Share

Teror Ghaib 122

Emma menghabiskan isi gelas dalam satu kali minum. Dia lalu menyerahkan gelasnya pada Robin lagi.

“Kamu mimpi apa, Nak?” tanya Robin.

Masih sambil menangis, Emma lalu menceritakan apa yang terjadi dalam mimpinya. “Aku takut sekali, Bu,” katanya di akhir cerita.

Lily memeluk Emma lagi. “Sudah ... tenang, ada Ibu,” katanya.

***

Ethan meletakkan pantatnya ke kursi. Dia lantas mengerutkan kening saat melihat Jake yang cengar-cengir.

“Kenapa kamu?” tanya Ethan.

“Aku habis dari rumahnya Emma,” jawabnya.

“Hah, Sendirian?” tanya Ethan.

Jake mengangguk. “Iya dong. Masak Tony doang yang bisa diem-diem ke rumah Emma. Aku juga bisa lah,” katanya.

Ethan geleng-geleng kepala. “Terus rencana kamu apa habis ini? Kamu mau ngedeketin Emma lagi nggak?”

“Yang pasti sih iya. Aku nggak mau keduluan Tony,” katanya.

Ethan menghembuskan napas panjang. Sejujurnya, tak pernah terlintas dalam benaknya kalau dua temannya akan bersaing mendapatkan seorang gadis yang juga masih teman mereak bersama. Ini benar-benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status