Share

Teror Ghaib 106

Tony, Ethan dan Jake berjalan menuju ruagan rektor dengan perasaan waswas. Mereka bertihga sama-sama tahu kalau mereka akan ditanyai tentan Emma. Saat sampai di ruang rektor pikiran mereka bertiga semakin kacau.

“Perasaanku nggak enak nih, Jake,” kata Ethan.

“Aku juga,” sahut Jake, “tapi yaudah sih. Kita sudah nyampe di sini juga. Masak mau balik lagi. Entar kalo ditanya-tanya, jawab sebisa kita aja.”

“Permisi!” kata Tony sambil mengetuk pintu.

Bu Martha mengalihkan pandangan dari kertas-kertas yang ada di mejanya ke arah pintu. Wanita berkaca mata itu lalu tersenyum ramah. “Eh kalian,” katanya, “masuk-masuk.”

Tony, Ethan dan Jake lalu masuk ke ruangan Bu Martha. Tony yang duduk, sementara Ethan dan Jake berdiri.

“Aduh, maaf ya, dua yang lainnya jadi berdiri. Apa saya panggilin petugas biar diambilin kursi dulu?” kata Bu Marta.

“Oh, tidak perlu, Bu. Tidak apa-apa,” sahut Jake.

“Baik, jadi maksud saya memanggil kalian datang ke sini adalah untuk menanyakan tentang Emma,” kata Bu Marta,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status