Share

Bab 73 - Rencana Pengakuan Leon

Mentari merasa jantungnya kembali berdebar keras. Pertanyaannya bukan dijawab oleh Leon, tetapi justru dia mengajak Mentari pergi entah ke mana. Di dalam mobil Mentari menanyakan tujuan mereka, Leon hanya menggeleng.

"Mas, jangan buat aku takut. Kita ke mana?" Mentari mendesak.

"Ada, deh." Leon melirik Mentari dengan senyum simpul di bibirnya.

"Aduh, kenapa aku degdegan ga karuan. Jangan gini, Mas!" Mentari memohon.

"Hehehe, mau dijawab ga pertanyaan kamu?" Leon begitu tenang bicara.

"Iya, pasti. Cuma ini ..." Mentari kembali melihat ke depannya. Matanya melebar. Leon masuk ke sebuah butik yang dari namanya saja, Mentari tahu butik macam apa yang mereka datangi.

"Mas, ini kenapa ke sini?" tanya Mentari bingung.

"Ayo turun," ajak Leon setelah mobil terparkir rapi di halaman butik mewah itu.

Leon lebih dulu keluar dari mobil. Mentari masih terpaku di tempatnya duduk. Leon berjalan memutar dan membuka pintu untuk Mentari.

"Mari, Sayangku ..." Leon mengulurkan tangan meminta Menta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status