Share

4. Ajakan Kembali

Author: Lucyofheart
last update Last Updated: 2024-12-10 20:39:07

“Ayo keluar.” James menarik tangan Alexa dan membawanya keluar dari kamar Lucas. Pria itu membawa Alexa kini masuk ke dalam kamarnya. “Mungkin kau kaget melihat sikap Lucas, tapi dia memang seperti itu. Dia suka marah dan berteriak, dia dingin pada semua orang. Dia bertahan di rumah ini karena ancaman Daddy, kalau bukan karena itu dia tidak tinggal di rumah ini. Maka rumah ini menjadi tempat singgah saja, dia hanya ada di pagi hari dan pulang tengah malam. Kau harus tahu itu.” Alexa tersenyum kecil menanggapinya, ia tidak tahu mau menjawab apa karena dirinya tak bertanya sama sekali mengenai itu.

“Apa kau perlu bantuanku Tuan? Tadi kau mencariku.”

“Jangan panggil aku Tuan, tadi sudah kukatakan bukan?” Alexa menghela napasnya.

“Maaf aku lupa, baiklah kau perlu sesuatu James?” Koreksi Alexa, James tersenyum senang mendengar Alexa memanggil namanya.

“Aku suka seperti itu.” Ungkap James jujur. “Aku ada pertemuan sebentar lagi, aku ingin kau membantuku untuk menyiapkan keperluanku seperti pakaian. Aku bingung ingin memakai pakaian seperti apa, kau bisa membantuku bukan?”

“Apa pertemuanmu di dalam ruangan? Pertemuan itu formal?” Tanya Alexa Sambil berjalan ke ruangan walk in closet milik James. Dengn cepat pria itu mengikuti langkah Alexa.

“Ya, aku akan menemani Daddy dalam pertemuan tersebut. Apa yang cocok untukku?” Alexa mulai melihat pakaian yang menggantung dengan rapi sedangkan James melihat ekpresi serius dari Alexa.

“Bagaimana dengan ini?” Tanya Alexa setelah memilih pakaian tersebut. James melihatnya lalu menganggukkan kepalanya.

“Bagus, aku akan memakainya. Bagaimana dengan dasi dan jamnya? Apa kau bisa memilihkannya juga untukku?” Kini Alexa melihat koleksi dasi pria itu beserta dengan jamnya.

“Ini lebih cocok untukmu.” Kata Alexa lagi sambil memberikannya pada James.

“Baiklah, aku akan memakainya.” James langsung saja melepaskan kaosnya.

“Apa yang kau lakukan?” Pekik Alexa kaget membuat James berhenti.

“Apa ada yang salah?” Alexa menghembuskan napasnya kasar.

“Aku akan menunggu di luar.” Alexa segera keluar dari ruangan tersebut dan menunggu di kamar pria itu sambil membersihkan tempat tidur berukuran besar itu. Tak butuh waktu lama, James keluar dan berdiri di hadapan Alexa.

“Bagaimana?” Alexa tersenyum senang melihatnya dan mendekati James, jarak keduanya sangat dekat bahkan James bisa merasakan hembusan napas Alexa di lehernya. Karena wanita itu kini sedang memperbaiki dasinya yang belum rapi.

“Sudah rapi, kau sangat tampan.” Puji Alexa sambil melihat James dari atas sampai bawah.

“Benarkah?” Tanya James sambil tertawa, pria itu sempat menahan napas saat Alexa berada di dekatnya. “Aku tampan karena kau memilih pakaian yang tepat untukku. Untuk seterusnya kau harus memilihkannya untukku.”

“Oke.” Jawab Alexa cepat. “Beritahu saja apa keperluanmu, aku akan melakukannya.” Lanjut wanita itu lagi.

“Kau juga cantik, kau tidak cocok bekerja sebagai pelayan. Bagaimana kalau kau menjadi sekretarisku saja?” Alexa mengernyitkan keningnya.

“Apa ada yang salah dengan pekerjaanku?” James menggelengkan kepalanya.

“Pekerjaanmu tak salah, kau yang tak cocok berada di pekerjaan ini. Kau terlalu cantik untuk menjadi seorang pelayan, sepertinya kau pintar. Kau bisa memilihkan baju yang bagus untukku.” Alexa tertawa.

“Itu karena aku masih muda, aku terbiasa melihatnya di jaman sekarang. Mungkin pelayan yang lain sudah tidak muda jadi kau tak bisa percaya pada mereka, benar bukan?” James menganggukkan kepalanya.

“Kau ada benarnya juga, berapa usiamu?” Lagi Alexa mengernyitkan keningnya. “Aku hanya ingin tahu umurmu, apakah salah? Tidak diberitahu juga tak apa, aku tak akan memaksa.”

“Dua puluh tiga.” Jawab Alexa dengan cepat.

“Masih sangat muda, kau sangat pekerja keras sekali. Aku saja sudah dua puluh tujuh.”

“Benarkah? Lalu Lucas berapa?” Tanya Alexa penasaran.

“Dia tiga puluh tahun.” Alexa menganggukkan kepalanya paham. “Kenapa kau mau menjadi pelayan?” Tanya James penasaran.

“Aku membutuhkan uang.” Jawab Alexa asal.

“Kau bisa bekerja denganku.” Alexa tertawa.

“Tak perlu, aku suka dengan pekerjaan ini. Kau pergi jam berapa? Kau bisa terlambat, aku akan membersihkan kamarmu setelah kau pergi.”

“Syukurlah kau mengingatkanku, baiklah terima kasih Alexa. Sampai bertemu nanti.” James berjalan keluar kamarnya dan meninggalkan wanita itu.

Alexa melanjutkan pekerjaannya yaitu membersihkan kamar James beserta dengan membawa pakaian kotor pria itu. Sebelum turun ke bawah ia masuk ke dalam kamar Lucas untuk dibersihkan. Ia sudah tidak melihat Lucas berada di kamar tersebut. Wanita itu berniat mengganti seprai tempat tidur milik pria itu. Alexa bisa melihat ada bekas cairan cinta keduanya melekat di sana. Melihat hal itu Alexa mengingat apa yang terjadi tadi malam.

“Apa yang sedang kau pikirkan?” Kini Alexa di kagetkan dengan Lucas yang baru saja keluar dari kamar mandi. Pria itu hanya menggunakan handuk putih yang melekat di pinggangnya. Kini Alexa kembali melihat dada bidang pria itu, tadi malam ia menyentuhnya dan merasakannya. Melihat rambut Lucas basah semakin menunjukkan kesan sexy dari pria itu. “Kau melihat apa?” Tanya Lucas lagi membuat Alexa akhirnya sadar.

“Maaf Tuan, aku tidak tahu kalau kau masih ada di dalam. Aku pikir tadi kau sudah pergi, aku ingin membersihkan kamarmu.”

“Ya, aku harus mandi lagi karenamu.” Alexa mengernyitkan keningnya bingung.

“Maksudnya?” Tanyanya.

“Silahkan bersihkan, aku tidak akan menganggumu.” Lucas membuka lemarinya untuk mengambil pakaiannya. Pria itu membuka handuknya sehingga Alexa kembali melihat pria itu kembali telanjang seketika membuat Alexa memekik.

“Apa yang kau lakukan!” Alexa menutup matanya dan Lucas berbalik semakin menunjukkan kepunyaannya yang berdiri pada Alexa.

“Bukankah kau sudah melihatnya tadi malam? Kau juga sudah merasakannya, kenapa harus malu?” Alexa menggelengkan kepala tak percaya, ia langsung saja berjalan beranjak keluar. Namun Lucas menahannya dengan mencekal tangannya. “Kau mau pergi kemana?” Tanya Lucas pelan, kini jarak keduanya sangat dekat. Alexa bahkan bisa merasakan bau mint dari mulut Lucas.

“Kau tak menginginkannya? Bukankah tadi kau juga bilang bahwa kau juga menikmatinya?” Kini tangan Lucas menggenggam tangan Alexa dan diarahkan pada kepunyaannya. Alexa kaget ketika tangannya memegang kepunyaan Lucas yang terasa besar dan sudah menegang.

“Aku tid—“

“Kau bisa merasakannya lagi, kalau kau mau.” Potong Lucas dengan cepat. Jantung Alexa berpacu dengan sangat cepat saat ini.

“Tuan akk—“ Perkataan Alexa terhenti, ia membuka mulutnya sedikit dan memejamkan matanya ketika Lucas menyentuh titik sensitifnya. Daun telinga Alexa kini menjadi sasaran bibir Lucas, pria itu menjilatnya dengan intens di sana.

“Kau menikmatinya, aku tahu. Maka itu kau tak menghindar dan meninggalkanku bukan?” Kata Lucas di sela jilatannya, tangan pria itu juga kini memegang tengkuk Alexa dan mengecup leher jenjang wanita itu. “Bahkan tadi malam aku meninggalkan bekas di sini.” Lucas kembali meninggalkan jejak dengan menghisap leher Alexa sehingga meninggalkan bekas kemerahan.

“Arghh!” Pekik Alexa membuat Lucas tersenyum senang. Dengan cepat Alexa mendorong Lucas dengan keras membuat keduanya berjarak.

“Tuan maaf,” Setelah mengatakan itu Alexa langsung saja keluar dari kamar pria itu. Lucas kali ini tidak menahan Alexa, ia tersenyum penuh arti dan membiarkan pelayannya itu keluar.

Related chapters

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   5. Tertarik

    “Bagaimana hari pertama bekerja di sini?” Tanya Ester saat mereka berada di taman belakang. Ester sedang menyiram bunga, sedangkan Alexa membawakan cemilan untuk wanita paruh baya itu.“Baik, aku suka bekerja di sini. Terima kasih sudah sabar memberitahuku Ester, kau baik.” Ucap Alexa dengan jujur.“Itu sudah menjadi tugasku. Syukurlah kalau kau memang suka bekerja di sini, aku senang mendengarnya. Pekerjaanmu juga bagus, aku suka.” Puji Ester.“Terima kasih Ester.”“Alexa,” Panggil Olivia membuat Alexa berbalik menatap wanita itu.“Iya Nyonya?” Sahut Alexa.“Kau di sini ternyata, aku mencarimu kemana-mana.” Ungkap Olivia jujur.“Ada apa Nyonya mencariku?” Tanya Alexa penasaran.“Tidak apa, aku hanya ingin bertanya bagaimana bekerja di sini apa kau suka?” Alexa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.“Aku suka, terima kasih sudah menerimaku.” Ucap Alexa dengan jujur.“Pekerjaanmu juga bagus, aku suka. Anak-anakku juga tidak ada komentar tentangmu, mereka sepertinya suka denganmu. Biasa

    Last Updated : 2024-12-10
  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   1. Pertemuan Pertama

    “Apa kau yakin mau bekerja sebagai pelayan di rumah ini?” Tanya Olivia Howard dengan tak yakin.Olivia Howard memang sedang mencari pelayan untuk di rumahnya, karena pelayan sebelumnya sedang cuti selama tiga bulan. Maka itu Olivia harus mencari penggantinya agar ada yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Pelayan yang di miliki Olivia memang tidak hanya satu, tetapi semuanya sudah mempunyai bagian-bagian tertentu.“Saya yakin nyonya.” Jawab Alexa dengan yakin.Sama sekali tidak ada keraguan di dalam diri wanita itu ketika ingin menjadi seorang pelayan di rumah besar yang ada di hadapannya saat ini. Saat mendapat informasi bahwa dibutuhkan seorang pelayan, tanpa pikir panjang Alexa langsung saja datang ke rumah tersebut untuk mencalonkan diri.“Kau sangat tidak cocok jadi seorang pelayan, apa kau yakin seorang pelayan? Kau sangat tak cocok menjadi pelayan.” Ucap Olivia jujur. Wanita paruh baya itu menilai Alexa Barnes yang ada di hadapannya. Alexa menggunakan dress pendek yang hanya menu

    Last Updated : 2024-12-10
  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   2. Malam yang Panas

    Lucas terus melumat bibir Alexa. Sebelah tangannya tidak lagi di atas sofa, melainkan di tengkuk Alexa untuk memperdalam ciuman mereka. Lucas benar-benar membuat dirinya melayang hanya karena ciuman pria itu. Bahkan tanpa Alexa sadari, tangannya sudah tidak lagi meronta untuk dilepaskan melainkan meremas tangan Lucas erat.Lucas berhenti dan menatapnya dengan kedua mata coklat miliknya. Alexa pikir Lucas sudah berhenti, tetapi pria itu malah tersenyum miring dan kembali mencium Alexa dengan sangat cepat dan dalam. Ciuman yang lembut tadi sudah berubah menjadi cepat, keras dan menuntut.Tidak sampai disitu kini bibir pria itu sudah berpindah ke rahangnya, mengecupnya keras hingga ke leher jenjangnya. Mata Alexa menutup, tubuhnya menggeliat dalam sentuhan Lucas. Pria itu menarik tangannya dari kedua tangan Alexa lalu meletakkannya di bahu wanita itu. Ciumannya turun hingga ke leher Alexa membuat tangan Alexa yang terbebas segera meremas bahu Lucas."Akh!" pekik Alexa saat Lucas membuatn

    Last Updated : 2024-12-10
  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   3. Tak Ada Penyesalan

    “Maaf aku terlambat bangun.” Kata Alexa sambil merapikan rambutnya yang berantakan, ia segera mengikat rambutnya menjadi satu bagian.“Apa yang terjadi dengan lehermu Alexa?” Tanya Ester saat melihat penampilan Alexa. Wanita itu langsung saja menyentuh lehernya, ia lupa menutupi lehernya. Hampir saja Alexa melupakan apa yang terjadi padanya tadi malam.“Tadi malam di kamarku ada binatang kecil dan ini ulahnya, aku tak bisa tidur dibuatnya jadi aku terlambat bangun karena itu.” Alexa mendapat alasan yang tepat saat ini.“Oh ya? Sebelumnya tidak pernah ada binatang di rumah ini, lebih baik kau bersihkan kembali kamarmu nanti.”“Baik Ester, apa aku bisa membawa makanannya ke depan sekarang?”“Sebentar lagi, bawa piring dan gelas ke depan. Untuk pakaianmu nanti akan datang, apa kau yakin akan berpakaian seperti itu?” Tanya Ester dengan tak yakin sambil menilai Alexa.“Apa ada yang salah?” Tanya Alexa balik sambil ikut melihat dirinya kembali. Wanita itu hanya menggunakan kaos dan celana p

    Last Updated : 2024-12-10

Latest chapter

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   5. Tertarik

    “Bagaimana hari pertama bekerja di sini?” Tanya Ester saat mereka berada di taman belakang. Ester sedang menyiram bunga, sedangkan Alexa membawakan cemilan untuk wanita paruh baya itu.“Baik, aku suka bekerja di sini. Terima kasih sudah sabar memberitahuku Ester, kau baik.” Ucap Alexa dengan jujur.“Itu sudah menjadi tugasku. Syukurlah kalau kau memang suka bekerja di sini, aku senang mendengarnya. Pekerjaanmu juga bagus, aku suka.” Puji Ester.“Terima kasih Ester.”“Alexa,” Panggil Olivia membuat Alexa berbalik menatap wanita itu.“Iya Nyonya?” Sahut Alexa.“Kau di sini ternyata, aku mencarimu kemana-mana.” Ungkap Olivia jujur.“Ada apa Nyonya mencariku?” Tanya Alexa penasaran.“Tidak apa, aku hanya ingin bertanya bagaimana bekerja di sini apa kau suka?” Alexa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.“Aku suka, terima kasih sudah menerimaku.” Ucap Alexa dengan jujur.“Pekerjaanmu juga bagus, aku suka. Anak-anakku juga tidak ada komentar tentangmu, mereka sepertinya suka denganmu. Biasa

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   4. Ajakan Kembali

    “Ayo keluar.” James menarik tangan Alexa dan membawanya keluar dari kamar Lucas. Pria itu membawa Alexa kini masuk ke dalam kamarnya. “Mungkin kau kaget melihat sikap Lucas, tapi dia memang seperti itu. Dia suka marah dan berteriak, dia dingin pada semua orang. Dia bertahan di rumah ini karena ancaman Daddy, kalau bukan karena itu dia tidak tinggal di rumah ini. Maka rumah ini menjadi tempat singgah saja, dia hanya ada di pagi hari dan pulang tengah malam. Kau harus tahu itu.” Alexa tersenyum kecil menanggapinya, ia tidak tahu mau menjawab apa karena dirinya tak bertanya sama sekali mengenai itu.“Apa kau perlu bantuanku Tuan? Tadi kau mencariku.”“Jangan panggil aku Tuan, tadi sudah kukatakan bukan?” Alexa menghela napasnya.“Maaf aku lupa, baiklah kau perlu sesuatu James?” Koreksi Alexa, James tersenyum senang mendengar Alexa memanggil namanya.“Aku suka seperti itu.” Ungkap James jujur. “Aku ada pertemuan sebentar lagi, aku ingin kau membantuku untuk menyiapkan keperluanku seperti

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   3. Tak Ada Penyesalan

    “Maaf aku terlambat bangun.” Kata Alexa sambil merapikan rambutnya yang berantakan, ia segera mengikat rambutnya menjadi satu bagian.“Apa yang terjadi dengan lehermu Alexa?” Tanya Ester saat melihat penampilan Alexa. Wanita itu langsung saja menyentuh lehernya, ia lupa menutupi lehernya. Hampir saja Alexa melupakan apa yang terjadi padanya tadi malam.“Tadi malam di kamarku ada binatang kecil dan ini ulahnya, aku tak bisa tidur dibuatnya jadi aku terlambat bangun karena itu.” Alexa mendapat alasan yang tepat saat ini.“Oh ya? Sebelumnya tidak pernah ada binatang di rumah ini, lebih baik kau bersihkan kembali kamarmu nanti.”“Baik Ester, apa aku bisa membawa makanannya ke depan sekarang?”“Sebentar lagi, bawa piring dan gelas ke depan. Untuk pakaianmu nanti akan datang, apa kau yakin akan berpakaian seperti itu?” Tanya Ester dengan tak yakin sambil menilai Alexa.“Apa ada yang salah?” Tanya Alexa balik sambil ikut melihat dirinya kembali. Wanita itu hanya menggunakan kaos dan celana p

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   2. Malam yang Panas

    Lucas terus melumat bibir Alexa. Sebelah tangannya tidak lagi di atas sofa, melainkan di tengkuk Alexa untuk memperdalam ciuman mereka. Lucas benar-benar membuat dirinya melayang hanya karena ciuman pria itu. Bahkan tanpa Alexa sadari, tangannya sudah tidak lagi meronta untuk dilepaskan melainkan meremas tangan Lucas erat.Lucas berhenti dan menatapnya dengan kedua mata coklat miliknya. Alexa pikir Lucas sudah berhenti, tetapi pria itu malah tersenyum miring dan kembali mencium Alexa dengan sangat cepat dan dalam. Ciuman yang lembut tadi sudah berubah menjadi cepat, keras dan menuntut.Tidak sampai disitu kini bibir pria itu sudah berpindah ke rahangnya, mengecupnya keras hingga ke leher jenjangnya. Mata Alexa menutup, tubuhnya menggeliat dalam sentuhan Lucas. Pria itu menarik tangannya dari kedua tangan Alexa lalu meletakkannya di bahu wanita itu. Ciumannya turun hingga ke leher Alexa membuat tangan Alexa yang terbebas segera meremas bahu Lucas."Akh!" pekik Alexa saat Lucas membuatn

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   1. Pertemuan Pertama

    “Apa kau yakin mau bekerja sebagai pelayan di rumah ini?” Tanya Olivia Howard dengan tak yakin.Olivia Howard memang sedang mencari pelayan untuk di rumahnya, karena pelayan sebelumnya sedang cuti selama tiga bulan. Maka itu Olivia harus mencari penggantinya agar ada yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Pelayan yang di miliki Olivia memang tidak hanya satu, tetapi semuanya sudah mempunyai bagian-bagian tertentu.“Saya yakin nyonya.” Jawab Alexa dengan yakin.Sama sekali tidak ada keraguan di dalam diri wanita itu ketika ingin menjadi seorang pelayan di rumah besar yang ada di hadapannya saat ini. Saat mendapat informasi bahwa dibutuhkan seorang pelayan, tanpa pikir panjang Alexa langsung saja datang ke rumah tersebut untuk mencalonkan diri.“Kau sangat tidak cocok jadi seorang pelayan, apa kau yakin seorang pelayan? Kau sangat tak cocok menjadi pelayan.” Ucap Olivia jujur. Wanita paruh baya itu menilai Alexa Barnes yang ada di hadapannya. Alexa menggunakan dress pendek yang hanya menu

DMCA.com Protection Status