Share

Sesal

Hingga akhirnya langkah kaki Adiaz terhenti di tepi jurang yang curam, sedangkan di seberang jurang sana ia melihat telaga yang sangat indah dengan banyak sekali burung merpati beterbangan, bunga-bunga yang sangat indah, dan juga ... seorang gadis!

Adiaz seperti mengenali siapa gadis yang duduk menyendiri di tepi telaga itu, ya, Adiaz sangat mengenalinya. Dia adalah ... Mentari!

“Mentari! Sayang! Kau kah itu?” Adiaz berteriak di antara curamnya jurang dan semilir angin.

Gadis di seberang sana tetap tenang dalam posisinya tanpa sedikit pun menoleh ke arah Adiaz yang terus-terusan memanggil nama Mentari.

Adiaz hampir kehabisan suara karena terus berteriak, tetapi gadis itu seperti tak mendengar suatu apa pun. Perlahan gadis itu bangkit dari posisinya dan melangkah menjauhi tempat di mana Adiaz hanya bisa menatap tanpa bisa menyentuh.

Satu ... dua ... tiga, tepat dalam hitungan ketiga, tiba-tiba langkah gadis itu terhenti dan menoleh ke arah Adiaz. Mentari. Ya, ternyata dia memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status