Share

Bab 68 - Pengakuan

Alman termangu di pinggir kasur. Dia masih tidak percaya berhasil membuat Mentari keluar dari persembunyian. Mentari mengirim pesan sedang menuju ke tempat kos Alman.

"Ah, Tuan Muda!" Tiba-tiba Alman seperti tersadar. Dia harus cepat memberi kabar pada Leon. Alman menghubungi Leon dan memberitahu kalau Mentari sedang dalam perjalanan menuju ke tempatnya.

"Aku akan ke sana, Om. Tahan dia selama mungkin. Om Al memang keren. Makasih banyak!" Leon mengakhiri panggilan Alman.

Alman berpikir. Bagaimana caranya Mentari tidak curiga kalau dia hanya pura-pura sakit. Alman harus terlihat pucat? Atau merah wajahnya? Alman melihat ke seluruh kamarnya. Dia bergerak cepat. Dia buat kamarnya tampak berantakan. Lalu dia berbaring dengan mengenakan jaket tipis dan kumal miliknya. Tidak lupa dia berselimut sampai di pinggangnya.

Tentu saja panas sekali di tubuhnya. Meskipun pagi, Jakarta tetap saja panas. Tapi apa boleh buat, akting harus dilanjutkan. Dia harus siap begitu Mentari datang. Setidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status