Home / Rumah Tangga / Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir / Bab 62 Penolakan yang Menyakitkan

Share

Bab 62 Penolakan yang Menyakitkan

last update Last Updated: 2024-07-20 14:53:50
Wijaya Kusuma berdiri tegak di depan Luna. Dia menatap istrinya dengan tatapan penuh benci dan amarah. Pria itu tidak suka dibentak apalagi diperintah oleh orang yang tidak penting baginya.

“Jangan membuatku muak melihat kamu! Aku tidak peduli harus rugi dengan menghancurkan karier kamu dan pernikahan kita,” tegas Wijaya Kusuma.

“Hari ini. Menjauhlah dariku karena aku tidak kamu melihat kamu!” Wijaya Kusuma menatap tajam pada Luna yang berdiri tepat di depannya. Wanita itu harus meremas ujung gaunya karena ketakutan dan gugup. Dia tidak pernah melihat suaminya semarah itu.

“Maaf,” ucap Luna pelan.

“Pergilah! Terserah kamu mau kemana asal tidak muncul di hadapanku!” Wijaya keluar dari ruangan. Dia langsung masuk ke dalam lift yang mengantarkan dirinya pada lobby hotel.

“Pak Wijaya sendirian. Di mana ibu Luna?” Para karyawan benar-benar memperhatikan bos tampan dan dingin mereka.

“Pak Wijaya benar-benar selalu bersama Amira ketika datang dan pergi di kantor.” Para wanita benar-benar sang
Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka.

| 92
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Asyik ... Terima kasih ...
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Betul-betul. Terima kasih ...
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Belum tamat, Kak. Masih on going ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 63 Cinta yang Tulus

    Wijaya menatap Amira. Dia masih belum mendapat jawaban dari istri keduanya. Wanita yang telah membuatnya jatuh cinta. Janda tanpa anak dan menjadi ibu susu putranya.“Apa aku tidak tampan?” tanya Wijaya.“Anda sangat tampan,” jawab Amira menarik tangannya.“Aku mau melihat menu makan malam,” ucap Amira.“Tidak perlu dilihat. Semua sudah disiapkan bibi. Kita akan makan malam berdua.” Wijaya duduk. Dia menarik tubuh Amira sehingga beradai di atas pangkuannya. “Ah!” Amira selalu dibuat terkejut oleh Wijaya.“Malam ini milikku.” Wijaya tersenyum. Dia menatap Amira dari jarak yang sangat dekat. Pria itu memperhatikan bibir merah yang merekah.“Tidak.” Amira menggeleng cepat. Dia ingin turun dari pangkuan Wijaya, tetapi tangan pria itu menguncinya.“Apa yang kamu pikirkan? Aku hanya mau kita tidur biasa saja dan tidak akan melakukan apa pun. Itu saja,” tegas Wijaya.“Baiklah,” ucap Amira pelan.“Bukankah pasangan suami istri pun bisa hanya tidur dan berpelukan saja?” tanya Wijaya menatap Am

    Last Updated : 2024-07-21
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 64 Selalu Bersama

    Amira selalu bangun lebih awal. Dia mempersiapkan semua keperluan dan kebutuhan dari Wijaya serta Keano. Wanita itu bergerak sangat cepat dan telaten. Membuka semua gorden dan jendela. Merapikan dan membersihkan ruang kamar yang luas.“Kenapa kamu sangat buru-buru?” Wijaya membuka mata dengan malas. Dia tersenyum pada Amira yang sedang menyiapkan baju kerja pria itu.“Siapa yang buru-buru? Sekarang sudah pukul enam. Anda mandilah dulu. Setelah itu aku dan Keano.” Amira berdiri di depan Wijaya.“Aku mau mandi berdua dengan kamu.” Wijaya menarik tangan Amira hingga wanita itu jatuh ke pelukannya.“Ahh!” Amira terkejut. Tangnnya mendarat di dada bidang Wijaya. Wajah mereka begitu dekat hingga hidung yang hanya berjarak beberapa senti meter saja.“Salah satu dari kita harus menjaga Keano,” ucap Amira.“Mandi bertiga.” Wijaya tersenyum.“Tidak.” Amira berusaha turun dari tubuh Wijaya, tetapi dia tidak bisa bergerak sama sekali kareni tangan yang kekar melingkar di pinggangnya.“Kenapa tidak

    Last Updated : 2024-07-22
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 65 Gigitan Cemburu

    Mobil Wijaya berhenti di tempat parkir. Pria itu turun bersama dengan Amira. Dia menunggu sang sekretaris agar bisa berjalan berdampingan. Hal yang sangat berbeda ketika dengan Luna.“Coba kalian lihat! Pak Wijaya menunggu Amira.” Para pegawai yang berada di bagian depan langsung melihat pada Wijaya dan Amira. “Benar.” Beberapa pasang mata memperhatikan Amira dan Wijaya yang berjalan bersama masuk ke dalam gedung perusahaan.“Kenapa Pak Wijaya lebih perhatian dengan Amira dari pada Bu Luna?” Mereka melihat Wijaya dan Amira yang tampak dekat. Mereka masuk ke dalam lift khusus.“Kenapa aku merasa semua orang memperhatikan kita?” tanya Amira ketika pintu lift tertutup.“Perasaan kamu saja,” jawab Wijaya terlihat tidak peduli. Pria itu berdiri tegak di samping Amira.“Hm. Aku rasa mereka juga bisik-bisik,” ucap Amira.“Aku akan melarang karyawan berbisik. Jika mereka melanggar akan dipecat,” tegas Wijaya.“Ah. Tidak perlu.” Amira tersenyum.“Jika kamu merasa rishi. Aku bisa membuat aturan

    Last Updated : 2024-07-23
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 66 Hampir Bertemu

    Luna yang senang karena panggilan diterima Wijaya tersenyum bahagia. Dia tidak tahu bahwa itu dilakukan oleh Amira.“Sayang,” sapa Luna bersemangat dan tidak ada jawaban. Dia hanya mendengarkan keheningan.“Sayang, kamu di mana? Apa di kantor?” tanya Luna kegirangan. Bella dan Dira menatap wanita itu. Mereka pun menunggu jawaban yang sama.“Halo, Sayang.” Luna meliha layar ponsel yang sudah dimatikan.“Ada apa?” tanya Bella.“Dia menerima panggilanku, tetapi tidak ada suara dan dimatikan. Apa ponselnya rusak atau gangguan jaringan?” Luna menatap pada Bella.“Ponsel rusak tidak mungkin untuk sekelas Wijaya. Gangguan jaringan. Sekarang jaringan cukup bagus.” Bella melihat ponselnya.“Mungkin Wijaya berada di tempat yang sulit jaringan,” ucap Luna menghibur diri.“Di mana tempat seperti itu? Apa Wijaya ke luar kota atau ke pulau tertentu?” tanya Bella yang selalu berpikir logis.“Tidak. Wijaya selalu berada di kota. Perusahaan dan proyeknya pun berada di kawasan padat penduduk yang memili

    Last Updated : 2024-07-24
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 67 Menggemaskan

    Amira yang belum pernah diajak ke kantin cukup senang dengan suasana ruang makan yang terbuka berada di atap Gedung perusahaan. Dilengkapi dengan taman dan pohon.“Menunya cukup lengkap. Bahkan ada cemilan.” Amira menyusuri etalase dan juga membaca daftar menu yang ada.“Aku suka pudding dan desert,” ucap Amira dan Wijaya hanya memperhatikan wanita itu.“Pesankan makan siangku,” tegas Wijaya.“Kita duduk di mana?” tanya Amira.“Kamu mau di mana?” Wijaya balik bertanya.“Di sana.” Amira menunjukkan meja yang berada di dekat dinding kaca dengan banyak bunga.“Ya. Aku tunggu di sana.” Wijaya pergi ke kursi mereka agar tidak ada yang mengambilnya.“Baiklah.” Amira menuliskan pesanan dan memberikan kepada petugas kantin. Dia mengambil membuka lemari pendingin dan mengambil pudding susu cokelat.“Apa kamu masih suka pudding?” tanya Kristian.“Ya.” Amira tersenyum.“Aku sudah pandai membuat pudding. Apa kamu mau mencobanya suatu hari nanti?” Kristian memperhatikan Amira yang berdiri di depann

    Last Updated : 2024-07-25
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 68 Mendapatkan Foto Wijaya dan Amira

    Luna kembali kepada Dira dan Bella yang menunggu di ruang tunggu. Wanita itu benar-benar malu karena telah mengganggu jam kerja Wijaya. Dia bahkan dilihat semua orang yang sedang rapat di dalam ruangan suaminya.“Kenapa kembali?” tanya Bella.“Wajar saja Wijaya mematikan ponsel ketika aku menghubunginya.” Luna duduk di sofa.“Kenapa?” Bella memperhatikan wajah kusut Luna.“Dia sedang sibuk. Ada banyak orang di dalam ruangannya. Aku benar-benar malu,” jelas Luna. “Ah. Benar-benar waktu yang tidak tepat,” ucap Bella mengusap punggung Luna. Dia tahu temannya sedang tidak baik-baik saja.“Kita harus pergi kerja. Menyelesaikan iklan dan gambar.” Bella berdiri.“Padahal aku terus mengambil cuti untuk bertemu dengan Wijaya, tetapi dia benar-benar sibuk.” Luna tampak kesal.“Bagaimana dengan pesta di puncak?” tanya Bella keluar bersama dengan Luna dan Dira.“Aku pergi dengan tim karena dari lokasi kita lebih dekat. Wijaya tidak tahu akan pergi kapan,” jawab Luna.“Yang penting kalian bisa ber

    Last Updated : 2024-07-26
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 69 Bersembunyi dari Wijaya

    Wijaya keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk. Dia melihat ruangan yang sepi dan kosong. Istri tercinta sudah pergi ke kamar putra mereka.“Dia kabur.” Wijaya tersenyum Dia mengenakan kaos putih lengan pendek dan celana sebatas paha dengan warna senada. Pria itu menuruni tangga menuju taman. Dia tahu bahwa Keano dan Amira berada di sana. “Tumben.” Amira melihat Wijaya yang tetap tampan dan keren walaupun hanya mengenakan pakaian santai.“Kenapa kamu pakain pakaian panjang di suhu yang panas?” tanya Wijaya memperhatikan Amira yang mengenakan setelan piyama panjang. “Biar tidak menggoda pria,” jawab Amira.“Siapa yang akan tergoda? Tidak ada pria lain di sini selain diriku,” ucap Wijaya.“Karena hanya ada satu pria dewasa, jadi, akan sangat berbahaya,” tegas Amira.“Apa aku berbahaya.” Wijaya memeluk Amira dari belakang. Dia meletakkan dagunya di pundak wanita itu.“Sangat berbahaya” ucap Amira. “Apa yang membuat aku menjadi berbahaya?” Wijaya melingkarkan tangan di p

    Last Updated : 2024-07-27
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 70 Hukuman Kecil

    Wijaya tiba di atap dan tidak melihat Amira berserta anaknya. Pria itu benar-benar sudah putus asa. Dia kembali ke kamar.“Aku tidak tahu harus kemana lagi mencari kalian.” Wijaya melihat salah satu kunci mobil yang ada di lemari hilang.“Mobil keluarga.” Wijaya membuka lemari kaca. Dia tahu benar kunci mobil yang paling besar dan mewah tidak ada di tempat. Itu bisa dijadikan tempat persembunyian terbaik karena di dalam mobil lengkap dengan kasur berserta bantal dan guling. “Wanita cerdas.” Wijaya tidak tersenyum sama sekali. Dia benar-benar marah.“Aku akan menggigit seluruh tubuh kamu, Amira. Dari hidung, telinga, leher hingga ujung kaki.” Wijaya turun dengan cepat. “Bagaimana, Pak?” tanya bibi.“Aku sudah menemukan mereka. Kalian rapikan rumah dan siapkan makan malam,” tegas Wijaya.“Syukurlah.” Bibi tersenyum dan mengusap dadanya. Wanita itu baru merasa tenang.“Di mana mereka, Pak?” Bibi mengikuti Wijaya.“Aku tahu. Bibi urus semuanya. Aku akan menghukum Amira,” ucap Wijaya. “A

    Last Updated : 2024-07-28

Latest chapter

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 280 Cinta Devano dan Keano

    Wijaya bekerja di rumah. Pria itu hanya pergi ke kantor ketika benar-benar terdesak dan penting. Lelaki yang sudah menjadi bos besar sejak lama itu tidak mau berpisah dengan sang istri yang hamil besar. Dia ingin terus memantau Amira selama dua puluh empat jam. Memastikan bahwa orang-orang yang dicintai dan dikasihinya aman.“Pak, ada pesan dari keluarga Radit.” Jack berdiri di depan Wijaya.“Apa yang dia inginkan?” tanya Wijaya melihat pada Jack.“Cantika dan keluarga mau bertemu Anda untuk mengucapkan terima kasih,” jawab Jack.“Apa mereka sudah di Indonesia?” Wijaya memicingkan matanya.“Sudah, Bos. Semalam mereka tiba di Indonesia dan hari ini mengirim pesan,” jelas Jack.“Aku tidak butuh ucapan terima kasih. Mereka hanya perlu menghancurkan Perusahaan Andika dan memberikan kepadaku,” tegas Wijaya.“Baik, Pak. Akan saya sampaikan.” Jack segera membalas pesan Radit.“Aku beri waktu dua minggu paling lambat. Sebelum Amira melahirkan. Jika terlambat, aku sendiri yang akan bergerak da

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 279 Kesembuhan Cantika

    Cantika duduk di kursi roda. Dia menatap keluar jendela. Wanita itu masih di luar negeri. Dia mendapatkan bantuan dari Wijaya dalam proses pengobatan dan sembunyi dari Andika yang mengira istrinya telah meninggal dunia.“Apa kamu sudah siap pulang?” tanya Ranika.“Ma, aku tidak menyangka Andika sangat jahat. Padahal dia begitu lembut dan peduli padaku.” Cantika memegang tangan Ranika. Mata wanita itu tampak berkaca-kaca.“Pria jahat memang begitu. Mereka terlihat baik dan peduli. Padahal ketika sudah mendapatkan apa yang diinginkan akan menjadi berbeda.” Ranika memeluk Cantika.“Tidak disangka Wijaya yang tidak pernah tersenyum adalah pria paling baik. Dia benar-benar meratukan Amira. Aku sangat menginginkan pria seperti itu.” Cantika tersenyum.“Ya, tetapi tidak mungkin mendapatkan Wijaya. Dia sangat mencintai Amira. Pria itu melindungi istrinya dengan luar biasa. Amira bahkan tidak pernah keluar rumah,” jelas Ranika.“Ya. Itulah ratu sesungguhnya. Selalu berada di dalam istana yang

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 278 Pemimpin Masa Depan

    Wijaya lebih sering berada di rumah. Pria itu pun tidak pergi ke kantor karena sangat bahagia. Dia bekerja secara online agar bisa menemani istrinya yang manja. Bermain bersama Devano dan Keano ketika keduanya selesai belajar dan belatih. “Sayang, kamu tidak boleh lelah. Jangan ke dapur. Apalagi beres-beres rumah hingga memindahkan dan mengangkat barang berat atau pun ringan,” tegas Wijaya.“Kenapa?” tanya Amira.“Karena kamu sedang hamil. Ingat di sini ada dua calon anak kita.” Wijaya mengusap perut Amira.“Aku tidak akan pergi ke kantor,” ucap Wijaya.“Pergilah. Aku pasti bisa jaga diri. Kamu tidak usah khawatir.” Amira tersenyum.“Hari ini aku akan terus bersama kamu dan anak-anak. Oh ya. Jangan gendong Devano dan Keano lagi.” Wijaya menatap Amira.“Ya, tetapi mereka sering berlari dan menerkamku.” Amira tersenyum. “Aku akan melarang mereka dan menjelaskan bahwa kamu sedang hami adik kecil.” Wijaya mencubit hidup Amira.“Baiklah.” Amira mengangguk. Wanita itu tidak bisa rebahan se

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 277 Kabar Gembira

    Mahir berdandan di depan cermin. Wanita itu tampil cantik dengan gaun putih yang lembut. Rambut panjang dan bergelombang dibiarkan tergerai merewati pundaknya. “Sayang, apa kamu mau pergi?” Wijaya memeluk Amira dari belakang. “Mau pergi kemana?” Amira balik bertanya karena wanita benar-benar tidak pernah keluar dari rumah sejak kejadian yang membahayakan nyawa mereka. Anak-anak pun mendapatkan Pendidikan dan pengajaran di rumah saja.“Tidak biasanya kamu berdandan cantik dan seksi. Apa kamu menggodaku yang mau pergi kerja ini?” Wijaya mencium pundak dan leher Amira yang terbuka.“Tidak. Aku sedang suka berdandan. Ada banyak baju baru di lemari yang belum pernah dikenakan. Aku punya banyak waktu untuk merawat diri karena anak-anak sibuk dengan tugas mereka setiap hari. Jadi, aku mencobanya,” jelas Amira. “Bagus, Sayang. Istri Wijaya memang harus tampil cantik dan sehat serta bahagia.” Wijaya memutar tubuh Amira menghadap dirinya.“Aku sangat bahagia. Hidupku kini sempurna bersama kam

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 276 Kenikmatan

    Andika benar-benar sedang berada di atas angin. Dia tidak peduli dengan dua wanita yang saling serang karena memperebutkan dirinya.“Pak Andika.” Siska berdiri di depan Andika yang tampak sibuk.“Ada apa?” Andika tidak melihat sama sekali kepada Siska. Dia sedang memeriksa berkas dan memberikan tanda tangan.“Pelayan Anda menyerang saya,” ucap Siska.“Apa?” Andika mengangkat kepala dan melihat pada Siska. “Apa kamu terluka?” tanya Andika memperhatikan Siska yang semakin seksi.“Tidak. Aku berhasil menghindar,” jawab Siska.“Bagus. Aku sudah memecat Dena. Kamu tidak usah khawatir lagi,” ucap Andika tersenyum.“Terima kasih, Pak.” Siska mendekat dan memijat pundak Andika. Wanita itu merasa menang karena bosnya telah memecat Dena yang tidak ada kontribusi sama sekali. “Apa Anda akan makan malam di luar?” tanya Siska.“Tidak. Hari ini Dena pamit pulang. Jadi, kami akan makan malam perpisahan,” jawab Andika.“Aku juga meminta sopir untuk mengantarnya pulang. Kasian dia sendirian,” lanjut

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 275 Sisi Lain Wijaya

    Wijaya pergi ke penjara. Pria itu sudah lama tidak mengunjungi orang tua Luna. "Kenapa Anda pergi ke penjara yang kotor, Bos?" tanya Jack mengikuti Wijaya. "Aku hanya mau memastikan keinginan terakhir Lucas dan istrinya," jawab Wijaya. "Baik, Bos." Jack membuka pintu pertama penjara Unu Wijaya. "Pak Wijaya." Leon berdiri di depan pintu. Dia menyambut kedatangan Wijaya. "Kenapa kamu memilih tinggal di sini?" tanya Wijaya kepada Leon. "Ini adalah tempat terbaik untuk bekerja, Bos." Leon tersenyum. Dia senang bisa melihat Wijaya."Terserah kamu." Wijaya menepuk pundak Leon dan melewati pria itu. "Jika kamu mau balas dendam ke pulau. Kamu bebas pergi dan membawa anak buah," ucap Wijaya berlalu.“Aku tidak tertarik, Bos.” Leon tidak menyimpan dendam sama sekali. Baginya itu adalah resiko dari tugas yang dijalankannya.“Kenapa?” tanya Wijaya menghentikan langkah kaki dan menoleh pada Leon.“Tidak apa, Bos. Itu hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja. Em, biaya juga.” Leon tersenyum

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 274 Perkelahian Dua Wanita

    Dena telah mempersiapkan makan malam untuk Andika. Wanita itu masih berharap dinikahi Andika, tetapi belum juga ada kepastian. “Kenapa Pak Andika masih belum menikahiku?” tanya Dena pada diri sendiri. Dia berdiri di depan cermin melihat tubuhnya yang seksi.“Tubuhku jauh lebih seksi dari pada wanita tadi yang kurus krempeng.” Dena tersenyum menganggumi tubuh sendiri.“Tidak mungkin Pak Andika tergoda dengan sekretarisnya. Tubuhku lebih mirip dengan ibu Amira. Montok dan padat berisi.” Dena berputar di depan cermin.“Aku mendapatkan gaji yang cukup tinggi selama di rumah ini. Tidak masalah hanya menjadi teman tidur Pak Andika. Aku tidak rugi juga. Dia tampandan kaya.” Dena benar-benar menikmati hidup sebagai simpanan Andika.“Kenapa Pak Andika belum juga pulang?” Dena melihat ke luar jendela dan belum ada mobil Andika. “Apa Pak Andika membohongiku.” Dena menerima pesan dari nomor ponsel Andika. “Pak Andika.” Dena sangat senang dan segera membuka pesan.“Apa?” Dena terkejut karena pe

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 273 Siasat Wijaya

    Amira duduk santai memperhatikan dua putranya yang sedang belajar banyak hal di taman. Wijaya memanggil pengajar dalam segala bidang untuk melihat minat dan bakat dua anaknya agar bisa diarahkan.“Nyonya, apa Anda butuh sesuatu?” tanya bibi.“Ya. Aku mau jus Alpukat,” jawab Amira.“Apa?” Bibi terkejut karena Amira sudah minum tiga gelas besar jus buah bergantian.“Nyonya, apa perut Anda tidak apa-apa?” Bibi memperhatikan Amira.“Kenapa dengan perutku?” Amira mengusap perutnya yang rata.“Aku tidak sedang sakit atau pun gembung.” Amira tersenyum dan menatap bibi.“Anda minum jus buah dan makan banyak buah.” Bibi melihat piring buah yang telah kosong.“Akhir-akhir ini aku suka sekali buah-buahan dan daging. Ah ya. Menu makan malam harus sea food.” Amira tersenyum lebar.“Aku sudah mencatatnya.” Amira memberikan selembar kertas kepada bibi.“Ini makanan yang mau aku makan,” ucap Amira.“Baik, Nyonya.” Bibi membaca kertas dengan tulisan tangan yang sangat rapi.“Ini masakan restaurant. Tid

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 272 Masa Depan Anak-anak

    Amira masih berada di atas kasur dalam pelukan Wijaya. Wanita itu sangat lelah setelah bercinta cukup panjang dan penuh gairah bersama sang suami. “Pukul berapa sekarang?” tanya Amira membuka mata dan melihat ruang kamar yang masih gelap karena semua gorden tertutup rapat.“Tidak usah tanyakan waktu. Tidurlah. Tidak ada yang melarang atau menganggu kamu,” bisik Wijaya memeluk erat tubuh Amira. “Sayang, anak-anak pasti sudah bangun,” ucap Amira mendongak. “Istriku tercinta. Apa kamu lupa? Devano dan Keano harus mulai mandiri. Mereka sudah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin Perusahaan. Kamu harus mulai belajar melepaskan mereka,” jelas Wijaya.“Apa?” Amira terkejut dengan ucapan Wijaya.“Kita tidak boleh memanjakan mereka lagi. Seseorang yang sukses harus dimulai dengan hidup disiplin dan mandiri. Ingat, kamu sedang program hamil. Kita akan memiliki sepasang bayi kembar.” Wijaya tersenyum. “Sayang, anak-anak masih kecil. Mereka termasuk bayi.” Amira menatap Wijaya. “Susah di waktu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status