Beranda / Romansa / Tertawan Cinta Bodyguard Tampan / Bab 274. Pantang Mengambil Kesempatan

Share

Bab 274. Pantang Mengambil Kesempatan

Penulis: Andromeda Venus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kenzi begitu bersemangat memperlihatkan kamar dan mainannya pada Dion. Terlebih Dion juga ikut membawa mainan Lego yang sudah lama diinginkan oleh Kenzi. Bagai gayung bersambut, Kenzi langsung antusias.

“Kenalan dulu dong sama teman-temannya Om Dion. Mereka juga Om-Om Polisi yang baik,” ujar Dion memperkenalkan Kenzi pada Jasman dan Peter. Kenzi dengan ramah bersalaman dengan keduanya.

Sisca begitu bahagia melihat tawa canda Dion pada Kenzi. Ruang bermain Kenzi jadi ramai karena Jasman dan Peter juga pintar membawa diri. Tidak ada kecanggungan dari ketiganya. Sisca bahkan membawa Kevin yang baru bangun dari tidurnya untuk ikut bermain bersama Dion.

“Oh, kemari Sayang! Baru bangun ya, hhmm!” Dion mencium pipi Kevin yang terlihat riang seketika bertemu Dion.

Belum pernah Sisca melihat Kenzi begitu bahagia dengan seorang pria asing seperti Dion. Bahkan pada Rico sekalipun, Kenzi tidak pernah tertawa lepas seperti sekarang. Kevin juga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 275. Aku Bukan Pilihan

    Ketika saatnya pamit untuk pulang, Dion berbicara sejenak pada Kenzi. Ia mungkin hanya akan kembali ke Indonesia untuk resepsi dan tinggal di Amerika bersama Venus nantinya.“Om Dion gak mau datang lagi?” tanya Kenzi begitu tahu jika Dion akan pergi.“Bukan gak mau, Sayang. Om kan sudah punya pekerjaan baru dan tempatnya di New York. Nanti kapan-kapan Kenzi ke New York, kita bisa ketemuan.” Kenzi tersenyum lalu mengangguk. Dion pun berdiri kembali untuk pamit pada Sisca.“Aku akan kirimkan undangan pernikahanku nanti. Aku harap kamu dan anak-anak bisa hadir, acaranya di Surabaya.” Air wajah Sisca sempat berubah tapi ia berusaha tersenyum.“Baik-baik ya, sampai jumpa, Sisca! Daagh ... Kenzi!” Dion melambaikan tangannya pada Kenzi dan Sisca hanya diam saja. Dion keluar dari gerbang untuk masuk ke dalam mobilnya. Satu beban sudah dilepaskan Dion sekarang tinggal satu hal lagi.***Semenjak diusir

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 276. Takdir Dan Perjalanan

    Laras mengamuk dengan melemparkan berbagai benda yang bisa ia raih di kamarnya. Sampai salah satu kursi lantas melayang ke arah jendela dan pecah. Betapa kagetnya Dion mendengar semua keributan itu. Pak Angsana dan Bu Desna tidak berani masuk untuk menenangkan. Jika sudah seperti ini, Laras bisa melukai dirinya sendiri.“Kita harus masuk ke dalam!” tukas Dion pada Pak Angsana dan Bu Desna. Pak Angsana sontak menggelengkan kepalanya.“Itu berbahaya, Dion!”“Tapi sudah ada yang pecah di dalam!” PRANG – bunyi pecahan makin terdengar jelas disertai dengan teriakan yang tidak jelas tentang apa yang tengah dikatakan oleh Laras.“Biar saya aja yang ke dalam!” sahut Dion lagi sudah tak tahan bersikeras masuk. Pak Dhe Halim langsung menghalangi.“Jangan Dion! Nanti kalau kamu kenapa-kenapa, gimana?” tukas Pak Dhe Halim kemudian. Dion masih bersikeras dan tetap berjalan mendekati pintu kamar.

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 277. Pesta Bujangan

    Mendarat di New Jersey setelah menempuh perjalanan 20 jam usai sekali transit, rombongan Dion dijemput untuk menuju Red tower milik James Belgenza. Keesokan harinya, Rei akan melaksanakan pernikahannya di tempat dulu orang tua Jewel menikah, setelahnya resepsi akan dilakukan di Miami. Jadi tidak ada waktu bagi Dion beristirahat. Ia langsung bersiap berganti pakaian dan bersiap-siap menjadi salah satu pengiring.“Welcome home, Dude!” Brema yang pertama melihat Dion keluar dari mobil langsung menyapa dan memeluknya.“Terima kasih.” Brema ikut menyalami keluarga Dion satu persatu sampai Cindy yang sering menonton televisi menyadari sosok Brema.“Ini bukannya Iron Chef yang di Hell Kitchen ya? Chef Brema kan?” tunjuk Cindy begitu antusias. Ayu langsung menyikut Cindy yang jadi heboh dan diperhatikan oleh banyak orang. Sementara Brema malah terkekeh dan mengangguk.“Nanti kita ngobrol ya!” Cindy langsung mengangg

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 278. Pernikahan Sang Dewi

    "Lo bener-bener gak punya perasaan! Gue sudah gugup begini, lo malah senyum sama handphone!" tukas Jupiter menunjuk dengan penuh emosi. Ares hanya mencibir saja dan makin senyum-senyum mengetikkan balasan chat untuk Putri.Aldrich kemudian datang memeriksa persiapan Jupiter dan menarik Ares agar ia bersiap memimpin rombongan pengiring pengantin. Dion tersenyum karena Aldrich mengambil perannya untuk mempersiapkan Ares dan Jupiter. Ia pun mengambil tempat di samping Jupiter, mengapitnya bersama Rei."Ares, kamu di depan!" tunjuk Aldrich kesal karena Ares masih terus memegang ponselnya. Rei mempersiapkan Jupiter di barisan paling belakang. Ares pun menyimpan ponselnya dan mengangguk. Pintu kemudian dibuka dan Ares mulai berjalan memimpin saudaranya untuk berjalan melewati altar mengantarkan Jupiter.Iringan melodi indah dari piano yang dimainkan oleh asisten Jupiter yaitu Demian Rhodes menandakan pengantin pria memasuki gereja sebelum pengantin wanita dan pengirin

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 279. Janji Dan Sumpah Setia

    Segala yang diperjuangkan oleh Dion selama ini seolah mendapat ujungnya hari ini. Penantiannya untuk menikah serta menjadi seorang suami berakhir di altar pernikahan. Dahulu, Dion jatuh cinta pada cinta pertamanya Laras dan selalu bermimpi akan menikah dengannya suatu hari.Namun, hari ini semuanya terbalik jauh dari rencana Dion semula. Bukan Laras yang disematkan Tuhan menjadi tulang rusuknya, melainkan seorang wanita yang semula asing bagi Dion. Siapa sangka, usahanya untuk memenuhi kebutuhan menikah mempertemukannya dengan jodoh yang sebenarnya.Venus Harristian memenuhi semua hal yang diimpikan Dion Juliandra selama ini. Dion bukan pria seperti Jupiter yang megah sedari lahir dan mewarisi kepercayaan diri selayaknya ayahnya yang besar. Dion adalah pria dengan segala ketidaknyamanan hidup dan rasa percaya diri. Itulah menjelang pernikahan, Dion malah tidak bisa tidur dan merasa jika ia tengah berada dalam mimpi sangat panjang.Mansion Winthrop di Manchester

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 280. Awal Babak Baru

    Langkah kaki Laras makin lama makin pelan. Ruangan yang ia masuki begitu asing baginya. Hanya ada beberapa meja serta kursi yang berserakan di lantai. Saat ia melihat ke atas, rembesan air masih jatuh di dekat kakinya. Tidak ada penerangan dari lampu. Cahaya hanya berasal dari bias cahaya di luar gedung.“Aaaa ...” terdengar suara teriakan sayup-sayup dari suatu arah. Laras menoleh cepat ke belakang dan suara itu hilang.“Mas? Mas Dion ...” panggil Laras mencoba meraih Dion yang seharusnya ada di tempat itu. Namun yang terdengar adalah bunyi tetesan air yang jatuh membasahi lantai keramik yang lusuh seperti baru saja terbakar. Laras kembali mendengar suara teriakan seorang pria.Ia berlari keluar dari ruangan tersebut dan berhadapan dengan koridor yang panjang.“Aaahh, tolong aku!” suara itu kembali terdengar seperti angin lalu dan hilang. Laras makin panik dan napasnya mulai tersengal. Kini ia ingat jika seharusnya ia

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 281. Melewati Batas

    “Dion! Dion ... “ suara Aldrich memanggil Dion yang sedang tertidur di atas sofa bekas pesta semalam. Dion menggerang pelan dalam posisi tengkurap. Ia mendengarkan suara Aldrich yang mendorongnya dan saat ia akan mengangkat kepala, BHUG – Dion terjatuh dari atas sofa ke lantai.“Aaaahh ... uhuk ... uhuk ... aahh!” Dion terbatuk sekaligus mengerang sakit karena punggungnya yang menghantam lantai.“Oh Tuhan, kepalaku!” erang Dion lagi mulai memegang kepalanya. Posisinya masih sama yaitu di atas lantai.“Bangun, ini jam berapa!” sahut Aldrich ikut mengeram. Ternyata ia dan Dion tertidur di atas sofa dalam keadaan mabuk berat. Di kamar itu, Cass tergeletak di dekat kaki ranjang dalam keadaan yang sama.Aldrich yang masih mencoba untuk sepenuhnya membuka mata di tengah suasana kamar yang cukup berserakan lalu menendang Dion lagi.“Hei, bangun ... kita harus berangkat!” Aldrich mendo

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 282. Baru Menyadari Menjadi Suami

    “Uh, perutku!” keluh Dion masih mual dan sesekali terbatuk. Tubuhnya rasanya tidak enak dan ia sudah melewatkan sesi sarapan.“Makanlah!” Jupiter menyodorkan roti pada Dion dan ia menggelengkan kepalanya. Dion sedang mencari Venus yang tidak lagi terlihat usai tadi pagi.“Apa kamu melihat Venus?” Jupiter menggelengkan kepalanya. Dion menarik napas dan berjalan meninggalkan teman-temannya. Sekarang ia merasa bersalah karena pesta semalam. Sedang sibuk mencari Venus, telinga Dion tiba-tiba dijewer oleh Budhe Dewi.“Aaah ... ““Kamu bener-bener kelewatan! Bisa-bisanya kamu mabuk dan meninggalkan Venus begitu saja, kamu malah senang-senang sama teman-teman kamu, mabuk-mabukan!” semprot Budhe Dewi mengomeli Dion di depan teman-temannya. beberapa dari mereka langsung menyingkir karena takut ikut dimarahi.“Ampun Budhe ... aku ngaku salah! Aduh sakit!” Budhe Dewi pun melepaskan tangan

Bab terbaru

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 344. Tembok Rasa Percaya

    Setelah celingukan memastikan tidak ada yang mengikutinya, Dion masuk ke sebuah restoran mewah di kawasan Brooklyn milik chef terkenal Brema Mahendra. Restoran berbintang Michelin itu tidak sembarangan bisa dimasuki oleh orang lain kecuali pengunjung yang telah memesan tempat dan sahabat dekat si pemilik restoran.Maka ketika Dion masuk, para penguntitnya tertahan di depan. Sementara Dion bebas berjalan masuk ke dalam sampai ke area terlarang yaitu dapur. Di sana, Brema sudah menunggu dengan mejanya yang telah disiapkan untuk pertemuan mereka. Ares baru tiba beberapa saat kemudian. Ia masuk dari jalan belakang.“Apa masih ada yang mengikutimu?” tanya Brema setelah Dion duduk di kursinya.“Iya, mereka ada di luar.” Brema langsung memanggil salah satu stafnya untuk mengusir non pengunjung dan yang menguntit Dion dari lingkungan restorannya.“Jauhkan mereka dari parkiran!” perintahnya lebih lanjut.“Baik

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 343. Apa Yang Terjadi Pada Istriku?

    Dengan panik, Venus masuk ke kamar mandi lalu menguncinya. Ia langsung memeriksa kulit lehernya lewat cermin dan melihat dengan jelas seperti apa bentuk bekas ciuman yang memerah di kulitnya. Dion memergoki langsung ada bekas pria lain di tubuh Venus. Seketika Venus menahan teriakan dengan membekap mulutnya sendiri.Air mata berlomba-lomba jatuh dan kakinya tidak kuat menopang berat tubuh. Venus jatuh di lantai terduduk menangisi dirinya sendiri. Sangat menyakitkan saat ia harus menyakiti Dion seperti itu. Hati Venus hancur melihat rasa kecewa di mata Dion padanya.“Mas Dion, maafin aku ... maafin aku ...” Venus merapal tanpa suara sambil meremas pakaian di dadanya.“Venus? Cinta? Tolong keluar, Sayang. Ayo kita bicara ...” terdengar suara Dion yang bergetar namun masih lembut memanggil istrinya. Dion tidak meledak marah meski ia menemukan dengan jelas pengkhianatan Venus. Namun hal itu hanya membuat Venus makin terluka.“Aku

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 342. Cobaan Seorang Suami

    ‘Mas Dion? Mas Dion, tolong aku! Tolong, Mas ...’Seketika mata Dion terbuka dan ia kaget. Suara Venus memohon pertolongan darinya membuat ia terbangun dari mimpinya. Dion kebingungan. Ia masih berada di kamar. Bedanya ia tidak tidur di ranjang melainkan duduk di sofa dan tertidur. Di tangannya masih tersemat tasbih rosario kala ia berdoa untuk Venus.“Venus? Sayang!” panggil Dion bangun dan berjalan keliling kamar mencari Venus yang ternyata belum pulang. Hari sudah pagi namun belum ada kabar dari istrinya sama sekali. Dion mencoba kembali menghubungi Venus dan masih sama saja seperti ratusan panggilan yang ia lakukan seharian.“Gak, aku gak bisa diam saja! Aku harus cari dia.” Dion akhirnya mengambil keputusan dan keluar dari kamar. Dion kembali menanyakan pada Edward yang juga tidak kunjung mendapatkan kabar dari Venus.“Manajemennya sudah menyebarkan orang-orang mereka untuk mencari Nyonya Venus. Tapi sampai s

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 341. Hati Yang Memanggil

    “Beatrice memasang banyak kamera di ruanganku dan mungkin hampir di seluruh bangunan kantor, aku gak tahu. Sekarang aku dan Kyle sedang berpura-pura gak akur untuk mengelabui dia.” Dion menjelaskan dengan detail apa yang terjadi di perusahaannya sekarang.“Kenapa gak dipecat aja, Mas?”“Aku gak akan pernah tahu siapa dalangnya kalau dia dipecat. Aku sudah memecat Kyle sehingga dia bisa menyusup. Gara-gara kamera tersembunyi itu, aku gak bisa melayani pembicaraan Venus di sana. Tapi dia malah jadi salah paham.”“Kalau sudah begini, masalah jadi lebih rumit ...” Dion mengangguk mengerti.“Beatrice ingin menyasar Venus, itu yang baru aku ketahui sekarang.” Rei mendengus panjang dan masih terus memperhatikan Dion.“Kyle bilang, Beatrice mengaku jika dia menyasar keluarga kamu dan Venus adalah korban pertamanya.” Rei makin membesarkan matanya cukup kaget mendengar hal seperti itu.

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 340. Sesuatu Tentang Dirimu

    Dion berhasil masuk melewati jalan belakang ke kantor label rekaman Skylar. Ia bahkan belum kembali ke King Corp untuk mengonfirmasi perihal alarm yang dibunyikan saat kebakaran terjadi. Tujuan Dion adalah untuk bertemu dengan Rei.Rei juga telah menghubunginya tadi pagi bertanya jika ia dan Venus bertengkar. Ia tidak bicara banyak tentang apa yang terjadi. Kini Dion mulai penasaran apa yang terjadi dalam satu hari ini.“Rei, maaf aku mengganggu, aku harus bicara sama kamu.” Dion berujar sepruh berbisik pada Rei yang tengah ada di salah satu koridor di dekat ruangannya.“Mas Dion? masuk lewat mana?” Dion menarik lengan Rei agar mereka bisa berjalan bersama.“Lewat belakang. Kita ke ruangan kamu ya.” Rei mengangguk dan membukakan pintu untuk Dion. Dion sempat melihat ke semua arah sebelum ikut masuk dan menutup pintu.“Apa Venus kemari?” tanya Dion bahkan sebelum ia duduk di salah satu sofa di ujung ru

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 339. Oh My Angel!

    Terjadi sedikit kebakaran di area perakitan A 2.1 di dalam pabrik yang belum diketahui penyebabnya. Kebakaran itu sempat membuat panik beberapa pekerja namun dapat di atasi dengan baik. Sesuai dengan langkah pengamanan, seluruh mesin dan listrik dimatikan saat kecelakaan itu terjadi.Dion langsung bergegas melihat yang terjadi. Beberapa pekerja tengah memadamkan api dengan alat pemadam darurat sampai akhirnya api mengecil lalu hilang.“Pastikan tidak ada percikan sama sekali!” perintah Dion masih mengawasi proses tersebut. Alarm kebakaran masih berbunyi keras dan seluruh pekerja sudah di evakuasi.“Pak, ini hanya kebakaran biasa,” lapor salah satu kepala divisi yang sudah mengecek.“Apa ada ledakan?” Dion balik bertanya untuk memastikan.“Tidak ada, Pak. Aku rasa hanya ada masalah listrik!”“Pastikan semuanya aman sebelum memasukkan para pekerja kembali. Coba cek jika ada yang terluka ...

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 338. Tak Mudah Bicara

    Venus tidak membantah sama sekali. Rei terus mengomel karena dirinya yang kabur begitu saja dari lokasi pemotretan. Belum lagi, ia membatalkan acara tiba-tiba sehingga penyelenggara harus merugi karena tiket yang terlanjur dijual.“Ada apa sama kamu, Ven? Kamu gak pernah kayak gini!” tukas Rei dengan ekspresi keheranan. Venus begitu ngotot mau mengakhiri kerjasama dengan beberapa penyelenggara musik.“Aku cuma ingin istirahat, Kak. Itu saja!” sahut Venus bersikeras. Ekspresinya tampak berbeda dan dia seperti tertekan.“Istirahat? Tapi kamu kan ga perlu sampai harus memutuskan kontrak enam bulan ke depan! Kamu mau istirahat selama apa sih?” Venus mendengus kesal dan rasanya ingin berteriak.“Kakak ga ngerti!” Venus makin meninggikan suaranya.“Ya mana aku ngerti kalau kamu gak memberikan penjelasannya, Baby!” DREET DREET … ponsel Venus bergetar saat ia akan mulai bicara. Venus mengin

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 337. Mendung Dan Gulita

    “Love ... Cintaku! I’m home!” ucap Dion memanggil Venus dengan mesra seperti biasanya. Ia masuk ke dalam dengan sebuket bunga dan mencari istrinya. Venus ternyata berada di dekat meja makan tengah mengatur makan malamnya. Dion langsung semringah lebar melihat istrinya sudah pulang. Ia menghampiri dan memberikan bunga tersebut pada Venus.“Hei, Love ...” ucap Dion mengecup pipi Venus lalu memberikan bunga untuknya. Venus ikut tersenyum lalu membalas mengecup pipi Dion.“Wah, makan malamnya kayaknya enak,” puji Dion melihat beberapa menu yang terhidang.“Sebaiknya kamu ganti pakaian dan setelah itu kita makan malam,” ujar Venus sembari membelai dada Dion. Dion tersenyum lebar dan mengecup Venus sekali lagi sebelum ia berbalik keluar ruang makan menuju kamar. Senyuman Venus hilang terutama saat ia menoleh ke arah kamera yang terus memantaunya.Makan malam Dion dan Venus berlangsung seperti biasanya. Dion

  • Tertawan Cinta Bodyguard Tampan   Bab 336. Kesetiaan Tidak Memiliki Nama

    Dion hanya duduk sesaat sambil memandang meja kosong di depannya. Pandangannya menoleh pada seisi ruangan. Semua sudah beranjak pergi dan sebuah suara kini ikut memanggil.“Dion, ayo!” Ares memanggil Dion yang kemudian mengangguk. Dion beranjak dari kursinya ikut pergi bersama Ares dan seluruh sahabatnya yang lain.“Bagaimana sekarang?” tanya Dion pada Rei dan Ares yang masuk satu lift dengannya. Di dalamnya juga ada Cass, Brema serta Devon.“Ayahku masih marah. Aku tidak menyarankan untuk bicara dengannya sekarang. Pengakuan Andy benar-benar membuat dia syok,” ujar Rei kemudian.“Apa kamu tahu soal itu?” celetuk Brema kemudian.“Tidak, dia tidak tahu. Yang tahu hanya aku, Jupiter dan Aldrich!” aku Ares dengan nada rendah. Rei sontak menoleh pada Ares yang juga melirik padanya.“Kenapa kamu tidak cerita padaku Ares?”“Untuk apa? kamu akan membunuh Andy begit

DMCA.com Protection Status