“Ada perlu apa mencariku Tuan? Apa yang bisa kulakukan?” Tanya Alexa pada Lucas. Wanita itu memilih berdiri jauh dari Lucas.
“Mendekatlah, apa aku bau sehingga kau menjauh dariku?” Tanya Lucas dengan sarkas.
“Tidak Tuan, aku han—“
“Mendekatlah.” Kata Lucas dengan nada memerintah, wajah pria itu terlihat serius membuat Alexa sedikit takut. Maka Alexa segera mendekat sesuai dengan keinginan Lucas. “Kenapa kau lama sekali datang?” Desis Lucas, pria itu kini menarik pinggang Alexa agar mendekat padanya. Wanita itu kini menahan napasnya karena jaraknya sangat dekat dengan Lucas.
“Ada Ester di sebelah, dia bisa melihat kita seperti ini. Aku tidak mau ji—“
“Kenapa dengan Ester? Apa ada yang salah dengan yang kita lakukan saat ini?” Tanya Lucas pelan dan mendekatkan bibirnya pada telinga Alexa membuat wanita itu menghindar.
“Aku hanya tidak mau dia salah paham dengan kita.” Lucas berdecak.
“Aku tidak peduli dengan apa yang dipikirkannya. Tadi kau bertanya apa yang harus kau lakukan bukan?” Alexa dengan cepat menganggukkan kepalanya.
“Aku menginginkanmu, bisakah kau menemaniku?” Kini Alexa menatap Lucas dengan lekat. “Apa arti dari tatapanmu itu Sweety?” Tanya Lucas lagi.
“Bisakah kau lepaskan aku? Sebentar lagi Ester akan keluar, aku mohon.” Pinta Alexa. Benar saja terdengar suara langkah kaki dan pintu terbuka, dengan cepat Lucas menarik tangannya dari pinggang Alexa. Wanita itu juga dengan cepat melangkah mundur sehingga meninggalkan jarak di antara keduanya.
“Apa Tuan menginginkan makanan? Atau membutuhkan sesuatu yang lain?” Tanya Alexa mengalihkan saat Ester keluar. Pria itu diam tidak menjawab, Alexa jadi bingug mau bagaimana. Ester menundukkan kepalanya saat hendak lewat melewati mereka.
“Permisi Tuan Lucas.” Ucap Ester sambil menundukkan kepalanya. Lucas tidak menjawab dan membiarkan Ester pergi dari sana. Lucas menunggu sampai Ester turun barulah ia menatap Alexa kembali.
“Mendekatlah.” Perintah Lucas, Alexa kembali mendekati Lucas. “Aku menginginkanmu, kau harus bersamaku malam ini.” Nada itu masih saja memerintah tidak meminta. Lucas mengecup leher Alexa membuat wanita itu menahan napas.
“Tuan, apakah kau mabuk? Aku tid—“
“Apa aku terlihat sedang mabuk?” Tanya Lucas sambil menatap Alexa dengan lekat. Bahkan napas Lucas kini dapat dirasakan oleh Alexa di wajahnya. “Aku tidak mabuk, aku sangat sadar. Apa aku salah menginginkanmu? Tidak ada yang salah bukan? Aku ingin merasakan milikmu yang sempit dan menggilakan itu. Dengan pakaian ini membuatku sangat bergairah, melihatmu tadi di bawah aku sudah cukup kuat menahan diri. Kau sangat menggoda Alexa.” Puji Lucas dengan meremas kedua bokong besar milik Alexa membuat wanita itu memejamkan matanya. Kini Lucas menarik Alexa hingga tubuh keduanya menempel.
“Jadi kau harus menemaniku sekarang, tidak ada penolakan. Aku me—“
Perkataan Lucas terpotong ketika Alexa langsung saja melumat bibir Lucas dengan begitu liar bahkan wanita itu sampai ke atas pangkuan Lucas tanpa perduli dengan roknya yang sudah naik ke atas hingga di celana dalamnya. Lucas yang mendapatkan perlakuan liar Alexa secara tiba-tiba akhirnya tidak bisa lagi menahan diri, pria itu mencium Alexa sama liarnya.
Mereka berdua saling melumat dan saling berbagi air liur, lidah keduanya sudah bergulat dengan panas bahkan tangan Lucas sudah nakal menggerayangi paha mulus Alexa. Keduanya menyudahi ciuman mereka ketika merasa harus mengambil napas. Lucas lalu mengangkat tubuh mungil Alexa dan menggendongnya masuk menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar, Lucas meletakkan Alexa dengan lembut di atas ranjang. Alexa mulai melepaskan pakaian kerja yang dikenakannya hingga menyisakan bra dan celana dalam miliknya. Lucas sedikit kaget melihat Alexa yang ternyata luluh dan akhirnya menyerangnya. Ia pikir Alexa akan menolaknya, tetapi ternyata ia salah. Alexa lebih agresif dari pada yang dipikirkannya. Ia suka dengan Alexa yang nakal membuat adrenalin Lucas berpacu.“Kau yang mulai, jadi jangan salahkan aku.” Alexa dengan agresif menawan kemeja yang dipakai oleh Lucas hingga kancingnya berhamburan di lantai.
Lucas tidak bisa lagi menahan hasratnya. Di angkatnya tubuh Alexa hingga sejajar dengannya dan langsung melumat bibir wanita itu. Terdengar suara desahan Alexa sebelum dia mencium Lucas dengan liar. Kedua lengan wanita itu di lingkarkan ke leher Lucas dan kakinya melingkari pinggang pria itu membuat Alexa bergelantungan di tubuh Lucas seperti seorang anak kecil.
Sepasang insan tersebut saling berciuman dengan liar. Lidah mereka telah saling berbelit dan bergulat, Alexa menjadi sosok wanita yang begitu liar dihadapan Lucas saat ini. Ia kehilangan akal karena perkataan Lucas yang menginginkannya. Jangan salahkan Alexa, karena beginilah ia adanya. Alexa bukanlah perempuan yang baik, ia perempuan yang nakal dan liar.
Lucas membaringkan tubuh Alexa ke atas ranjang. Sambil memperhatikan Alexa, pria itu mulai melepaskan kemejanya dan membuka kancing celananya. Alexa bangkit dari kasur dan bergeser duduk di tepian ranjang di depan Lucas dan tangan wanita itu mengambil alih, dengan cepat Alexa menarik turun celana beserta celana dalam Lucas.
Sehingga kepunyaan pria itu langsung memantul di depan mata Alexa, terdengar suara terkesiap. Alexa terbelalak melihat besar dan panjangnya kepunyaan Lucas yang mengacung tegak di depan matanya. Dengan nakalnya jemari wanita itu sudah mengelus kepnyaan Lucas. Ini bukan pertama baginya merasan, namun ini pertama kalinya melihatnya sangat dekat.
"Aaakkhh Alexaaa." Erang parau Lucas merasakan kenakalan Alexa.
Mulut dan lidah Alexa telah sibuk menikmati kepunyaan besar milik Lucas yang membuat pria itu mengerang keras. Mulut mungil Alexa melahap kepunyaan Lucas, berusaha memasukkan semuanya ke dalam mulutnya tetapi akhirnya wanita itu menyerah karena sudah sampai ketenggorokannya.
Lucas menggenggam rambut Alexa menuntun kepala wanita itu. Lucas tidak menyangka mulut Alexa begitu pintar melakukan hal itu padanya, apa Alexa sudah sering melakukannya pikirnya. Karena permianan Alexa seperti orang yang sudah sering melakukannya, dengan siapakah? Dengan kekasih wanita itu?
Tetapi akhirnya kenikmatan yang diberikan oleh Alexa membuatnya lupa akan pikiran tersebut. Genggaman tangan Lucas di rambut Alexa semakin kuat, bahkan tanpa sadar Lucas mengerakkan Kepala Alexa sekarang. Seakan Lucas yang sedang bekerja di mulut Alexa.
Terdengar suara tersedak dan jemari tangan Alexa mencengkeram erat kedua paha Lucas sedangkan pria itu memaju mundurkan pantatnya lebih cepat hingga akhirnya tanpa bisa mundur pelepasan Lucas datang dengan tiba-tiba dan menyemprotkan sperma kental langsung ke dalam mulut Alexa. Sehingga membuat wanita itu kelabakan tapi apa daya Lucas menahan tubuhnya hingga membuat Alexa sudah penuh dengan cairan miliknya. Alexa Langsung terbatuk-batuk sambil mengambil napas yang panjang.
“Alexa maafkan aku.” Ucap Lucas. Tetapi Alexa mengangkat kepalanya dan Lucas bisa melihat binar hasrat yang memenuhi kedua mata Alexa. Wanita itu memeluk Lucas.
Lidah Alexa telah nakal menjilati perut Lucas yang keras membuat hasrat Lucas kembali bangkit, di lepaskannya pelukan Alexa dan mendorongnya hingga wanita itu telentang di atas kasur. Alexa berbaring pasrah, malah seakan tidak sabar.
Lucas membuka celananya dan naik ke atas kasur menghampiri Alexa yang langsung menyambut pria itu. Dengan cekatan topi penutup dada Alexa di lepas oleh Lucas dan membuangnya ke lantai di susul dengan celana dalam Alexa yang telah lolos dari pergelangan kakinya. Sekarang Alexa telanjang bulat di depan Lucas. Mata pria itu berada di tubuh Alexa yang terlihat lebih sexy dari wanita yang pernah ditidurinya.
Lekuk tubuh wanita itu begitu menggoda dengan bukit kembar yang penuh dan montok, serta pinggang kecil dan bokong yang seksi, begitu menggugah hasrat seksual bagi siapa saja yang melihatnya. Tubuh besar Lucas menindih tubuh mungil Alexa.
Ciuman Lucas telah turun ke leher jenjang Alexa dan meninggalkan jejak merah keunguan yg membuat Alexa meringis. Jejak basah di tinggalkan oleh pria itu yang sekarang sedang menikmati kedua dada montok Alexa yang begitu menggiurkan. Tangan kanannya meremas-remas bukit kembar milik Alexa. Menyelinginya dengan menarik pelan-pelan membuat Alexa mendesah dengan kedua tangannya mencengkeram rambut Lucas. Wanita itu bahkan membusungkan dadanya.
Setelah puas menikmati bukit kembar Alexa dan meninggalkan jejak cinta yang bertebaran di dada montok Alexa, Lucas melanjutkan penjelajahannya. Bibir pria itu berjalan turun menuju perut Alexa sampai akhirnya tiba di tempat tujuan yang telah di buka Alexa dengan kedua pahanya. Wanita itu seakan sudah tidak sabar lagi. Ketika kecupan pertama Lucas mendarat di dalam milik Alexa, wanita itu mendesah lirih.
Jemari Lucas membuka bibir kepemilikan Alexa hingga lubang kepemilikan Alexa yang berwarna merah muda itu terlihat begitu indah. Lidah pria itu langsung menyapu lubang kepemilikan Alexa dan merasakan cairan Alexa yang terasa manis bagi Lucas. Lidah Lucas begitu lincah bermain di kepemilikan Alexa bahkan bagian terkecil milik Alexa tidak luput jadi sasaran. Dengan sengaja Lucas mengigit pelan bagian terkecil itu membuat wanita itu tersentak dan mengerang dan langsung mendapatkan pelepasannya.
"Aaakkkhh. Lucass.." Desah Alexa dengan memaksa kepala pria itu lebih dekat ke dalam miliknya. Suara jilatan Lucas yang sedang menikmati cairan pelepasan Alexa terdengar begitu erotis.
Lucas mengangkat kepalanya dari kepemilikan Alexa dan mengelus kepunyaannya. Kepala kepunyaan Lucas digesek-gesekkan ke pintu masuk milik Alexa berusaha memastikan kesiapan Alexa. Perlahan Lucas berusaha mendorong kepunyaannya masuk ke dalam milik Alexa. Kepemilikan Alexa begitu sempit membuat Lucas kesulitan untuk masuk.
Pria itu menekuk lututnya dan Alexa membuka lebih lebar pahanya dengan kuat Lucas mendorong kepunyaannya masuk ke dalam milik Alexa yang sempit.
"Aaakkhhh.," Erang Alexa.
Alexa merasakan kepemilikannya seperti terbelah menjadi dua ketika menerima kepunyaan besar milik Lucas. Terdengar deru napas Lucas, pria itu berusaha menahan diri untuk tidak bergerak membiarkan Alexa beradaptasi dengan kepunyaannya dulu. Tetapi biarpun tidak bergerak, pria itu tetap merasakan kepunyaannya terasa seperti remas-remas di dalam milik Alexa.
Padahal ini bukanlah yang pertama bagi keduanya. Tetapi Alexa malah mulai bergerak dengan memutar pinggulnya hingga akhirnya Lucas tidak tahan lagi dan memulai memaju mundurkan pantatnya dengan cepat dan kuat.
“Aaakhh. Aaaahhh..” Rintihan suara Alexa terus terdengar.
Keringat telah membasahi sekujur tubuh mereka berdua. Pompaan liar Lucas di imbangi dengan goyangan pinggul Alexa yang nakal. Keduanya seakan saling berkejaran untuk mendapatkan kenikmatan duniawi yang sebentar lagi akan didapatkan mereka.
"Aaakkkhhh. Lucassss.." Jerit Alexa kuat dengan tubuh melenting ke atas dengan mata yang terbelalak ketika merasakan kenikmatan yang dahsyat sedang melanda dirinya.
Pelepasan keduanya datang dengan cepat dan kuat. Sedangkan Lucas semakin kuat dan cepat memompa milik Alexa hingga wanita itu kembali mendapatkan pelepasannya dan tubuh mungil itu kembali tersentak. Lucas mengangkat tubuh mungil Alexa posisi wanita itu sekarang duduk di pangkuannya dengan kepunyaan Lucas masih berada di dalam milik Alexa. Pria itu bergeser dan bersandar pada kepala ranjang.
"Eeggh.. Aaahhh.." Desah Alexa. Wanita itu berusaha untuk berdiri tetapi Lucas menahan tubuhnya agar tubuhnya masuk ke dalam lagi ke dalam milik Alexa.
"Lucassss.," Rintih Alexa terengah.
Dengan cara seperti itu membuat kepunyaan Lucas terasa seperti menusuk milik Alexa sampai ke rahim dan terasa sesak. Sambil menahan pinggul Alexa, Lucas melumat bibir ranum Alexa dan bergulat dengan lidah wanita itu berbagi salivanya dengan Alexa. Di sela-sela ciuman mereka, Lucas mulai bergerak dengan perlahan tetapi semakin lama gerakan pria itu semakin cepat.
Pompaan Lucas semakin cepat membuat tubuh mungil Alexa terlonjak-lonjak hingga membuat bukit kembar milik Alexa memantul-mantul indah di depan Lucas. Pemandangan erotis yang tersaji di depan mata Lucas benar-benar membuat pria itu menggila karena hasratnya. Rintihan dan desahan Alexa sudah tidak di perdulikan oleh Lucas lagi. Pompaan kepunyaan Lucas lebih cepat keluar masuk di dalam lubang milik Alexa.
"Aaakkhhh.." Secara bersamaan Alexa dan Lucas mendapatkan pelepasan mereka.
Lucas menahan pinggul Alexa menekankannya lebih dalam dan pria itu menembakkan cairannya ke dalam milik Alexa. Suara deru napas mereka berdua berkejar-kejaran. Alexa jatuh lemas ke dalam dada bidang Lucas. Wanita itu lelah sekali setelah mendapatkan pelepasannya secara berturut-turut.Tetapi hanya sebentar saja Alexa mengambil napas. Hasrat kembali menerjang wanita itu. Alexa mulai bergerak-gerak berusaha mendapatkan kenikmatan dari kepunyaan Lucas yang masih berada di dalam miliknya."Aargghh, Alexaaa." Sekali ini Lucas membiarkan Alexa yang mengejar kenikmatannya sendiri.Lucas tak menyangka kalau Alexa ternyata wanita yang begitu hebat dan liar. Padahal saat mereka melakukannya pertama kali waktu itu Alexa tidak seperti ini. Ia tidak menyangka kalau Alexa bisa seperti ini. Baru Alexalah yang bisa mengimbangi seorang Lucas sampai tak berkutik seperti ini. Lucas saja sampai kewalahan, Alexa memang wanita yang berbeda dari semua wanita yang pernah Lucas kenal.Kedua tangan wanita it
“Siapa? Aku tak paham dengan perkataanmu, coba jelaskan padaku.” Lucas bingung ketika mendapat pertanyaan tersebut.“Kau memohon untuk tidak ditinggalkan, siapa yang meninggalkanmu? Kekasihmu? Kau mau aku menjadi kekasihmu, tapi kau sendiri masih punya kekasih? Kau sangat jahat Lucas!” Pria itu langsung saja menahan Alexa yang hendak bangkit itu.“Aku mabuk, aku tak sadar bagaimana aku tahu siapa yang sedang kupikirkan saat itu?” Lucas langsung saja membela dirinya. “Aku terbiasa mengatakan hal yang aneh di saat mabuk, percayalah padaku. Aku tidak mempunyai kekasih, hanya kau satu-satunya yang kuinginkan menjadi kekasih. Aku berani bersumpah jika kau mau aku melakukan hal itu.” Pungkas Lucas dengan tegas.“Kau sedang tidak berbohong bukan? Jika kau ketahuan berbohong, aku tidak akan pernah me
Alexa terbangun dari tidurnya, ia segera melihat jam yang ada di dinding. Wanita itu langsung saja bangkit dari turunnya dan turun dari ranjang. Lucas menggeliat karena aksi Alexa itu. Dengan cepat ia memakaikan kembali pakaiannya yang berserakan di lantai. Semuanya sudah tidak sesuai dengan apa yang di rencanakannya.Semuanya gagal karena Lucas terus saja menyerangnya, ia kelelahan dan membuat wanita itu terlambat bangun. Alexasedikit takut, jika ia turun dan ada yang melihatnya. Sebisa mungkin Alexa memperbaiki penampilannya, walaupun sebenernya ia tak yakin.“Kau baru bangun?” Tanya Lucas saat ia membuka matanya sedikit, ia masih mengantuk dan ingin tidur lagi.“Ya, aku terlambat bangun dan ini semua karenamu!” Jawab Alexa dengan ketus. “Jika aku terkena masalah aku akan menyalahkanmu.” Setelah mengatakan i
“Aku ingin berbicara penting denganmu,” Kata Calisto Howard dengan tegas.“Katakan saja di sini langsung, aku tak punya waktu jika harus melakukannya khusus denganmu di ruang kerjamu. Aku sangat sibuk.” Jawab Lucas dengan dingin, ia mengatakan itu sambil memakan sarapannya. Alexa masih ada di sana membantu yang lainnya.“Kau sudah lama tidak menjalin hubungan dengan seorang wanita dengan serius, aku bahkan lupa kapan kau membawa pulang seorang wanita ke rumah. Apa kau tak punya kekasih yang ingin kau nikahi?” Tanya Calisto langsung membuat Lucas berhenti untuk makan. Bahkan Alexa juga yang sedang menyendokkan ayam ke dalam piring James berhenti. Wanita itu menatap Lucas, namun tidak dengan pria itu.“Itu akan jadi masalahku, aku bisa mengatasinya sendiri. Kau tak perlu terlibat tentang hubunganku dengan
“Duduk saja, lanjutkan.” Ucap pria itu dengan memerintah. “Aku yang mengganggumu, aku hanya ingin melihat bagaimana keadaan tanganmu. Apakah tak bermasalah? Jika kau mau aku bisa membawamu ke rumah sakit.” Alexasedikit tertawa mendengarnya.“Aku tidak perlu ke rumah sakit, ini akan membaik setelah di beri salep. Terima kasih atas tawarannya James, tapi kurasa tak perlu. Tenang saja, ini tak parah. Hanya terkena sop bukan air panas. Jika air panas mungkin akan melepuh, ini kasus yang berbeda.” James terkesima dengan Alexa yang tertawa bahkan banyak bicara itu. Pria itu menatap Alexadengan lekat membuat Alexa jadi salah tingkah sendiri.“Kau kenapa? Apa ada yang salah dengan wajahku? Kau menatapku sangat serius.” Tanya Alexa jadi tak enak hati.“Kau sangat cantik jika tertawa seperti tadi aku m
Alexa mengintip keadaan pos penjagaan depan yang sedang kosong, wanita itu tahu kapan pos depan kosong karena harus keliling untuk mengontrol. Alexa yang mempunyai kunci cadangan hasil duplikat memakaikan kesempaatn itu untuk membuka gerbang depan agar ia bisa masuk. Dengan perlahan wanita membukanya agar tidak menimbulkan suara.Begitu berhasil dengan cepat wanita itu masuk lalu menguncinya kembali. Dengan jalan mengendap-endap wanita itu masuk ke dalam rumah dengan kunci yang dimiliknya juga. Begitu masuk keadaan ruangan tersebut jelas gelap. Sebisa mungkin Alexa berjalan dengan sangat hati-hati agar tidak menabrak apapun.Ia berjalan menuju kamarnya yang ada di belakang. Namun ketika sudah setengah jalan wanita itu ingat bahwa ia tidak lagi tidur di kamar belakang. Maka Alexa kembali ke depan untuk naik tangga menuju kamarnya. Alexa dengan sangat hati-hati agar tidak ketahuan ba
“Hah, kau mengkagetkanku Lucas!” Protes Alexa saat wanita itu keluar kamar namun ada Lucas yang berdiri di depan kamarnya dengan lampu yang belum menyala. “Kenapa kau sudah bangun jam segini?” Tanya wanita itu penasaran.“Aku hanya tak bisa lagi tidur. Apa kau mau ke bawah?” Alexa menganggukkan kepalanya.“Ini sudah jadwalnya aku ke bawah, mau ku buatkan sesuatu untuk membantumu bisa tidur kembali? Kau juga baru tidur beberapa jam sama sepertiku.”“Bagaimana kalau kau menemaniku saja? Mungkin itu akan membantuku untuk bisa tidur kembali. Alexa menghela napasnya panjang lalu menggelengkan kepalanya.“Maaf Lucas, aku tak bisa. Itu akan membuat orang curiga padaku, aku yakin ini saja aku akan ditegur oleh Ester karena tadi malam pulang lama. Kau mau aku
“Aku sudah memberitahumu tadi.” Jawab Lucas seadanya, Alexa melihat Lucas yang masih saja keringatan. “Apa kau bisa membantuku?” Tanya Lucas.“Membantumu apa?” Lucas menaikkan tangannya ke atas membuat Alexa mengernyitkan keningnya bingung.“Bukakan pakaianku yang basah ini.” Alexa tertawa mendengarnya.“Kau yakin? Kau memintaku untuk membuka pakaianmu? Kau bisa melakukannya sendiri Lucas, aku tak perlu membantumu.”“Tapi aku ingin kau melakukannya untukku, cepat lakukan sebelum aku menahanmu di sini lebih lama.” Desis Lucas membuat Alexa terdiam. Akhirnya wanita itu mendekat dan mengangkat ke atas kaos Lucas yang sudah basah itu.“Sudah.” Ucap Alexa dengan susah payah, karena kini dada bid
“Kate,” pekik Edward terkejut melihat Alexa yang sudah ada di depan pintu apartementnya.Edward melihat mata Alexa yang sembab, keadaanya yang kacau. Lalu Alexa membawa kopernya membuat Edward terkejut.“Kenapa datang malam-malam kayak gini bawa koper? Ada apa?” tanya Edward penasaran.Alexa hanya bisa menangis, lalu Edward segera memeluk Alexa sambil membawakan koper milik Alexa ke dalam. Keduanya masuk dan Edward membawa Alexa untuk duduk di sofa.“Ada apa?” tanya Edward dengan lembut.“Aku sudah katakan semuanya pada Lucas tentang tujuan yang sebenarnya kenapa datang ke rumahnya,” lirih Alexa.“Kenapa begitu cepat?” tanya Edward penasaran.“Tadi saat kita bicara, Yaraline datang dan merekam pembicaraan kita. Rekamannya dikasih ke Lucas dan dia tahu, jadi akhirnya aku menceritakan semuanya. Sudah tak ada alasan lagi untuk berbohong, jadi Lucas sudah tahu semuanya.”“Jadi karena itu sikapnya aneh?”Alexa menganggukkan kepalanya.“Jadi dia mengusirmu dari rumah?” tanya Edward lagi.“A
“Tidak, kau tak bisa melakukan itu padaku Lucas. Aku tak akan membiarkanmu melakukan itu,” tolak Alexa dengan keras.“Kenapa tak bisa? Kau saja bisa melakukan hal yang kau inginkan, kenapa aku tak bisa? Aku tak akan menahanmu pergi, bukankah kau sangat menginginkan bisa Bersama sahabatmu itu? Aku pikir ini cukup adil untuk kita berdua.”“Anak ini bukan anakmu, ini anakku dengan Edward,” tegas Alexa.Pernyataan itu membuat Lucas tertawa dengan keras.“Jangan terlalu memaksakan kebenaran seperti itu Alexa. Aku tahu bahwa itu anakku, bukan anak pria itu. Jangan mengarangnya seperti itu,” desis Lucas.“Ini benar anak Edward, bukan anakmu. Alasan kenapa aku tak bisa bersamamu adalah karena kebenarannya aku mengandung anak Edward bukan anakmu. Di awal kau tak percaya dengan perkataanku, akhirnya kesempatan itu kami pakai untuk memanfaatkanmu. Aku tak hanya berhubungan denganmu saja, tapi aku juga punya hubungan dengan Edward. Kami sudah lama Bersama, di saat ada Jennifer juga kami Bersama. O
“Are you kidding?” tanya Alexa dengan sarkas.“Apa yang salah dengan pertanyaanku? Wajar aku bertanya seperti itu, setelah balas dendam apakah kau puas sampai detik ini karena sudah berhasil?” tanya Lucas.“Kau pikir akan ada kata puas setelah sahabatku pergi untuk selamanya? Apakah dia bisa hidup lagi? Tak akan ada kata puas untuk itu. Nyawanya tak akan bisa digantikan oleh apapun,” desis Alexa.“Lalu, kenapa kau melakukan hal ini sampai sejauh ini kalau tahu balas dendam tak akan membuatmu puas?” tanya Lucas lagi.“Lalu apa yang harus kulakukan? Melihatnya hidup dengan Bahagia dan menikmati semuanya? Lalu mencari korban lagi dan melakukan hal yang sama? Dia harus menderita, dia harus merasakan sakit seperti yang dirasakan Jennifer.”“Lalu dengan membuatku menderita, membuatnya kehilangan semua asset akan membuatnya menderita? Kau salah jika itu membuatnya menderita. Mungkin dia marah, mungkin dia kesal. Tapi dia tak peduli dengan itu. Denganku dia tak akan pernah peduli karena dari a
“Janji apa yang kau punya? Apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi sampai kau melakukan ini padaku? Apa yang belum kau beritahu padaku?” tanya Lucas merasa frustasi.“Kebenaran kenapa aku datang ke rumahmu dan menyamar sebagai pelayan,” jawab Alexa pelan.“Jadi bukan karena ada masalah dengan keluargamu? Bukan karena sedang melarikan diri?” tanya Lucas memastikan dan Alexa menggelengkan kepalanya. “Jadi apa alasan kau masuk ke dalam rumahku?” tanya Lucas penasaran.“Tujuanku satu, mau balas dendam pada Calisto. Aku sudah lama tahu tentang perbuatannya itu, sebelum aku masuk ke dalam rumahmu aku sudah tahu seperti apa Calisto,” tegas Alexa.“Bagaimana bisa kau mengenalnya? Apa sebelumnya kalian punya hubungan?” tanya Lucas.“Tidak, aku tak mengenalnya sebelumnya. Aku juga tak punya hubungan apa-apa dengannya. Tapi aku punya seseorang yang sangat mengenalnya,” lirih Alexa dengan mata yang berkaca-kaca.“Katakan semuanya sekarang, apa yang sebenarnya kau tahu? A
“Maaf,” lirih Alexa.Setelah terdiam cukup lama hanya kata ‘maaf’ yang bisa dikeluarkan oleh Alexa untuk menjawab semua hal yang dikatakan oleh Lucas barusan.“Kenapa? Kenapa harus seperti itu? Kenapa kau akan pergi meninggalkanku lagi? Apa salahku sampai kau harus melakukan itu? Apa aku ada menyakitimu?” tanya Lucas dengan frustasi.Alexa tak pernah melihat Lucas sampai sefrustasi ini sebelumnya. Waktu ia hilang, ia tak bisa melihat bagaimana kacaunya Lucas. Tapi kali ini ia benar-benar melihat bagaimana Lucas sangat kacau begitu tahu ia mau pergi.“Itu bukan salahmu Lucas, bukan,” tegas Alexa.Alexa tak mau Lucas terus menyalahkan dirinya seperti sebelumnya.“Jadi kenapa kau mau pergi meninggalkanku? Apa alasannya?”“Dari mana kau tahu tentang ini? Apakah Edward yang memberitahu semuanya?” tanya Alexa penasaran.“Apakah itu sangat penting?” tanya Lucas marah. “Apakah sepenting itu untuk tahu dari mana aku tahu tentang kepergianmu ini?” tanya Lucas malas.“Ya, itu sangat penting supay
“Hai, kenapa sangat cepat pulangnya?” tanya Alexa terkejut ketika melihat Lucas baru saja masuk ke dalam rumahnya.“Apa aku tak boleh pulang cepat?” tanya Lucas tak bersahabat sambil menatap Edward yang juga ada di sana.“Tapi ini lebih cepat dari biasanya,” jawab Alexa.“Kenapa? Karena kalau aku pulang tak bisa berduaan dengan pria lain?” tanya Lucas sarkas membuat Alexa mengernyitkan keningnya bingung.Alexa merasa aneh dengan sikap Lucas yang tiba-tiba sarkas padanya. Tak ada pelukan hangat, ciuman manis dan sapaan yang menggoda seperti biasanya untuknya. Padahal tadi pagi mereka masih baik-baik saja.“Ada apa denganmu? Apa ada masalah di kantor?” tanya Alexa mencoba mendekati Lucas.Tapi pria itu bergerak mundur dan menghindari Alexa yang mencoba menyentuh lengannya. Lucas memilih duduk di kursi single dan menyandarkan bahunya ke belakang. Ia tak mau duduk di tempat yang sama dengan Alexa.“Kenapa bertanya seperti itu?” tanya Lucas tak suka.“Nada bicaramu aneh, sepertinya moodmu s
“Kau belum menjawabku Baby, apa maksudnya kau tak sendiri?” tanya Lucas lagi di saat Alexa tak menjawab pertanyaan.“Aku memang tak sendiri. Bukankah aku juga berjuang dengan anakku? Dia juga mau bertahan di sana,” kata Alexa sambil mengelus perutnya.“Anak kita Baby,” koreksi Lucas yang tak suka mendengar Alexa hanya menyebutkan itu anaknya sendiri. Padahal ia turut serta bekerjasama dalam membuat anak mereka. “Apa pria itu bersamamu juga?” tanya Lucas membuat Alexa menoleh.“Pria siapa maksudmu?” tanya Alexa.“Pria yang selalu ada bersamamu itu dan yang mengaku sebagai sahabatmu,” jawab Lucas dengan ogah-ogahan.“Namanya Edward, Lucas. Jangan memanggilnya seperti itu, dia mempunyai nama,” kata Alexa menegur Lucas.“Ya, dia. Apakah kau bersamanya? Kau bilang tak sendiri, maksudmu adalah dia, ‘kan? Kau tak berjuang sendiri karena ada pria itu bersamamu?” tanya Lucas tak suka membuat Alexa menghela napasnya kasar karena tahu mereka akan bertengkar karena Edward.“Aku tak mau membahasny
Alexa tersenyum mendengarnya, mendapat pujian dari Lucas membuat Alexa senang.“Aku sudah tidak tahan Baby,” lirih Lucas sambil menyesap dan terus bermain di kedua payudara Alexa yang ranum, padat dan besar itu.Puncaknya yang tebal membuat Lucas sangat suka untuk mengulumnya dan bermain di sana.“Ahhh, Lucas. Lakukan apa yang kau inginkan Lucas,” kata Alexa menggoda Lucas yang sudah membuka akses untuk Lucas bisa masuk.Alexa menaikkan kedua kakinya ke atas dan membukanya dengan lebar.“Kau sangat menggoda, Baby,” serak Lucas yang langsung memasukkan kejantanannya ke dalam liang kewanitaan Alexa yang sudah basah.Kali ini Lucas tak melakukan pemanasan dengan lama, karena ia langsung saja memasukkan ke dalam liang yang begitu disukainya itu. Alexa sangat sudah di bakar oleh gairah juga sama seperti Lucas.“Ahhhh, Lucas! Arghhhh Faster please! Akhhh!” erang Alexa membuat suasana menjadi lebih panas.Entah kenapa kali ini Alexa terlihat sangat agresif dari pada sebelumnya. Alexa begitu
“Baby! Aku punya kabar baik untukmu!” teriak Lucas yang datang dengan berlari.Pria itu baru saja pulang dan langsung saja mencari Alexa. Wanita itu yang berada di kamar baru saja selesai mandi terkejut dengan kehadiran Lucas. Alexa duduk di depan meja rias langsung saja dipeluk oleh Lucas.“Kabar baik apa?” tanya Alexa bingung.Lucas berlutut di lantai sambil menggenggam tangan Alexa.“Daddy sudah berhasil ditangkap, rencana kita sudah berhasil. Akhirnya misi kita selesai membawa Daddy mendapatkan hukumnya,” kata Lucas dengan semangat.“Benarkah?” tanya Alexa dengan raut senang dan mata berbinar.“Ya, aku sendiri yang melihatnya langsung. Aku ikut membawa Daddy ditangkap, sekarang kita tak perlu lagi khawatir. Sedikit lagi semuanya selesai, tinggal menunggu putusan maka semuanya selesai. Sakit hatimu dan sakit hatiku akan terbalas, dia tak akan lagi bisa menghirup udara dengan bebas. Aku akan pastikan hukumannya akan sebanding dengan perbuatannya,” tegas Lucas.“Aku tak sabar menanti