Share

Teror Ghaib 105

“Kata Tante Lily, Emma maih belum bisa diganggu,” sahut Tony.

Jake menghembuskan napas kasar. “Keadaanya masih parah banget ya?” tanyanya.

“Dia masih suka ngamuk-ngamuk karena mahluk astral itu jadi lebih mudah nguasain dia kalo dia sedih,” sahut Tony.

Ethan mengambil pisau dan mengupas buah belimbing yang dia ambil dari halaman rumah. “By the way, kita jadi menginterogasi Indra nggak nih?” tanyanya sambil mengupas.

“Boleh,” sahut Tony, “kapan? Yang pasti nggak bisa sekarang karena aku nggak tau rumahnya.”

“Besok di kampus?” tanya Jake.

“Iya, deal gitu aja deh,” sahut Ethan.

Jake lalu beralih pada Tony yang tampak melamun. “Kamu gimana? Setuju nggak kita nyamperin Indra besok di kampus?” tanya Jake.

“Bentar deh, kok aku yakin banget ya, ini ada hubungannya sama Sabrina,” kata Tony. Pikirannya tampak menerawang.

“Iya, aku juga tau kalo Sabrina selama ini suka musuhin Emma. Tapi kan, di video itu sama sekali nggak ada Sabrina. Kamu jangan aneh-aneh lah jatohnya fitnah,” sahut ethan.

“Iy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status