Share

Bab 65 - Orang Kaya, Memang!

Lila terbelalak. Terasa panas dingin badannya mendengar kata-kata itu. Dia menoleh pada Baharudin yang tersenyum memandang ibunya.

"Iya, Ma. Baru jadian. Makanya baru bisa ajak Lila ke sini. Menurut Mama cocok, ga?" Baharudin makin lebar tersenyum.

"Lila nama kamu? Secantik orangnya. Kamu yang sabar sama Bahar, ya? Kadang dia terlampau manja. Maklum anak tunggal." Dengan suara yang terdengar parau, ibu Baharudin bicara.

Lila tidak tahu harus menjawab apa. Wajahnya merah bak tomat. Telinganya terasa panas juga.

"Eh, iya, Nyonya ..."

"Panggil Tante, bukan Nyonya." Ibu Baharudin memotong ucapan Lila.

"Baik, Tante," sahut Lila kikuk.

"Mama harus istirahat. Jangan buat aku takut kayak tadi. Pokoknya Mama harus sembuh," kata Baharudin. Dia memeluk mamanya dengan manja, menempelkan pipinya.

Lila paham apa yang barusan sang ibu katakan tentang Baharudin. Lalu Baharudin mengajak Lila keluar. Di kamar, dokter dan perawat serta satu pelayan masih menemani. Bapak yang tadi mengantar Lila m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status