Lucas terus melumat bibir Alexa. Sebelah tangannya tidak lagi di atas sofa, melainkan di tengkuk Alexa untuk memperdalam ciuman mereka. Lucas benar-benar membuat dirinya melayang hanya karena ciuman pria itu. Bahkan tanpa Alexa sadari, tangannya sudah tidak lagi meronta untuk dilepaskan melainkan meremas tangan Lucas erat.
Lucas berhenti dan menatapnya dengan kedua mata coklat miliknya. Alexa pikir Lucas sudah berhenti, tetapi pria itu malah tersenyum miring dan kembali mencium Alexa dengan sangat cepat dan dalam. Ciuman yang lembut tadi sudah berubah menjadi cepat, keras dan menuntut.
Tidak sampai disitu kini bibir pria itu sudah berpindah ke rahangnya, mengecupnya keras hingga ke leher jenjangnya. Mata Alexa menutup, tubuhnya menggeliat dalam sentuhan Lucas. Pria itu menarik tangannya dari kedua tangan Alexa lalu meletakkannya di bahu wanita itu. Ciumannya turun hingga ke leher Alexa membuat tangan Alexa yang terbebas segera meremas bahu Lucas.
"Akh!" pekik Alexa saat Lucas membuatnya terlentang di atas sofa. Tanpa memperdulikan pekikkan Alexa, Lucas melanjutkan ciumannya hingga turun ke dada wanita itu. Ia mencium Alexa dengan keras hingga meninggalkan bekas.
"Ahh." Desah Alexa setelah Lucas menarik bibirnya dan menatap kedua mata Alexa tajam. Ia menatap Alexa selama beberapa detik lalu menarik napas dalam.
Lucas kembali menciummnya dengan kuat dan dalam. Alexa mencoba untuk mendorong dada Lucas karena ia tidak mau hal ini berlanjut, akal sehat Alexa sadar bahwa ia tidak boleh melakukannuya dengan Lucas. Tetapi pria itu malah menahan tengkuknya dan memperdalam ciumannya. Lidahnya menjelajahi mulut panas Alexa membuat wanita itu kembali tergiur.
Lucas menciumya cukup lama dan sangat dalam. Ciuman yang cukup lembut itu perlahan membuat Alexa menutup matanya dan menikmatinya. Ciuman Lucas perlahan turun ke rahang Alexa. Mengecupya sekilas lalu beralih ke leher Alexa saat jemari gadis itu sudah meremas rambutnya erat.
"Ahh, Tuann." Desah Alexa saat Lucas mengecup lehernya kuat meninggalkan bekas disana.
Ciuman Lucas kembali naik ke bibir Alexa. Kali ini ia tidak mencium Alexa dengan lembut melainkan dengan keras dan menuntut hingga tanpa Alexa sadari Lucas sudah mengangkatnya dan membawanya ke atas ke kamar milik pria itu dengan masih berciuman. Dalam keadaan mabuk pria itu masih saja bisa menggendong Alexa.
Lucas membaringkan Alexa di atas ranjang tanpa melepas pagutan keduanya. Di atas Alexa, Lucas mengusap rambut wanita itu lalu perlahan ciumannya turun ke dada Alexa. Sebelah tangannya pun bergerak membuka kemeja yang dipakai wanita itu, hingga menunjukkan bra berwarna hitam yang digunakan Alexa. Sebelah tangan Lucas bergerak mengusap bukit kembar Alexa.
"Ahh.." Desah Alexa saat Lucas meremasnya lembut. Ciuman Lucas kini sudah berpindah di belahan dada wanita itu.
Meninggalkan tanda di sana, lalu ia menarik dirinya sebentar untuk membuka kemeja yang dipakainya. Tangan Alexa langsung merasakan padatnya dada Lucas. Kini Alexa sudah terbuai dan tidak peduli siapa Lucas, ia menyentuh dada bidang pria itu. Lucas menelusupkan tangannya ke punggung Alexa dan membuka kaitan bra wanita yang sedang menggeliat keenakan karena ciumannya itu. Begitu terbuka, ia langsung membuang bra Alexa sembarangan.
"Kau sangat sexy," Kata Lucas saat menatap tubuh bagian atas Alexa yang polos. Sebelah tangannya langsung naik dan membelai bukit kembar Alexa dengan lembut. “Jangan tinggalkan aku.” Ucap Lucas di sela ciumannya. “Tetap di sisiku, aku tak akan pernah melepaskanmu.” Lanjutnya lagi.
Setelah itu Lucas meremasnya pelan dan mendaratkan ciumannya di sana. Alexa melengkungkan tubuhnya saat Lucas mencium dadanya dengan kuat. Sebelah tangan Lucas tidak lagi menopang tubuhnya, tetapi sudah berada di bukit kembar Alexa yang satunya sambil memainkannya.
Sentuhan Alexa di tubuh Lucas juga memberikan percikan gairah. Perlahan, ciuman Lucas turun hingga ke perut Alexa. Sebelah tangannya bergerak membuka celana jeans pendek yang mampu menutupi setengah pahaa wanita itu.
“Tuannn, jangannn.” Alexa menahan tangan Lucas yang ingin terlalu jauh. Saat Lucas menyentuh itu, akal sehat Alexa kembali sadar. Menurutnya ini salah, pria itu sedang mabuk dan tidak sadar atas apa yang dilakukannya. Ia hanyalah orang asing, pria itu saja tidak tahu siapa dirinya sebenarnya.
Namun Lucas tidak peduli dengan larangan Alexa. Pria itu tetap saja melakukannya, walaupun mabuk namun tenaga Lucas masih saja kuat dan Alexa tidak bisa menghindar. Selain karena tenaganya yang kalah, ia juga terlena akan permainan pria itu. Pada akhirnya Alexa sedikit membantu dengan mengangkat pantatnya agar memudakahkan Lucas untuk meloloskan celananya.
Setelah berhasil Lucas juga meloloskan celana dalam hitam yang senada dengan bra milik Alexa. Begitu melihat lembah yang berada di baliknya membuat Lucas semakin terpacu dan ia tersenyum menyeringai melihat keindahan yang Alexa miliki.
Tanpa pikir panjang Lucas segera menciumnya untuk merasakan rasa itu. Rasa dari wanita yang tidak di kenalnya itu. Tapi saat ini Lucas ingin menuntaskan gairah yang sedang menguasainya. Alkohol mampu membuatnya kehilangan akal dan membutuhkan ketuntasan. Entah mengapa secara tiba-tiba Lucas membutuhkan kehangatan untuk bisa memuaskannya.
Setelah merasa puas untuk merasakan milik Alexa, tanpa pikir panjang Lucas segera menanggalkan celananya dan segera memasukkan kepunyaannya ke dalam milik Alexa. Pria itu mengerang saat memasukkan kepunyaannya ke dalam lembah yang sempit itu. Begitu juga dengan Alexa yang memekik karena kepunyaan Lucas yang sangat besar membelahnya.
Setelah masuk dengan sempurna Lucas mulai memompanya maju mundur membuat Alexa membuka mulutnya guna menikmati pompaan pria itu. Saat mendekati puncaknya, Lucas semakin mempercepat pompaannya dan membuat Alexa berteriak.
“Arghhhhh yashhh Tuannn!”
Lucas semakin mempercepat kegiatannya itu setelah mendengar erangan wanita itu. Pria itu menghentakkannya dengan keras beberapa kali saat pelepasannya tiba. Tidak selesai hanya di situ saja, setelah menuntaskan pelepasannya Lucas membalikkan Alexa dengan kasar kemudian kembali memasukkannya dari belakang. Lagi Alexa di buat teriak karena perbuatan pria itu.
Alexa tidak tahu entah berapa kali Lucas terus saja memasukinya, berbagai cara sudah dilakukan pria itu. Bahkan Alexa juga tidak tahu berapa kali ia juga mendapatkan pelepasannya, Lucas benar-benar membuatnya menggila. Pria itu menghajarnya habis-habisan, bahkan permainan kasar Lucas meninggalkan beberapa bekas di tubuh Alexa.
Permainan itu berakhir ketika Lucas sudah tidak lagi sanggup dan akhirnya ambruk di atas ranjang meninggalkan Alexa yang masih sadar. Wanita itu mengatur napasnya yang masih tak beraturan sambil melihat pria yang ada di sampingnya. Baru saja pertama bekerja sudah mendapatkan hal yang tak terduga.
Wanita itu menilai wajah tampan milik Lucas Howard, setelah puas melihat wajah pria itu Alexa melihat tubuh telanjang milik Lucas. Tadi ia belum sempat melihat semuanya dan menilainya, ia suka dengan tubuh Lucas. Semuanya masuk ke dalam kriteria yang diinginkannya. Setelah napasnya mulai teratut, Alexa turun dari ranjang dan mulai memakai kembali bajunya yang berserakan di lantai.
Apakah ia menyesal, jawabannya tidak. Bagaimanapun ia menikmati permainan hangat yang diberikan Lucas. Satu pertanyaan di dalam benak Alexa apakah pria itu akan mengingat perbuatan mereka malam ini? Setelah selesai memakaikan kembali pakaiannya, ia menarik selimut untuk menyelimuti tubuh telanjang Lucas dan menghidupkan pendingin ruangan. Tubuh keduanya penuh dengan keringat karena permainan tersebut.
Sesampainya di kamar Alexa membersihkan tubuhnya untuk mandi. Bagaimanapun tubuhnya penuh dengan keringat dan sisa cairan milik Lucas. Setelah selesai mandi barulah Alexa tidur, kali ini ia tidur dengan cepat dan enak karena sudah kelelahan. Tidak lagi membutuhkan alkohol untuk membuatnya bisa tidur.
“Maaf aku terlambat bangun.” Kata Alexa sambil merapikan rambutnya yang berantakan, ia segera mengikat rambutnya menjadi satu bagian.“Apa yang terjadi dengan lehermu Alexa?” Tanya Ester saat melihat penampilan Alexa. Wanita itu langsung saja menyentuh lehernya, ia lupa menutupi lehernya. Hampir saja Alexa melupakan apa yang terjadi padanya tadi malam.“Tadi malam di kamarku ada binatang kecil dan ini ulahnya, aku tak bisa tidur dibuatnya jadi aku terlambat bangun karena itu.” Alexa mendapat alasan yang tepat saat ini.“Oh ya? Sebelumnya tidak pernah ada binatang di rumah ini, lebih baik kau bersihkan kembali kamarmu nanti.”“Baik Ester, apa aku bisa membawa makanannya ke depan sekarang?”“Sebentar lagi, bawa piring dan gelas ke depan. Untuk pakaianmu nanti akan datang, apa kau yakin akan berpakaian seperti itu?” Tanya Ester dengan tak yakin sambil menilai Alexa.“Apa ada yang salah?” Tanya Alexa balik sambil ikut melihat dirinya kembali. Wanita itu hanya menggunakan kaos dan celana p
“Ayo keluar.” James menarik tangan Alexa dan membawanya keluar dari kamar Lucas. Pria itu membawa Alexa kini masuk ke dalam kamarnya. “Mungkin kau kaget melihat sikap Lucas, tapi dia memang seperti itu. Dia suka marah dan berteriak, dia dingin pada semua orang. Dia bertahan di rumah ini karena ancaman Daddy, kalau bukan karena itu dia tidak tinggal di rumah ini. Maka rumah ini menjadi tempat singgah saja, dia hanya ada di pagi hari dan pulang tengah malam. Kau harus tahu itu.” Alexa tersenyum kecil menanggapinya, ia tidak tahu mau menjawab apa karena dirinya tak bertanya sama sekali mengenai itu.“Apa kau perlu bantuanku Tuan? Tadi kau mencariku.”“Jangan panggil aku Tuan, tadi sudah kukatakan bukan?” Alexa menghela napasnya.“Maaf aku lupa, baiklah kau perlu sesuatu James?” Koreksi Alexa, James tersenyum senang mendengar Alexa memanggil namanya.“Aku suka seperti itu.” Ungkap James jujur. “Aku ada pertemuan sebentar lagi, aku ingin kau membantuku untuk menyiapkan keperluanku seperti
“Bagaimana hari pertama bekerja di sini?” Tanya Ester saat mereka berada di taman belakang. Ester sedang menyiram bunga, sedangkan Alexa membawakan cemilan untuk wanita paruh baya itu.“Baik, aku suka bekerja di sini. Terima kasih sudah sabar memberitahuku Ester, kau baik.” Ucap Alexa dengan jujur.“Itu sudah menjadi tugasku. Syukurlah kalau kau memang suka bekerja di sini, aku senang mendengarnya. Pekerjaanmu juga bagus, aku suka.” Puji Ester.“Terima kasih Ester.”“Alexa,” Panggil Olivia membuat Alexa berbalik menatap wanita itu.“Iya Nyonya?” Sahut Alexa.“Kau di sini ternyata, aku mencarimu kemana-mana.” Ungkap Olivia jujur.“Ada apa Nyonya mencariku?” Tanya Alexa penasaran.“Tidak apa, aku hanya ingin bertanya bagaimana bekerja di sini apa kau suka?” Alexa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.“Aku suka, terima kasih sudah menerimaku.” Ucap Alexa dengan jujur.“Pekerjaanmu juga bagus, aku suka. Anak-anakku juga tidak ada komentar tentangmu, mereka sepertinya suka denganmu. Biasa
“Ada perlu apa mencariku Tuan? Apa yang bisa kulakukan?” Tanya Alexa pada Lucas. Wanita itu memilih berdiri jauh dari Lucas.“Mendekatlah, apa aku bau sehingga kau menjauh dariku?” Tanya Lucas dengan sarkas.“Tidak Tuan, aku han—““Mendekatlah.” Kata Lucas dengan nada memerintah, wajah pria itu terlihat serius membuat Alexa sedikit takut. Maka Alexa segera mendekat sesuai dengan keinginan Lucas. “Kenapa kau lama sekali datang?” Desis Lucas, pria itu kini menarik pinggang Alexa agar mendekat padanya. Wanita itu kini menahan napasnya karena jaraknya sangat dekat dengan Lucas.“Ada Ester di sebelah, dia bisa melihat kita seperti ini. Aku tidak mau ji—““Kenapa dengan Ester? Apa ada yang salah dengan yang kita lakukan saat ini?” Tanya Lucas pelan dan mendekatkan bibirnya pada telinga Alexa membuat wanita itu menghindar.“Aku hanya tidak mau dia salah paham dengan kita.” Lucas berdecak.“Aku tidak peduli dengan apa yang dipikirkannya. Tadi kau bertanya apa yang harus kau lakukan bukan?” Al
Lucas menahan pinggul Alexa menekankannya lebih dalam dan pria itu menembakkan cairannya ke dalam milik Alexa. Suara deru napas mereka berdua berkejar-kejaran. Alexa jatuh lemas ke dalam dada bidang Lucas. Wanita itu lelah sekali setelah mendapatkan pelepasannya secara berturut-turut.Tetapi hanya sebentar saja Alexa mengambil napas. Hasrat kembali menerjang wanita itu. Alexa mulai bergerak-gerak berusaha mendapatkan kenikmatan dari kepunyaan Lucas yang masih berada di dalam miliknya."Aargghh, Alexaaa." Sekali ini Lucas membiarkan Alexa yang mengejar kenikmatannya sendiri.Lucas tak menyangka kalau Alexa ternyata wanita yang begitu hebat dan liar. Padahal saat mereka melakukannya pertama kali waktu itu Alexa tidak seperti ini. Ia tidak menyangka kalau Alexa bisa seperti ini. Baru Alexalah yang bisa mengimbangi seorang Lucas sampai tak berkutik seperti ini. Lucas saja sampai kewalahan, Alexa memang wanita yang berbeda dari semua wanita yang pernah Lucas kenal.Kedua tangan wanita it
“Siapa? Aku tak paham dengan perkataanmu, coba jelaskan padaku.” Lucas bingung ketika mendapat pertanyaan tersebut.“Kau memohon untuk tidak ditinggalkan, siapa yang meninggalkanmu? Kekasihmu? Kau mau aku menjadi kekasihmu, tapi kau sendiri masih punya kekasih? Kau sangat jahat Lucas!” Pria itu langsung saja menahan Alexa yang hendak bangkit itu.“Aku mabuk, aku tak sadar bagaimana aku tahu siapa yang sedang kupikirkan saat itu?” Lucas langsung saja membela dirinya. “Aku terbiasa mengatakan hal yang aneh di saat mabuk, percayalah padaku. Aku tidak mempunyai kekasih, hanya kau satu-satunya yang kuinginkan menjadi kekasih. Aku berani bersumpah jika kau mau aku melakukan hal itu.” Pungkas Lucas dengan tegas.“Kau sedang tidak berbohong bukan? Jika kau ketahuan berbohong, aku tidak akan pernah me
Alexa terbangun dari tidurnya, ia segera melihat jam yang ada di dinding. Wanita itu langsung saja bangkit dari turunnya dan turun dari ranjang. Lucas menggeliat karena aksi Alexa itu. Dengan cepat ia memakaikan kembali pakaiannya yang berserakan di lantai. Semuanya sudah tidak sesuai dengan apa yang di rencanakannya.Semuanya gagal karena Lucas terus saja menyerangnya, ia kelelahan dan membuat wanita itu terlambat bangun. Alexasedikit takut, jika ia turun dan ada yang melihatnya. Sebisa mungkin Alexa memperbaiki penampilannya, walaupun sebenernya ia tak yakin.“Kau baru bangun?” Tanya Lucas saat ia membuka matanya sedikit, ia masih mengantuk dan ingin tidur lagi.“Ya, aku terlambat bangun dan ini semua karenamu!” Jawab Alexa dengan ketus. “Jika aku terkena masalah aku akan menyalahkanmu.” Setelah mengatakan i
“Aku ingin berbicara penting denganmu,” Kata Calisto Howard dengan tegas.“Katakan saja di sini langsung, aku tak punya waktu jika harus melakukannya khusus denganmu di ruang kerjamu. Aku sangat sibuk.” Jawab Lucas dengan dingin, ia mengatakan itu sambil memakan sarapannya. Alexa masih ada di sana membantu yang lainnya.“Kau sudah lama tidak menjalin hubungan dengan seorang wanita dengan serius, aku bahkan lupa kapan kau membawa pulang seorang wanita ke rumah. Apa kau tak punya kekasih yang ingin kau nikahi?” Tanya Calisto langsung membuat Lucas berhenti untuk makan. Bahkan Alexa juga yang sedang menyendokkan ayam ke dalam piring James berhenti. Wanita itu menatap Lucas, namun tidak dengan pria itu.“Itu akan jadi masalahku, aku bisa mengatasinya sendiri. Kau tak perlu terlibat tentang hubunganku dengan
“Kate,” pekik Edward terkejut melihat Alexa yang sudah ada di depan pintu apartementnya.Edward melihat mata Alexa yang sembab, keadaanya yang kacau. Lalu Alexa membawa kopernya membuat Edward terkejut.“Kenapa datang malam-malam kayak gini bawa koper? Ada apa?” tanya Edward penasaran.Alexa hanya bisa menangis, lalu Edward segera memeluk Alexa sambil membawakan koper milik Alexa ke dalam. Keduanya masuk dan Edward membawa Alexa untuk duduk di sofa.“Ada apa?” tanya Edward dengan lembut.“Aku sudah katakan semuanya pada Lucas tentang tujuan yang sebenarnya kenapa datang ke rumahnya,” lirih Alexa.“Kenapa begitu cepat?” tanya Edward penasaran.“Tadi saat kita bicara, Yaraline datang dan merekam pembicaraan kita. Rekamannya dikasih ke Lucas dan dia tahu, jadi akhirnya aku menceritakan semuanya. Sudah tak ada alasan lagi untuk berbohong, jadi Lucas sudah tahu semuanya.”“Jadi karena itu sikapnya aneh?”Alexa menganggukkan kepalanya.“Jadi dia mengusirmu dari rumah?” tanya Edward lagi.“A
“Tidak, kau tak bisa melakukan itu padaku Lucas. Aku tak akan membiarkanmu melakukan itu,” tolak Alexa dengan keras.“Kenapa tak bisa? Kau saja bisa melakukan hal yang kau inginkan, kenapa aku tak bisa? Aku tak akan menahanmu pergi, bukankah kau sangat menginginkan bisa Bersama sahabatmu itu? Aku pikir ini cukup adil untuk kita berdua.”“Anak ini bukan anakmu, ini anakku dengan Edward,” tegas Alexa.Pernyataan itu membuat Lucas tertawa dengan keras.“Jangan terlalu memaksakan kebenaran seperti itu Alexa. Aku tahu bahwa itu anakku, bukan anak pria itu. Jangan mengarangnya seperti itu,” desis Lucas.“Ini benar anak Edward, bukan anakmu. Alasan kenapa aku tak bisa bersamamu adalah karena kebenarannya aku mengandung anak Edward bukan anakmu. Di awal kau tak percaya dengan perkataanku, akhirnya kesempatan itu kami pakai untuk memanfaatkanmu. Aku tak hanya berhubungan denganmu saja, tapi aku juga punya hubungan dengan Edward. Kami sudah lama Bersama, di saat ada Jennifer juga kami Bersama. O
“Are you kidding?” tanya Alexa dengan sarkas.“Apa yang salah dengan pertanyaanku? Wajar aku bertanya seperti itu, setelah balas dendam apakah kau puas sampai detik ini karena sudah berhasil?” tanya Lucas.“Kau pikir akan ada kata puas setelah sahabatku pergi untuk selamanya? Apakah dia bisa hidup lagi? Tak akan ada kata puas untuk itu. Nyawanya tak akan bisa digantikan oleh apapun,” desis Alexa.“Lalu, kenapa kau melakukan hal ini sampai sejauh ini kalau tahu balas dendam tak akan membuatmu puas?” tanya Lucas lagi.“Lalu apa yang harus kulakukan? Melihatnya hidup dengan Bahagia dan menikmati semuanya? Lalu mencari korban lagi dan melakukan hal yang sama? Dia harus menderita, dia harus merasakan sakit seperti yang dirasakan Jennifer.”“Lalu dengan membuatku menderita, membuatnya kehilangan semua asset akan membuatnya menderita? Kau salah jika itu membuatnya menderita. Mungkin dia marah, mungkin dia kesal. Tapi dia tak peduli dengan itu. Denganku dia tak akan pernah peduli karena dari a
“Janji apa yang kau punya? Apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi sampai kau melakukan ini padaku? Apa yang belum kau beritahu padaku?” tanya Lucas merasa frustasi.“Kebenaran kenapa aku datang ke rumahmu dan menyamar sebagai pelayan,” jawab Alexa pelan.“Jadi bukan karena ada masalah dengan keluargamu? Bukan karena sedang melarikan diri?” tanya Lucas memastikan dan Alexa menggelengkan kepalanya. “Jadi apa alasan kau masuk ke dalam rumahku?” tanya Lucas penasaran.“Tujuanku satu, mau balas dendam pada Calisto. Aku sudah lama tahu tentang perbuatannya itu, sebelum aku masuk ke dalam rumahmu aku sudah tahu seperti apa Calisto,” tegas Alexa.“Bagaimana bisa kau mengenalnya? Apa sebelumnya kalian punya hubungan?” tanya Lucas.“Tidak, aku tak mengenalnya sebelumnya. Aku juga tak punya hubungan apa-apa dengannya. Tapi aku punya seseorang yang sangat mengenalnya,” lirih Alexa dengan mata yang berkaca-kaca.“Katakan semuanya sekarang, apa yang sebenarnya kau tahu? A
“Maaf,” lirih Alexa.Setelah terdiam cukup lama hanya kata ‘maaf’ yang bisa dikeluarkan oleh Alexa untuk menjawab semua hal yang dikatakan oleh Lucas barusan.“Kenapa? Kenapa harus seperti itu? Kenapa kau akan pergi meninggalkanku lagi? Apa salahku sampai kau harus melakukan itu? Apa aku ada menyakitimu?” tanya Lucas dengan frustasi.Alexa tak pernah melihat Lucas sampai sefrustasi ini sebelumnya. Waktu ia hilang, ia tak bisa melihat bagaimana kacaunya Lucas. Tapi kali ini ia benar-benar melihat bagaimana Lucas sangat kacau begitu tahu ia mau pergi.“Itu bukan salahmu Lucas, bukan,” tegas Alexa.Alexa tak mau Lucas terus menyalahkan dirinya seperti sebelumnya.“Jadi kenapa kau mau pergi meninggalkanku? Apa alasannya?”“Dari mana kau tahu tentang ini? Apakah Edward yang memberitahu semuanya?” tanya Alexa penasaran.“Apakah itu sangat penting?” tanya Lucas marah. “Apakah sepenting itu untuk tahu dari mana aku tahu tentang kepergianmu ini?” tanya Lucas malas.“Ya, itu sangat penting supay
“Hai, kenapa sangat cepat pulangnya?” tanya Alexa terkejut ketika melihat Lucas baru saja masuk ke dalam rumahnya.“Apa aku tak boleh pulang cepat?” tanya Lucas tak bersahabat sambil menatap Edward yang juga ada di sana.“Tapi ini lebih cepat dari biasanya,” jawab Alexa.“Kenapa? Karena kalau aku pulang tak bisa berduaan dengan pria lain?” tanya Lucas sarkas membuat Alexa mengernyitkan keningnya bingung.Alexa merasa aneh dengan sikap Lucas yang tiba-tiba sarkas padanya. Tak ada pelukan hangat, ciuman manis dan sapaan yang menggoda seperti biasanya untuknya. Padahal tadi pagi mereka masih baik-baik saja.“Ada apa denganmu? Apa ada masalah di kantor?” tanya Alexa mencoba mendekati Lucas.Tapi pria itu bergerak mundur dan menghindari Alexa yang mencoba menyentuh lengannya. Lucas memilih duduk di kursi single dan menyandarkan bahunya ke belakang. Ia tak mau duduk di tempat yang sama dengan Alexa.“Kenapa bertanya seperti itu?” tanya Lucas tak suka.“Nada bicaramu aneh, sepertinya moodmu s
“Kau belum menjawabku Baby, apa maksudnya kau tak sendiri?” tanya Lucas lagi di saat Alexa tak menjawab pertanyaan.“Aku memang tak sendiri. Bukankah aku juga berjuang dengan anakku? Dia juga mau bertahan di sana,” kata Alexa sambil mengelus perutnya.“Anak kita Baby,” koreksi Lucas yang tak suka mendengar Alexa hanya menyebutkan itu anaknya sendiri. Padahal ia turut serta bekerjasama dalam membuat anak mereka. “Apa pria itu bersamamu juga?” tanya Lucas membuat Alexa menoleh.“Pria siapa maksudmu?” tanya Alexa.“Pria yang selalu ada bersamamu itu dan yang mengaku sebagai sahabatmu,” jawab Lucas dengan ogah-ogahan.“Namanya Edward, Lucas. Jangan memanggilnya seperti itu, dia mempunyai nama,” kata Alexa menegur Lucas.“Ya, dia. Apakah kau bersamanya? Kau bilang tak sendiri, maksudmu adalah dia, ‘kan? Kau tak berjuang sendiri karena ada pria itu bersamamu?” tanya Lucas tak suka membuat Alexa menghela napasnya kasar karena tahu mereka akan bertengkar karena Edward.“Aku tak mau membahasny
Alexa tersenyum mendengarnya, mendapat pujian dari Lucas membuat Alexa senang.“Aku sudah tidak tahan Baby,” lirih Lucas sambil menyesap dan terus bermain di kedua payudara Alexa yang ranum, padat dan besar itu.Puncaknya yang tebal membuat Lucas sangat suka untuk mengulumnya dan bermain di sana.“Ahhh, Lucas. Lakukan apa yang kau inginkan Lucas,” kata Alexa menggoda Lucas yang sudah membuka akses untuk Lucas bisa masuk.Alexa menaikkan kedua kakinya ke atas dan membukanya dengan lebar.“Kau sangat menggoda, Baby,” serak Lucas yang langsung memasukkan kejantanannya ke dalam liang kewanitaan Alexa yang sudah basah.Kali ini Lucas tak melakukan pemanasan dengan lama, karena ia langsung saja memasukkan ke dalam liang yang begitu disukainya itu. Alexa sangat sudah di bakar oleh gairah juga sama seperti Lucas.“Ahhhh, Lucas! Arghhhh Faster please! Akhhh!” erang Alexa membuat suasana menjadi lebih panas.Entah kenapa kali ini Alexa terlihat sangat agresif dari pada sebelumnya. Alexa begitu
“Baby! Aku punya kabar baik untukmu!” teriak Lucas yang datang dengan berlari.Pria itu baru saja pulang dan langsung saja mencari Alexa. Wanita itu yang berada di kamar baru saja selesai mandi terkejut dengan kehadiran Lucas. Alexa duduk di depan meja rias langsung saja dipeluk oleh Lucas.“Kabar baik apa?” tanya Alexa bingung.Lucas berlutut di lantai sambil menggenggam tangan Alexa.“Daddy sudah berhasil ditangkap, rencana kita sudah berhasil. Akhirnya misi kita selesai membawa Daddy mendapatkan hukumnya,” kata Lucas dengan semangat.“Benarkah?” tanya Alexa dengan raut senang dan mata berbinar.“Ya, aku sendiri yang melihatnya langsung. Aku ikut membawa Daddy ditangkap, sekarang kita tak perlu lagi khawatir. Sedikit lagi semuanya selesai, tinggal menunggu putusan maka semuanya selesai. Sakit hatimu dan sakit hatiku akan terbalas, dia tak akan lagi bisa menghirup udara dengan bebas. Aku akan pastikan hukumannya akan sebanding dengan perbuatannya,” tegas Lucas.“Aku tak sabar menanti