Share

S-2. Pelukan Bergilir

Laura minum air putih lalu beranjak meninggalkan meja makan dengan setengah berlari masuk ke kamar tidurnya. Dari belakang Reynold mengejarnya dan menangkap pinggangnya dengan kedua lengannya yang kekar.

"Lepaskan, Rey! Aku ingin sendiri ...," seru Laura dengan suara parau karena mulai berair mata.

Reynold mengeratkan pelukannya di tubuh Laura, dia tidak mau Laura mengambek kepadanya. "Hey, dengar dulu, Laura Sayang. Ceritaku belum selesai tadi. Aku nggak menanggapi godaan Hesti, aku mengancamnya akan memindahkan bimbingan skripsinya ke Prof. Hary Sutrisno. Dia pun berhenti bersikap genit kepadaku lagi. Kamu jangan marah ya?"

Dia pun membalik tubuh Laura menghadapnya. Sepasang mata biru saphire yang indah itu berkaca-kaca membuat hatinya serasa teremas.

"Ohh ... maafkan aku, Laura. Aku tidak bermaksud menyakiti hatimu. Kamu pasti tahu profesi kita sebagai dosen ditambah penampilan yang menarik, itu rawan godaan dari mahasiswa dan mahasiswi. Kamu sendiri sudah terjebak dalam asmara ked
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status