Gagal bertunangan dengan pria yang sangat dia cintai membuat Naila Anaya Safitri menutup hatinya pada setiap pria. Bagi dia pria itu sama saja tidak ada yang bisa memberikan kebahagiaan hanya bisa menggoreskan luka yang mendalam. Namun, pendapat itu semakin memperburuk bayangannya saat dia mulai hidup bersama dengan Mike William, fotografer terkenal. Pria yang sama mengalami patah hati, karena cintanya yang salah pada wanita bersuami. Jalan takdir membawa keduanya pada sebuah perjanjian pernikahan empat bulan. Di tengah perjalanan rumah tangga keduanya Mike, meminta Anaya untuk menjaga hatinya agar tidak jatuh cinta pada dia. Namun, kedatangan orang ketiga selaku teman lama Anaya membuat Mike yang semula tidak mengharapkan Anaya, malah akhirnya tumbuh rasa cemburu. Dapatkah keduanya bersama dan menjalankan pernikahan terpaksa menjadi pernikahan impian.
view more"ANAYA!!" Suara Sean memekik begitu keras.
Pria berusia 60 tahun itu berusaha mengatur napas dan emosinya yang siap ditumpahkan. Bagaimana tidak, saat dirinya masuk ke apartemen yang tidak terkunci akibat terganjal stiletto, dirinya melihat pemandangan kurang pantas antara anak gadisnya dengan seorang pria single."Aya bangun kamu!" ulang Sean murka, seketika Anaya dan dan Mike membuka mata. Mengumpulkan nyawa sebentar, namun detik kemudian …."Akhhh!!" jerit Anaya, barengan dengan Mike.Mike menyilangkan tangan pada dadanya dan Anaya menarik kain putih untuk menutup tubuhnya, hingga batas dada. Bahkan Mike dibuat bingung kenapa bisa dia tidur bersama Anaya.Sontak pria ini memijat kepalanya tanpa peduli ada pria yang saat ini tengah berdiri di depan kasur. Namun, berbeda dengan Anaya dirinya telah takut melihat keberadaan Sean."Papi," ucap Anaya. Bahkan jantung telah berdebar lebih kencang, melihat Sean dengan wajah tak ramah.Mike melihat pada pria yang dikenal sebagai orang tua Anaya, rekan kerjanya. Lalu dia melihat pada Anaya masih mencerna dan berpikir apa yang terjadi. Sehingga sampai tidur bersama Anaya, hingga ada Sean di kamarnya."Apa kamu perkosa aku, Ay?" tanya Mike dengan jari telunjuk menunjuk Anaya dan wanita polos ini membulatkan mata. Bagaimana mungkin, dia memperkosa seorang pria. Namun, Anaya memilih tidak melayani ucapan Mike, karena ada yang lebih serius dari sekedar memperdebatkan siapa yang memperkosa yaitu orang tuanya."Aya pakai pakaian kamu!" titah Sean. Lalu Anaya memungut pakaiannya yang ada di lantai dan memakainya kembali di atas tempat tidur. Sedangkan Sean dan Mike saling pandang.Setelah Anaya memakai pakaiannya kembali dia turun dari kasur dan mendekati Sean yang kini duduk di sofa depan kasur dengan tatapan penuh selidik. Begitu juga Mike memakai pakaian dirinya yang dia ambil dari lemari dan duduk di samping Anaya berhadapan dengan Sean."Apa yang kalian lakukan tadi malam?" Sean mulai membuka suara yang sedari tadi diam di depan dua manusia yang kini dia dapati satu tempat tidur tanpa pakaian luar, hanya pakaian dalam saja."Ay-aya, nggak sengaja tertidur Pi ... Tapi tidak melakukan apapun, sumpah. Untuk apa Aya berbohong pada Papi?" jelas Anaya dengan mata mulai mengumpul cairan bening dan siap tumpah. Namun, belum lagi tangan gemetar saat ini."Benar apa kata Aya ... Kami tidak melakukan apapun. Saya sendiri tidak ingat apapun," ujar Mike, menambahkan penjelasan yang mana harapannya Sean percaya."Karena kamu mabuk, saya bisa mencium bau alkohol dari mulutmu!" sela Sean, murka pada Mike. Bahkan wajah pria ini tidak ada ramahnya."Tapi saya ingat jika Aya, hanya menemani untuk menjadi teman curhat, kita tidak melakukan apapun, ini salah paham," jelas Mike kembali menepis dan menjelaskan apa yang dia rasakan. Namun, Sean diam menatap Mike dan Anaya penuh rencana yang kini dia pikirkan."Lalu bagaimana kalian tanpa pakaian?" Sean menegakkan duduknya menatap Anaya dan pria ini. Sontak Anaya melihat tubuhnya bahkan mata Mike fokus pada tubuh Anaya."I -Itu … Ka-Karena," jawab Anaya gugup. Bahkan tangan gemetar, melihat tatapan Sean sangat membuat dia takut sekilas, Anaya melihat Mike yang kini menunduk."Anaya!" pekik Sean, membuat wanita ini tersentak lalu kembali melihat pada Sean."Jawab yang jelas," pinta Sean semakin membuat sang anak berdebar jantungnya. Bahkan telapak tangan telah basah dan keringat telah mengumpul pada kening.Sejujurnya Anaya tidak mengingat jelas kejadian semalam. Sampai dirinya melihat ada bekas muntahan pada bajunya."I-Itu ka- karena dia muntahin baju Aya. Lihatlah ini kotor!" Anaya menunjukan baju dirinya yang kini kotor dan Mike, melihat itu sontak menjambak rambutnya. Kenapa bisa dia muntahin pakaian Anaya, hingga kini yang ada malah orang tua Anaya berpikir yang tidak-tidak.Sean diam melihat keduanya yang kini saling meyakinkan dirinya, akan kenapa bisa tidur bersama tanpa pakaian."Papi tidak percaya, karena tidak ada yang tahu pasti apa yang yang terjadi tadi malam. Simpan saja semua alasan kalian yang jelas, mata Papi melihat kalian tidur bersama," kata Sean.Anaya dan Mike saling pandang dengan pikiran masing-masing. Lalu melihat pada Sean yang masih tidak percaya."Nikahi anak saya Mike, tidak ada bantahan lagi!" tegas Sean dan Mike membulatkan mata."What menikah?!""Papi!" protes Anaya membantah kini air mata telah tumpah menatap orang tuanya tidak percaya akan keputusan sepihak."Sudah Papi tegaskan, tidak ada bantahan. Baik kamu ataupun Mike, lakukan dan ikuti semuanya. Jika kalian tidak mau ini terjadi seharusnya, hari ini jangan kalian buat ada," jelas Sean lalu bangun dan pergi meninggalkan dua manusia yang masih terkejut.Sean yang telah sampai depan pintu, balik lagi dan memutar tubuhnya dua manusia yang masih tidak percaya menatapnya."Apapun yang terjadi pada kalian itu tidak bisa dibenarkan. Tetap kalian salah, baik Anaya ataupun Mike. Ini indonesia bukan luar negeri yang bisa bebas tidur bersama dengan lawan jenis, tanpa komitmen yang jelas yaitu pernikahan," tambahnya lalu pergi lagi."Papi …." keluh Anaya.Namun, nyatanya percuma pria tua itu malah bangun dan pergi. Sedangkan Anaya dan Mike, saling pandang masih belum percaya, malah kini harus menjadi sebuah pernikahan yang mereka tahu itu butuh cinta. Sedangkan sekarang? Mereka hanya sebatas teman kerja."Kenapa sih, pakai acara mabuk! Jadi malah seperti ini jadinya. Andai tidak mengajak Anaya ke bar, pasti tidak akan menjadi seperti ini. Bagaimana caranya aku cerita pada nenekku?" gumam Mike, merasa stres satu malam membuat dunianya berubah 180 derajat.Bahkan Anaya kini menunduk telah menangis tidak percaya akan orang tuanya yang tidak mempercayainya. Hanya karena melihat keadaan yang terjadi tanpa tahu awal mula semua terjadi. Hingga kenapa mereka akhirnya satu kasur.Kini Mike menatap wajah sedih Anaya atas keputusan Sean yang memang tidak adil bagi mereka. Mike tahu Anaya anak baik. Tapi bagi Mike, Anaya bukan tipenya, karena wanita ini terlalu lemah bagi Mike. Hingga tidak pernah dia berpikir untuk jatuh cinta pada Anaya apalagi sampai menikah."Seingat aku tuh, semalam kita bertemu di jalan. Lalu, aku mengajak kamu untuk minum. Tapi kamu nggak minum alkohol ya, kan? Jadi kamu tahu dong semuanya? Karena kamu sadar, tidak mungkin kan, kita melakukan itu saat aku tidak sadar, itu malah sangat aneh jika terjadi sesuatu. Karena di antara kita salah satu nggak mabuk," kata Mike dan Anaya tersenyum sinis."Yang benar saja Mike, jelas tidak terjadi apapun antara kita. Aku hanya tidak sengaja tertidur!" seru Anaya dan pria ini menyandarkan kepala pada sofa membuat Anaya menyesal. Kenapa bisa semalam dia tidak langsung pulang. Sehingga terjadi hari ini. Dimana kejujuran dia tidak dianggap oleh Sean, hanya karena tidur bersama Mike.Mike berhenti mondar- mandir, lalu satu tangan dilipat di perut dan satu tangan menggigit kuku menatap Anaya."Seandainya jika pernikahan ini terjadi, mau sampai berapa bulan kita menjalankan? Lalu kita cerai," celetuk Mike membuat Anaya terkejut."Apa cerai?" ucap Anaya menatap tidak percaya pada pria yang kini berdiri di depan dia.Bersambung"Aya, apa hubunganmu dengan si kucing anggora itu?" tanyanya. Namun, Anaya terus saja berjalan tanpa menghentikan langkahnya."Aya...," panggil Mike lagi. Namun tetap, wanita itu pergi masuk lift dan Mike ikut masuk sebelum lift tertutup. Anaya menunduk, memainkan bibirnya tanpa melihat Mike."Ada hubungan apa kamu dengan kucing anggora itu?" ulang Mike. Anaya mengangkat wajah, menatap pria yang selalu mengatakan, "Jaga hatimu, jangan sampai jatuh cinta padaku.""Mike, apa kamu masih ingat ucapanmu di kamarku setelah akad nikah? Kita akan melakukan perjanjian kontrak selama empat bulan. Aku boleh hidup sesuai keinginanku selama empat bulan, bebas mencintai siapapun, dan kamu tidak akan melarang. Namun, begitu juga kamu akan tetap mencintai wanitamu," jelasnya, mengingatkan kalimat Mike saat itu. Sontak, pria ini terdiam dan pintu lift terbuka. Anaya tersenyum."Aku hanya mencoba menepati janjiku, untuk tidak mencintaimu agar hatiku baik-baik saja. Jangan salahkan Jerry, dia ada sekara
"Jerry... Ini benar kamu? Serius, astaga ya Allah, sumpah nggak nyangka dulu kamu cupu, pakai kacamata besar, lalu rambut klimis, dan suka menunduk kalau jalan karena takut dibully. Sekarang, astaga, sumpah Lee Min Ho banget, Jer," kata Anaya pada pria yang ternyata klien Arnav, teman masa sekolahnya yang dulu sering dibully, kini mendadak macho dan sangat tampan, 11-12 dengan Shakti."Kamu juga semakin cantik, Fit.""Mulai, Anaya, ok," ralat Anaya."Fitri, ok, Naila Anaya Safitri," kata Jerry, dan Anaya menggelengkan kepala. Pria ini selalu memanggil dia Fitri, sementara yang lain memanggilnya Anaya atau Aya.Arnav yang tadi pamit sebentar kini kembali lagi dan duduk di antara mereka berdua di ruangannya."Kalian saling kenal?" tanya Arnav, dan Anaya serta Jerry mengangguk. Bagaimana juga mereka kenal selama masa SMA. Walau saat masuk fakultas, Jerry ke luar negeri dan Anaya memilih masih di sini."Wah, jadi lebih enak dong ya, tidak merasa canggung lagi karena ternyata teman lama,"
Mike yang telah keluar dari ruangan Jason, bertemu dengan Ritika lagi yang kembali bangun tersenyum pada Mike. "Sebentar sekali. Tumben apa nggak mau ngopi dulu," tawar Ritika dengan bibir bawah digigit menggoda Mike. "Boleh, minta bantuan?" tanya Mike dan Ritika mengangguk. "Bisa, bantu buka google map nggak? Aku sepertinya tersesat di hatimu deh," kata Mike, lalu pergi senyum tipis dan Ritika memegang dadanya. Berdebar akan gombalan Mike, lalu duduk lagi dan pandangan pada pria yang pergi masuk lift. Seperti itulah Mike hanya menggoda lalu pergi, tanpa embel-embel. Tapi jika dia suka pada satu wanita akan terus pantang mundur jika masih diberikan kenyamanan. "Andai kamu suamiku Mike, sayangnya kamu itu jual mahal," ucap Ritika, lalu fokus lagi pada pekerjaanya sebagai sekretaris Jason Renaldy. Mike yang telah sampai di mobil terdiam lalu merogoh saku celana, dia masih mengingat video Anaya yang tidak sengaja di rekam saat melihat polos tubuh Anaya di ruang kerja dia. Bibirnya
"Aku mau ngasih tahu, jika sore nenek datang. Katanya lebih cepat. Nanti jangan lupa masak yang enak ya, dan bilang pada nenek. Kamu adalah asistenku sudah satu tahun kerja. Tapi memiliki kerja sampingan, di luar rumah," pintanya dan Anaya terdiam seakan kini jatuh pada jurang. Bagaimana bisa sekarang posisi dia tertukar dengan Hanum. "Aku selalu ingat kok, Mike. Posisiku sebagai apa tenang saja. Ini kedua kalinya kamu mengingatkan aku tentang nenek," ucapnya lalu pergi dari tempat dengan hati nyeri. "Jaga hatimu jangan sampai terluka dan aku tidak akan bosan untuk mengingatkan itu padamu," kata Mike dan Anaya mendengarkan. Tapi tidak balik badan, hanya mengangguk lalu keluar dari pintu dan Mike, menunduk kemudian mengusap wajah seraya balik badan. Mengingat dia harus mengorbankan hati seorang teman untuk sebuah kebahagiaan nenek dan adik angkatnya Hanum. Mike menunduk dengan kedua tangan menyentuh dinding, memikirkan bagaimana jika suatu saat tercium oleh semuanya. Terlebih H
"Jika dengan Hanan tidak sesuai harapan. Saya akan mengambil lamaran Gerry Alexander, dia tidak kalah jauh dengan keluarga Renaldy." ucapnya tersenyum. Setelah acara akad selesai kini Sarah serta Lilis, mengantarkan Nena dan Frans keluar dari kediaman Nasution sesuai perintah Bian. Keduanya harus keluar dari rumah. "Nini ... Mama, please tolong bujuk Papa." pinta Nena tidak kuat harus pergi dari kediaman Nasution, saat ini juga. Sarah menangis memeluk Lilis tidak kuasa melepas anak manja seperti Nena bagaimana nanti, hidup dengan Frans di luar sana. "Ma ... Tolongin Nena," keluhnya dan Frans merangkul sang istri namun wanita ini tepis. "Jangan sentuh aku NAJIS!" protes Nena kesal menepis tangan Frans. "Nena, tidak boleh seperti itu sayang, dia suamimu sekarang, hormati dia." tegur Lilis dan Nena sesegukan. "Kalian jahat sama Nena, membiarkan Nena tinggal bersama pria itu. Nena kecewa pada semuanya." keluhnya lalu balik badan pergi mendahului Frans naik taksi untuk pergi ke ruma
"Saya terima nikah dan kawinnya Serena Nasution binti Bian Nasution dengan mas kawin yang tersebut dibayar tunai,” jawab Frans dengan sangat lancar. Nena terdiam dengan tatapan kosong, harus menerima nasibnya yang begitu sial. Seakan jungkir balik dunianya saat ini saat saksi mengucapkan kalimat sah. Kini dia resmi menjadi istri Frans, sekalipun ini hanya perkawinan siri tetap sakit. Karena permintaan Bian untuk masa depan Nena kelak kini dia mau nggak mau harus terima. Bian menunduk lemas, namun tersenyum bagi Lilis, akhirnya setelah dulu membuat Sarah menikah dengan Bian. Sekarang membuat Nena menikah dengan Frans. Kita lihat nanti Nena, takdir akan membawamu pada kisah manis FraNa(Frans-Nena) yang tidak pernah kamu sesali, cinta kalian itu telah hadir namun, gengsi menutup semuanya. Ucap Lilis dalam hati melihat cucunya terdiam dalam lamunan kosong. Tidak ada menyematkan cincin ataupun mencium kening dan juga menyalami tangan suami. Nena langsung bangun pergi dari meja akad da
"Maaf Nyonya Gauri, untuk transaksi di atas 100 juta harus mendapatkan tanda tangan Frans." "What the hell!!!" Gauri melotot dengan kedua tangan di atas meja, menatap Hanan. Bagaimana mungkin untuk membayar belanjaan dia, harus meminta persetujuan anak tirinya. "Sejak kapan Nyonya besar meminta persetujuan anak itu? Kamu lupa siapa yang menggaji kamu? Suamiku, jadi ikuti apa kata Nyonya besar, bukan anak yang tidak dianggap itu," seru Gauri dan Hanan mendengarkan dengan wajah datar. "Saya kerja untuk keluarga ini dan menyelamatkan keluarga ini dari kehancuran orang-orang yang berniat memecah belah keluarga Renaldy. Mungkin, Nyonya tidak tahu yang sebenarnya, jika saya digaji oleh Frans. Sepeserpun saya tidak mengambil uang dari Tuan Rama, dan Nona lupa semua aset keluarga masih atas nama Frans Adinata Joseph. Selama diantara dua mahkota belum ada yang memiliki anak, kecuali Jason mempunyai anak mungkin, dia akan mendapatkan pembagian 50 persen dari apa yang Frans pegang." Jelas
Ay, ini tentang Papi Sean!" celetuk Mike dan Anaya tersenyum getir, akan alasan Mike karena Sean. "Kita tidak bisa cerai sekarang!" kata Mike dan Anaya termangu. Tuk, tuk, tuk!! Ketukan dari luar membuat keduanya melihat pada jendela, terkejut yang datang adalah Hanum. "Apa dia mendengar semuanya?" tanya keduanya saling pandang, dengan jantung berdebar tak karuan. "Mike, Naya!" panggil Hanum di luar dan Anaya yang di sisi langsung membuka pintu mobil lalu keluar, tersenyum canggung. "Sedang apa kamu malam-malam ada disini?" Anaya bertanya untuk memastikan apa Hanum mendengar atau tidak.Bahkan wajah Hanum terlihat dingin membuat Anaya berdebar, jantungnya. Dari sisi lain Mike keluar dan saling memandang dengan Hanum. "Seharusnya aku yang tanya pada kamu ada apa kalian malam-malam keluar dan ada di sisi kota seperti ini? Apa kalian mau melihat anak-anak jalanan tidak mengajak aku? Apa kamu tidak tahu Naya. Di singapura aku punya rumah pintar dan tiga sekolah gratis, itu semua an
"Apa?!" Lilis membulatkan mata tidak percaya pada apa yang Frans katakan. Sontak tatapan pria ini membuat Lilis ada rasa menyesal. Namun tidak bisa mundur atau jujur pada Bian, karena niatnya ingin merubah Nena. Agar menjadi wanita lebih baik lagi. Tidak arogan dan sombong . Bagi Lilis, Nena telah dibutakan dengan kilau dunia terlebih dia mempunyai segalanya. Ya memang dia tidak jahat, dan sombong serta angkuhnya Nena, mungkin lebih dominan para Frans. Maka dari itu, dia ingin keduanya dipersatukan. Kemungkinan Nena akan bisa menghargai pria yang sering dia tindas. "Nini …." panggil Nena di luar sontak Frans dan Lilis saling pandang membulatkan mata. Brukk!! Nena berdiri di depan pintu seraya memeluk boneka kesayangannya, pemberian Nadira. Namun tatapan wanita cantik ini pada Frans sontak yang mendapatkan tatapan mendadak menunduk. "Untuk apa lalat hijau ada di kamar nini? Jangan bilang sekarang kamu lagi menghasut nini?""KELUAR!!!" Lilis mengelus dada melihat Nena semurka itu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments