Share

5. Tertarik

Author: Lucyofheart
last update Last Updated: 2024-12-10 20:41:03

“Bagaimana hari pertama bekerja di sini?” Tanya Ester saat mereka berada di taman belakang. Ester sedang menyiram bunga, sedangkan Alexa membawakan cemilan untuk wanita paruh baya itu.

“Baik, aku suka bekerja di sini. Terima kasih sudah sabar memberitahuku Ester, kau baik.” Ucap Alexa dengan jujur.

“Itu sudah menjadi tugasku. Syukurlah kalau kau memang suka bekerja di sini, aku senang mendengarnya. Pekerjaanmu juga bagus, aku suka.” Puji Ester.

“Terima kasih Ester.”

“Alexa,” Panggil Olivia membuat Alexa berbalik menatap wanita itu.

“Iya Nyonya?” Sahut Alexa.

“Kau di sini ternyata, aku mencarimu kemana-mana.” Ungkap Olivia jujur.

“Ada apa Nyonya mencariku?” Tanya Alexa penasaran.

“Tidak apa, aku hanya ingin bertanya bagaimana bekerja di sini apa kau suka?” Alexa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

“Aku suka, terima kasih sudah menerimaku.” Ucap Alexa dengan jujur.

“Pekerjaanmu juga bagus, aku suka. Anak-anakku juga tidak ada komentar tentangmu, mereka sepertinya suka denganmu. Biasanya mereka akan berterus terang jika tidak ada yang sesuai. Setelah tiga bulan kau mau lanjut di sini tak apa, kau tak perlu berhenti aku akan menerimamu juga.” Usul Olivia.

“Terima kasih Nyonya, aku akan memikirkan nanti. Apa aku boleh bertanya?” Tanya Alexa.

“Silahkan.” Jawab Olivia.

“Apa aku besok bisa keluar sebentar? Aku ingin bertemu dengan saudaraku sebentar, dia ada masalah aku ingin membantunya. Jika tidak bisa tak apa, aku akan memberitahunya nanti.”

“Ester sudah memberitahumu tentang peraturan di rumah ini bukan? Jadi silahkan jika memang mau keluar, kau punya waktu untuk keluar.” Alexa langsung saja tersenyum.

“Aku ingin memastikannya Nyonya, terima kasih sudah memberikanku izin.”

“Baiklah, kalau kau butuh sesuatu kau bisa mengatakannya pada Ester.”

“Baik Nyonya terima kasih.” Setelah itu Olivia pergi dari sana. “Apa aku boleh beristirahat sebentar Ester? Jika butuh sesuatu kau bisa memanggilku ke kamar.”

“Silahkan, selamat beristirahat.” Alexa pergi dari sana meninggalkan Ester yang melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Alexa ingin memberitahu pada orang yang ingin ia temui besok, bahwa ia bisa untuk bertemu.

***

“Mommy, Alexa sangat pintar. Aku tadi meminta bantuannya untuk memilihkan pakaian untukku ternyata dia tahu apa yang ku inginkan. Bahkan banyak yang memuji penampilanku tadi.” Kata James pada Olivia. Saat ini mereka sedang makan malam dan Alexa sedang menyajikan makanan tersebut di atas meja makan. Kali ini hanya Lucas saja yang tidak ada ikut bergabung makan malam.

“Benarkah? Aku tidak salah menerimanya dan menyuruhnya untuk membantu kalian di atas.” Jawab Olivia. “Terima kasih Alexa sudah membantu anakku.”

“Itu sudah menjadi tugasku Nyonya.” Balas Alexa.

“Terima kasih Alexa, kau sangat hebat. Aku akan mengandalkanmu untuk seterusnya, apa kau bersedia?” Alexa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

“Aku akan membantumu.” Jawab Alexa.

“Apa aku juga bisa di bantu dengan Alexa?” Tanya Calisto sambil menaikkan alisnya.

“Kau sudah punya Mommy, Dad.” Jawab James. “Aku belum punya pasangan, maka itu aku mengandalkan Alexa. Jadi silahkan andalkan Mommy, jangan merebut Alexa dariku.” Calisto langsung saja tertawa mendengarnya.

“Ternyata tetap saja di rumah ini kau mempunyai banyak pembela Olivia.” Ucap Calisto dengan tertawa.

“Sudah pasti, kedua anak laki-lakiku harus membela Ibunya. Kau yang melarangku hamil lagi untuk memberimu anak perempuan. Padahal jika punya anak perempuan dia akan ada di pihakmu.”

“Dua anak laki-laki sudah cukup merepotkan untukku. Ini jauh lebih baik, setidaknya jika punya anak perempuan aku harus sangat gila menjaganya.”

“Aku sepertinya masih bisa memberimu anak perempuan jika kau berubah pikiran.” Balas Olivia dengan tersenyum jahil.

“Mommy berhenti, silahkan kalian membahasnya nanti tanpa ada aku di sini.” Potong James, hal itu membuat Calisto tertawa.

“Ada yang cemburu sepertinya.” Sindir Calisto.

Alexa bisa melihat bagaimana interaksi orangtua dan anak itu sangat baik. Keluarga yang hangat pikirnya, sangat berbeda dengan suasana tadi pagi saat ada Lucas di antara mereka. Alexa bahkan sampai berpikir siapa yang diikuti pria itu, karena Alexa bisa melihat bahwa Olivia dan Calisto orang yang baik dan ramah. Sedangkan Lucas pria yang cuek dan dingin.

“Apa yang sedang kau pikirkan Alexa?” Tanya James membuat Alexa terkejut. Padahal ia baru saja sebentar melamun, namun James sudah menyadari hal itu.

“Tak ada James.” Jawab Alexa berbohong.

“Kau berbohong.” Jawab James cepat.

“Hai Lucas, mari ikut makan.” Ajak Calisto saat melihat Lucas yang baru saja datang.

“Ada apa seorang Lucas Howard pulang dengan cepat? Apa ada sesuatu?” Sindir James melihat Lucas datang. Pria itu langsung saja menatap James dengan tajam membuat James diam.

“Ayo bergabung.” Ajak Olivia lagi.

“Aku sudah makan.” Setelah mengatakan itu Lucas langsung saja menatap Alexa. Pandangan keduanya bertemu, namun Alexa langsung saja mengalihkan pandangannya ia enggan lama-lama menatap Lucas.

“Aku akan menunggu di dapur.” Kata Alexa setelah menyelesaikan tugasnya. Alexa langsung saja pergi ke belakang, begitu juga dengan Lucas yang langsung naik ke atas menuju kamarnya.

***

“Apa kau bisa ke kamarku Alexa? Aku membutuhkan bantuanmu.” Ungkap James saat Alexa sedang membersihkan meja makan. Tinggal mereka berdua di sana, Olivia dan Calisto sudah masuk ke dalam kamar.

“Aku akan ke kamarmu setelah ini selesai.” Jawab Alexa.

“Baik, aku akan menunggumu.” James langsung saja naik ke atas. Sedangkan Alexa melanjutkan pekerjaannya. Tak butuh waktu lama untuk James menunggu, karena Alexa kini sudah berada di dalam kamar pria itu.

“Apa yang harus kulakukan?” Tanya Alexa.

“Tadi aku membeli beberapa pakaian, aku ingin kau menatanya dengan baik. Lalu bisakah kau mengubah isi lemariku agar terlihat lebih baik? Sepertinya pakaian di lemari sudah tidak rapi karena aku mengambilnya asal. Aku ingin kau juga menyusunnya sesuai dengan warnanya, apakah bisa? Itu memudahkanku untuk kedepannya memilih.” Alexa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

“Boleh, aku akan melakukannya.” Alexa langsung saja berbalik dan membuka lemari James. “Kau bisa menunggu di luar James.” Pria itu duduk di tepi ranjang dan memperhatikan Alexa dari belakang.

“Aku ingin melihatmu bekerja.” Alexa menoleh sebentar melihat pria itu lalu melanjutkan pekerjaannya.

“Kau akan bosan melihatku bekerja.”

“Tidak, karena kau cukup menarik untuk di lihat.” Pria itu benar-benar melihat Alexa yang sedang bekerja itu.

Menurutnya Alexa sangat cantik, apa lagi di saat sedang serius seperti itu. Kini James memperhatikan bentuk tubuh Alexa yang menurutnya sangat bagus. James bangkit berdiri dan mendekati Alexa saat melihat wanita itu kesulitan mengambil pakaian yang terletak di paling atas. Pakaian pelayan yang digunakan oleh Alexa itu kini naik, karena pakaian tersebut seperti dress dan sangat indah melekat di tubuh Alexa.

Pakaian tersebut membuat lekuk tubuh Alexa terbentuk dan hanya menutupi sampai setengah paha wanita itu. Maka saat Alexa menaikkan tangannya ke atas, gaun pelayan itu juga terangkat naik ke atas dan sedikit lagi akan menunjukkan bokong indah milik Alexa. Sebelum hal itu terjadi James membantu Alexa.

“Jika kesulitan mengambilnya, minta bantuanku.” Ucap James tiba-tiba membuat Alexa kaget. Pasalnya pria itu menempelkan tubuhnya pada tubuh Alexa sehingga pria itu berbicara di telinga Alexa. Tidak hanya sampai di situ, James menyentuh bokong indah milik Alexa dengan kepunyaannya. Sehingga Alexa bisa merasakan milik pria itu yang menonjol.

“Ku pikir aku bisa melakukannya.” Balas Alexa dengan terbata. Wanita itu berbalik dan kini mereka sangat dekat. James tersenyum penuh arti lalu menarik tangan Alexa pelan.

“Panggil saja aku nanti.” Kata James sambil meletakkan pakaian yang sudah di ambilnya itu ke tangan Alexa.

Setelah itu James kembali duduk di tepi ranjang dan memperhatikan Alexa yang bekerja. Wanita itu bolak-balik berjalan antara lemari dan sofa yang ada di dalam kamarnya. Alexa akan menatanya di sofa dan meletakkannya di kamar. Saat sudah tersusun ia akan menatanya kembali ke dalam lemari. Pria itu benar-benar tak mengalihkan pandangannya dari tubuh indah milik Alexa.

“Apa kau punya kekasih?” Pertanyaan James membuat Alexa langsung saja berhenti.

“Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?” Tanya Alexa bingung.

“Aku hanya bertanya saja. Pasti kau sudah punya kekasih, kau cantik pasti banyak yang mau denganmu. Dia sangat beruntung bisa memilikimu.” Alexa bangkit berdiri dan mendekati James.

“Kenapa? Apa yang spesial dariku?” Tanya Alexa sambil melipat tangannya di depan dada. James tersenyum penuh arti lalu ikut bangkit berdiri dan mendekati Alexa.

“Kau cantik, sangat cantik.” Puji James. “Dia tidak akan pernah bosan saat melihatmu setiap hari.” James mengelus pipi Alexa pelan sambil tersenyum. “Pasti banyak laki-laki yang menginginkanmu bukan?” Tanya James sambil menatap bibir ranum milik wanita itu.

“Aku tidak tahu.” Jawab Alexa pelan, ia bingung mau bersikap bagaimana. Wanita itu terlalu kaget dengan James yang mendekatinya dan bersikap seperti itu.

“Aku sangat yakin pasti banyak yang menginginkanmu. Selain cantik kau juga sexy, kau sangat menggoda Alexa. Apa kau tidak tahu tentang itu?” Kini James sudah menyentuh bibirnya dan mengelusnya pelan. Tangan James satu lagi kini menarik pinggang Alexa agar mendekat padanya. Kini keduanya semakin dekat, hanya berjarak beberapa sentimeter saja.

“Benarkah? Apa aku seperti itu?” James tersenyum lalu menganggukkan kepalanya pelan.

“Kau juga pintar, satu lagi kau sangat wangi dan menggoda Alexa.” Kini James mengatakan hal itu di telinga Alexa membuat wanita itu menahan napasnya. “Tetaplah seperti ini, aku suka denganmu yang seperti ini.” Ungkap James jujur. Terakhir James mengecup pipi Alexa tanpa mengatakan apapun.

“Aku pergi sebentar, terima kasih sudah mau membantuku Alexa.” Ucap James dengan tersenyum.

Setelah itu James keluar dari kamarnya dan meninggalkan Alexa. Selepas James pergi, Alexa menghela napasnya kasar. Akhirnya ia bisa bernapas dengan lega, wanita itu tak menyangka kalau James ternyata cukup berani mendekatinya. Baik itu Lucas maupun James secara terus terang mendekatinya membuat Alexa dilanda kebingungan.

“Alexa,” Wanita itu terkejut saat pintu terbuka tiba-tiba dan ada yang memanggil namanya. Karena Alexa sedang sibuk dengan pikirannya sendiri tadi.

“Kau mengejutkanku Ester.” Pekik Alexa kaget, ia bahkan memegang dadanya.

“Maafkan aku sudah mengejutkanmu. Aku mencarimu dari tadi, ternyata kau ada di sini. Aku tidak tahu kau sedang bekerja, Tuan James yang mengatakannya padaku tadi. Tuan Lucas mencarimu, dia memintamu untuk datang ke kamarnya.”

“Bisakah kau katakan pada Tuan Lucas aku akan datang sebentar lagi. Setelah menyelesaikan pekerjaan ini, aku akan kesana. Tuan James memintaku merapikannya, aku akan melakukannya dengan cepat.”

“Aku saja yang melanjutkan, Tuan Lucas tak suka menunggu lama. Dia akan marah jika tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kau harus paham itu, Tuan Lucas dan Tuan James sangat berbeda. Mungkin kau nanti akan mengerti, cepat pergi ke kamar Tuan Lucas sekarang.”

“Kau yakin ingin melanjutkannya Ester?” Wanita paruh baya itu menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, terima kasih sudah membantuku Ester. Tinggal di masukkan saja ke dalam lemari, aku sudah menyusunnya berdasarkan warna.”

“Oke, cepat pergi.” Perintah Ester, wanita itu sangat serius dan bahkan napasnya juga tak beraturan.

Alexa bisa bayangkan bagaimana Ester dari tadi mencarinya dengan berlari. Kenapa semua orang sepertinya sangat takut dengan Lucas? Bahkan tadi saat di meja makan, James saja langsung diam saat di tatap oleh Lucas. Hal itu membuat Alexa jadi penasaran dengan sosok Lucas. Alexa langsung saja pergi menuju kamar Lucas, namun pria itu kini sudah menunggunya di depan kamar membuat langkah Alexa melambat.

Related chapters

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   1. Pertemuan Pertama

    “Apa kau yakin mau bekerja sebagai pelayan di rumah ini?” Tanya Olivia Howard dengan tak yakin.Olivia Howard memang sedang mencari pelayan untuk di rumahnya, karena pelayan sebelumnya sedang cuti selama tiga bulan. Maka itu Olivia harus mencari penggantinya agar ada yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Pelayan yang di miliki Olivia memang tidak hanya satu, tetapi semuanya sudah mempunyai bagian-bagian tertentu.“Saya yakin nyonya.” Jawab Alexa dengan yakin.Sama sekali tidak ada keraguan di dalam diri wanita itu ketika ingin menjadi seorang pelayan di rumah besar yang ada di hadapannya saat ini. Saat mendapat informasi bahwa dibutuhkan seorang pelayan, tanpa pikir panjang Alexa langsung saja datang ke rumah tersebut untuk mencalonkan diri.“Kau sangat tidak cocok jadi seorang pelayan, apa kau yakin seorang pelayan? Kau sangat tak cocok menjadi pelayan.” Ucap Olivia jujur. Wanita paruh baya itu menilai Alexa Barnes yang ada di hadapannya. Alexa menggunakan dress pendek yang hanya menu

    Last Updated : 2024-12-10
  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   2. Malam yang Panas

    Lucas terus melumat bibir Alexa. Sebelah tangannya tidak lagi di atas sofa, melainkan di tengkuk Alexa untuk memperdalam ciuman mereka. Lucas benar-benar membuat dirinya melayang hanya karena ciuman pria itu. Bahkan tanpa Alexa sadari, tangannya sudah tidak lagi meronta untuk dilepaskan melainkan meremas tangan Lucas erat.Lucas berhenti dan menatapnya dengan kedua mata coklat miliknya. Alexa pikir Lucas sudah berhenti, tetapi pria itu malah tersenyum miring dan kembali mencium Alexa dengan sangat cepat dan dalam. Ciuman yang lembut tadi sudah berubah menjadi cepat, keras dan menuntut.Tidak sampai disitu kini bibir pria itu sudah berpindah ke rahangnya, mengecupnya keras hingga ke leher jenjangnya. Mata Alexa menutup, tubuhnya menggeliat dalam sentuhan Lucas. Pria itu menarik tangannya dari kedua tangan Alexa lalu meletakkannya di bahu wanita itu. Ciumannya turun hingga ke leher Alexa membuat tangan Alexa yang terbebas segera meremas bahu Lucas."Akh!" pekik Alexa saat Lucas membuatn

    Last Updated : 2024-12-10
  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   3. Tak Ada Penyesalan

    “Maaf aku terlambat bangun.” Kata Alexa sambil merapikan rambutnya yang berantakan, ia segera mengikat rambutnya menjadi satu bagian.“Apa yang terjadi dengan lehermu Alexa?” Tanya Ester saat melihat penampilan Alexa. Wanita itu langsung saja menyentuh lehernya, ia lupa menutupi lehernya. Hampir saja Alexa melupakan apa yang terjadi padanya tadi malam.“Tadi malam di kamarku ada binatang kecil dan ini ulahnya, aku tak bisa tidur dibuatnya jadi aku terlambat bangun karena itu.” Alexa mendapat alasan yang tepat saat ini.“Oh ya? Sebelumnya tidak pernah ada binatang di rumah ini, lebih baik kau bersihkan kembali kamarmu nanti.”“Baik Ester, apa aku bisa membawa makanannya ke depan sekarang?”“Sebentar lagi, bawa piring dan gelas ke depan. Untuk pakaianmu nanti akan datang, apa kau yakin akan berpakaian seperti itu?” Tanya Ester dengan tak yakin sambil menilai Alexa.“Apa ada yang salah?” Tanya Alexa balik sambil ikut melihat dirinya kembali. Wanita itu hanya menggunakan kaos dan celana p

    Last Updated : 2024-12-10
  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   4. Ajakan Kembali

    “Ayo keluar.” James menarik tangan Alexa dan membawanya keluar dari kamar Lucas. Pria itu membawa Alexa kini masuk ke dalam kamarnya. “Mungkin kau kaget melihat sikap Lucas, tapi dia memang seperti itu. Dia suka marah dan berteriak, dia dingin pada semua orang. Dia bertahan di rumah ini karena ancaman Daddy, kalau bukan karena itu dia tidak tinggal di rumah ini. Maka rumah ini menjadi tempat singgah saja, dia hanya ada di pagi hari dan pulang tengah malam. Kau harus tahu itu.” Alexa tersenyum kecil menanggapinya, ia tidak tahu mau menjawab apa karena dirinya tak bertanya sama sekali mengenai itu.“Apa kau perlu bantuanku Tuan? Tadi kau mencariku.”“Jangan panggil aku Tuan, tadi sudah kukatakan bukan?” Alexa menghela napasnya.“Maaf aku lupa, baiklah kau perlu sesuatu James?” Koreksi Alexa, James tersenyum senang mendengar Alexa memanggil namanya.“Aku suka seperti itu.” Ungkap James jujur. “Aku ada pertemuan sebentar lagi, aku ingin kau membantuku untuk menyiapkan keperluanku seperti

    Last Updated : 2024-12-10

Latest chapter

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   5. Tertarik

    “Bagaimana hari pertama bekerja di sini?” Tanya Ester saat mereka berada di taman belakang. Ester sedang menyiram bunga, sedangkan Alexa membawakan cemilan untuk wanita paruh baya itu.“Baik, aku suka bekerja di sini. Terima kasih sudah sabar memberitahuku Ester, kau baik.” Ucap Alexa dengan jujur.“Itu sudah menjadi tugasku. Syukurlah kalau kau memang suka bekerja di sini, aku senang mendengarnya. Pekerjaanmu juga bagus, aku suka.” Puji Ester.“Terima kasih Ester.”“Alexa,” Panggil Olivia membuat Alexa berbalik menatap wanita itu.“Iya Nyonya?” Sahut Alexa.“Kau di sini ternyata, aku mencarimu kemana-mana.” Ungkap Olivia jujur.“Ada apa Nyonya mencariku?” Tanya Alexa penasaran.“Tidak apa, aku hanya ingin bertanya bagaimana bekerja di sini apa kau suka?” Alexa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.“Aku suka, terima kasih sudah menerimaku.” Ucap Alexa dengan jujur.“Pekerjaanmu juga bagus, aku suka. Anak-anakku juga tidak ada komentar tentangmu, mereka sepertinya suka denganmu. Biasa

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   4. Ajakan Kembali

    “Ayo keluar.” James menarik tangan Alexa dan membawanya keluar dari kamar Lucas. Pria itu membawa Alexa kini masuk ke dalam kamarnya. “Mungkin kau kaget melihat sikap Lucas, tapi dia memang seperti itu. Dia suka marah dan berteriak, dia dingin pada semua orang. Dia bertahan di rumah ini karena ancaman Daddy, kalau bukan karena itu dia tidak tinggal di rumah ini. Maka rumah ini menjadi tempat singgah saja, dia hanya ada di pagi hari dan pulang tengah malam. Kau harus tahu itu.” Alexa tersenyum kecil menanggapinya, ia tidak tahu mau menjawab apa karena dirinya tak bertanya sama sekali mengenai itu.“Apa kau perlu bantuanku Tuan? Tadi kau mencariku.”“Jangan panggil aku Tuan, tadi sudah kukatakan bukan?” Alexa menghela napasnya.“Maaf aku lupa, baiklah kau perlu sesuatu James?” Koreksi Alexa, James tersenyum senang mendengar Alexa memanggil namanya.“Aku suka seperti itu.” Ungkap James jujur. “Aku ada pertemuan sebentar lagi, aku ingin kau membantuku untuk menyiapkan keperluanku seperti

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   3. Tak Ada Penyesalan

    “Maaf aku terlambat bangun.” Kata Alexa sambil merapikan rambutnya yang berantakan, ia segera mengikat rambutnya menjadi satu bagian.“Apa yang terjadi dengan lehermu Alexa?” Tanya Ester saat melihat penampilan Alexa. Wanita itu langsung saja menyentuh lehernya, ia lupa menutupi lehernya. Hampir saja Alexa melupakan apa yang terjadi padanya tadi malam.“Tadi malam di kamarku ada binatang kecil dan ini ulahnya, aku tak bisa tidur dibuatnya jadi aku terlambat bangun karena itu.” Alexa mendapat alasan yang tepat saat ini.“Oh ya? Sebelumnya tidak pernah ada binatang di rumah ini, lebih baik kau bersihkan kembali kamarmu nanti.”“Baik Ester, apa aku bisa membawa makanannya ke depan sekarang?”“Sebentar lagi, bawa piring dan gelas ke depan. Untuk pakaianmu nanti akan datang, apa kau yakin akan berpakaian seperti itu?” Tanya Ester dengan tak yakin sambil menilai Alexa.“Apa ada yang salah?” Tanya Alexa balik sambil ikut melihat dirinya kembali. Wanita itu hanya menggunakan kaos dan celana p

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   2. Malam yang Panas

    Lucas terus melumat bibir Alexa. Sebelah tangannya tidak lagi di atas sofa, melainkan di tengkuk Alexa untuk memperdalam ciuman mereka. Lucas benar-benar membuat dirinya melayang hanya karena ciuman pria itu. Bahkan tanpa Alexa sadari, tangannya sudah tidak lagi meronta untuk dilepaskan melainkan meremas tangan Lucas erat.Lucas berhenti dan menatapnya dengan kedua mata coklat miliknya. Alexa pikir Lucas sudah berhenti, tetapi pria itu malah tersenyum miring dan kembali mencium Alexa dengan sangat cepat dan dalam. Ciuman yang lembut tadi sudah berubah menjadi cepat, keras dan menuntut.Tidak sampai disitu kini bibir pria itu sudah berpindah ke rahangnya, mengecupnya keras hingga ke leher jenjangnya. Mata Alexa menutup, tubuhnya menggeliat dalam sentuhan Lucas. Pria itu menarik tangannya dari kedua tangan Alexa lalu meletakkannya di bahu wanita itu. Ciumannya turun hingga ke leher Alexa membuat tangan Alexa yang terbebas segera meremas bahu Lucas."Akh!" pekik Alexa saat Lucas membuatn

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   1. Pertemuan Pertama

    “Apa kau yakin mau bekerja sebagai pelayan di rumah ini?” Tanya Olivia Howard dengan tak yakin.Olivia Howard memang sedang mencari pelayan untuk di rumahnya, karena pelayan sebelumnya sedang cuti selama tiga bulan. Maka itu Olivia harus mencari penggantinya agar ada yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Pelayan yang di miliki Olivia memang tidak hanya satu, tetapi semuanya sudah mempunyai bagian-bagian tertentu.“Saya yakin nyonya.” Jawab Alexa dengan yakin.Sama sekali tidak ada keraguan di dalam diri wanita itu ketika ingin menjadi seorang pelayan di rumah besar yang ada di hadapannya saat ini. Saat mendapat informasi bahwa dibutuhkan seorang pelayan, tanpa pikir panjang Alexa langsung saja datang ke rumah tersebut untuk mencalonkan diri.“Kau sangat tidak cocok jadi seorang pelayan, apa kau yakin seorang pelayan? Kau sangat tak cocok menjadi pelayan.” Ucap Olivia jujur. Wanita paruh baya itu menilai Alexa Barnes yang ada di hadapannya. Alexa menggunakan dress pendek yang hanya menu

DMCA.com Protection Status