Share

51 : Makanan Terhebat

Zia berjalan dengan langkah yang lebar. Jantungnya berdebar tidak karuan, karena mendapat kabar bahwa sang kakak sudah kembali. Dia ingin melihat kondisi Sean. Bahkan, Zia tidak peduli dengan penampilannya yang masih sedikit lusuh. Pakaian belum ganti sejak semalam dan riasan wajah yang belum dihapus pula.

"Bang!" serunya saat menjejakkan kaki dalam rumah. Ia berlarian ke sana ke mari mencari keberadaan sosok tinggi tersebut.

"Abang!" ulang Zia. Akan tetapi, kali ini dengan suara yang lebih keras. Ia juga melepaskan high heels yang dikenakan, agar memudahkannya untuk melangkah.

"Bang Sean! Ke mana, sih?" gerutunya. Mukanya sudah ditekuk, memberengut dan siap untuk melontarkan umpatan manja pada pria itu.

"Ba—" Seketika seruannya berhenti saat mendapati siluet asing di taman dekat kolam renang lantai dasar tersebut.

Zia memicingkan mata penuh selidik. Lantas berjalan mengendap-endap mendekati lokasi. Ingin tahu siapa gerangan orang yang sudah masuk tanpa izin itu.

Kalau maling gi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status