Share

Tak Berujung

Riana menatap Tio, merasakan ketegangan di udara. “Kau tahu sesuatu, Tio. Apa lagi yang harus aku ketahui tentang Arga?”

 

Tio menghela napas panjang, matanya memancarkan kesedihan. “Cinta tidak hanya khawatir tentangmu, Riana. Dia tahu bahwa Arga terjebak dalam sesuatu yang lebih besar daripada sekadar bisnis. Ada pihak berbahaya yang tidak akan ragu untuk mengambil langkah ekstrem jika mereka merasa terancam.”

 

“Pihak berbahaya?” Riana bergetar mendengar kata-kata itu. “Apa yang mereka inginkan dari Arga?”

 

“Uang, kekuasaan… dan mungkin juga balas dendam. Arga bukan sekadar pengusaha biasa. Dia terlibat dalam permainan yang melibatkan banyak orang. Cinta percaya bahwa satu-satunya cara untuk melindungimu adalah dengan membuatmu berada di sisinya.”

 

Riana merasa bingung. “Jadi, pernikahanku dengan Arga adalah cara untuk melindungiku dari hal-hal ini?”

 

“Ya, tapi itu juga bisa menjadi penjara bagimu,” Tio menjawab dengan serius. “Kau harus berhati-hati. Arga bisa menjadi pelindungmu, tetapi dia juga bisa menjadi ancaman.”

 

“Lalu, apa yang harus aku lakukan?” Riana bertanya, merasa terjepit dalam situasi yang sulit.

 

Tio menatapnya dengan penuh harapan. “Berbicaralah dengan Arga. Tanyakan langsung kepadanya tentang masa lalunya. Dia mungkin tidak akan mengakui segalanya, tapi mungkin ada celah untuk membangun kepercayaan.”

 

Riana mengangguk, meski keraguan masih menghantui pikirannya. “Aku akan mencoba.”

 

--- 

 

Malam tiba, dan Riana merasa lebih siap untuk berbicara dengan Arga. Dia memutuskan untuk menunggu di ruang tamu, berharap Arga akan pulang lebih awal. Saat mendengar suara pintu, jantungnya berdebar. 

 

Arga memasuki ruangan dengan penampilan rapi, tapi ada aura yang berbeda dalam sikapnya malam ini. “Kau masih terjaga?” tanyanya, sedikit terkejut.

 

“Aku ingin bicara,” Riana menjawab, berusaha menjaga suaranya tetap tenang. 

 

Arga mengangguk, kemudian duduk di sofa, menatap Riana dengan serius. “Tentang apa?”

 

“Cinta… dan apa yang dia percayai tentang kita,” Riana memulai, berusaha memilih kata-kata yang tepat. “Tio memberi tahu bahwa kau terlibat dalam sesuatu yang berbahaya. Apa itu benar?”

 

Arga mengerutkan kening, terlihat bingung. “Tio selalu berlebihan. Aku hanya menjalankan bisnis yang harus dilakukan.”

 

“Bisnis yang melibatkan pihak berbahaya?” Riana melanjutkan, melihat bagaimana Arga mencoba menyembunyikan kebenaran. “Cinta percaya bahwa menikahiku adalah satu-satunya cara untuk melindungiku. Tapi apakah itu semua benar?”

 

Arga menatapnya, dan untuk sesaat, Riana melihat keraguan dalam tatapannya. “Riana, kau tidak perlu terlibat dalam hal-hal yang tidak kau mengerti.”

 

“Justru aku harus tahu!” Riana bersikeras, merasa keberaniannya mulai tumbuh. “Aku tidak ingin menjadi bagian dari permainan ini tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.”

 

“Ini bukan permainan, Riana. Ini hidupku,” Arga menjawab dengan suara rendah. “Kau tidak mengerti betapa berbahayanya semua ini.”

 

“Justru aku yang harus mengerti!” Riana berteriak, merasakan emosinya meluap. “Aku tidak ingin hidup dalam kegelapan. Aku ingin tahu siapa suamiku yang sebenarnya.”

 

Arga terdiam sejenak, mengamati Riana dengan tatapan tajam. “Kau tahu, terkadang bertanya lebih berbahaya daripada tidak tahu. Apa kau yakin ingin melanjutkan percakapan ini?”

 

Riana merasa jantungnya berdegup kencang. “Aku ingin melindungi diriku sendiri. Jika ada yang mengancamku, aku harus bersiap.”

 

Arga mendekat, wajahnya sangat dekat dengan wajah Riana. “Kau harus percaya padaku, Riana. Aku akan melindungimu. Namun, jika kau terus bertanya, kau mungkin akan menemukan jawaban yang tidak kau inginkan.”

 

Riana menatapnya, merasakan ketegangan di antara mereka. Ada sesuatu dalam tatapan Arga yang membuatnya merasa bingung dan tertarik. Namun, dia juga tahu bahwa dia tidak bisa menyerah pada rasa takutnya. “Aku harus tahu, Arga. Apa yang terjadi di belakang layar?”

 

Arga menghela napas, ekspresi wajahnya menunjukkan ketidakpastian. “Baiklah, tapi kau harus siap dengan apa yang akan kau dengar.”

 

Riana mengangguk, meski hatinya bergetar. Dia ingin tahu, bahkan jika itu berarti dia harus menghadapi kebenaran yang menyakitkan. 

 

“Beberapa tahun yang lalu, aku terlibat dalam kesepakatan bisnis yang melibatkan orang-orang berbahaya,” Arga mulai, suara rendah dan penuh ketegangan. “Itu melibatkan pencucian uang, dan aku terjebak dalam situasi yang sulit. Aku berusaha keluar, tetapi mereka tidak membiarkan aku pergi begitu saja.”

 

Riana terkejut. “Mengapa kau tidak memberitahu aku dari awal?”

 

“Karena aku tidak ingin kau terlibat dalam hidupku yang gelap ini. Kau tidak perlu tahu tentang semua ini,” Arga menjawab, matanya tajam menatap Riana. “Tapi Cinta… dia tahu. Dia khawatir tentangmu, dan itulah sebabnya dia ingin kita menikah.”

 

Riana merasa emosinya campur aduk. “Jadi, pernikahan ini adalah cara untuk melindungiku dari semua itu?”

 

“Ya,” Arga menjawab tegas. “Tapi kau harus percaya padaku. Ini berbahaya. Mereka bisa melukai siapa saja yang mendekat padaku, termasuk kau.”

 

“Lalu, apa yang harus kita lakukan?” Riana bertanya, merasakan beban berat di dadanya.

 

“Kita harus bertindak hati-hati. Aku akan mencari cara untuk menyelesaikan ini, tetapi kau harus tetap aman,” Arga menjawab, dengan tatapan serius.

 

Riana merasakan ketegangan di udara antara mereka. Ada sesuatu yang lebih dari sekadar pernikahan yang tidak terduga ini. Keberanian Riana untuk mencari kebenaran mungkin membawa mereka lebih dekat atau justru menjerat mereka dalam bahaya yang lebih besar. Dia tahu satu hal: dia tidak akan mundur. Kebenaran harus ditemukan, terlepas dari risikonya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status