Share

66. Iba

“Pak Dalvin … saya … umm … “

Atmosfer ruang tengah sangat canggung dan menusuk tulang sampai rasanya aku mau kabur setiap kali tidak sengaja menciptakan kontak mata dengan Pak Dalvin. Kami duduk berdampingan di sofa, ada jarak sekitar tiga puluh sentimeter, dan tak ada suara apapun selain deru napas kami yang bersahutan.

Perutku seperti diaduk aduk; mual sekali rasanya setelah makan lalu dihadapkan pada situasi seperti ini. Situasi di luar dugaan. Kapan terakhir kali aku memiliki pembicaraan serius dengan Pak Dalvin? Aku tidak ingat. Ah, tunggu, sepertinya beberapa minggu lalu saat aku berada di rumahnya. Menginap dan membicarakan bahwa aku bisa mengambil keputusan sendiri tanpa perlu memasukkan semua saran dan kritik ke dalam hati.

“Kamu sebenarnya mau bicara apa? Dari tadi &l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status