Share

Bab 61 Tidak Ada Cinta

last update Last Updated: 2024-07-19 10:20:09
Wijaya mengawasi pergerakan Luna melalui cctv dan laporan dari Dody serta penjaga. Pria itu sesekali melihat jam di dinding.

“Aku harus menghubungi Amira. Ponsel dia tertinggal di kamarnya dan tidak aku bawa ikut serta. Untunglah.” Wijaya melakukan panggilan.

“Halo, Amira.” Wijaya langsung menyapa ketika panggilan di terim.

“Ya. Ada apa?” tanya Amira.

“Apa harus ada alasan untuku menghubungi kamu?” Wijaya balik bertanya.

“Hah!” Amira benar-benar serba salah untuk memulai percakapan di ponsel dengan Wijaya.

“Apa kamu sudah makan? Apa dokter sudah datang? Apa obat sudah diminum?” tanya Wijaya.

“Sudah. Aku akan pulang sekarang,” jawab Amira.

“Apa?” Wijaya yang awal duduk tenang di kursi segera beranjak. Pria itu melihat jam yang baru menunjukkan pukul sepuluh pagi dan dia akan rapat.

“Tetaplah di rumah sakit hingga aku selesai rapat,” tegas Wijaya.

“Aku mau pulang dan bertemu dengan Keano. Aku sudah sehat,” balas Amira.

“Apa?” Wijaya melihat Luna kembali ke ruanganya.

“Aku hubungi lagi.”
Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka.

| 99+
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Noer Alamsyah
maaf ka banyak typo nya nich
goodnovel comment avatar
Cimuet Mukodimah
gmn tip bab kok terkunci thor
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Besok lagi ya. Terima kasih ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 62 Penolakan yang Menyakitkan

    Wijaya Kusuma berdiri tegak di depan Luna. Dia menatap istrinya dengan tatapan penuh benci dan amarah. Pria itu tidak suka dibentak apalagi diperintah oleh orang yang tidak penting baginya.“Jangan membuatku muak melihat kamu! Aku tidak peduli harus rugi dengan menghancurkan karier kamu dan pernikahan kita,” tegas Wijaya Kusuma.“Hari ini. Menjauhlah dariku karena aku tidak kamu melihat kamu!” Wijaya Kusuma menatap tajam pada Luna yang berdiri tepat di depannya. Wanita itu harus meremas ujung gaunya karena ketakutan dan gugup. Dia tidak pernah melihat suaminya semarah itu.“Maaf,” ucap Luna pelan.“Pergilah! Terserah kamu mau kemana asal tidak muncul di hadapanku!” Wijaya keluar dari ruangan. Dia langsung masuk ke dalam lift yang mengantarkan dirinya pada lobby hotel.“Pak Wijaya sendirian. Di mana ibu Luna?” Para karyawan benar-benar memperhatikan bos tampan dan dingin mereka.“Pak Wijaya benar-benar selalu bersama Amira ketika datang dan pergi di kantor.” Para wanita benar-benar sang

    Last Updated : 2024-07-20
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 63 Cinta yang Tulus

    Wijaya menatap Amira. Dia masih belum mendapat jawaban dari istri keduanya. Wanita yang telah membuatnya jatuh cinta. Janda tanpa anak dan menjadi ibu susu putranya.“Apa aku tidak tampan?” tanya Wijaya.“Anda sangat tampan,” jawab Amira menarik tangannya.“Aku mau melihat menu makan malam,” ucap Amira.“Tidak perlu dilihat. Semua sudah disiapkan bibi. Kita akan makan malam berdua.” Wijaya duduk. Dia menarik tubuh Amira sehingga beradai di atas pangkuannya. “Ah!” Amira selalu dibuat terkejut oleh Wijaya.“Malam ini milikku.” Wijaya tersenyum. Dia menatap Amira dari jarak yang sangat dekat. Pria itu memperhatikan bibir merah yang merekah.“Tidak.” Amira menggeleng cepat. Dia ingin turun dari pangkuan Wijaya, tetapi tangan pria itu menguncinya.“Apa yang kamu pikirkan? Aku hanya mau kita tidur biasa saja dan tidak akan melakukan apa pun. Itu saja,” tegas Wijaya.“Baiklah,” ucap Amira pelan.“Bukankah pasangan suami istri pun bisa hanya tidur dan berpelukan saja?” tanya Wijaya menatap Am

    Last Updated : 2024-07-21
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 64 Selalu Bersama

    Amira selalu bangun lebih awal. Dia mempersiapkan semua keperluan dan kebutuhan dari Wijaya serta Keano. Wanita itu bergerak sangat cepat dan telaten. Membuka semua gorden dan jendela. Merapikan dan membersihkan ruang kamar yang luas.“Kenapa kamu sangat buru-buru?” Wijaya membuka mata dengan malas. Dia tersenyum pada Amira yang sedang menyiapkan baju kerja pria itu.“Siapa yang buru-buru? Sekarang sudah pukul enam. Anda mandilah dulu. Setelah itu aku dan Keano.” Amira berdiri di depan Wijaya.“Aku mau mandi berdua dengan kamu.” Wijaya menarik tangan Amira hingga wanita itu jatuh ke pelukannya.“Ahh!” Amira terkejut. Tangnnya mendarat di dada bidang Wijaya. Wajah mereka begitu dekat hingga hidung yang hanya berjarak beberapa senti meter saja.“Salah satu dari kita harus menjaga Keano,” ucap Amira.“Mandi bertiga.” Wijaya tersenyum.“Tidak.” Amira berusaha turun dari tubuh Wijaya, tetapi dia tidak bisa bergerak sama sekali kareni tangan yang kekar melingkar di pinggangnya.“Kenapa tidak

    Last Updated : 2024-07-22
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 65 Gigitan Cemburu

    Mobil Wijaya berhenti di tempat parkir. Pria itu turun bersama dengan Amira. Dia menunggu sang sekretaris agar bisa berjalan berdampingan. Hal yang sangat berbeda ketika dengan Luna.“Coba kalian lihat! Pak Wijaya menunggu Amira.” Para pegawai yang berada di bagian depan langsung melihat pada Wijaya dan Amira. “Benar.” Beberapa pasang mata memperhatikan Amira dan Wijaya yang berjalan bersama masuk ke dalam gedung perusahaan.“Kenapa Pak Wijaya lebih perhatian dengan Amira dari pada Bu Luna?” Mereka melihat Wijaya dan Amira yang tampak dekat. Mereka masuk ke dalam lift khusus.“Kenapa aku merasa semua orang memperhatikan kita?” tanya Amira ketika pintu lift tertutup.“Perasaan kamu saja,” jawab Wijaya terlihat tidak peduli. Pria itu berdiri tegak di samping Amira.“Hm. Aku rasa mereka juga bisik-bisik,” ucap Amira.“Aku akan melarang karyawan berbisik. Jika mereka melanggar akan dipecat,” tegas Wijaya.“Ah. Tidak perlu.” Amira tersenyum.“Jika kamu merasa rishi. Aku bisa membuat aturan

    Last Updated : 2024-07-23
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 66 Hampir Bertemu

    Luna yang senang karena panggilan diterima Wijaya tersenyum bahagia. Dia tidak tahu bahwa itu dilakukan oleh Amira.“Sayang,” sapa Luna bersemangat dan tidak ada jawaban. Dia hanya mendengarkan keheningan.“Sayang, kamu di mana? Apa di kantor?” tanya Luna kegirangan. Bella dan Dira menatap wanita itu. Mereka pun menunggu jawaban yang sama.“Halo, Sayang.” Luna meliha layar ponsel yang sudah dimatikan.“Ada apa?” tanya Bella.“Dia menerima panggilanku, tetapi tidak ada suara dan dimatikan. Apa ponselnya rusak atau gangguan jaringan?” Luna menatap pada Bella.“Ponsel rusak tidak mungkin untuk sekelas Wijaya. Gangguan jaringan. Sekarang jaringan cukup bagus.” Bella melihat ponselnya.“Mungkin Wijaya berada di tempat yang sulit jaringan,” ucap Luna menghibur diri.“Di mana tempat seperti itu? Apa Wijaya ke luar kota atau ke pulau tertentu?” tanya Bella yang selalu berpikir logis.“Tidak. Wijaya selalu berada di kota. Perusahaan dan proyeknya pun berada di kawasan padat penduduk yang memili

    Last Updated : 2024-07-24
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 67 Menggemaskan

    Amira yang belum pernah diajak ke kantin cukup senang dengan suasana ruang makan yang terbuka berada di atap Gedung perusahaan. Dilengkapi dengan taman dan pohon.“Menunya cukup lengkap. Bahkan ada cemilan.” Amira menyusuri etalase dan juga membaca daftar menu yang ada.“Aku suka pudding dan desert,” ucap Amira dan Wijaya hanya memperhatikan wanita itu.“Pesankan makan siangku,” tegas Wijaya.“Kita duduk di mana?” tanya Amira.“Kamu mau di mana?” Wijaya balik bertanya.“Di sana.” Amira menunjukkan meja yang berada di dekat dinding kaca dengan banyak bunga.“Ya. Aku tunggu di sana.” Wijaya pergi ke kursi mereka agar tidak ada yang mengambilnya.“Baiklah.” Amira menuliskan pesanan dan memberikan kepada petugas kantin. Dia mengambil membuka lemari pendingin dan mengambil pudding susu cokelat.“Apa kamu masih suka pudding?” tanya Kristian.“Ya.” Amira tersenyum.“Aku sudah pandai membuat pudding. Apa kamu mau mencobanya suatu hari nanti?” Kristian memperhatikan Amira yang berdiri di depann

    Last Updated : 2024-07-25
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 68 Mendapatkan Foto Wijaya dan Amira

    Luna kembali kepada Dira dan Bella yang menunggu di ruang tunggu. Wanita itu benar-benar malu karena telah mengganggu jam kerja Wijaya. Dia bahkan dilihat semua orang yang sedang rapat di dalam ruangan suaminya.“Kenapa kembali?” tanya Bella.“Wajar saja Wijaya mematikan ponsel ketika aku menghubunginya.” Luna duduk di sofa.“Kenapa?” Bella memperhatikan wajah kusut Luna.“Dia sedang sibuk. Ada banyak orang di dalam ruangannya. Aku benar-benar malu,” jelas Luna. “Ah. Benar-benar waktu yang tidak tepat,” ucap Bella mengusap punggung Luna. Dia tahu temannya sedang tidak baik-baik saja.“Kita harus pergi kerja. Menyelesaikan iklan dan gambar.” Bella berdiri.“Padahal aku terus mengambil cuti untuk bertemu dengan Wijaya, tetapi dia benar-benar sibuk.” Luna tampak kesal.“Bagaimana dengan pesta di puncak?” tanya Bella keluar bersama dengan Luna dan Dira.“Aku pergi dengan tim karena dari lokasi kita lebih dekat. Wijaya tidak tahu akan pergi kapan,” jawab Luna.“Yang penting kalian bisa ber

    Last Updated : 2024-07-26
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 69 Bersembunyi dari Wijaya

    Wijaya keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk. Dia melihat ruangan yang sepi dan kosong. Istri tercinta sudah pergi ke kamar putra mereka.“Dia kabur.” Wijaya tersenyum Dia mengenakan kaos putih lengan pendek dan celana sebatas paha dengan warna senada. Pria itu menuruni tangga menuju taman. Dia tahu bahwa Keano dan Amira berada di sana. “Tumben.” Amira melihat Wijaya yang tetap tampan dan keren walaupun hanya mengenakan pakaian santai.“Kenapa kamu pakain pakaian panjang di suhu yang panas?” tanya Wijaya memperhatikan Amira yang mengenakan setelan piyama panjang. “Biar tidak menggoda pria,” jawab Amira.“Siapa yang akan tergoda? Tidak ada pria lain di sini selain diriku,” ucap Wijaya.“Karena hanya ada satu pria dewasa, jadi, akan sangat berbahaya,” tegas Amira.“Apa aku berbahaya.” Wijaya memeluk Amira dari belakang. Dia meletakkan dagunya di pundak wanita itu.“Sangat berbahaya” ucap Amira. “Apa yang membuat aku menjadi berbahaya?” Wijaya melingkarkan tangan di p

    Last Updated : 2024-07-27

Latest chapter

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 320 Ketegasan Seorang Anak Lelaki

    Amira yang menyadari bahwa dia terlalu lama di dalam kamar meminta izin untuk kembali kepada anak-anaknya. Dia tahu segala sesuatu harus diperhitungkan karena akan berakibat fatal.“Aku harus pergi sekarang. Pemisi.” Amira tersenyum dan keluar dari kamar mandi. Langkah kakinya terhenti melihat seorang wanita yang sedang berinteraksi dengan Keano.“Maaf.” Luna menangis.“Kenapa Anda menangis?” tanya Devano dengan lembut.“Dia sangat mirip dengan putraku yang hilang,” jawab Luna.“Tetapi aku bukan putra Anda,” tegas Keano benar-benar tidak suka dengan keberadaan Luna.“Bagaimana jika kamu adalah putraku yang hilang?” tanya Luna menatap Keano.“Itu tidak mungkin. Kami adalah putra dari Wijaya Kusuma dan Amira Salsabila,” tegas Devano menepis tangan Luna yang sangat ingin memeluk Keano.“Aku punya mama yang luas biasa dan bukan kamu!” Keano beranjak dari kursi dan mendorong Luna hingga jatuh ke lantai.“Hah!” Dewi, Amira dan Luciana sangat terkejut. Tenaga Keano benar-benar kuat.“Jangan

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 319 Berkeliling Sekolah

    Amira memperhatikan keranjang buah yang dibawa Keano. Anak lelakinya duduk dengan tenang dan meletakkan keranjang buah di atas paha sang ibu.“Apa ini, Sayang? Apa kamu mau memakan semuanya?” tanya Amira tersenyum.“Buah-buah ini tidak ada di rumah,” jawab Keano.“Hahaha.” Amira mencubit pipi Keano dengan gemasnya. Wanita itu tertawa melihat tinggah yang tampak lucu. Dia tahu putranya miliki rasa penasaran yang tinggi.“Ini buah-buah dari desa yang hanya dijual di pasar tradisional dan pinggir jalan. Bibi dapur biasa belanja di supermarket sehingga tidak akan menemukan buah-buah local, Sayang.” Amira menyentuh buah-buahan yang ada di keranjang.“Oh.” Keano memperhatikan buah-buahan.“Rasanya manis dan asam. Enak dan segar, Sayang. Coba saja.” Amira memberikan buah cempedak kepada Keano.“Cempedak.” Keano menaikkan alisnya. Dia bisa mencium aroma yang kuat dari buah cempedak.“Cobalah.” Amira mendekati buah cempedak ke mulut Keano dan sang anak pun membuka mulutnya. “Mm. Aku tidak suka

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 318 Sekolah Unggulan Internasional

    Acara penyambutan telah dimulai. Beberapa siswa menampilkan kemampuan mereka sehingga bisa masuk ke sekolah unggulan. Walaupun swasta, tetapi merupakan sekolah internasional yang mengutamakan mutu dan tidak semua orang bisa masuk. Ada seleksi ketat yang harus dilewati.“Devano dan Keano akan menampilkan apa?” tanya Amira dengan lembut.“Tidak ada,” jawab dua bersaudara itu kompak.“Oh.” Amira terkejut dengan jawaban cepat dari dua putranya.“Nama mereka paling atas, tetapi tidak akan menampilkan apa pun. Padahal keduanya menguasai semua elemen.” Amira tersenyum. Dia berbisik di telinga Wijaya.“Sayang, mungkin anak-anak tidak mau terlalu menonjol di awal tahun ajaran baru ini.” Wijaya mengusap pipi Amira dengan lembut.“Kita mau fokus belajar, Ma. Keahlian lain bisa diasah di rumah saja,” jelas Devano tersenyum.“Iya, Sayang.” Amira mencium dahi Devano dan Keano. Wanita itu harus bersikap adil. Sentuhan dan ciuman serta pujian harus diberikan kepada kedua putranya. Tidak boleh hanya sa

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 317 Sekolah Baru

    Devano dan Keano sudah bersiap masuk sekolah. Dua remaja itu memilih sekolah swasta. Wijaya rela membayar mahal untuk Pendidikan anak-anaknya.“Selamat pagi.” Amira masuk ke kamar dua putranya.“Mama.” Keano dan Devano menoleh kepada Amira.“Apa sudah siap berangkat sekolah?” tanya Amira mendekati Keano dan Devano yang bersiap keluar kamar.“Ya, Ma.” Keano dan Devano memeluk Amira.“Anak-anak Mama benar-benar tampan dan menawan.” Amira menciu pipi Keano dan Devano yang harum.“Baiklah. Kita sarapan dulu ya.” Amira menggandengan kedua anaknya dari kamar dan pergi ke ruang makan.“Apa Mama akan mengantarkan kami ke sekolah di hari pertama?” tanya Devano.“Tentu saja, Sayang. Mama kana menemani kalian ke sekolah.” Amira menarik kursi untuk kedua anaknya.“Terima kasih, Ma. Aku bisa,” ucap Devano yang sudah lebih dulu menarik kursi untuk dirinya sendiri. Wijaya memperhatikan dua putrnaya.“Sayang, mereka sudah besar. Bisa melakukan semuanya sendiri. Apalagi hanya menarik kursi,” ucap Wija

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 316 Menyatu dalam Rindu

    WARNING 21++++Amira dan Wijaya telah berada di dalam kamar mereka. Anak-anak pun telah tidur, tetapi Keano dan Devano masih sibuk dengan alat baru yang diberikan oleh papa mereka.“Sayang, anak-anak sudah tidur dan ada baby sister juga. Apa kita bisa mulai?” Wijaya memeluk Amira dari belakang. Wanita itu baru saja melepaskan pakaian dan akan diganti dengan dress malam yang cantik.“Sayang, apa kamu tidak lelah?” tanya Amira tersenyum dan memutar tubuh menghadap Wijaya. Dia menggantungkan tangan di leher suaminya.“Apa kamu meremehkan aku, Sayang? Aku bahkan mampu main sampai pagi. Membuang berkali-kali.” Wijaya segera melahap bibir Amira. Wanita itu bahkan belum sempat mengenakan baju tidurnya. Dia mengangkat sang istri ke dalam gendongannya.“Mmm.” Mahira melingkarkan kedua kaki di pinggang sang suami. Menikmati ciuman hangat dari Wijaya Kusuma.“Aaahhh!” Wijaya berpindah ke leher jenjang Amira. Pria itu benar-benar sangat bergairah. Satu minggu tidak menyentuh istrinya membuatnya ha

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 315 Hadiah untuk Semua

    Wijaya tidak heran lagi dengan banyaknya makanan dan minuman karena sudah mendapatkan laporan dari orang-orangnya.“Sayang, apa kamu tidak lelah?” tanya Wijaya duduk bersama sang istri dan anak-anaknya di ruang keluarga.“Tidak lelah. Tidak ada yang aku lakukan selain bermain bersama anak-anak.” Amira tersenyum.“Mama sangat merindukan Papa,” ucap Devano.“Papa tahu itu, Sayang.” Wijaya mengusap kepala Devano.“Karena senang kamu pulang. Jadi, aku masak banyak.” Amira telah menyajikan kue keju kesukaan Wijaya dan anak-anak di atas meja ruang keluarga.“Padahal, papa di rumah saja. Mama tetap rajin membuat kue kesukaan kami,” tegas Keano.“Tentu saja, Sayang. Itu karena Mama sayang dan cinta kalian semua.” Amira memeluk putranya.“Papa, oleh-oleh mana?” tanya Wiliam dan Wilona yang berlari mendekati Wijaya.“Oh, oleh-oleh sudah berada di ruang bermain,” jawab Wijaya mencium pipi Wiliam dan Wilona.“Hore.” Dua anak kembar berlari ke kamar bermain mereka.“Apa kalian tidak minta oleh-oleh

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 314 Berkumpul Kembali

    Amira membuatkan banyak makanan untuk menyambut kedatangan sang suami. Dia dan anak-anak hanya menunggu di rumah karena sangat sulit untuk bisa pergi ke bandara. Ada banyak wartawan dan juga para penjahat yang mungkin merupakan musuh dari masa lalu Wijaya.“Mama, kenapa sibuk?” tanya Devano.“Hari ini papa pulang,” jawab Amira bersemangat.“Mama sangat bahagia,” ucap Devano.“Tentu saja, Sayang. Mama sangat merindukan papa kalian.” Amira mencubit pipi Devano.“Di mana Keano?” tanya Amira.“Dia sedang marah,” jawab Devano.“Marah kenapa?” Amira menyajikan makanan dengan dibantu para pelayan dan mendekati Devano.“Mama tahu benar. Keano sangat pemarah.” Devano tersenyum.“Baiklah. Mama akan melihat Keano.” Amira mencium dahi Devano dan pergi ke kamar putranya.“Dia selalu mau dibujuk mama.” Devano hanya melihat Amira dengan senyuman. Anak itu benar-benar bertindak sebagai seorang kakak. Dia juga lebih tenang seperti ibunya.“Keano, Sayang.” Amira mendekati Keano yang tampak fokus pada la

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 313 Mandiri Sejak Dini

    Mereka pulang ke rumah dengan aman. Leon mengambil jalan lain. Pria itu juga menggantikan mobil serta menambahkan anak buahnya untuk melindungi majikannya.“Benar-benar sulit membawa Nyonya dan anak-anak keluar dari rumah. Ada banyak musuh yang mencari kesempatan untuk menyakiti mereka.” Leon menghela napas dengan berat. Dia melirik Keano yang tampak tenang. Pria itu bisa melihat Wijaya di dalam diri tuan mudanya.“Ah!” Amira menghempas tubuh di sofa.“Ada apa, Ma?” tanya Devano lembut.“Hari ini cukup melelahkan.” Amira tersenyum.“Maafkan aku dan Keano.” Devano memijut pundak Amira.“Minta maaf untuk apa? Kalian tidak melakukan kesalahan apa pun.” Amira menarik Devano ke dalam pelukannya.“Mama saja yang belum terbiasa menemani kalian di luar.” Amira tersenyum. Dia mencium dahi Keano dan Devano.“Kami tidak akan ikut pertandingan di lapangan terbuka lagi,” tegas Keano.“Kenapa, Sayang? Tidak masalah. Mama akan berusaha untuk selalu berada di sisi kalian.” Amira mencubit hidung mancun

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 312 Anak Hebat

    Keano benar-benar tidak suka dengan desakan dari para penonton. Anak lelaki itu makin tidak suka dengan keramaian.“Setelah ini, jangan pernah ikut lomba di luar lagi. Ini sangat berbahaya,” tegas Keano.“Benar. Mama pasti kesulitan menemani kita. Mama tidak pernah meninggalkan rumah, tetapi keluar demi bisa hadir di pertandingan ini.” Devano pun tampak menyesal karena memaksa Keano untuk bertanding dalam tim.“Kita sudah tahu pasti menang, jadi tidak usah ikut apa pun lagi. Apalagi banyak penonotn seperti ni. Aku benar-benar tidak suka.” Keano menatap tajam pada Devano. “Maafkan aku,” ucap Devano pelan.“Silakan masuk, Tuan Muda.” Para pengawal berhasil mengantarkan Devano dan Keano masuk ke dalam ruangan peserta. Dua anak lelaki itu duduk dengan tidak tenang.“Di mana Mama?” tanya Keano.“Nyonya sedang dalam perjalanan kemari. Mereka cukup kesulitan untuk melewati para penonton,” jawab pengawal.“Minta Om Leon gendong mama saja, biar cepat,” ucap Devano mengejutkan para pengawal. Su

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status