Share

Teror Ghaib 109

Lily membawa semangkuk kolak labu kuning kesukaan Emma. Dia berharap anak gadisnya itu mau makan. Namun setelah tiba di kamar Emma, anak gadisnya itu hanya mau makan sebanyak empat sendok. Tak sampai separuh isi mangkuk dimakannya. Lili menghembuskan napas panjang. Dia lalu meletakkan mangkuknya ke atas nakas.

“Emma, makan dong, kalo kamu nggak makan, nanti kamu sakit,” kata Lily. Dia menyibakkan rambut Emma yang menutupi pipi.

Anak gadisnya itu jarang mau mengurus penampilannya belakangan ini. Jangankan menyisir rambut, mandi saja kalau tidak dipaksa Lily ke kamar mandi dia tidak akan menyentuh air.

“Emma, Ibu mau bicara sama kamu,” kata Lily. Dia mengarahkan wajah Emma padanya.

Emma menatap Lily, tapi dia tak bersuara.

“Emma, kamu bener selama ini nggak punya pacar?” tanya Lily

Emma menggeleng. Dia lalu mengalihkan pandangannya dari Lily yang duduk di tepi ranjang ke tengah-tengah lagi. Pandangannya kosong.

“Gimana? Dia mau makan?” tanya Robin yang baru saja masuk ke kamar Emma.

Lil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status