Share

Kotak Makan

Tangan Cahaya masih menggantung di udara.

"Ini bekel buat Kakak sarapan di kantor nanti. Karena Kakak terlambat, takutnya Kakak malah gak sempet sarapan. Ja-jadi --"

"Ah ... iya ya kelamaan. Udah sini!" Tanpa menunggu lama, dengan sedikit kasar lelaki itu langsung menyabar kotak nasi itu.

Kemudian ia membalikan badan dan segera ingin melangkah pergi.

"Eh, tunggu, Kak!"

Namun lagi-lagi suara cempreng Cahaya kembali memanggilnya. Sehingga membuatnya merasa sedikit jengkel padanya.

Lalu dengan menggertakkan giginya ia berkata, "Ada apa lagi, Cahaya ...."

Tanpa terduga gadis itu langsung menghampirinya dan mengulurkan tangan padanya. Sehingga membuat laki-laki itu hanya tertegun melihatnya.

Karena melihat Langit yang hanya diam saja seperti patung. Cahaya langsung meraih tangan Langit dan mencium punggung tangan laki-laki itu.

Deg!

Langit masih sedikit kaget melihat sikap sopan santun gadis cantik tersebut.

"Hati-hati ya, Kak, di jalan! Pelan-pelan saja, jangan ngebut nyetirnya, ok?" uc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status