatkan gadis yang sangat cuek ini." "Hahaha, nakal sekali!" Mereka menikmati senja yang semakin lama semakin hilang tetapi menara Eiffel berdiri tegak dengan sorot lampu kelap-kelip yang terlihat sangat indah di malam hari, menambahkan kesan romantis dan sensual bagi pasangan. "Sayang, ayo berfoto." "Iya sayang." Jack mengambil ponsel untuk memotret istrinya dengan view menara Eiffel di malam hari, mereka juga mengambil gambar bersama. "Bagus sayang, ayo kita berdua." Jack meletakkan ponsel di meja, "Ayo aku sudah siap." Mereka segera berdua, terlihat sangat romantis. "Hehehe, bagus sekali sayang." Mereka sangat menikmati kebersamaan itu dan hanyut ke dalam hasrat yang tidak ingin kehilangan satu sama lain. "Mmhh..." mereka berciuman. "Sayang, berjanjilah jangan ti

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 139

    "Tentu saja sayang." "Hmm, aku tidak sabar sayang..." ucap Jack--mengelus perut istrinya. "Coba kau tebak, ini bayi laki-laki atau perempuan?" tanya Kimberley. "Pasti itu bayi perempuan yang cantiknya sama seperti ibunya." ucap Jack--berbisik. Kimberley tersenyum, "Kalau ini laki-laki pasti dia tampan dan pemberani sepertimu." "Hehehe..." Setelah keduanya rapi, mereka segera keluar dari hotel yqng mana Rico dan Rose telah menunggu mereka di lobi hotel dengan pakaian serba warna putih yang seirama. "Kalian menunggu lama?" tanya Jack. "Lumayan." "Ayo." ucap Jack--menggandeng istrinya. Mereka sengaja tidak menaiki taksi, melainkan hanya berjalan kaki santai di sekitar kota. "Hari ini kita jalan ke mana sayang?" tanya Jack. "Aku tidak mengerti, tanyakan saja pada Rico, dia yang mengajak kita..." Rico buka suara, "Karena cuacanya tidak panas, bagaimana kalau kita mengunjungi menara Eiffel?" "Ide bagus!" Kemudian mereka berempat menuju area di sekitar Menara Ei

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 138

    Mereka bergegas menuju ke sebuah rumah makan, di sana sebuah restoran modern dengan gaya kolonial. "Kau mau makan apa sayang? Di sini?" ucap Jack--menunjuk sebuah restoran. Kimberley geleng-geleng sembari mengelus perutnya, "Aku tidak mau makanan laut lagi, aku mau makanan cepat saji," geleng-geleng lagi, "Aku tidak mau makan di sana,cari tempat lain." Jack mengangkat kedua alisnya, "Ya Tuhan kupikir kau ingin makan makanan laut lagi, lalu kita makan di mana?." Terkadang Jack juga bingung, semenjak istrinya hamil dia lebih perhatian dengan makanan yang Kimberley makan karena istrinya berubah selera dalam waktu yang singkat, kadang menginginkan makanan yang aneh-aneh dan harus langsung dituruti. Itu adalah kalau wajar bagi orang yang sedang hamil selalu ingin mengidam ini dan itu. "Mau ke McDonald?" tanya Jack. Kimberley menoleh, "Boleh sayang," ucapnya--menggangguk cepat. Akhirnya mereka berbelok masuk dan memesan beberapa makanan cepat saji seperti burger dan lainnya.

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 137

    "Tentu saja sayang, lusa kita berangkat ya." ucap Jack. "Iya sayang." ucap Kimberley sumringah. Kemudian mereka melanjutkan makan malam dan segera beristirahat. "Kalian bulan madu berapa hari?" tanya Jack. "Dua hari saja cukup." jawab Rico. "Oke persiapkan saja." Setelah makan malam mereka beristirahat dan melakukan aktivitas seperti biasa di hari berikutnya, pagi hari di kantor setelah jam makan siang Rico dan Rose menyiapkan berkas yang akan dibereskan dan diberikan kepada Sekretaris karena mereka akan izin selama lima hari ke Perancis, maka dari itu Sekretaris yang mengantikan Jack dan Asistennya. "Pak tolong ini berkasnya kau tangani semua ya, kau pastikan pekerjaanmu dengan benar selama lima hari kedepan, karena Pak Jack dan istrinya akan pergi ke Perancis dan sekaligus aku juga ikut dengan mereka." "Baik Pak Rico saya mengerti, ngomong-ngomong bagaimana pernikahan Pak Rico dengan ibu Rose? Maaf jika saya lancang Pak." "Semuanya berjalan lancar, dan besok kita akan bulan

DMCA.com Protection Status