Chapter: See You AgainHalo, Semua. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat & bahagia. Hari ini, akhirnya cerita Aila dan Killian pun berakhir. Terima kasih atas satu tahun yang begitu mengagumkan. Terima kasih juga karena sudah berkenan mengikuti cerita ini sampai akhir. Saya menyadari bahwa novel ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan saya meminta maaf atas segala hal yang tidak memuaskan. Semoga kita bisa bertemu lagi!
Terakhir Diperbarui: 2022-06-03
Chapter: (S4) - End • Still, Not The EndOrion menoleh. Bocah lelaki yang biasanya begitu pendiam itu pun seketika memasang wajah ceria, lantas berlari-lari sambil berseru riang, "Mom!" "Halo, Sayang," sahut Aila, yang juga memburu menyambut putranya dengan kedua tangan terkembang, lalu memeluknya. "Maaf karena Mommy terlambat." "Tidak apa-apa, Mom. Oh, apa Mom tahu kalau Rigel tadi terjatuh dari pohon?" Sepertinya predikat pendiam Orion pun menghilang seketika, sebab anak itu sekarang berceloteh dengan begitu bersemangat. "Oh, ya? Benarkah? Kenapa sampai bisa begit—" "Itu karena tadi ada anak kucing, lalu dia—" "Mommy!" Tidak mau berlama-lama sampai Aila mengomelinya, Rigel langsung memeluk Aila dan sengaja sedikit menggeser posisi Orion agar sedikit menjauh. "Kenapa Mommy lama sekali, sih? Apa Mommy tahu, kalau sewaktu tidak ada Mommy, Kak Lills selalu mengomeliku habis-habisan?" Tersenyum, Aila lantas menepuk-nepuk kepala kedua putra kembarnya. Setelah itu, dia mengulurkan tangan, meminta agar Liliana mendekat. Se
Terakhir Diperbarui: 2022-06-03
Chapter: (S4) - End • Orion and Rigel"Kills, apa yang kamu lakukan?""Sst, Queen. Aku sedang berusaha mendengarkan anak kita. Kira-kira mereka sedang apa, ya, di dalam perutmu?"Aila tertawa. Lelaki itu bisa menghabiskan waktu bermenit-menit hanya untuk menempelkan telinga di perut Aila. Sambil mengelus-elus dan menciumi perut istrinya, Killian terus saja berbisik dan tertawa bahagia ketika mendapatkan tendangan kecil sebagai balasan."Kills, sudah dong.""Sebentar lagi saja, Queen. Lihat, anak kita gerakannya begitu aktif.""Kamu, sih, senang melihatnya, tapi aku yang merasakan nyeri."Killian terdiam seketika, lalu buru-buru berbisik, "Sayang, kalian kalau menendang jangan terlalu kuat. Kasihan Mommy. Tuh, lihat. Kalau nanti Mommy sampai ngambek terus Daddy tidak diberi jatah, bagaimana?"Aila membelalak. Dengan wajah memerah dia lantas menjewer suaminya itu."Queen, aduh. Sakit. Lepaskan, Queen. Memangnya, aku salah apa?""Salah apa, katamu? Ya Tuhan, Kills. Apa yang baru saja kamu katakan kepada anak-anak kita, ha?"
Terakhir Diperbarui: 2022-06-03
Chapter: (S4) - Bab 99 • If You're Leaving ....Bukankah kehamilan Aila masih menginjak usia tujuh bulan? Killian memang bukan seorang dokter, tapi dia tahu betapa seriusnya situasi saat ini. "Dokter Aiden!" seru seorang dokter laki-laki yang datang berlari-lari menyambut, sesampainya mereka di bagian IRD (Instalasi Rawat Darurat). "Bagaimana status pasien?" "Dokter Cedric, selamat malam! Pasien mengalami preterm PROM (Premature Rupture of Membrane)." "Berapa usia kandungannya?" "Tiga puluh satu minggu." Killian masih sempat menangkap ekspresi tegang yang sekilas melintas di wajah dokter Cedric dan ada perasaan tidak enak yang seketika dia rasakan. "Aiden! Katakan padaku. Apakah ini buruk?" tanyanya, dengan nada panik yang bisa tertangkap jelas dalam suaranya. Dia mencengkeram kemeja Aiden dan menahan dokter muda itu ketika akan menyusul Aila, yang sudah dibawa masuk ke ruang perawatan terlebih dulu oleh dokter Cedric. Ada beberapa detik yang dilewatkan Aiden untuk terdiam. "Begini, Ian. Akan ada beberapa prosedur yang tid
Terakhir Diperbarui: 2022-06-01
Chapter: (S4) - Bab 98 • Not TodayKeadaan menjadi semakin baik. Mereka mungkin saja menggerutu, merasa kesal dan kalau bisa, maka akan memilih untuk pergi saja. Namun, nyatanya tidak. Meski dengan perasaan tidak puas, nyatanya tidak ada seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya. Entah mengapa, seolah ada sesuatu yang membuat mereka untuk tetap bertahan di tempatnya masing-masing. Ah, bukan. Bukan sesuatu, tapi lebih tepatnya mungkin adalah ... seseorang. "Lihat. Bukankah kalau begini, jadi lebih menyenangkan?" ujar Aila dengan wajah ceria, seolah tidak menyadari apa pun. "Lills, kamu juga suka kan?" Liliana segera mengangguk-angguk, membuat kedua pipinya yang menggemaskan pun terlihat naik turun dengan lucunya. Lalu, dengan penuh semangat dia berseru, "Suka, Mommy! Kalau Mommy suka, Lills juga suka!" Berakhir sudah. Meski masih belum yakin sepenuhnya, tapi mereka seolah memiliki perasaan bahwa dengan ucapan kedua Ibu dan anak itu maka sebuah keputusan telah diambil. Mereka akan makan malam bersama dalam sa
Terakhir Diperbarui: 2022-05-31
Chapter: (S4) - Bab 97 • SisterAda berbagai macam hal tidak jelas yang silih berganti mengisi mimpi Aila.Seorang perempuan yang berbalik lantas keluar dari sebuah tempat yang seperti ruang kantor; seorang lelaki yang tengah dipeluk oleh perempuan lain, tapi sepasang mata birunya terus memandang ke arah perempuan pertama yang tadi pergi; selembar kertas yang sepertinya berisi hasil pemeriksaan rumah sakit yang disertai oleh sebuah testpack; sebuah tempat yang begitu ramai yang tampaknya adalah bandara dan perempuan yang pertama tadi tengah berjalan menyeret sebuah koper, sembari menunduk dan mengelus-elus perutnya.Tunggu, apakah dia sedang menangis? Ah, iya. Perempuan itu memang sedang menangis.Sebab, kemudian ada sepasang lelaki dan perempuan berusia separuh baya yang lantas menghampiri dan memeluknya, berusaha menenangkan serta menghiburnya. Ketiga orang tersebut lantas berjalan di garbarata, menuju pintu sebuah pesawat dengan posisi perempuan tadi berjalan paling akhir.Lalu, sesaat sebelum melewati kedua pram
Terakhir Diperbarui: 2022-05-30
Chapter: Chapter 124 - As Your Wish 'Alex gave me twenty million dollars to stop trying to contact you. He also put pressure on Dudley Baker with the help of a woman named Nora Hawk, if I remember correctly.' Elisha rubbed her sweaty forehead. She had never expected to hear such a thing. Alex had lied to her. He lied to her from the start. "If so, is it possible that everything he's said all this time is also a lie?" she whispered. "He said he loves me and that he needs me... Those are all lies?" Elisha's head throbbed painfully. Being in a relationship with someone who couldn't tell the difference between lying and not wasn't something Elisha could hope for. "Madame, are you all right?" "What?" "Since you were in prison earlier, you've been more silent." Elisha smiled faintly. "It's okay, sir Evan. I'm fine. But can you take me to my dad's? I want to see him." "Of course, madam. But don't forget that later you have lunch plans with Sir Alex in his office." "Ah, about that, I'll meet Alex with my family's dri
Terakhir Diperbarui: 2023-03-28
Chapter: Chapter 123 - After The StormAfter the storm, there will be a rainbow, which suits the current situation.Elisha woke to the morning sunshine. She stretched a little, enjoying the sensual feel of the sheet against her naked body. And she saw him.Alex was sitting in a chair near the window, wearing only his shorts, reading something on his cell phone. She came to him.Elisha climbed into his lap and curled herself against him as he wrapped her in his embrace."Good morning," she whispered.Alex put down his phone and looked at his wife intently.He felt the soft heat of her breast against his chest, the gentle touch of her hand on his cheek. He closed his eyes when her lips were soft against his as she kissed him."It's killing me," he said gruffly. "I feel like my sanity depends on you, Wife.""What?""My desire for you is a burden on my soul. I'm desperate for you. I want to have you completely. Your mind, your heart, and also your body. I want to have all of that, Wife.""Alex, I—""Would you believe me if I s
Terakhir Diperbarui: 2023-03-28
Chapter: Chapter 122 - KarmaIt's been a month since Aeron's funeral.Today, Elliott decided to visit the graves of his wife and two sons.First of all, he visited Natasha's grave. There, Elliott spent half an hour recounting what had happened.He tells about Aramis, who is now in jail. Elliott also expressed his great disappointment towards Aramis, whom, although he was not his biological son, he had raised well."I feel guilty towards Aeron because all this time I hardly ever paid attention to him, Natasha," he said in a very low voice. "All this time, I thought of him as a useless child without me first trying to teach him well."Of course, Elliott's regrets didn't stop there. There was another, even greater regret he felt."Adrianus." He whispered. "Even though our son was innocent, I kicked him out cruelly. I never even wanted to meet him and his family, not until he and his wife died in an accident. Then, Natasha, do you know what more terrible things I have done?"Elliott looked at his wife's tombstone. Th
Terakhir Diperbarui: 2023-03-28
Chapter: Chapter 121 - Enemy of Your Enemy"Sir, this— Is what you said just now true?"Harris Hilton's voice sounded so surprised. Not long after, he hurriedly apologized for speaking in such an exclamatory tone."That's right, Harris. Please keep this secret to yourself. My children can't find out just yet. I'm telling you this so that I don't explode.""But why? How could you keep something this big a secret even for so many years?""I had to, Harris! Do you think I would do it if I still had a choice? The Winter family's reputation is at stake, and there is no way out.""But, this— Excuse me, sir. I didn't think that—""My younger sister, Maura, attends a boarding school in Switzerland. But one day, she suddenly came home pregnant. We are, of course, shocked by a situation like that. Moreover, Maura didn't want to tell who the man who had made her pregnant was. She carried the secret even to the end. She died in childbirth."There was silence for a few moments until Harry finally found his voice again. "So how— Ah, apologi
Terakhir Diperbarui: 2023-03-28
Chapter: Chapter 120 - Traitor Aeron's funeral took place on a beautiful day.The sky looks so blue, decorated with white clouds. The sun was shining brightly, and the air was refreshing. Truly a perfect day to spend on vacation.Alex frowned.This pleasant weather seemed to mock those who were grieving.Many people attended Aeron's funeral, including Diora, his ex-wife. Alex could see Diora standing a bit away and alone. She looked like she didn't want people to recognize her.Neither Pamela nor David accompanied Diora because Alex knew that his two cousins were with Elisha, his wife.Alex snorted in amusement while one corner of his lips pulled upwards.Now, he felt ridiculous about himself. It didn't feel long ago that he had been irritated that David was clinging to Elisha like a kitten following its mother everywhere.But now, Alex was grateful.He was grateful for having Elisha because it was thanks to his wife that his two cousins could be stronger through this terrible storm."Wife, I miss you.""I'm he
Terakhir Diperbarui: 2023-03-28
Chapter: Chapter 119 - The Horrible NightThree days passed in the blink of an eye.Alex was sitting looking at Elisha, who was making up. All the movements that his wife did seemed to be inseparable from his pair of deep blue eyes.He watches her when Elisha looks up when wearing eyeliner or when her lips are slightly parted when Elisha applies lipstick, and he doesn't feel bored at all.This was crazy.Ever since Alex realized his feelings for Elisha, he didn't want to leave his wife. Even to go to work, he felt so lazy, whereas before, Alex was a workaholic. He didn't seem like he was, but surprisingly Alex didn't mind.This was weird."Is there something weird?""Pardon?""Alex, since earlier, you have been looking at me incessantly. So, what's wrong? Is there anything strange about my appearance?"He smiled. "I think you have caught me, Wife," he said.Alex approached Elisha, hugged her from behind, then rested his chin on Elisha's shoulder. He looked at himself and Elisha in the mirror and was amazed by how perfect th
Terakhir Diperbarui: 2023-03-28
Chapter: Sampai Bertemu LagiHalo, Para pembaca. Kisah Adam dan Angel berakhir sampai di sini. Terima kasih atas kesediannya untuk mengikuti kisah ini dan mohon maaf karena sempat vakum cukup lama. Ada satu dan lain hal yang menjadi penyebab, termasuk masalah kesehatan. Semoga kita semua selalu sehat & bahagia, ya. Saya menyadari bahwa karya ini sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu, komentar, masukan, dan saran dari Kakak sekalian sangat saya nanti dan hargai. Sampai bertemu di kisah yang lain. Apabila berkenan, silakan mampir di igeh saya: Rae_1243. Apabila ingin berhubungan melalui wa dengan saya, silakan dm saja. Sekali lagi, terima kasih. Salam sayang, ~Rae~
Terakhir Diperbarui: 2022-11-04
Chapter: Bab 159 • Bukanlah Sebuah Akhir"Tahanan 2673, silakan ke sini."Lidia berjalan dengan kepala tertunduk. Setelah berada di penjara selama nyaris tiga tahun, kini dia sudah terbiasa dengan panggilan tersebut. Namun langkahnya tiba-tiba saja terhenti, saat dia melihat siapa orang yang datang mengunjunginya."Kamu lagi. Bukankah sudah aku katakan, agar tidak mengunjungiku lagi? Tapi kenapa kamu masih juga datang terus?""Kak Lidia, ish! Jangan bersikap sekasar itu dong. Lihat, Raline jadi kaget.""Kamu juga sih, Lin. Kenapa membawa anak kecil ke penjara?""Memangnya, kenapa? Raline ini juga kan, keponakan Kakak. Lagi pula, nanti juga Kakak akan tinggal bersamanya kan?"Sejenak Lidia terdiam, lalu membuang muka. "Tidak perlu. Lupakan saja omonganmu tadi. Lagi pula, dia pasti malu karena mempunyai bibi mantan napi seperti aku ini.""Siapa bilang? Memangnya, Kakak berpikir aku akan membesarkan putriku seperti apa?""Tapi—""Tujuh tahun lagi Kakak akan bebas. Pada saat itu, aku dan Raline akan datang menjemput Kakak. Titik
Terakhir Diperbarui: 2022-11-04
Chapter: Bab 158 • Sebuah Awal yang BaruLima menit pertama Angel mengedarkan pandangan. Dia masih berusaha untuk menangkap, apa sebenarnya yang sedang terjadi.Ada Ayahnya, yang berdiri di sebelah Erin. Angel juga bisa melihat teman-teman Ayahnya, yang sebagian besar dulunya merupakan orang-orang yang salah jalan. Lalu juga ada beberapa rekan kerjanya yang dulu seperti Yasmin, Aldi, dan bahkan Pak Dimas. Kemudian Keynan serta Keke.Tidak ada terlalu banyak orang di sana, kemungkinan tidak lebih dari seratus orang. Namun, suasanya begitu meriah.Dekorasi yang ada memang mewah, tapi tidak berlebihan. Ribuan bunga yang menghiasi seluruh penjuru ruangan luas ini dan bahkan sampai menjuntai dari langit-langit, membuat Angel seolah tiba-tiba saja masuk ke sebuah negeri dongeng.Kemudian, kerlip-kerlip apa itu? Terlihat seolah ada jutaan permata yang bersembunyi di balik hiasan bunga.Bahkan sampai ada banyak kupu-kupu yang berterbangan kian kemari. Seekor kupu-kupu berwarna hijau toska kemudian terbang mendekat dan hinggap di at
Terakhir Diperbarui: 2022-11-04
Chapter: Bab 157 • Sebuah KejutanTerdengar suara desahan dari sepasang bibir Angel.Perempuan itu lebih dalam menyandarkan punggung ke kursi tempatnya duduk, sembari melemparkan pandangan ke arah jendela yang ada di sampingnya. Angel mengamati hamparan awan putih mendominasi. Seketika pikirannya pun kembali melayang ke segala hal yang telah terjadi. Tidak terasa, waktu tiga tahun pun sudah berlalu. "Padahal, rasanya seperti baru kemarin," gumamnya, mendesah. "Tapi syukurlah, setidaknya aku tidak perlu lagi bertemu dengan orang-orang itu."Raka sudah divonis penjara seumur hidup. Dari kabar terakhir yang Angel dengar, lelaki itu terlibat dalam kerusuhan yang terjadi di dalam penjara sampai mengalami luka parah.Namun, ada kabar lain lagi yang lebih mengerikan. Angel mendengar bahwa Raka sampai harus kehilangan kejantanannya. Kejantanan milik lelaki itu rupanya mengalami luka dan infeksi yang didapat dari insiden kerusuhan, sehingga akhirnya terpaksa dipotong. "Ya, Tuhan." Angel berbisik. "Aku tidak bisa membayang
Terakhir Diperbarui: 2022-11-04
Chapter: Bab 156 • Saat PersidanganRaka berteriak marah. Sejak tadi dia terus menendang-nendang jeruji besi tempatnya ditahan dan baru berhenti ketika dibentak balik oleh petugas jaga. "Brengsek!" Dia mengumpat, segera setelah petugas jaga pergi. "Kenapa semuanya jadi seperti ini? Kenapa?"Lelaki itu meremas-remas rambut dengan frustrasi. Dia teringat kembali dengan kejadian yang dialaminya tiga hari lalu.Waktu itu dia baru saja hendak pulang kerja, sewaktu dua orang lelaki yang tidak dikenal datang. Napasnya seketika tercekat, saat salah satu dari mereka menunjukkan surat penangkapan untuknya. Rasanya benar-benar memalukan ketika dia digelandang keluar dari gedung perusahaannya sendiri. Ditambah lagi dengan pandangan para karyawan yang ada, membuat Raka begitu ingin mengubur dirinya sendiri kala itu. "Sialan! Padahal tinggal sedikit lagi semua rencanaku bisa beres." Dia menggerutu. "Tapi kenapa malah jadi begini?"Sekarang Raka benar-benar tidak bisa berkutik. Dia tidak dapat mengelak sewaktu polisi menemukan boto
Terakhir Diperbarui: 2022-10-24
Chapter: Bab 155 • Kemungkinan paling buruk"Angel, tunggu!" Mobil yang Jalu kendarai masih belum sepenuhnya berhenti, tapi Angel sudah langsung membuka pintu dan meloncat keluar. Perempuan itu seolah tidak ingin membuang waktu dan segera menyeberangi pelataran parkir. "Angel! Tunggu, Nak!" Jalu berseru percuma. Putrinya itu sekarang berlari memasuki rumah sakit tanpa menoleh sedikit pun. Dengan menggerutu, Jalu berusaha mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya. Lelaki itu pun segera berlari, menyusul ke arah putrinya. "Pak Jalu! Terima kasih karena sudah datang secepatnya." Dokter Brian berseru, sambil berlari-lari menyongsong Jalu. "Ada keadaan mendesak yang—" "Saya paham, Dok," potong Jalu segera. "Sebenarnya, apa yang terjadi?" "Ah, itu—" "Ayah!" seru Angel. Dia menarik-narik tangan Ayahnya dengan panik. "Ayah! Ada apa dengan Kak Erin? Kenapa sekarang Kak Erin dipindahkan ke ruang ICU? Lalu, kenapa aku tidak boleh masuk dan melihatnya?" "Angel, tenang dulu. Tenang ya, Nak." "Tapi, Ayah—" "Maaf karena saya menye
Terakhir Diperbarui: 2022-10-17