Home / Urban / Terperangkap Gairah Suami Butaku / Pemberitahuan penting, mohon dibaca

Share

Pemberitahuan penting, mohon dibaca

Author: Rae_1243
last update Last Updated: 2021-10-16 08:30:26

Selamat pagi, Kakak-kakak pembaca

Sebelumnya saya meminta maaf karena untuk hal tertentu yang sayang sekali tidak bisa saya jelaskan di sini, novel Terperangkap Gairah Suami Butaku untuk sementara di-take down dari GoodNovel, baik di aplikasi maupun web-nya.

Saya bahkan tidak tahu, apakah Kakak-kakak pembaca akan bisa membaca catatan penulis ini, semoga saja bisa.

Saya akan tetap up secara daily seperti biasa, sambil menunggu bagaimana mengenai kebijakan GN ke depannya untuk novel ini dan tentunya saya juga berkoordinasi dengan Editor in House yang membawahi saya.

Semoga akan segera ada kabar baik karena cerita novel ini sebenarnya belum tamat. Namun apabila masalah ini terlalu berlarut-larut, maka saya tidak punya pilihan lain kecuali menamatkannya lebih cepat. Semoga saja tidak, karena saya masih memiliki kepercayaan bahwa GN akan menaungi para penulisnya dengan baik dan adil.

Dengan ini saya memohon pengertian Kakak-kakak atas ketidaknyamanan yang mungkin saja muncul. Sekali lagi, saya mohon maaf 

Mohon doa dan dukungannya semoga masalah ini segera rampung dan selesai dengan pilihan yang terbaik.

Demikian pemberitahuan dari saya. Sampai bertemu lagi.

Salam sayang selalu.

Comments (15)
goodnovel comment avatar
Ayesha Fedora Tily
Nice story...bener2 seneng bacanya.. makasih ya Thor ...
goodnovel comment avatar
dara ibok
kenapa bab koin terlalu mahal..tp jalan cta sgt bagus
goodnovel comment avatar
wiwin
semangat thor,udh terlanjur cinta ama ceritanya ni
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 56 • Kidnap The Queen

    Begitu berdiri di samping Killian, Aila ingin menikmati setiap detik momen yang ada. Rentetan kalimat pembukaan mengenai cinta dan pernikahan pun dibacakan. Itu kalimat yang sama, dengan urutan kata yang sama dan dibacakan oleh orang sama pula dengan saat acara geladi resik pernikahan mereka beberapa hari lalu, tapi bagi Aila saat ini segalanya terasa berbeda. Dengan Killian yang berada di sampingnya, menggenggam erat tangannya, perempuan bermata abu itu bisa sangat menyerap setiap kata yang ada. Lalu, di atas segalanya, yang membuat Aila terpukau adalah ekspresi Killian saat ini. Lelaki bersurai hitam itu terlihat serius, tapi sekaligus gugup. Terlihat yakin, tapi sekaligus cemas. Terlihat mampu, tapi juga ragu. Begitu intens-nya ekspresi yang ditunjukkan Killian, sampai-sampai membuat Aila nyaris tidak memperhatikan apa pun lagi. Seolah dunianya saat ini hanyalah lelaki itu, seolah yang menjadi pusat gravit

    Last Updated : 2021-10-16
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 57 • Saat Berdua

    Aila merasakan tangan hangat Killian yang saat ini menggenggamnya erat.Lelaki itu menarik dan mengajaknya untuk berlari bersama menyusuri lorong gedung mewah tempat pernikahan mereka dilangsungkan."Apa kamu tahu, bagaimana pendapatku soal ini?" seru Aila, tersenyum lebar atas fakta bahwa saat ini mereka sedang berusaha pergi secepat mungkin untuk bisa menjauh dan menghilang, sementara perhatian para tamu masih teralihkan oleh ulah Ansia. "Kills, coba tebak.""Apa?""Kita sekarang ini malah terlihat seperti dua orang yang sedang kawin lari saja."Killian tertawa, terdengar begitu lepas seperti seseorang yang sudah melepaskan segala beban berat yang selama ini menghantui.Mereka terus berlari, berusaha mengabaikan sorot pandangan heran para pegawai atau pelayan yang melintasi koridor.Yah, tentu saja dalam benak orang-orang itu pun sibuk

    Last Updated : 2021-10-18
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 58 • Nyaris

    "Dari mana saja kalian?" tanya Ivona dengan nada suara setengah melengking. "Satu jam lebih kami mencari-cari kalian dan hasilnya nihil. Apa kalian tahu, kekacauan apa yang nyaris saja kalian akibatkan?"Kalau Aila langsung terlihat mengerut dan seakan hendak bersembunyi di belakang punggung Killian, maka lelaki bersurai hitam itu justru meremas tangannya sesaat, menaikkan satu alisnya dan memasang senyuman miring yang khas sebelum menjawab, "Apakah terjadi gunung meletus, gempa bumi dan gelombang tsunami saat kami tidak ada tadi, Bu?"Kedua mata Heri Roxanne sontak melebar ketika mendengar ucapan Killian tadi, sementara di satu sisi Aila justru sebisa mungkin menahan tawanya.Perempuan bermata abu itu luar biasa merasa geli, sebab apa yang Killian katakan tadi sama persis dengan apa yang Ayahnya katakan saat berjalan mendampinginya sebelum pernikahan.Heri Roxanne saat ini bahkan memandang Killian d

    Last Updated : 2021-10-19
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 59 • Masih Kurang

    "Dasar iblis," gumam Aila, nyaris tanpa menggerakkan bibirnya sedikit pun.Di wajah cantik perempuan itu memang tersungging segaris senyuman, tapi pandangan sepasang mata berwarna abunya terlihat berkobar, seakan ada gemuruh badai yang menggulung di sana."Dasar lelaki arogan, sombong, nggak punya hati," ujarnya lagi, melanjutkan omelan dalam desisan samar yang bahkan nyaris tidak terdengar.Killian tertawa kecil dan terlihat luar biasa bahagia. Dia mengerling Aila sekilas, mengeratkan genggamannya, lalu mengangkat tangan dan mengecup punggung tangan perempuan itu sebanyak beberapa kali dalam satu menit terakhir, seolah ingin memastikan bahwa cincin pernikahan yang dia sematkan nyaris empat jam lalu masih ada di jari manis Aila."Aku sebal padamu, Kills," sambung Aila, kali ini dengan campuran antara nada marah dan juga merajuk. "Tega sekali kamu."Mengerucutkan sepasang bibir mu

    Last Updated : 2021-10-20
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 60 • Sebuah Awal

    "Queen," bisiknya, menyempatkan diri untuk mencium sekilas tengkuk Aila.Aila sebelumnya sedang duduk mengobrol bersama Ansia dan Aisa, ketika Killian tiba-tiba datang dan langsung melingkarkan lengan di pinggangnya.Lelaki itu tersenyum dan menghela napas berat. Segala penundaan ini terasa bagai seumur hidup bagi Killian.Yah, bayangkan saja.Dua jam untuk sesi pemotretan dan syuting video, dan dua jam untuk berkeliling serta menyapa para tamu undangan.Belum cukup sampai di situ, dua jam kemudian Killian terpaksa pula harus menghabiskan waktu ketika Aiden menyeretnya ke bar, bertiga bersama Ayik yang baru saja datang.Oh, God.Rasanya, hanya Tuhan dan Killian yang tahu, betapa keras lelaki itu sudah berusaha untuk mengendalikan dirinya."Mmh, Kills. Hei." Aila menoleh, memandang Killian dengan sepasang mata abu yang berbinar karena merasa senang.Fakta bahwa tidak ada aroma alkohol yang menguar dari Killian, membuktikan kalau suaminya i

    Last Updated : 2021-10-21
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 61 • Hukuman Pertama

    Killian memutar kran shower dan mematikan siraman air dingin. Dengan hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggang, lelaki bersurai hitam itu keluar dari kamar mandi.Berjalan memasuki kamar, sesaat dia berhenti dan terpaku dengan nadi yang berdenyut kencang.Aila ada di sini, di atas tempat tidurnya, tertidur nyenyak setelah permainan panas mereka yang entah sudah berapa ronde berlangsung. Melirik jam beker di atas nakas, sepasang mata gelapnya bisa melihat bahwa saat ini waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.Pukul sepuluh pagi. Itu berarti tadi mereka bercinta selama hampir empat jam."Tadi itu ... aku pasti sudah benar-benar menggila," erangnya, sekarang mulai mengkhawatirkan keadaan Aila. "Queen .... Dia pasti capek karena perjalanan jauh ini, tapi aku malah langsung mengajaknya bercinta. God!"Killian lalu naik ke tempat tidur, memosisikan diri di atas Aila, bertopang dengan lengan dan kakinya. Dia tidak ingin menyentuh Aila, setidaknya belum.

    Last Updated : 2021-10-22
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 62 • Kencan?

    "Queen, apa kamu yakin?""Tentu saja.""Tapi-""Killian?"Killian mendengus dan, untuk pertama kali dalam hidupnya, cemberut, membuat Aila tertawa melihatnya."Oh, ayolah, Kills," kekehnya, berusaha keras menahan semburan tawa. "Masa kita harus mendekam terus di villa? Sudah dua hari penuh kita menghabiskan waktu hanya dengan berada di vila dan sekitarnya. Apa kamu nggak bosan?""Mana mungkin aku bosan kalau itu denganmu, Queen," rajuk Killian, memeluk Aila dan mencium tengkuknya sekilas. "Aku justru betah kalau harus berduaan saja denganmu.""Dasar mesum.""Mesum sama istri sendiri, boleh 'kan? Lagi pula, aku juga nggak bisa dikata mesum sepenuhnya." Mencondongkan tubuh dan menunduk, Killian berbisik di dekat telinga Aila. "Toh kemarin selama seharian milikku ini belum bertemu dengan pasangannya."Wajah Aila sontak memerah. Dengan gemas dia mencubit pinggang Killian, dan membuat lelaki itu meringis."Queen, sejak kapan kamu menjadi

    Last Updated : 2021-10-23
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 63 • Akhir dari Sebuah Hukuman

    Ada sesuatu yang aneh."Kills?"Aila terbangun di tempat tidur yang kosong. Ini kejadian yang tidak biasa dan dia sudah nyaris tertidur kembali, ketika pikirannya kemudian menyentil.Di mana Killian?Beringsut bangun dan bertumpu dengan satu lengan, perempuan bermata abu itu lantas melihat jam beker di atas nakas.Sudah tengah malam lewat tujuh menit.Lalu, Killian pergi ke mana pada waktu yang selarut ini?"Tunggu," gumam Aila, mulai merasa panik. "Jangan katakan kalau dia meninggalkanku sendirian di villa."Bukannya apa-apa, tapi villa mereka ini memang terletak di sebuah pulau pribadi, yang tentu saja tertutup bagi orang luar.Memang, sih, dia dan Killian menginginkan privasi selama berada di Maldives, dan Aila juga tahu bahwa ada beberapa orang penjaga yang bertugas di sekeliling pulau sehingg

    Last Updated : 2021-10-24

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   See You Again

    Halo, Semua. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat & bahagia. Hari ini, akhirnya cerita Aila dan Killian pun berakhir. Terima kasih atas satu tahun yang begitu mengagumkan. Terima kasih juga karena sudah berkenan mengikuti cerita ini sampai akhir. Saya menyadari bahwa novel ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan saya meminta maaf atas segala hal yang tidak memuaskan. Semoga kita bisa bertemu lagi!

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Still, Not The End

    Orion menoleh. Bocah lelaki yang biasanya begitu pendiam itu pun seketika memasang wajah ceria, lantas berlari-lari sambil berseru riang, "Mom!" "Halo, Sayang," sahut Aila, yang juga memburu menyambut putranya dengan kedua tangan terkembang, lalu memeluknya. "Maaf karena Mommy terlambat." "Tidak apa-apa, Mom. Oh, apa Mom tahu kalau Rigel tadi terjatuh dari pohon?" Sepertinya predikat pendiam Orion pun menghilang seketika, sebab anak itu sekarang berceloteh dengan begitu bersemangat. "Oh, ya? Benarkah? Kenapa sampai bisa begit—" "Itu karena tadi ada anak kucing, lalu dia—" "Mommy!" Tidak mau berlama-lama sampai Aila mengomelinya, Rigel langsung memeluk Aila dan sengaja sedikit menggeser posisi Orion agar sedikit menjauh. "Kenapa Mommy lama sekali, sih? Apa Mommy tahu, kalau sewaktu tidak ada Mommy, Kak Lills selalu mengomeliku habis-habisan?" Tersenyum, Aila lantas menepuk-nepuk kepala kedua putra kembarnya. Setelah itu, dia mengulurkan tangan, meminta agar Liliana mendekat. Se

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Orion and Rigel

    "Kills, apa yang kamu lakukan?""Sst, Queen. Aku sedang berusaha mendengarkan anak kita. Kira-kira mereka sedang apa, ya, di dalam perutmu?"Aila tertawa. Lelaki itu bisa menghabiskan waktu bermenit-menit hanya untuk menempelkan telinga di perut Aila. Sambil mengelus-elus dan menciumi perut istrinya, Killian terus saja berbisik dan tertawa bahagia ketika mendapatkan tendangan kecil sebagai balasan."Kills, sudah dong.""Sebentar lagi saja, Queen. Lihat, anak kita gerakannya begitu aktif.""Kamu, sih, senang melihatnya, tapi aku yang merasakan nyeri."Killian terdiam seketika, lalu buru-buru berbisik, "Sayang, kalian kalau menendang jangan terlalu kuat. Kasihan Mommy. Tuh, lihat. Kalau nanti Mommy sampai ngambek terus Daddy tidak diberi jatah, bagaimana?"Aila membelalak. Dengan wajah memerah dia lantas menjewer suaminya itu."Queen, aduh. Sakit. Lepaskan, Queen. Memangnya, aku salah apa?""Salah apa, katamu? Ya Tuhan, Kills. Apa yang baru saja kamu katakan kepada anak-anak kita, ha?"

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 99 • If You're Leaving ....

    Bukankah kehamilan Aila masih menginjak usia tujuh bulan? Killian memang bukan seorang dokter, tapi dia tahu betapa seriusnya situasi saat ini. "Dokter Aiden!" seru seorang dokter laki-laki yang datang berlari-lari menyambut, sesampainya mereka di bagian IRD (Instalasi Rawat Darurat). "Bagaimana status pasien?" "Dokter Cedric, selamat malam! Pasien mengalami preterm PROM (Premature Rupture of Membrane)." "Berapa usia kandungannya?" "Tiga puluh satu minggu." Killian masih sempat menangkap ekspresi tegang yang sekilas melintas di wajah dokter Cedric dan ada perasaan tidak enak yang seketika dia rasakan. "Aiden! Katakan padaku. Apakah ini buruk?" tanyanya, dengan nada panik yang bisa tertangkap jelas dalam suaranya. Dia mencengkeram kemeja Aiden dan menahan dokter muda itu ketika akan menyusul Aila, yang sudah dibawa masuk ke ruang perawatan terlebih dulu oleh dokter Cedric. Ada beberapa detik yang dilewatkan Aiden untuk terdiam. "Begini, Ian. Akan ada beberapa prosedur yang tid

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 98 • Not Today

    Keadaan menjadi semakin baik. Mereka mungkin saja menggerutu, merasa kesal dan kalau bisa, maka akan memilih untuk pergi saja. Namun, nyatanya tidak. Meski dengan perasaan tidak puas, nyatanya tidak ada seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya. Entah mengapa, seolah ada sesuatu yang membuat mereka untuk tetap bertahan di tempatnya masing-masing. Ah, bukan. Bukan sesuatu, tapi lebih tepatnya mungkin adalah ... seseorang. "Lihat. Bukankah kalau begini, jadi lebih menyenangkan?" ujar Aila dengan wajah ceria, seolah tidak menyadari apa pun. "Lills, kamu juga suka kan?" Liliana segera mengangguk-angguk, membuat kedua pipinya yang menggemaskan pun terlihat naik turun dengan lucunya. Lalu, dengan penuh semangat dia berseru, "Suka, Mommy! Kalau Mommy suka, Lills juga suka!" Berakhir sudah. Meski masih belum yakin sepenuhnya, tapi mereka seolah memiliki perasaan bahwa dengan ucapan kedua Ibu dan anak itu maka sebuah keputusan telah diambil. Mereka akan makan malam bersama dalam sa

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 97 • Sister

    Ada berbagai macam hal tidak jelas yang silih berganti mengisi mimpi Aila.Seorang perempuan yang berbalik lantas keluar dari sebuah tempat yang seperti ruang kantor; seorang lelaki yang tengah dipeluk oleh perempuan lain, tapi sepasang mata birunya terus memandang ke arah perempuan pertama yang tadi pergi; selembar kertas yang sepertinya berisi hasil pemeriksaan rumah sakit yang disertai oleh sebuah testpack; sebuah tempat yang begitu ramai yang tampaknya adalah bandara dan perempuan yang pertama tadi tengah berjalan menyeret sebuah koper, sembari menunduk dan mengelus-elus perutnya.Tunggu, apakah dia sedang menangis? Ah, iya. Perempuan itu memang sedang menangis.Sebab, kemudian ada sepasang lelaki dan perempuan berusia separuh baya yang lantas menghampiri dan memeluknya, berusaha menenangkan serta menghiburnya. Ketiga orang tersebut lantas berjalan di garbarata, menuju pintu sebuah pesawat dengan posisi perempuan tadi berjalan paling akhir.Lalu, sesaat sebelum melewati kedua pram

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 96 • Two of Three

    Ada begitu banyak hal yang terjadi sejak keributan di pusat perbelanjaan waktu itu.Yang pertama adalah Killian yang segera memburu Aiden dan membuat dokter muda itu uring-uringan nyaris sepanjang hari."Demi Tuhan, Ian! Harus berapa kali lagi aku harus memberi tahumu? Sudah kukatakan bahwa hal itu tidak bisa!"Aiden bahkan harus mencengkeram stetoskopnya erat-erat. Kalau saja tidak ingat bahwa alat medisnya itu keluaran Littmann, pasti dia sudah akan menyumpalkannya ke mulut Killian."Kalau begitu, setidaknya beri aku solusi Aiden! Aku ingin pergi berlibur bersama Queen dan Princess, tapi terkendala dengan paspor dan visa yang Queen miliki."Permasalahan yang dimaksud Killian adalah perbedaan antara wajah dan foto di dokumen perjalanan yang Aila miliki, sehingga jelas tidak memungkinkan bagi perempuan itu untuk bepergian ke luar negeri dengan menggunakan identitas miliknya.Satu-satunya hal yang memungkinkan adalah apabila Aila menggunakan dokumen identitas milik Selena Hills. Namun

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 95 • Surprise Not Surprise

    "Kami pulang!"Ansia berseru gembira, dengan senyuman lebar di wajah dan kedua tangan yang terentang lebar. Baik dia maupun Hugo mengira bahwa akan ada banyak orang yang menyambut kepulangan mereka yang lebih awal ini dengan bahagia.Namun, nyatanya tidak."Ke mana semua orang?" tanya Hugo, memeluk pinggang istrinya, memberi kecupan sekilas di pipi, sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke atas sofa. Tampak jelas kalau lelaki itu merasa sangat lelah. "Jam berapa sekarang? Apakah Lexis dan Alden masih belum pulang sekolah?"Istrinya hanya menggeleng kecil dan menaikkan bahu sekilas, terlihat sedikit muram. Syukurlah tidak lama kemudian kepala pelayan datang dan menyambut mereka, serta memberi tahu di mana Risa dan kedua anak kembar mereka berada."Kediaman Ardhana?" Ansia balik bertanya sekedar untuk memastikan. "Jadi, mereka bertiga pergi ke sana?""Betul, Nyonya. Tadi Nyonya Risa memang mengatakan begitu."Bahkan tanpa mau membuang waktu meski sekedar untuk beristirahat sejenak, Ansia d

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 94 • Lost You

    "Lills, hati-hati." Ivona berseru, memandang khawatir ke arah cucu perempuannya. "Jangan lari-lari, Sayang.""Jangan terlalu khawatir," ujar Risa, sembari tersenyum menenangkan. "Lexis dan Alden bersamanya, mereka pasti akan menjaga Lills. Lagi pula, juga ada beberapa pengawal yang sekarang sedang menyertai kita."Ivona tersenyum balik dan mengangguk. "Anda benar, Nyonya Roxanne. Sepertinya memang saya saja yang terlalu khawatir.""Tidak apa-apa. Hal yang wajar, sebab itu berarti Anda sangat menyayangi Lills. Ngomong-ngomong, bagaimana kalau mulai sekarang Anda memanggil saya 'Risa' saja? Yah, agar tidak terlalu kaku."Sekali lagi, Ivona tersenyum dan mengangguk. "Ah, iya. Tentu saja. Kalau begitu, panggil saya dengan 'Ivona' saja. Bagaimana, Risa?"Kali ini, Risa tertawa kecil dan bersambut dengan tawa dari Ivona. Sejak lebih sering menghabiskan waktu dengan makan malam bersama nyaris setiap hari, kedua perempuan baya itu menjadi jauh lebih dekat dibanding sebelumnya.Tentu saja tida

DMCA.com Protection Status