Share

Terperangkap Cinta Dokter Cuek
Terperangkap Cinta Dokter Cuek
Author: Nadila nana

Prolog

Author: Nadila nana
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Terperangkap cinta dokter cuek.

Orang tua mana yang tak senang bila anak gadisnya di lamar seorang pria mapan berprofesi Dokter? Tentu semua orang tua akan merasa bangga dengan hal itu.

Termasuk orang tua dari seorang gadis bernama Camellia ini. Namun si anak gadis tampak menolak keras lamaran dari sang dokter mapan dan rupawan itu.

Karena Camellia tau, pria itu ingin menikahinya bukan karena cinta, tapi karena gadis itu tahu rahasia besar sang dokter. 

Kira-kira rahasia apa yang membuat si dokter tampan ini sampai harus menikahi Camellia? 

Jadi ... seminggu yang lalu ...

Saat itu hujan mengguyur bumi dengan derasnya, membuat para manusia yang masih di bawah langit sibuk menyelamatkan diri untuk berteduh.

Camellia yang tenang dengan payungnya berjalan santai menyusuri gang menuju kos-sannya, ia baru saja pulang kerja. 

Camellia bekerja sebagai perawat di rumah sakit umum kota yogyakarta. Ia menjadi asisten seorang Dokter muda bernama Jeremy Smith, yang akrab di sapa dokter Jerry.

Hujan semakin deras saja seakan enggan untuk berhenti, membuat gadis itu tak sabar ingin segera pulang.

Namun tiba-tiba terdengar suara orang meringis dan suara pukulan yang bertubi-tubi menghantam tubuh manusia. Langkahnya langsung terhenti. Suasana jalanan yang sepi di tambah hujan deras membuat bulu kuduknya meremang.

Rasanya ia ingin berlari saja, tapi hati kecilnya melarang, ia takut tapi penasaran. Camellia perlahan mencari sumber suara itu, mungkin saja ada seseorang yang tengah memohon pertolongan.

Gadis itu terperanjat, payung yang ia pegang hampir saja jatuh, ia langsung membekap mulutnya dengan ke dua telapak tangannya saat menyaksikan apa yang baru saja ia lihat.

Ia melihat seorang pria memukuli pria lainnya secara membabi buta, hingga pria yang di pukul itu meringis memohon belas kasih, namun si pemukul tampak sangat murka, ia terus memukul dan menendang hingga pria itu terkulai lemas. 

Namun bukannya menyudahi aksinya, pria  itu malah menyuntikkan sesuatu ke leher pria yang ia pukul, hingga membuat tubuh pria itu kejang-kejang dan akhirnya tak bergerak lagi.

"Cuih! Kamu pantas mendapatkan ini!" ucap pria itu sinis. 

Tanpa pria itu sadari tenyata ada orang lain yang diam-diam sudah merekam aksinya. Camellia dengan gemetar mematikan ponselnya lalu mundur secara perlahan, namun sialnya gadis itu malah menginjak potongan-potongan seng yang berserakan di sekitar gang kecil itu, yang seketika menimbulkan suara nyaring.

Pria itu terkejut, ia segera menoleh ke sumber suara yang terdengar nyaring itu, dan pada saat bersamaan pula pandangan mereka beradu.

Sontak membuat mata gadis itu langsung membulat penuh. Wajah pria itu sangat femiliar di hidupnya.

"Dok-dokter Jer-Jerry?" pekiknya lirih.

Gadis itu benar-benar shock! Ia terus melangkah mundur, namun pria yang bernama Jerry itu mendekatinya dengan langkah memburu. 

Camellia semakin panik, ia memutar tubuhnya dan siap-siap akan berlari, namun ternyata Jerry berhasil menarik lengannya. Payung yang ia pegang pun terjatuh.

Pria itu membawanya ke tempat dimana ia memukul pria tadi, ke sebuah rumah kosong.

"Tolong jangan bunuh saya dok! Saya belum nikah! Saya mohon biarkan saya pergi ... " rengeknya sembari melepaskan cengkraman Jerry.

Pria itu bergeming lalu membawa Camellia ke hadapannya, menatapnya dengan tajam seakan ia buruan yang siap di santap. Gadis itu menunduk tak berani menatap Jerry.

"Bawel! Apa yang terjadi tidak seperti yang kamu lihat! Jadi jangan pernah berfikir kalau saya sudah membunuh orang!"

Jadi kalau bukan membunuh apa? Jelas-jelas aku lihat! 

"Iya iya dok, saya akan tutup mulut. Tapi tolong biarin saya pergi, saya masih mau hidup ... Heeuu heeuu" rengeknya lagi sambil menangis.

"Yakin kamu akan tutup mulut?" Jerry menyeringai menatap wajah gadis di hadapannya lalu berpindah menatap ponsel yang di genggam Camellia.

Gadis itu terlihat gugup, ia semakin erat menggenggam ponselnya. 

"Kenapa gugup?" 

Jerry membelai pipi Camellia lalu menjalar hingga ke tangannya yang tengah menggenggam ponsel. Gadis itu bergeming ia tak berdaya menolak saat tangan besar itu merebut ponselnya.

"Kamu pikir saya bodoh hm? Saya ini atasan kamu Camellia ..." Jerry menyunggingkan senyum sinis.

"Ss-saya ..."

"Sshhtt ... Kamu boleh pergi setelah saya hapus apa yang semetinya tidak kamu lihat!"

Glek!

Camellia menelan ludah getir. Bibirnya seakan terkunci. Ia tak mampu berkata-kata lagi untuk membela diri.

Jerry melepas cengkramannya, ia beralih mengotak-atik ponsel milik gadis itu. Camellia sedikit legah, tangannya tak lagi menahan sakit.

Ia memutar pandangannya ke segala arah untuk mencari cara supaya bisa kabur. Saat matanya tertuju pada pria yang terbujur kaku, ia bergidik ngeri, tak menyangka pria yang ia kenal cuek tapi ramah dan friendly pada pasiennya ini ternyata psikopat.

Ya tuhan ... Berilah hambaMu ini jalan untuk pergi dari sini..

Camellia menggigiti bibirnya, ia tengah memikirkan cara untuk keluar dari cengkraman Jerry. Sesekali di tatapnya wajah pria di hadapannya ini, yang tampak serius menatap layar ponsel miliknya.

Tampan ... 

Satu kata yang terbesit di kepalanya, namun ia buru-buru menepis fikiran itu, karena tak seharusnya ucapan itu keluar disaat genting seperti ini. Tiba-tiba sebuah ide muncul.

"Dok ada orang!" ucapnya antusias, seraya menunjuk ke arah belakang tubuh sang Dokter.

Jerry spontan menoleh. Camellia segera merebut ponselnya lalu berlari sekencang mungkin. 

"Sial!" umpatnya, ia jelas tak mungkin mengejar gadis itu.

Jerry mengeluarkan ponselnya, ia menelpon seseorang untuk membereskan mayat pria tadi dan menelepon orang lain lagi untuk mencari alamat rumah orang tua Camellia.

šŸŒ»

Jerry menatap tajam Camellia yang duduk di tengah-tengah orang tua gadis itu.

"Jadi bagaimana pak, buk, apa lamaran anak saya di terima?" ucap wanita paruh baya seraya tersenyum manis.

Ia adalah ibu dari si Dokter rupawan.

"Di terima!" ucap kedua orang tua Camellia bersemangat.

"Mamah ..! Papah ..!" ucapnya kesal setengah berbisik.

Camellia melirik ke dua orang tuanya bersamaan. Yang di lirik menatapnya tajam, membuat ia tak bisa berbuat banyak selain hanya pasrah. 

Saat pendangannya beradu dengan Jerry, pria itu tengah tersenyum penuh kemenangan. Membuat Camellia kesal, namun hanya bisa menghela nafas berat.

"Jadi kapan kita laksanakan pernikahannya?" ucap mama Jerry.

Jerry datang melamar hanya bersama ibunya, karena ayahnya sudah lama meninggal.

"Gimana kalau kamis besok." saran papa Camellia.

"Wah boleh juga tuh, malamnya bisa langsung ambil sunnah." sambung sang ibu antusias sambil cekikikan.

Sontak membuat Camellia melirik ke dua orang tuanya shock.

"Mah ... Pah ... Apa nggak kecepetan! Lagian aku belum siap nikah muda." protes Camellia.

"Sshtt..!" sang mama menatapnya tajam dengan mata melotot, pertanda hal yang tak bisa Camellia bantah.

Lagi-lagi gadis itu hanya pasrah memikirkan nasibnya kelak, bagaimana bisa ia hidup se-atap dengan psikopat. Membayangkannya saja ia sudah bergidik ngeri.

Lamaran Jerry pun di terima dengan hangat oleh keluarga Camellia, mereka semua setuju dan mendukung pernikahan yang akan di laksanakan minggu depan, di hari kamis. 

Mama Jerry memberikan beberapa hantaran lamaran pada keluarga camellia, ada tas dan high hills branded di dalamnya. Sontak membuat kedua orang tua gadis itu semakin yakin jika Jerry lah yang terbaik untuk anak mereka. Setelah itu Jerry dan mamanya pun pamit pulang.

Setelah mobil milik Jerry sudah menghilang dari halaman rumah mereka, Camellia bergegas menghampiri kedua orang tuanya.

"Mamah sama papah tega ngejual aku!?" 

"Ngejual apa-an si mel? Kita ini ngasih yang terbaik buat kamu, Jerry itu ... Udah ganteng, ramah, mapan lagi! Kurang apa coba? Harusnya kamu itu bersyukur bisa di lamar sama seorang doktet kaya Jerry! Ini ... Malah sok jual mahal!" cerocos sang ibu panjang lebar, membuat telinga Camellia panas.

"Iya mel, bener kata mama tuh. Kalau kamu sama dia, kamu nggak usah capek-capek kerja, hidupmu pasti terjamin." sang papa ikut menimpali.

"kalian nggak tau aja siapa dia! Dia itu psikopat mah ... Pah ..!" suaranya bergetar, netra matanya berkaca-kaca.

Orang tuanya saling bertukar pandang lalu tertawa, bukannya simpati, mereka malah menganggap Camellia sedang sakit.

"Kamu kayanya lelah deh mel, istirahat gih!"

"Iya ni, ngomongnya jadi ngelantur."

"Aaagghhrr ... Susah ngomong sama orang tua yang nggak peka!"

Gadis itu gusar, kemudian ia berlari masuk ke kamarnya. Ia kunci pintu, dan menjatuhkan tubuh rampingnya di atas ranjang. 

Air matanya luruh, ia terisak dan merutuki dirinya sendiri. Menyesali kebodohan dirinya yang terlalu ingin tahu saat kejadian itu. Ia sangat menyesal!

Seandainya kamu tidak disana mungkin hal ini tidak akan terjadi Camellia..

Harusnya kamu langsung pulang saat itu Camellia..

Kenapa kamu bodoh! Dan pada akhirnya orang itu tetap matikan!?

Hatinya dan kepalanya terus bergumam, membuat dirinya semakin kacau!

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening cant wait to read the next chapter.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Terjebak

    Camellia memperhatikan ponselnya, ia tengah bimbang, antara menghapus video itu atau melaporkannnya pada polisi.Tapi jika melapor pun, tak ada jaminan dirinya bakal selamat dari cengkraman pria itu. Terlebih ... sehari setelah kejadian mengerikan tersebut, Jerry mengancamnya saat mereka bertemu di tempat kerja.Siang itu Camellia berjalan dengan berhati-hati menuju ruangannya, ia takut bertemu dengan Jerry. Entah bagaimana ia harus bersikap saat bertemu atasannya yang ternyata psikopat itu.Ia memutar knop pintu dengan gugup dan gemetar, perlahan namun pasti, pintu pun terbuka, dan ... Untungnya tidak ada Jerry di sana. Ia pun menghela nafas legah.Ia bergegas melangkah ke mejanya, mengambil beberapa berkas yang akan ia ajukan pada kepala rumah sakit untuk berhenti jadi asisten dokter Jerry."Cari apa?"Suara bariton itu mengagetkannya setengah mati.Ia sangat mengenal suara itu. Ya dia Jerry!. Camellia berg

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Akad nikah

    Hari pernikahan adalah hari yang amat di nanti oleh sepasang kekasih yang saling mencintai, namun bagaimana jadinya jika pernikahan di lakukan tanpa adanya cinta di dalamnya? Seperti yang tengah di alami Camellia.Gadis itu duduk di depan meja rias, ia hanya pasrah saat tangan-tangan profesional memoles wajah manisnya. Ia menatap dirinya di dalam cermin."Sedih sekali nasib mu Camellia ..." gumanya lirih pada dirinya yang berada di cermin."Hey cyin ... Kenapa cemberut aje," ucap si mbak perias."Sedih aku tuh mbak ...""Lah kenapa? Jodohnya ganteng lho ... Kok sedih?" tanya si mbak perias kepoCamellia menghela nafas berat, ia bahkan tak mampu menjawab pertangaan si mbak periasnya.Tiba-tiba seorang wanita paruh baya yang masih cantik masuk ke kamarnya, ia berjalan mendekati Camellia."Cantik! Good job mbak.." pujinya pada si mbak perias, yang di puji jadi salah tingkah."Makasih buk." jawab si

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Pria misterius

    Pria misterius."Tutup matamu Camellia ... Saya mohon!""O-oke.""Jangan di buka sebelum saya bilang buka! Kamu paham?" Jerry memperingatinya sekali lagi. Jerry beranjak keluar dari mobilnya. Ia berjalan dengan tenang menghampiri pria paruh baya tersebut. Kini keduanya saling berhadapan. Saling memancarkan raut wajah yang angkuh.Pria paruh baya itu menghembuskan asap cerutunya tepat di wajah Jerry. Kemudian ia tertawa. Tawa yang terdengar tak bersahabat. Namun Jerry tetap tenang."Mau kabur?"Pria paruh baya itu menatapnya sinis sambil menyeringai."Bukan urusan anda! Jangan ganggu kehidupan saya lagi! Kalau anda tidak ingin hal yang lebih buruk terjadi!""Waw!" pria itu bertepuk tangan, entah untuk apa.Ia memangkas jarak di antara mereka, dan berdiri sangat dekat dengan Jerry. Menatap wajah yang masih tenang itu dengan lekat."Urusan kita belum selesai!" ucap pria itu lirih

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Malam pertama

    Malam pertama.Buk!"Makasi ya Dev ..." ucap Jerry pada lelaki yang menjemput mereka tadi."Oke, kalau ada perlu apa-apa kabarin aja ya mas." pria yang bernama Deva ini tersenyum ramah."Sip! Mungkin mobil Mas besok datang.""Emm." Deva mangut-mangut. Kemudian ia melirik Camellia yang terlihat terpesona dengan keadaan sekitar."Dia ... Mirip Mbak Tamara ya Mas." ucapnya lagi lirih.Jerry melirik Camellie sekilas, lalu kembali menatap deva."Mungkin.""Kamu benar mencintainya?""Entahlah ..., aku hanya ingin menjaga apa yang ada di dalam tubuh gadis itu.""Aku paham. Tapi jangan sakiti dia, sepertinya dia masih naif.""Aku mengerti.""Baiklah. Aku pergi.""Ya. Hati-hati."Deva melangkah ke mobilnya seraya pamit pada Camellia. Perlahan mobil sedan merah itu menghilang dari hadapan mereka. Camellia terlihat gugup saat Jerry menatapnya."Ayo masuk

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Perasaan Tenang

    Mentari bersinar terang menyinari pagi yang indah bagi sepasang pengantin baru. Mobil Jerry tiba menjelang fajar. Saat ini mereka tengah bersiap-siap untuk memutari alun-alun kota. Menikmati pantai hingga senja."Sudah?" tanya Jerry saat Camellia sudah duduk di sampingnya."Sudah Mas." jawab gadis itu sambil tersenyum manis. Membuat sesuatu di balik dada Jerry bergejolak.Pria tampan itu mengembalikan fokusnya. Ia menatap lurus ke depan, sebelum akhirnya mobil melaju meninggalkan halaman rumah."Jangan gunakan pakaian minim lagi Camellia! Saya tidak suka." tegur Jerry dengan mata yang masih menatap lurus kedepan.Camellia jadi memperhatikan penampilannya. Ia hanya mengenakan dres selutut tak berlengan dan sebuah topi yang menghiasi kepalanya. Apa yang salah? Baginya ini normal. Dan tidak terlihat sexy."Apa yang salah Mas? Aku cuma pakai dres biasa kok." kilahnya."Saya tetap tidak suka! Kalau bis

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Perubahan Camellia

    Perubahan Camellia.Camellia berjalan dengan tersipu menghadap suaminya. Ia sedikit canggung mengenakan pakaian yang tak pernah ia coba sekali pun seumur hidup. Ia mengenakan gamis sircle warna otak udang. Terlihat serasi menyatu dengan kulitnya yang putih.Pashmina dengan warna senada juga terbalut indah di kepalanya. Membuat wajahnya semakin enak untuk dipandang. Terbukti dengan Jerry yang biasanya cuek, mendadak terperanga untuk beberapa detik sebelum akhirnya sadar."Gimana Mas?" tanya Camellia gugup."Cantik. Kamu cantik Camellia." Jerry tersenyum kecil."Kan bener saya bilang mbak. Suaminya aja sampek melongo gitu loh tadi. Hihi" goda si mbak perias plus yang punya butik juga."Beneran bagus mas? Saya jadi gugup." ucapnya canggung. Terlebih saat Jerry memujinya. Ada sesuatu yang berdebar dibalik dadanya.Jerry mengangguk dengan senyum yang terlihat tulus. Lalu berjalan menuju meja kasir. Setelah membayar semua belanjaan. M

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Memulai lembaran baru

    "Pakai ini." Jerry menyodorkan kemeja putih dan celana training yang diambilnya dari dalam tas di bagasi mobil.Camellia terlihat ragu-ragu menerimanya. Ia menatap Jerry nanar."Ini bersih kok. Belum Mas pakai.""Bukan, bukan itu. Tapi ... ""Kamu tinggal pilih, pakai ini atau telanjang." Jerry menaruh pakaian itu ke tangan Camellia. " Jangan lama." ucapnya lagi, dan berlalu dari sana.Camellia menghela nafas berat. Kenapa tidak terfikir olehnya bawa baju ganti? Ah sudahlah. Lagi pula jika membawa baju ganti pun, Camellia juga tak bisa memakai pakaian lamanya. Karena sekarang ia harus selalu memakai gamis dan kerudung saat di luar.Beberapa saat kemudian, Camellia kembali menghampiri Jerry dengan penampilan yang sudah berbeda. Kemeja kebesaran dan celana training yang kepanjangan membuat Jerry terkekeh. Tentu saja hal itu membuat Camellia keki."Kamu lebih bagus seperti ini Camellia." godanya lalu kembali ter

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Di Teror

    "Jangan salahkan saya jika besok salah satu di antara kalian mati!" ancamnya lalu melangkah menjauh dari ruangan para staf perawat dan juga dokter. Lalu di ikuti oleh 10 orang ajudannya yang berbadan kekar dan berwajah galak. Laura tak berkutik dari tempatnya, ia masih shock dengan perlakuan pria aneh tadi. Hampir saja pipi mulusnya ternodai, untungnya Nattan cepat bertindak. "Kamu nggak papa Laura?" tanya Nattan khawatir. "Huh? Em ... saya nggak papa dok, saya cuma shock karena bapak tadi mau nampar saya." jawabnya seraya terkekeh getir. Ia pun terduduk lemas di atas kursi. "Siapa sih? Udah tua juga bukannya baik-baik. Eh malah demen cari ribut." celutuk salah satu perawat bernama Ranti. "Entahlah ... sebenernya ada apa sih nyari-nyari dokter Jerry? Kalau emang pasiennya kok nggak ada ramah-ramahnya gitu! Padahal dokter Jerry juga nggak pernah tuh cuek sama pasiennya." sambung perawat yang lain. Mereka semua pun d

Latest chapter

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Kabar Buruk

    Ponsel Camellia terus berdering dengan keras. Hingga membuatnya terbangun dan meraih benda pipih itu. Siapa yang menelepon dijam tiga pagi seperti ini."Halo?" suaranya terdenger serak karena bangun tidur.Camellia memindahkan tangan Jerry yang melingkar di pinggangnya. Lalu duduk dan bersadar pada tempat tidur."Oh! Akhirnya kau mengangkatnya!" suara di seberang telepon terdengar asing. Suara seorang pria yang terdengar sinis."Siapa ini?""Di mana Jerry?" si pria balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Camellia."Ada perlu apa mencarinya!?""Huh! Sombong sekali! Aku hanya ingin mengatakan bahwa ... teman kalian sebentar lagi akan jadi mayat yang mengenaskan! Hahaha"Camellia terkesiap mendengar ucapan pria itu. Tiba-tiba saja dadanya berdegup hingga menghasilkan keringat sebesar biji jagung dikeningnya.'Mungkinkah pria ini Jakcson?' pikirnya dalam hati."Maaf sepertinya anda salah sam

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Masa Lalu Jackson 2

    “Ayo!” ajaknya ketus pada Jack.Dan mulai melangkah masuk ke pelataran rumah, di ikuti oleh Jack yang masih sibuk memutar pandangannya kesegala arah. Ia bergidik dan rasanya tidak ingin berlama-lama di tempat ini.David menekan bel yang terletak disamping pintu. Tak perlu menunggu lama, seorang pria tua sudah berdiri di hadapan mereka dengan bibir mengulas senyum tipis.“Anda sudah sampai pak, ayo silakan masuk.” Ucapnya mencoba ramah.“Ayo Jack!” ajaknya pada bocah yang terlihat ketakutan saat melihat pria tua itu tadi.“Ayah ... kita pulang aja yuk. Aku takut.” Rengeknya seraya memegang ujung baju pria itu.Namun bukannya bersikap ramah, david malah melepas baju yang di tarik Jack dengan kasar. Ia menatap anak tirinya tajam.“Masuklah! Jangan menganggap bahwa aku peduli padamu!” Hardiknya lalu mendorong tubuh kurus itu untuk masuk ke sana.Setelah itu David

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Masa Lalu Jackson

    27 tahun yang lalu ...Siang itu hujan turun dengan derasnya mengguyur bumi, semua orang sibuk menyelamatkan diri. Tapi tidak untuk seorang bocah berusia 7 tahun itu. Ia menikmati setiap tetes air hujan yang membelai tubuh mungilnya. Ia tengah berada di taman dekat dengan komplek perumahannya.Si bocah tampak sedih, air hujan menyamarkan tangisnya. Ada apa? Apa seseorang telah membuatnya terluka?“Jack!” panggil seorang wanita muda yang tengah menggendong seorang balita berusia 3 tahun seraya Menghampirinya dengan membawa payung yang melindunginya dari guyuran hujan.Sepertinya wanita itu ibu bocah yang dipanggil jack. Bocah laki-laki itu menoleh dengan raut wajah datar.“Ayo kita pulang nak ...” ajaknya saat sudah berdiri disisi jack kecil.“Kenapa ibu menyusulku? Bukankah anakmu Cuma Jerry!?” jack menatap ibunya dengan tatapan sinis.“Hey ... kenapa bicara seperti itu! Jack

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Rahasia Jerry

    Camellia memandangi suaminya yang tengah duduk menatap lurus kedepan. Mereka masih duduk di balkon setelah Jerry tenang dalam tangisnya tadi. Ada sesuatu yang ingin ia sampaikan, namun raut wajahnya terlihat ragu untuk mengatakan. "Ada apa Mas?" tanya Camellia dengan raut wajah cemas. Jerry terlihat menghela nafas berat. Ia menatap Camellia seraya menggenggam tangannya. "Saya punya rahasia kelam, Camellia ..." jawabnya dengan berat hati. "Aku tahu kok Mas ..." "Kamu tau dari mana?" Jerry menatapnya lekat dengan wajah serius. Membuat Camellia jadi gugup. "K-kan aku yang rekam dan liat langsung," ia terkekeh kecil. Jerry kembali nenghela nafas berat. Pandangannya kembali menatap lurus ke depan. "Bukan rahasia itu, tapi yang lain ... " "Ada lagi? Mas bunuh orang lagi sebelum pria itu??" Camellia menatapnya lekat dengan fikiran yang cemas. "Iya." jawabnya singkat lalu

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Di Teror

    "Jangan salahkan saya jika besok salah satu di antara kalian mati!" ancamnya lalu melangkah menjauh dari ruangan para staf perawat dan juga dokter. Lalu di ikuti oleh 10 orang ajudannya yang berbadan kekar dan berwajah galak. Laura tak berkutik dari tempatnya, ia masih shock dengan perlakuan pria aneh tadi. Hampir saja pipi mulusnya ternodai, untungnya Nattan cepat bertindak. "Kamu nggak papa Laura?" tanya Nattan khawatir. "Huh? Em ... saya nggak papa dok, saya cuma shock karena bapak tadi mau nampar saya." jawabnya seraya terkekeh getir. Ia pun terduduk lemas di atas kursi. "Siapa sih? Udah tua juga bukannya baik-baik. Eh malah demen cari ribut." celutuk salah satu perawat bernama Ranti. "Entahlah ... sebenernya ada apa sih nyari-nyari dokter Jerry? Kalau emang pasiennya kok nggak ada ramah-ramahnya gitu! Padahal dokter Jerry juga nggak pernah tuh cuek sama pasiennya." sambung perawat yang lain. Mereka semua pun d

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Memulai lembaran baru

    "Pakai ini." Jerry menyodorkan kemeja putih dan celana training yang diambilnya dari dalam tas di bagasi mobil.Camellia terlihat ragu-ragu menerimanya. Ia menatap Jerry nanar."Ini bersih kok. Belum Mas pakai.""Bukan, bukan itu. Tapi ... ""Kamu tinggal pilih, pakai ini atau telanjang." Jerry menaruh pakaian itu ke tangan Camellia. " Jangan lama." ucapnya lagi, dan berlalu dari sana.Camellia menghela nafas berat. Kenapa tidak terfikir olehnya bawa baju ganti? Ah sudahlah. Lagi pula jika membawa baju ganti pun, Camellia juga tak bisa memakai pakaian lamanya. Karena sekarang ia harus selalu memakai gamis dan kerudung saat di luar.Beberapa saat kemudian, Camellia kembali menghampiri Jerry dengan penampilan yang sudah berbeda. Kemeja kebesaran dan celana training yang kepanjangan membuat Jerry terkekeh. Tentu saja hal itu membuat Camellia keki."Kamu lebih bagus seperti ini Camellia." godanya lalu kembali ter

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Perubahan Camellia

    Perubahan Camellia.Camellia berjalan dengan tersipu menghadap suaminya. Ia sedikit canggung mengenakan pakaian yang tak pernah ia coba sekali pun seumur hidup. Ia mengenakan gamis sircle warna otak udang. Terlihat serasi menyatu dengan kulitnya yang putih.Pashmina dengan warna senada juga terbalut indah di kepalanya. Membuat wajahnya semakin enak untuk dipandang. Terbukti dengan Jerry yang biasanya cuek, mendadak terperanga untuk beberapa detik sebelum akhirnya sadar."Gimana Mas?" tanya Camellia gugup."Cantik. Kamu cantik Camellia." Jerry tersenyum kecil."Kan bener saya bilang mbak. Suaminya aja sampek melongo gitu loh tadi. Hihi" goda si mbak perias plus yang punya butik juga."Beneran bagus mas? Saya jadi gugup." ucapnya canggung. Terlebih saat Jerry memujinya. Ada sesuatu yang berdebar dibalik dadanya.Jerry mengangguk dengan senyum yang terlihat tulus. Lalu berjalan menuju meja kasir. Setelah membayar semua belanjaan. M

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Perasaan Tenang

    Mentari bersinar terang menyinari pagi yang indah bagi sepasang pengantin baru. Mobil Jerry tiba menjelang fajar. Saat ini mereka tengah bersiap-siap untuk memutari alun-alun kota. Menikmati pantai hingga senja."Sudah?" tanya Jerry saat Camellia sudah duduk di sampingnya."Sudah Mas." jawab gadis itu sambil tersenyum manis. Membuat sesuatu di balik dada Jerry bergejolak.Pria tampan itu mengembalikan fokusnya. Ia menatap lurus ke depan, sebelum akhirnya mobil melaju meninggalkan halaman rumah."Jangan gunakan pakaian minim lagi Camellia! Saya tidak suka." tegur Jerry dengan mata yang masih menatap lurus kedepan.Camellia jadi memperhatikan penampilannya. Ia hanya mengenakan dres selutut tak berlengan dan sebuah topi yang menghiasi kepalanya. Apa yang salah? Baginya ini normal. Dan tidak terlihat sexy."Apa yang salah Mas? Aku cuma pakai dres biasa kok." kilahnya."Saya tetap tidak suka! Kalau bis

  • Terperangkap Cinta Dokter CuekĀ Ā Ā Malam pertama

    Malam pertama.Buk!"Makasi ya Dev ..." ucap Jerry pada lelaki yang menjemput mereka tadi."Oke, kalau ada perlu apa-apa kabarin aja ya mas." pria yang bernama Deva ini tersenyum ramah."Sip! Mungkin mobil Mas besok datang.""Emm." Deva mangut-mangut. Kemudian ia melirik Camellia yang terlihat terpesona dengan keadaan sekitar."Dia ... Mirip Mbak Tamara ya Mas." ucapnya lagi lirih.Jerry melirik Camellie sekilas, lalu kembali menatap deva."Mungkin.""Kamu benar mencintainya?""Entahlah ..., aku hanya ingin menjaga apa yang ada di dalam tubuh gadis itu.""Aku paham. Tapi jangan sakiti dia, sepertinya dia masih naif.""Aku mengerti.""Baiklah. Aku pergi.""Ya. Hati-hati."Deva melangkah ke mobilnya seraya pamit pada Camellia. Perlahan mobil sedan merah itu menghilang dari hadapan mereka. Camellia terlihat gugup saat Jerry menatapnya."Ayo masuk

DMCA.com Protection Status