Share

152. Dipaksa Poligami?

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-07 22:07:12

"Nyonya, tuan meninggalkan hadiah ini untuk Anda," ucap Mayes seraya menyerahkan sekeranjang buah segar yang terlihat berkualitas premium kepada Jeany.

Saat ini Jeany sedang menghabiskan waktu menjelang sore di taman luar rumahnya yang indah dan cantik.

Angin sepoi-sepoi membelai rambutnya, dengan datangnya hadiah dari Richard, suasana menjadi semakin cerah.

Parcel buah itu dihias dengan sangat cantik sehingga Jeany otomatis tersenyum saat melihatnya.

"Terima kasih, Mayes. Aku juga akan mengucapkan terima kasih kepada Richard."

"Ya, Nyonya."

Mayes tersenyum saat melihat Jeany ceria dan mengangguk, sebelum kemudian pamit pergi.

"Hmm, dia masih ingat jika aku menyukai buah. Betapa romantisnya," ucap Jeany dengan senyuman lebar, terkagum-kagum dengan kejutan yang diberikan suaminya.

"Aku akan melakukan selfie dengan parcel buah ini dan mengirimkannya pada Richard," gumam Jeany, mengambil parcel buah dan ponsel, lalu bersiap melakukan selfie.

"Hmm, apakah aku terlihat cantik?"

Dia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   153. Apakah Kamu Menyembunyikan Sesuatu?

    Lelah karena terus memikirkan ucapan mertuanya, Jeany akhirnya tertidur. Dia terbangun oleh kecupan lembut seseorang di pipinya, saat membuka mata, Jeany mendapati suaminya yang sudah pulang ke rumah. "Jeany, apakah sakit? Tidak biasanya kamu tidur jam segini?"Richard menyapa sambil menyentuh kening istrinya, tampak sangat khawatir. Jeany biasanya tidak tidur jam segini, dia bahkan biasanya masih terbangun meski Richard pulang agak larut. Hari ini Richard pulang lebih awal dan mendapati sang istri sudah tertidur, bagaimana dia tidak khawatir? Jeany sendiri begitu tahu jika suaminya sudah pulang, mengucek mata dan segera menggeleng. "Eh? Ah, tidak... aku sehat-sehat saja, Rich. Kamu pulang lebih awal?" tanya Jeany, segera bangkit dan duduk. "Oh, itu... ibuku tadi berkunjung ke kantor dan mengajak makan bersama, dia memaksa aku untuk meninggalkan pekerjaan lebih awal," jawab Richard, mengendikkan bahu."Hmm, begitu. Lalu... apakah ibumu membicarakan sesuatu?" Jeany bertanya den

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   154. Kenapa Richard Dengan Wanita Lain?

    "Aku tidak bisa terus seperti ini," ucap Jeany, yang awalnya merasa sangat hancur saat membaca status whatsapp mertuanya, kini bertekad untuk diam saja. Jadi, meski jari jemarinya gemetar, Jeany tetap memaksakan diri menulis pesan kepada suaminya, untuk bertanya tentang maksud sang mertua. Richard adalah anak tunggal, jadi siapa lagi yang dimaksud ibu mertuanya selain Richard? [Rich, apa maksud status whatsapp ibu?]Jeany menunggu dengan cemas jawaban suaminya, berharap Richard akan menjawab dengan perkataan yang menenangkan hatinya, tapi balasan pesan Richard adalah.... [Kalau mengganggu, blokir saja.]Saat membaca pesan suaminya, darah di kepala Jeany seperti langsung mendidih. "H-hah?! Apa maksudnya ini? Apa Richard juga setuju dengan rencana ibu?"Jeany membaca pesan suaminya sekali lagi, merasa tak terima kenapa Richard malah menjawab seperti itu, padahal ini jelas-jelas menyangkut pernikahan mereka. "Tidak... kenapa dia menjawab dengan sangat ketus? Apa salahku?" desahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   155. Akibat Ulah Shena

    "Aku tidak bisa menahan ini lagi," gumam Jeany, segera berbalik pergi tanpa bertemu dengan suaminya. Hatinya hancur, pikirannya kacau. Selama ini, bagi Jeany, Richard hanya melihat dirinya seorang. Jadi, saat melihat suaminya bisa 'ramah' dengan perempuan lain, apalagi itu adalah perempuan yang dianggap mertua Jeany sebagai menantu baru, Jeany merasa tak bisa berpikir jernih lagi. Dia bergegas masuk mobil, pikirannya benar-benar keluar dari akal sehat, Jeany bahkan tak tahu bagaimana dia bisa sampai di rumah dan sebagainya. Yang Jeany tahu hanyalah, baju-baju miliknya sudah masuk koper dan kini dia sudah dalam perjalanan ke stasiun kereta api. "Anda mau diantar ke mana, Nyonya?""Tinggalkan saja aku di stasiun, aku sudah mengurus sisanya."Jeany menjawab dengan tanpa tenaga, entah kenapa saat melihat koper di sebelah tempat dia duduk, dia merasa sebuah ketenangan yang aneh. Sopir tampak kebingungan, tapi tak bertanya apa pun. "Aku merasa tak sanggup jika melihat Richard untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   156. Richard Marah Besar!

    Beberapa saat setelah berada di luar, Richard kembali masuk ruangan dan mendapati Shena yang tersenyum lebar padanya. Ponsel Richard sudah kembali ke tempatnya sehingga Richard sama sekali tak tahu apa yang baru saja dilakukan Shena. Dia hanya merasa gerah dengan senyuman lebar Shena, merasa ingin cepat-cepat menyelesaikan ini dan pulang ke rumah bertemu Jeany. Richard meraih ponsel miliknya, mengerutkan kening saat melihat fakta bahwa ponsel itu sepi tanpa pesan dari Jeany. 'Kenapa dia tak mengirim pesan lagi? Biasanya dia sangat rajin mengirim pesan,' gumam Richard dengan ekspresi muram. Shena yang gelisah ketika melihat ekspresi muram Richard saat menatap ponsel, merasa sedikit panik, takut jika aksinya beberapa waktu ketahuan dan buru-buru berkata. "Dante, bukankah sudah terlalu lama kita membicarakan pekerjaan? Bagaimana kalau makan siang?" tawarnya dengan senyuman manis. "Makan siang? Kamu ingin makan siang?""Ya! Ayo istirahat makan siang," jawab Shena dengan penuh sema

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   157. Menjemput Jeany

    "Ceritakan padaku semuanya, Mayes."Richard berkata dengan suara mendesak, menyadari ke urgensian dalam masalah ini. "Jadi, sejak Nyonya besar datang ke sini.... ""Hah? Tunggu, kapan ibu datang ke sini, Mayes?" potong Richard, merasakan sesuatu yang aneh karena ibunya tidak bercerita sama sekali tentang ini. Jeany juga tidak membicarakan kedatangan ibunya ke Richard, jadi dia sangat terkejut ketika mendengar penuturan Mayes. "Kemarin, Tuan. Beliau datang tanpa pemberitahuan dan juga tidak lama. Beliau langsung menemui nyonya Jeany," jawab Mayes, mengatakan bahwa semua pegawai tahu kedatangan ibu Richard ke sini kemarin, jadi Mayes berani menjamin bahwa dia tidak bohong. "Hm, lanjutkan," titah Richard dengan ekspresi serius. Mayes pun menceritakan segalanya kepada Richard, yang semakin mendengar semua ucapan yang keluar dari mulut Mayes, keningnya semakin berkerut dalam. "Sial."Begitu tahu semua kronologi, Richard mau tak mau mengumpat pelan. Dia juga tidak bisa untuk tidak men

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   158. Dihalangi Sang Mertua Berbaikan.

    "Tidak usah berpura-pura, malah menjengkelkan tahu!" ketus Jeany sambil memalingkan muka, tampak sangat muak dengan suaminya. "Hey, aku tidak berpura-pura, aku benar-benar tak mengerti apa maksudmu, Sayang. Siapa yang mau menikah lagi memangnya?" Richard bertanya dengan ekspresi serius, sedangkan Jeany hanya menghela napas dan menjawab. "Sudahlah, aku malas membahas ini."Dia yang kini berdiri di depan Richard, menghela napas panjang dan berjalan ke arah jendela, berdiri di sana dan memunggungi suaminya. Richard ikut berjalan ke arah jendela, mendekati Jeany dan berkata dengan suara lembut. "Jeany, kalau kamu diam seperti ini, bagaimana aku bisa mengerti?""Entahlah," sahut Jeany, menyingkirkan tangan Richard yang mencoba menyentuh lengannya. "Baiklah, sekarang katakan padaku, bagaimana bisa kamu berpikir aku akan menikah lagi? Aku sendiri bahkan tak pernah punya pikiran seperti itu," ucap Richard lagi, dengan nada sungguh-sungguh. "Bagiku kamu sudah cukup, Jeany. Sangat cukup."

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   159. Salah Paham

    Ketegangan mengalir di udara saat Richard datang tiba-tiba dan memergoki ibunya bersama Jeany. Jeany yang melihat bahwa suaminya seperti sudah siap meledak, segera bangkit dan berjalan ke arah pria itu, memegang lengannya dengan lembut. "Richard."Jeany memanggil. Pelan. Sementara itu, ibu Richard hanya memalingkan muka, terlihat tak ingin menyaksikan pemandangan itu. "Tidak ada apa-apa, ibu hanya kebetulan berkunjung," ucap Jeany lagi, kali ini dengan raut muka yang sudah tertata rapi. Menyembunyikan semua emosi. "Ya, Dante. Apa salahnya aku mampir? Apakah aku tidak boleh mengunjungi menantuku sendiri?"Ibunya menyahut, mengambil tas di samping dan berdiri. "Kalau bahkan aku sudah diduakan oleh putra tunggalku sendiri, lebih baik aku pergi saja."Setelah mengatakan itu, tanpa penjelasan apapun, wanita setengah baya itu melenggang pergi. "Ibu.... "Suara pelan Jeany memanggil, seperti menyesal dan merasa bersalah. Dia tampak ingin mengejar sang mertua, tapi Richard segera mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   160. Suami Gila

    Ketika Jeany akhirnya kembali ke kamar, setelah menenangkan emosinya karena merasa sesak setiap mengingat perbedaan sikap mertuanya kepada Jeany di depan dan di belakang Richard, dia menemukan Richard ternyata sudah pulang kerja dan kini sedang duduk di tempat tidur, menunggunya.Wajahnya tidak bisa dibaca, tapi ekspresinya dingin.Dia menundukkan kepalanya, hanya mengangkat pandangannya untuk melihat ke arah Jeany. Itu adalah tatapan yang membuat Jeany merasa sangat tidak nyaman, padahal wanita itumerasa tidak melakukan kesalahan apa pun."Richard.... "Jeany berinisiatif untuk mengambil satu langkah lebih dekat."Kapan kamu tiba?" tanya Jeany, sedikit heran karena biasanya Richard akan pulang ke rumah setelah hari gelap. Ini masih sore, wajar jika Jeany merasa keheranan melihat suaminya sudah pulang. Bukannya menjawab, Richard malah bertanya dengan nada dingin. "Dari mana kamu?""Aku cuma jalan-jalan sebentar di taman," jawab Jeany dengan lesu. Alis Richard sedikit terangkat sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   574. Aku Pecat Saja Mereka, Bagaimana?

    Tubuh Jamie adalah satu-satunya tubuh pria yang pernah dia peluk dan akan selamanya menjadi satu-satunya orang yang dipeluk olehnya. Berada di pelukan pria tegap ini selalu nyaman, Lyodra juga merasa begitu tenang dengan aroma harum dari tubuh Jamie yang terus menemani dirinya sejak masa sulit sampai sekarang. Jadi, setelah berhasil memeluknya lagi, sungguh sangat disayangkan kalau langsung melepaskannya begitu saja, kan? "Terus?" Jamie bertanya lagi, kali ini sambil membenahi rambut Lyodra yang jatuh menutupi pipi gadis itu, lalu menyelipkan nya ke belakang telinga. Sikap yang sangat manis, membuat jantung Lyodra berdebar kencang. "Hati aku. Sakit banget," keluh Lyodra dengan bibir cemberut dan suara manja, masih memeluk Jamie meski sedikit melonggarkan pelukan sehingga bisa menatap wajah tampan Jamie. "Kenapa?" Jamie bertanya dengan suara lembut, yang membuat Lyodra menghela napas panjang dan mengeratkan pelukan. "Om, peluknya lamaan dikit, ya? Kan aku masih sak

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   573. Tak Sanggup Melihatmu Dengan Wanita Lain

    "Ahhh, benarkah dia sudah punya pacar?" Lyodra llemas bukan main setelah mendengar gosip tentang Jamie yang dilontarkan Luna saat makan siang tadi. "Jamie sudah berciuman sama cewek bernama Shane itu, apa artinya mereka akan pacaran?" gumam Lyodra dengan wajah murung. Padahal dia baru saja bersuka cita karena perlakuan Jamie pagi ini, tapi sekarang... setelah diangkat tinggi-tinggi seperti itu, dia tiba-tiba seperti dihempaskan ke bumi begitu saja. Sakit. "Secantik apa sih cewek yang namanya nona Shane itu? Sampe bisa menggelayut manja di lengan Jamie?" gerutu Lyodra yang merasa cemburu hanya dengan mendengar ceritanya. Dia tak terima ada gadis yang dekat dengan Jamie, meski pada kenyataannya, dia sendiri bukan siapa-siapa Jamie. "Ahhh, aku nggak terima!" Lyodra yang diserang rasa cemburu yang menggila, mulai men stalking semua hal tentang Nathalie Shane, mulai dari tempat sekolah dan tempat kerjanya sekarang. "Haaaah?? Dia saingankuu??!" Setelah melihat semua ha

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   572. Shane? Sainganku?

    Saat Lyodra sedang sibuk memikirkan apakah dia harus menggoda Jamie dan menabrak tembok besi antara dia dan Jamie, Ervyl, si biang gosip mulai melontarkan sesuatu yang membuat semua orang yang ada di meja makan itu terkejut. "Eh, aku tiba-tiba kepikiran loh sejak kemarin, bos kita akhir-akhir ini penampilannya agak beda ya nggak sih? Apa diam-diam di kantor ini ada yang disukai sama si bos?" Suasana mendadak hening mendengar ucapan Ervyl, Andin yang sedang mengunyah makanannya bahkan menghentikan kunyahan. "Jangan bercanda." "Itu nggak mungkin, 'kan?" Andin menyahut, menatap teman-temannya meminta kepastian, sedang Lyodra yang diam-diam tertarik dengan fakta itu, menyimak obrolan dengan semangat. "Eh, serius, deh. Masa kalian nggak merhatiin sih kalo dia itu setiap hari selalu lebih cakep dari hari kemarin?" sahut Ervyl yang masih kukuh pada pendirian kalau sepertinya bos mereka berubah akhir-akhir ini. "Yaelah, Ryl. Dari dulu kali bos kita makin hari makin tampan, kay

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   571. Haruskah Aku Menggodanya?

    Namun, tentu saja tak ada respon atas pertanyaan Jamie tersebut karena Lyodra benar-benar sudah tertidur lelap. "Ya ampun, Lyodra. Gimana bisa ada cewek yang begitu ceroboh kayak kamu," ucapnya. Geleng-geleng kepala. Jamie pun memelankan laju mobil, lalu dengan satu tangan, dia menutupi badan depan Lyodra dengan jas miliknya. "Dasar." Dia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat gadis itu yang kini benar-benar terlelap dalam tidurnya tersebut. Jamie yang melajukan mobilnya dan kini sudah sampai di rumahnya, dengan hati-hati mengangkat tubuh Lyodra yang sedang tertidur tersebut dan membawanya ke salah satu kamar yang ada di sana. "Lyodra?" Panggilan Jamie tak mendapat jawaban. Kini Lyodra sudah dia baringkan di ranjang kamarnya, gadis itu tidur dengan sangat nyenyak. Jamie yang berdiri di dekat ranjang menatap gadis yang sedang tertidur dengan wajah damai tersebut seraya menarik napas panjang. "Gadis bodoh," ucapnya pelan. Bisa-bisanya saat sedang bekerja dia malah t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Perhatian Terselubung

    Kini Lyodra sadar sepenuhnya kenapa para karyawan perempuan di kantor Jamie selalu diam-diam histeris tiap kali bertemu bos mereka ini. Pria ini... punya segalanya. Karisma, suara, sikap dingin tapi hangat. Dan tentu saja, pesona yang bahkan bisa membakar siapa pun hanya dengan duduk diam seperti sekarang. "Kenapa memangnya dengan leher dan tulang selangkaku?" tanya Jamie dengan santai, nadanya seperti biasa: tenang, tapi tajam. Seolah dia tahu bahwa tubuhnya adalah godaan terbesar Lyodra. Lyodra menggigit bibir bawah sebelum menjawab pertanyaan bos-nya tersebut. Matanya sempat ingin menatap, tapi cepat-cepat ia alihkan. Keduanya saling pandang beberapa detik—terlalu lama, terlalu sunyi—sebelum Lyodra pura-pura fokus ke jalan lagi. Pura-pura sibuk mengemudi, padahal mobil yang mereka tumpangi adalah mobil pintar. Mobil itu bisa mengemudi sendiri—tapi hati Lyodra? Itu rusak, sejak lama, karena Jamie. Lyodra berdeham satu kali dan menjawab dengan gagap. "Gara-gara lihat it

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Pertemuan Bisnis

    Jamie sendiri merasa puas dengan kepatuhan Lyodra, bagaimana pun juga dia sangat khawatir jika gadis kecil itu minum dan berakhir mabuk, karena Luke pasti akan memarahinya. Tapi yang lebih jujur, Jamie hanya tak rela ada yang melihat Lyodra kehilangan kontrol—dia ingin gadis itu selalu dalam lindungannya. Pesta berjalan dengan lancar, Jamie yang merasa kasihan jika Lyodra menemani dirinya terlalu larut malam akhirnya memutuskan untuk mengajak Lyodra untuk pulang lebih awal. "Langsung antar saja ke tempat tinggalku," perintah Jamie yang duduk di samping Lyodra yang sedang duduk di balik kemudi, seraya menarik turun dasi yang dia pakai dan membuka kancing baju yang mencekik leher. Penampilannya berubah menjadi kasual, tapi anehnya terlihat seksi. Terlalu seksi. "Baik, Tuan," jawab Lyodra lalu segera memfokuskan pandangan ke depan karena tidak mau terpergok telah terpesona beberapa detik dengan penampilan bos-nya tersebut. Dia akui, meski image-nya terkenal sebagai pria yang

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   569. Tembok Besi

    Setelah seminggu bekerja, Jamie mulai menyesuaikan diri dengan ritme baru. Bekerja dengan Lyodra, meski masih dalam tahap awal, terasa lebih mudah. Keputusan-keputusan kecil yang ia buat untuk melibatkan Lyodra dalam banyak hal—meski tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata—terasa seperti pengakuan tak langsung. Jam kerja hampir berakhir, dan Lyodra menyiapkan laporan terakhir untuk Jamie. Namun, ketika ia menyerahkan dokumen yang sudah disiapkan, Jamie berhenti sejenak menatapnya. “Lyodra,” panggilnya, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Ya, Tuan?” Jamie menatapnya, dengan sedikit keraguan di matanya. “Kerja kamu sangat baik. Terima kasih.” Lyodra terkejut, dan senyumnya merekah. “Terima kasih, Tuan Jamie. Itu berarti banyak.” Jamie menatapnya, dan untuk sesaat, ada sesuatu yang berbeda dalam tatapannya. Sebuah kehangatan yang tak biasa. “Mungkin kamu memang punya potensi lebih dari yang aku kira.” Lyodra hanya bisa tersenyum, meski hatinya berdebar. Lyodra

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   568. Bekerja Profesional

    “Laporan meeting pagi sudah saya susun sesuai format yang biasa Anda gunakan tiga tahun lalu, dan ini data terbaru dari divisi pemasaran. Saya juga siapkan jadwal Anda hari ini, lengkap dengan catatan kecil untuk setiap klien, termasuk preferensi kopi mereka.” Lyodra menyampaikan laporan dengan fasih. Jamie hanya menatap Lyodra selama beberapa detik. Sorot matanya sulit ditebak. Diam. Dingin seperti biasa. Tapi bukan itu yang membuat Lyodra gugup—melainkan kenyataan bahwa ia akhirnya berdiri di hadapan pria itu, bukan sebagai gadis kecil yang dulu, tapi sebagai sekretaris pribadi yang ia harap bisa diandalkan. Luke bersandar ke dinding, mengangkat jempol diam-diam. “Gila. Hari kedua dan semuanya sudah sangat rapi," gumamnya pelan. Luke merasa sangat bangga karena hasil didikannya ternyata luar biasa. Jamie akhirnya bicara. “Bagus. Terus pertahankan seperti ini, Lyodra.” Satu kalimat. Pendek. Tapi cukup membuat Lyodra nyaris menangis bahagia. Ia menunduk sedikit,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   567. Tekad Lyodra

    Sore itu, langit Jakarta mulai berubah jingga. Di dalam taksi menuju kantor pusat JC Corporation, Lyodra tak bisa menyembunyikan kegugupannya. Jari-jarinya terus bermain dengan ujung blazer putihnya, sesekali ia menatap bayangannya sendiri di jendela. “Hari ini... aku akan bertemu dia lagi,” gumam Lyodra, suaranya nyaris seperti bisikan. Ingatan itu datang seperti gelombang. Tentang seorang pria muda berjas hitam, dengan tatapan dingin namun tangan yang hangat menyelamatkannya dari mimpi buruk masa lalu. Pria yang ia sebut cinta pertamanya. Pria yang selalu hadir dalam doanya selama bertahun-tahun. Jamie. Taksi berhenti di depan gedung tinggi menjulang dengan logo 'JC Corp' yang elegan dan dingin. Lyodra menatap ke atas, meneguk napas dalam-dalam, lalu tersenyum kecil. “Aku sudah dewasa, Jamie. Aku datang bukan sebagai gadis kecil yang dulu kamu selamatkan, tapi sebagai wanita yang ingin kamu lihat. Yang ingin kamu banggakan.” Setelah menyelesaikan registrasi masuk dan men

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status