“Ada perlu apa mencariku Tuan? Apa yang bisa kulakukan?” Tanya Alexa pada Lucas. Wanita itu memilih berdiri jauh dari Lucas.
“Mendekatlah, apa aku bau sehingga kau menjauh dariku?” Tanya Lucas dengan sarkas.
“Tidak Tuan, aku han—“
“Mendekatlah.” Kata Lucas dengan nada memerintah, wajah pria itu terlihat serius membuat Alexa sedikit takut. Maka Alexa segera mendekat sesuai dengan keinginan Lucas. “Kenapa kau lama sekali datang?” Desis Lucas, pria itu kini menarik pinggang Alexa agar mendekat padanya. Wanita itu kini menahan napasnya karena jaraknya sangat dekat dengan Lucas.
“Ada Ester di sebelah, dia bisa melihat kita seperti ini. Aku tidak mau ji—“
“Kenapa dengan Ester? Apa ada yang salah dengan yang kita lakukan saat ini?” Tanya Lucas pelan dan mendekatkan bibirnya pada telinga Alexa membuat wanita itu menghindar.
“Aku hanya tidak mau dia salah paham dengan kita.” Lucas berdecak.
“Aku tidak peduli dengan apa yang dipikirkannya. Tadi kau bertanya apa yang harus kau lakukan bukan?” Alexa dengan cepat menganggukkan kepalanya.
“Aku menginginkanmu, bisakah kau menemaniku?” Kini Alexa menatap Lucas dengan lekat. “Apa arti dari tatapanmu itu Sweety?” Tanya Lucas lagi.
“Bisakah kau lepaskan aku? Sebentar lagi Ester akan keluar, aku mohon.” Pinta Alexa. Benar saja terdengar suara langkah kaki dan pintu terbuka, dengan cepat Lucas menarik tangannya dari pinggang Alexa. Wanita itu juga dengan cepat melangkah mundur sehingga meninggalkan jarak di antara keduanya.
“Apa Tuan menginginkan makanan? Atau membutuhkan sesuatu yang lain?” Tanya Alexa mengalihkan saat Ester keluar. Pria itu diam tidak menjawab, Alexa jadi bingug mau bagaimana. Ester menundukkan kepalanya saat hendak lewat melewati mereka.
“Permisi Tuan Lucas.” Ucap Ester sambil menundukkan kepalanya. Lucas tidak menjawab dan membiarkan Ester pergi dari sana. Lucas menunggu sampai Ester turun barulah ia menatap Alexa kembali.
“Mendekatlah.” Perintah Lucas, Alexa kembali mendekati Lucas. “Aku menginginkanmu, kau harus bersamaku malam ini.” Nada itu masih saja memerintah tidak meminta. Lucas mengecup leher Alexa membuat wanita itu menahan napas.
“Tuan, apakah kau mabuk? Aku tid—“
“Apa aku terlihat sedang mabuk?” Tanya Lucas sambil menatap Alexa dengan lekat. Bahkan napas Lucas kini dapat dirasakan oleh Alexa di wajahnya. “Aku tidak mabuk, aku sangat sadar. Apa aku salah menginginkanmu? Tidak ada yang salah bukan? Aku ingin merasakan milikmu yang sempit dan menggilakan itu. Dengan pakaian ini membuatku sangat bergairah, melihatmu tadi di bawah aku sudah cukup kuat menahan diri. Kau sangat menggoda Alexa.” Puji Lucas dengan meremas kedua bokong besar milik Alexa membuat wanita itu memejamkan matanya. Kini Lucas menarik Alexa hingga tubuh keduanya menempel.
“Jadi kau harus menemaniku sekarang, tidak ada penolakan. Aku me—“
Perkataan Lucas terpotong ketika Alexa langsung saja melumat bibir Lucas dengan begitu liar bahkan wanita itu sampai ke atas pangkuan Lucas tanpa perduli dengan roknya yang sudah naik ke atas hingga di celana dalamnya. Lucas yang mendapatkan perlakuan liar Alexa secara tiba-tiba akhirnya tidak bisa lagi menahan diri, pria itu mencium Alexa sama liarnya.
Mereka berdua saling melumat dan saling berbagi air liur, lidah keduanya sudah bergulat dengan panas bahkan tangan Lucas sudah nakal menggerayangi paha mulus Alexa. Keduanya menyudahi ciuman mereka ketika merasa harus mengambil napas. Lucas lalu mengangkat tubuh mungil Alexa dan menggendongnya masuk menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar, Lucas meletakkan Alexa dengan lembut di atas ranjang. Alexa mulai melepaskan pakaian kerja yang dikenakannya hingga menyisakan bra dan celana dalam miliknya. Lucas sedikit kaget melihat Alexa yang ternyata luluh dan akhirnya menyerangnya. Ia pikir Alexa akan menolaknya, tetapi ternyata ia salah. Alexa lebih agresif dari pada yang dipikirkannya. Ia suka dengan Alexa yang nakal membuat adrenalin Lucas berpacu.“Kau yang mulai, jadi jangan salahkan aku.” Alexa dengan agresif menawan kemeja yang dipakai oleh Lucas hingga kancingnya berhamburan di lantai.
Lucas tidak bisa lagi menahan hasratnya. Di angkatnya tubuh Alexa hingga sejajar dengannya dan langsung melumat bibir wanita itu. Terdengar suara desahan Alexa sebelum dia mencium Lucas dengan liar. Kedua lengan wanita itu di lingkarkan ke leher Lucas dan kakinya melingkari pinggang pria itu membuat Alexa bergelantungan di tubuh Lucas seperti seorang anak kecil.
Sepasang insan tersebut saling berciuman dengan liar. Lidah mereka telah saling berbelit dan bergulat, Alexa menjadi sosok wanita yang begitu liar dihadapan Lucas saat ini. Ia kehilangan akal karena perkataan Lucas yang menginginkannya. Jangan salahkan Alexa, karena beginilah ia adanya. Alexa bukanlah perempuan yang baik, ia perempuan yang nakal dan liar.
Lucas membaringkan tubuh Alexa ke atas ranjang. Sambil memperhatikan Alexa, pria itu mulai melepaskan kemejanya dan membuka kancing celananya. Alexa bangkit dari kasur dan bergeser duduk di tepian ranjang di depan Lucas dan tangan wanita itu mengambil alih, dengan cepat Alexa menarik turun celana beserta celana dalam Lucas.
Sehingga kepunyaan pria itu langsung memantul di depan mata Alexa, terdengar suara terkesiap. Alexa terbelalak melihat besar dan panjangnya kepunyaan Lucas yang mengacung tegak di depan matanya. Dengan nakalnya jemari wanita itu sudah mengelus kepnyaan Lucas. Ini bukan pertama baginya merasan, namun ini pertama kalinya melihatnya sangat dekat.
"Aaakkhh Alexaaa." Erang parau Lucas merasakan kenakalan Alexa.
Mulut dan lidah Alexa telah sibuk menikmati kepunyaan besar milik Lucas yang membuat pria itu mengerang keras. Mulut mungil Alexa melahap kepunyaan Lucas, berusaha memasukkan semuanya ke dalam mulutnya tetapi akhirnya wanita itu menyerah karena sudah sampai ketenggorokannya.
Lucas menggenggam rambut Alexa menuntun kepala wanita itu. Lucas tidak menyangka mulut Alexa begitu pintar melakukan hal itu padanya, apa Alexa sudah sering melakukannya pikirnya. Karena permianan Alexa seperti orang yang sudah sering melakukannya, dengan siapakah? Dengan kekasih wanita itu?
Tetapi akhirnya kenikmatan yang diberikan oleh Alexa membuatnya lupa akan pikiran tersebut. Genggaman tangan Lucas di rambut Alexa semakin kuat, bahkan tanpa sadar Lucas mengerakkan Kepala Alexa sekarang. Seakan Lucas yang sedang bekerja di mulut Alexa.
Terdengar suara tersedak dan jemari tangan Alexa mencengkeram erat kedua paha Lucas sedangkan pria itu memaju mundurkan pantatnya lebih cepat hingga akhirnya tanpa bisa mundur pelepasan Lucas datang dengan tiba-tiba dan menyemprotkan sperma kental langsung ke dalam mulut Alexa. Sehingga membuat wanita itu kelabakan tapi apa daya Lucas menahan tubuhnya hingga membuat Alexa sudah penuh dengan cairan miliknya. Alexa Langsung terbatuk-batuk sambil mengambil napas yang panjang.
“Alexa maafkan aku.” Ucap Lucas. Tetapi Alexa mengangkat kepalanya dan Lucas bisa melihat binar hasrat yang memenuhi kedua mata Alexa. Wanita itu memeluk Lucas.
Lidah Alexa telah nakal menjilati perut Lucas yang keras membuat hasrat Lucas kembali bangkit, di lepaskannya pelukan Alexa dan mendorongnya hingga wanita itu telentang di atas kasur. Alexa berbaring pasrah, malah seakan tidak sabar.
Lucas membuka celananya dan naik ke atas kasur menghampiri Alexa yang langsung menyambut pria itu. Dengan cekatan topi penutup dada Alexa di lepas oleh Lucas dan membuangnya ke lantai di susul dengan celana dalam Alexa yang telah lolos dari pergelangan kakinya. Sekarang Alexa telanjang bulat di depan Lucas. Mata pria itu berada di tubuh Alexa yang terlihat lebih sexy dari wanita yang pernah ditidurinya.
Lekuk tubuh wanita itu begitu menggoda dengan bukit kembar yang penuh dan montok, serta pinggang kecil dan bokong yang seksi, begitu menggugah hasrat seksual bagi siapa saja yang melihatnya. Tubuh besar Lucas menindih tubuh mungil Alexa.
Ciuman Lucas telah turun ke leher jenjang Alexa dan meninggalkan jejak merah keunguan yg membuat Alexa meringis. Jejak basah di tinggalkan oleh pria itu yang sekarang sedang menikmati kedua dada montok Alexa yang begitu menggiurkan. Tangan kanannya meremas-remas bukit kembar milik Alexa. Menyelinginya dengan menarik pelan-pelan membuat Alexa mendesah dengan kedua tangannya mencengkeram rambut Lucas. Wanita itu bahkan membusungkan dadanya.
Setelah puas menikmati bukit kembar Alexa dan meninggalkan jejak cinta yang bertebaran di dada montok Alexa, Lucas melanjutkan penjelajahannya. Bibir pria itu berjalan turun menuju perut Alexa sampai akhirnya tiba di tempat tujuan yang telah di buka Alexa dengan kedua pahanya. Wanita itu seakan sudah tidak sabar lagi. Ketika kecupan pertama Lucas mendarat di dalam milik Alexa, wanita itu mendesah lirih.
Jemari Lucas membuka bibir kepemilikan Alexa hingga lubang kepemilikan Alexa yang berwarna merah muda itu terlihat begitu indah. Lidah pria itu langsung menyapu lubang kepemilikan Alexa dan merasakan cairan Alexa yang terasa manis bagi Lucas. Lidah Lucas begitu lincah bermain di kepemilikan Alexa bahkan bagian terkecil milik Alexa tidak luput jadi sasaran. Dengan sengaja Lucas mengigit pelan bagian terkecil itu membuat wanita itu tersentak dan mengerang dan langsung mendapatkan pelepasannya.
"Aaakkkhh. Lucass.." Desah Alexa dengan memaksa kepala pria itu lebih dekat ke dalam miliknya. Suara jilatan Lucas yang sedang menikmati cairan pelepasan Alexa terdengar begitu erotis.
Lucas mengangkat kepalanya dari kepemilikan Alexa dan mengelus kepunyaannya. Kepala kepunyaan Lucas digesek-gesekkan ke pintu masuk milik Alexa berusaha memastikan kesiapan Alexa. Perlahan Lucas berusaha mendorong kepunyaannya masuk ke dalam milik Alexa. Kepemilikan Alexa begitu sempit membuat Lucas kesulitan untuk masuk.
Pria itu menekuk lututnya dan Alexa membuka lebih lebar pahanya dengan kuat Lucas mendorong kepunyaannya masuk ke dalam milik Alexa yang sempit.
"Aaakkhhh.," Erang Alexa.
Alexa merasakan kepemilikannya seperti terbelah menjadi dua ketika menerima kepunyaan besar milik Lucas. Terdengar deru napas Lucas, pria itu berusaha menahan diri untuk tidak bergerak membiarkan Alexa beradaptasi dengan kepunyaannya dulu. Tetapi biarpun tidak bergerak, pria itu tetap merasakan kepunyaannya terasa seperti remas-remas di dalam milik Alexa.
Padahal ini bukanlah yang pertama bagi keduanya. Tetapi Alexa malah mulai bergerak dengan memutar pinggulnya hingga akhirnya Lucas tidak tahan lagi dan memulai memaju mundurkan pantatnya dengan cepat dan kuat.
“Aaakhh. Aaaahhh..” Rintihan suara Alexa terus terdengar.
Keringat telah membasahi sekujur tubuh mereka berdua. Pompaan liar Lucas di imbangi dengan goyangan pinggul Alexa yang nakal. Keduanya seakan saling berkejaran untuk mendapatkan kenikmatan duniawi yang sebentar lagi akan didapatkan mereka.
"Aaakkkhhh. Lucassss.." Jerit Alexa kuat dengan tubuh melenting ke atas dengan mata yang terbelalak ketika merasakan kenikmatan yang dahsyat sedang melanda dirinya.
Pelepasan keduanya datang dengan cepat dan kuat. Sedangkan Lucas semakin kuat dan cepat memompa milik Alexa hingga wanita itu kembali mendapatkan pelepasannya dan tubuh mungil itu kembali tersentak. Lucas mengangkat tubuh mungil Alexa posisi wanita itu sekarang duduk di pangkuannya dengan kepunyaan Lucas masih berada di dalam milik Alexa. Pria itu bergeser dan bersandar pada kepala ranjang.
"Eeggh.. Aaahhh.." Desah Alexa. Wanita itu berusaha untuk berdiri tetapi Lucas menahan tubuhnya agar tubuhnya masuk ke dalam lagi ke dalam milik Alexa.
"Lucassss.," Rintih Alexa terengah.
Dengan cara seperti itu membuat kepunyaan Lucas terasa seperti menusuk milik Alexa sampai ke rahim dan terasa sesak. Sambil menahan pinggul Alexa, Lucas melumat bibir ranum Alexa dan bergulat dengan lidah wanita itu berbagi salivanya dengan Alexa. Di sela-sela ciuman mereka, Lucas mulai bergerak dengan perlahan tetapi semakin lama gerakan pria itu semakin cepat.
Pompaan Lucas semakin cepat membuat tubuh mungil Alexa terlonjak-lonjak hingga membuat bukit kembar milik Alexa memantul-mantul indah di depan Lucas. Pemandangan erotis yang tersaji di depan mata Lucas benar-benar membuat pria itu menggila karena hasratnya. Rintihan dan desahan Alexa sudah tidak di perdulikan oleh Lucas lagi. Pompaan kepunyaan Lucas lebih cepat keluar masuk di dalam lubang milik Alexa.
"Aaakkhhh.." Secara bersamaan Alexa dan Lucas mendapatkan pelepasan mereka.
Lucas menahan pinggul Alexa menekankannya lebih dalam dan pria itu menembakkan cairannya ke dalam milik Alexa. Suara deru napas mereka berdua berkejar-kejaran. Alexa jatuh lemas ke dalam dada bidang Lucas. Wanita itu lelah sekali setelah mendapatkan pelepasannya secara berturut-turut.Tetapi hanya sebentar saja Alexa mengambil napas. Hasrat kembali menerjang wanita itu. Alexa mulai bergerak-gerak berusaha mendapatkan kenikmatan dari kepunyaan Lucas yang masih berada di dalam miliknya."Aargghh, Alexaaa." Sekali ini Lucas membiarkan Alexa yang mengejar kenikmatannya sendiri.Lucas tak menyangka kalau Alexa ternyata wanita yang begitu hebat dan liar. Padahal saat mereka melakukannya pertama kali waktu itu Alexa tidak seperti ini. Ia tidak menyangka kalau Alexa bisa seperti ini. Baru Alexalah yang bisa mengimbangi seorang Lucas sampai tak berkutik seperti ini. Lucas saja sampai kewalahan, Alexa memang wanita yang berbeda dari semua wanita yang pernah Lucas kenal.Kedua tangan wanita it
“Siapa? Aku tak paham dengan perkataanmu, coba jelaskan padaku.” Lucas bingung ketika mendapat pertanyaan tersebut.“Kau memohon untuk tidak ditinggalkan, siapa yang meninggalkanmu? Kekasihmu? Kau mau aku menjadi kekasihmu, tapi kau sendiri masih punya kekasih? Kau sangat jahat Lucas!” Pria itu langsung saja menahan Alexa yang hendak bangkit itu.“Aku mabuk, aku tak sadar bagaimana aku tahu siapa yang sedang kupikirkan saat itu?” Lucas langsung saja membela dirinya. “Aku terbiasa mengatakan hal yang aneh di saat mabuk, percayalah padaku. Aku tidak mempunyai kekasih, hanya kau satu-satunya yang kuinginkan menjadi kekasih. Aku berani bersumpah jika kau mau aku melakukan hal itu.” Pungkas Lucas dengan tegas.“Kau sedang tidak berbohong bukan? Jika kau ketahuan berbohong, aku tidak akan pernah me
Alexa terbangun dari tidurnya, ia segera melihat jam yang ada di dinding. Wanita itu langsung saja bangkit dari turunnya dan turun dari ranjang. Lucas menggeliat karena aksi Alexa itu. Dengan cepat ia memakaikan kembali pakaiannya yang berserakan di lantai. Semuanya sudah tidak sesuai dengan apa yang di rencanakannya.Semuanya gagal karena Lucas terus saja menyerangnya, ia kelelahan dan membuat wanita itu terlambat bangun. Alexasedikit takut, jika ia turun dan ada yang melihatnya. Sebisa mungkin Alexa memperbaiki penampilannya, walaupun sebenernya ia tak yakin.“Kau baru bangun?” Tanya Lucas saat ia membuka matanya sedikit, ia masih mengantuk dan ingin tidur lagi.“Ya, aku terlambat bangun dan ini semua karenamu!” Jawab Alexa dengan ketus. “Jika aku terkena masalah aku akan menyalahkanmu.” Setelah mengatakan i
“Aku ingin berbicara penting denganmu,” Kata Calisto Howard dengan tegas.“Katakan saja di sini langsung, aku tak punya waktu jika harus melakukannya khusus denganmu di ruang kerjamu. Aku sangat sibuk.” Jawab Lucas dengan dingin, ia mengatakan itu sambil memakan sarapannya. Alexa masih ada di sana membantu yang lainnya.“Kau sudah lama tidak menjalin hubungan dengan seorang wanita dengan serius, aku bahkan lupa kapan kau membawa pulang seorang wanita ke rumah. Apa kau tak punya kekasih yang ingin kau nikahi?” Tanya Calisto langsung membuat Lucas berhenti untuk makan. Bahkan Alexa juga yang sedang menyendokkan ayam ke dalam piring James berhenti. Wanita itu menatap Lucas, namun tidak dengan pria itu.“Itu akan jadi masalahku, aku bisa mengatasinya sendiri. Kau tak perlu terlibat tentang hubunganku dengan
“Duduk saja, lanjutkan.” Ucap pria itu dengan memerintah. “Aku yang mengganggumu, aku hanya ingin melihat bagaimana keadaan tanganmu. Apakah tak bermasalah? Jika kau mau aku bisa membawamu ke rumah sakit.” Alexasedikit tertawa mendengarnya.“Aku tidak perlu ke rumah sakit, ini akan membaik setelah di beri salep. Terima kasih atas tawarannya James, tapi kurasa tak perlu. Tenang saja, ini tak parah. Hanya terkena sop bukan air panas. Jika air panas mungkin akan melepuh, ini kasus yang berbeda.” James terkesima dengan Alexa yang tertawa bahkan banyak bicara itu. Pria itu menatap Alexadengan lekat membuat Alexa jadi salah tingkah sendiri.“Kau kenapa? Apa ada yang salah dengan wajahku? Kau menatapku sangat serius.” Tanya Alexa jadi tak enak hati.“Kau sangat cantik jika tertawa seperti tadi aku m
Alexa mengintip keadaan pos penjagaan depan yang sedang kosong, wanita itu tahu kapan pos depan kosong karena harus keliling untuk mengontrol. Alexa yang mempunyai kunci cadangan hasil duplikat memakaikan kesempaatn itu untuk membuka gerbang depan agar ia bisa masuk. Dengan perlahan wanita membukanya agar tidak menimbulkan suara.Begitu berhasil dengan cepat wanita itu masuk lalu menguncinya kembali. Dengan jalan mengendap-endap wanita itu masuk ke dalam rumah dengan kunci yang dimiliknya juga. Begitu masuk keadaan ruangan tersebut jelas gelap. Sebisa mungkin Alexa berjalan dengan sangat hati-hati agar tidak menabrak apapun.Ia berjalan menuju kamarnya yang ada di belakang. Namun ketika sudah setengah jalan wanita itu ingat bahwa ia tidak lagi tidur di kamar belakang. Maka Alexa kembali ke depan untuk naik tangga menuju kamarnya. Alexa dengan sangat hati-hati agar tidak ketahuan ba
“Hah, kau mengkagetkanku Lucas!” Protes Alexa saat wanita itu keluar kamar namun ada Lucas yang berdiri di depan kamarnya dengan lampu yang belum menyala. “Kenapa kau sudah bangun jam segini?” Tanya wanita itu penasaran.“Aku hanya tak bisa lagi tidur. Apa kau mau ke bawah?” Alexa menganggukkan kepalanya.“Ini sudah jadwalnya aku ke bawah, mau ku buatkan sesuatu untuk membantumu bisa tidur kembali? Kau juga baru tidur beberapa jam sama sepertiku.”“Bagaimana kalau kau menemaniku saja? Mungkin itu akan membantuku untuk bisa tidur kembali. Alexa menghela napasnya panjang lalu menggelengkan kepalanya.“Maaf Lucas, aku tak bisa. Itu akan membuat orang curiga padaku, aku yakin ini saja aku akan ditegur oleh Ester karena tadi malam pulang lama. Kau mau aku
“Aku sudah memberitahumu tadi.” Jawab Lucas seadanya, Alexa melihat Lucas yang masih saja keringatan. “Apa kau bisa membantuku?” Tanya Lucas.“Membantumu apa?” Lucas menaikkan tangannya ke atas membuat Alexa mengernyitkan keningnya bingung.“Bukakan pakaianku yang basah ini.” Alexa tertawa mendengarnya.“Kau yakin? Kau memintaku untuk membuka pakaianmu? Kau bisa melakukannya sendiri Lucas, aku tak perlu membantumu.”“Tapi aku ingin kau melakukannya untukku, cepat lakukan sebelum aku menahanmu di sini lebih lama.” Desis Lucas membuat Alexa terdiam. Akhirnya wanita itu mendekat dan mengangkat ke atas kaos Lucas yang sudah basah itu.“Sudah.” Ucap Alexa dengan susah payah, karena kini dada bid
“Ada apa dengan tanganmu? Apa ada yang menyakitimu? James yang melakukannya?” tanya Lucas dengan khawatir, Alexa menggelengkan kepalanya sambil merintih kesakitan. “Maafkan aku Alexa, aku tidak tahu tanganmu sakit.” Alexa menatap Lucas dengan sendu.“Kenapa kau tak pernah percaya padaku? Kenapa kau selalu saja bersikap kasar padaku? Apa kau tak bisa sedikit saja percaya padaku? Apa kau juga tak bisa bersikap lembut padaku sedikit saja? Apa kau benar-benar hanya ingin bercinta saja denganku? Kau bilang kau menyukaiku, apa begini caranya bersikap dengan seseorang yang kau sukai?” tanya Alexa dengan serius dan itu membuat Lucas jelas kaget. Karena tak biasanya Alexa bertanya seperti itu padanya.“Bukan seperti itu Alexa, kau jelas tahu aku benar-benar menyukaimu bukan hanya karena ingin bercinta denganmu. Aku tulus padamu, hanya saja aku tak s
Alexa yang sedang membuang sampah keluar itu, langsung saja ditarik dengan seorang pria dengan cara paksa. Wanita itu memberontak dan meminta untuk dilepaskan. Namun pria yang sedang menariknya itu tak mendengarkan permintaan Alexa dan terus saja menarik Alexa agar menjauh dari pintu gerbang utama.“Apa yang kau lakukan di sini? Aku sudah mengatakan padamu, jangan pernah datang ke sini! Lebih baik kau pergi sekarang!” Desis Alexa saat keduanya sudah saling berhadapan.“Kau yang menghindar, kau tak membalas pesanku bahkan tak mengangkat panggilanku. Apakah kau sudah melupakanku? Kau sudah nyaman berada di sini? Kau ingin meninggalkanku begitu saja?” Tanya pria itu sama marahnya.“Aku sibuk! Kau tau pekerjaanku juga tak mudah! Lagi pula aku sudah bilang jangan pernah menemuiku lagi! Aku tak mau bertemu denganmu! Jadi
Maka Alexa tak lagi bisa menolak, wanita itu duduk dan bersandar di kepala ranjang. Calisto langsung saja meletakkan kepalanya di atas paha Alexa. Pria itu bisa merasakan lembutnya paha Alexa karena rok yang dipakai Alexa sedikit tersingkap membuat Calisto bisa merasakan kulit halus tersebut. Calisto tersenyum dan menarik tangan Alexa dan diletakkan di kepalanya.“Lakukanlah.” Pinta Calisto, maka Alexa mulai memijat. “Kau bisa menambah kekuatannya,” Pinta paruh baya itu lagi dan Alexa melakukannya. Alexa berusaha melakukan tugasnya dengan sangat hati-hati.“Berapa umurmu?” Tanya Calisto.“Dua puluh tiga tahun Tuan.” Jawab Alexa.“Masih sangat muda, kau juga cantik dan berbakat. Kenapa kau mau jadi pelayan?” Tanya Calisto yang ingin tahu tentang Alexa
“Apa yang harus saya lakukan Tuan?” Tanya Alexa pada Calisto.“Aku ingin kau membantuku untuk membersihkan daguku.” Pinta Calisto dan masuk ke dalam kamar mandi. “Ayo masuk.” Ajak Calisto, Alexa akhirnya ikut masuk ke dalam kamar mandi dan melihat Calisto sudah duduk di kursi yang tersedia di dalam kamar mandi tersebut.“Orang yang biasanya melakukannya sedang tak bisa datang, biasanya Ester atau Olivia yang melakukannya. Tapi mereka sedang tidak ada, jadi tolong lakukan.” Alexa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Ia mengambil handuk yang sudah tersedia dan membuatnya di leher pria paruh baya tersebut.“Maaf Tuan, apakah Tuan bisa bersandar saja dan mendongakkan kepala ke atas?” Tanya Alexa dengan hati-hati.“Oke.” Calisto melakukan a
“Hai Lucas, bagaimana liburanmu?” Tanya Calisto saat melihat anak sulungnya sudah pulang.“Aku lelah.” Lucas langsung saja memilih naik menuju kamarnya dari pada harus mengatakan banyak hal pada Daddynya itu. Alexa masuk ke dalam dan bertemu dengan kedua orang tua Lucas.“Alexa bagaimana liburannya di sana? Apakah semua berjalan dengan baik?” Tanya Olivia.“Baik Nyonya.” Jawab Alexa seadanya, wanita paruh baya itu tersenyum.“Baiklah, terima kasih Alexa.” Wanita itu memlih ke atas membawa barang milik Lucas. Setelah itu ia ke dapur untuk bertemu dengan Ester dan melakukan beberapa hal.***Alexa baru saja selesai mandi, namun wanita i
“Menikmatinya hmm?” Tanya Lucas pada Alexa yang sedang menikmati udara pagi di belakang villa yang mereka tempat itu.“Astaga Lucas! Kau membuatku kaget!” Pekik Alexa membuat Lucas tertawa dan memeluk Alexa dari belakang.Wanita itu menoleh ke belakang dan Lucas langsung saja mencium Alexa. Wanita itu jelas kaget, bukan Lucas namanya jika tidak melakukan itu dan melumat bibir Alexa dengan menuntut. Alexa terbuai, namun akhirnya ia sadar dan mendorong dada pria itu.“Kenapa?” Protes Lucas.“Ada Yaraline, bahaya.” Lucas berdecak.“Sekarang dia tak ada.” Lucas ingin kembali memeluk, namun Alexa langsung saja menghindar membuat pria itu menghela napasnya. Lucas memilih mengalah dan berdiri di samping wanita itu. &ldqu
Tangan Alexa menekan kepala Lucas lebih dekat lagi dengan miliknya, cairan cinta Alexa semakin banyak keluar membasahi wajah Lucas. Pria itu semakin bergairah, suara jilatan dan isapan Lucas memenuhi ruang makan itu. Alexa merasakan gelombang kenikmatan mengalir, pelepasannya datang membuat wanita itu membusungkan tubuhnya hingga bukit kembar Alexa mencuat ke atas.“Aaahhhh." Desah Alexa tubuhnya tersentak, pinggulnya naik ke atas sementara tangannya mencengkram rambut Lucas dengan kuatnya.Semprotan cairan cinta Alexa langsung di minum dengan rakusnya oleh Lucas, pria itu terus menjilati milik Alexa sampai cairan cinta wanita itu bersih tak tersisa. Alexa tergeletak di atas meja lemas akibat pelepasannya yang luar biasa. Sementara Lucas segera melepaskan pakaiannya, kini pria itu berdiri telanjang di hadapan Alexa dengan kepunyaannya yang besar dan yang telah mengeras.
“Dia tak sempat menyentuhmu bukan?” Alexa menggelengkan kepalanya.“Aku akan membereskan kekacauan yang dilakukannya.” Alexa bangkit berdiri hendak ke dapur namun Lucas menahannya.“Tak perlu, aku akan menyuruh orang untuk membersihkannya. Aku ingin kau bebas dan tidak melakukan apapun saat bersamaku. Aku sengaja membawamu pergi supaya kau tak melakukan hal itu, aku ingin kau menemaniku saja seperti ini.” Alexa tersenyum.“Tapi bagaimana jika dia mengatakan pa—”“Kau tenang saja, kau tak perlu memikirkan hal itu. Biarkan itu menjadi urusanku nanti.” Alexa menganggukkan kepalanya paham. Tak lama Yaraline kembali keluar dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.“Pergilah, aku ingin makan.&rdqu
“Kenapa? Kau berubah pikiran bukan?” Tanya Yaraline dengan semangat, Lucas menggelengkan kepalanya.“Sekalian buatkan aku jus, aku ingin minuman yang segar.” Wajah Yaraline seketika berubah dan semakin kesal, ia mengepal tangannya. “Oh iya apa kau yakin mau memasak dengan berpakaian seperti itu?” Tanya Lucas sambil memperhatikan pakaian wanita itu dari atas sampai bawah.Yaraline melihat pakaiannya dan tersenyum menatap Lucas. Ia sudah menyiapkan pakaian yang sexy, ia hanya memakai lingerie yang begitu menggoda untuk Lucas. Namun sayang Lucas tak tergoda sama sekali walaupun lekuk tubuh wanita itu kini tercetak jelas, bahkan puncak bukit kembar wanita itu juga dapat Lucas lihat.“Apa kau menyukainya?” Tanya Yaraline dengan tersenyum penuh arti, Lucas tertawa kecil melihatnya. “Aku memakainya