Share

Bab 76 - Menyusun Siasat

Mentari masih bersandar sambil melihat ke arah pintu. Dia tidak habis pikir ada wanita seperti Mami jahat itu.

"Wanita gila. Tuhan di pihaknya dia bilang? Mana mungkin Tuhan setuju dengan perbuatan laknat yang dia lakukan selama ini. Tuhan saja terlalu sabar. Kita lihat, aku pasti bisa lolos lagi. Entah bagaimana, tapi harus!" kata Mentari dengan rasa hati yang campur aduk.

Mentari melihat ke sekeliling ruangan. Lampu di kamar sempit dan kotor itu redup, tidak terang. Memang ruangan sedikit lebih besar dari gudang tempat Mentari tinggal di mal. Tetapi karena ada barang-barang yang tidak ditata rapi, ditaruh sembarangan jadi terkesan ruangan itu penuh.

Mentari bangun dan menuju pintu. Dia tahu pintu pasti dikunci dari luar, tapi tetap saja Mentari mencoba membukanya. Dan tidak terbuka.

Mentari berbalik melihat lagi seluruh ruangan. Kalau dia harus disekap sampai berhari-hari di situ, bisa runyam. Ruangan kotor dan pengap. Dia harus mengatur bagaimana dia bisa duduk dan berbaring deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status