Share

3. Tak Ada Penyesalan

Penulis: Lucyofheart
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-10 20:38:22

“Maaf aku terlambat bangun.” Kata Alexa sambil merapikan rambutnya yang berantakan, ia segera mengikat rambutnya menjadi satu bagian.

“Apa yang terjadi dengan lehermu Alexa?” Tanya Ester saat melihat penampilan Alexa. Wanita itu langsung saja menyentuh lehernya, ia lupa menutupi lehernya. Hampir saja Alexa melupakan apa yang terjadi padanya tadi malam.

“Tadi malam di kamarku ada binatang kecil dan ini ulahnya, aku tak bisa tidur dibuatnya jadi aku terlambat bangun karena itu.” Alexa mendapat alasan yang tepat saat ini.

“Oh ya? Sebelumnya tidak pernah ada binatang di rumah ini, lebih baik kau bersihkan kembali kamarmu nanti.”

“Baik Ester, apa aku bisa membawa makanannya ke depan sekarang?”

“Sebentar lagi, bawa piring dan gelas ke depan. Untuk pakaianmu nanti akan datang, apa kau yakin akan berpakaian seperti itu?” Tanya Ester dengan tak yakin sambil menilai Alexa.

“Apa ada yang salah?” Tanya Alexa balik sambil ikut melihat dirinya kembali. Wanita itu hanya menggunakan kaos dan celana pendek yang hanya mampu menutupi setengah pahanya. “Apa tidak boleh berpakaian seperti ini?”

“Bukan seperti itu, hanya saja kami tidak pernah berpakaian seperti itu. Mungkin karena kami sudah tua, silahkan dilanjutkan. Aku bisa memahaminya karena kau masih muda.” Alexa segera membawa piring serta gelas ke meja makan dan mulai menatanya. Setelah semua makanan sudah selesai, wanita itu membawanya ke depan. Hampir semua anggota keluarga sudah mulai keluar dari kamar masing-masing dan bergabung di meja makan.

“Apa kau pelayan baru menggantikan Ruth?” Tanya James Howard anak kedua dari Olivia Howard.

“Iya Tuan.” Jawab Alexa dengan ramah.

“Kau bisa memberitahunya kalau kau membutuhkan sesuatu.” Ucap Olivia pada anak bungsunya itu. “Kau sudah tahu tugasmu bukan? Kau juga harus membantu mengurus kedua putraku.” Lanjut Olivia.

“Baik Nyonya.” Balas Alexa sambil menundukkan kepalanya.

“Siapa namamu? Aku lupa menanyakannya tadi malam.” Tanya Calisto Howard, suami dari Olivia Howard.

“Alexa Tuan.” Setelah mengatakan itu Alexa kembali ke belakang untuk mengambil makanan.

Saat ia kembali ke meja makan, Lucas anak sulung di rumah itu juga baru saja turun sehingga pandangan mata Alexa dan Lucas bertemu. Pria itu kaget saat melihat Alexa, walaupun mabuk Lucas mengingat apa yang terjadi tadi malam. Apa lagi saat ia bangun dengan keadaan tidak menggunakan apa-apa. Lucas mengingat dengan jelas perempuan yang tidur dengannya, namun ia tidak tahu siapa saat ia sudah bangun tadi pagi.

“Ada apa dengan lehermu Alexa?” Tanya James membuat Alexa kembali menyentuh lehernya.

“Ada binatang kecil di kamarku dan menggigitku.” Bohong Alexa, wanita itu sedikit melirik Lucas sehingga pandangan keduanya bertemu. Lucas langsung tahu bahwa itu akibat perbuatannya.

“Apa untuk sementara kau mau tidur di kamar atas? Kau bisa memakainya kalau kau mau, masih ada yang kosong.” Usul James, Alexa langsung saja menggelengkan kepalanya.

“Tidak perlu, aku akan membersihkan kamarku nanti.” Setelah memastikan semua makanan sudah tersaji, Alexa mendekati James. “Kau ingin makan apa Tuan?” Tanya Alexa agar dia bisa meletakkan di piring pria itu.

“Roti saja.” Alexa langsung menyiapkan roti untuk pria tersebut. “Jangan memanggilku Tuan, aku tidak setua itu panggil saja James.”

“Jangan, aku ta—“

“Tak apa, anakku yang memintanya ikuti saja.” Potong Olivia, akhirnya Alexa menganggukkan kepalanya.

“Baik James.” Balas Alexa sambil tersenyum.

“Lucas, mungkin kau baru melihatnya. Ini pelayan baru menggantikan Ruth, kalau kau butuh sesuatu kau bisa meminta padanya. Apakah kau tadi malam mabuk? Aku melihat tuxedomu ada di sofa depan.”

“Ya.” Jawab Lucas cuek.

“Aku akan mengambilnya nanti.” Ucap Alexa membuat mata Lucas dan Alexa kembali bertemu. “Kau ingin makan apa Tuan, aku akan me—“

“Aku bisa melakukannya sendiri, kerjakan saja pekerjaanmu yang lain.” Kata Lucas dengan ketus. Alexa sedikit kaget dengan penolakan tersebut, namun Alexa bisa paham dan segera pergi dari sana.

***

Lucas membuka pintu kamarnya dengan kasar lalu menutupnya dengan keras membuat Alexa yang sedang membersihkan tempat tidur kaget terperanjat dan segera berbalik.

“Hah, kau mengagetkanku Tuan. Maaf kalau aku masuk ke dalam kamarmu tanpa memberitahumu, aku pikir kau sudah pergi tadi. Aku akan keluar se—“

“Tetap di sini, aku ingin bicara padamu sebentar.” Kata Lucas dengan dingin, pria itu duduk di salah satu sofa yang ada di sudut ruangan miliknya. “Kemarilah.” Ucap Lucas membuat Alexa mendekat dan berdiri di depan pria itu sambil menundukkan kepalanya.

Wanita itu tidak berani melihat kearah Lucas. Sedangkan pria itu akhirnya menilai Alexa dari atas sampai bawah. Alexa memiliki bentuk tubuh yang bagus, di beberapa bagian membesar dan itu sungguh menggoda. Apa lagi Lucas mengingat apa yang ada di balik pakaian yang digunakan Alexa. Jujur saja tadi malam Lucas menikmati permainan tersebut dan ia menyukai tubuh Alexa.

“Aku ingat apa yang terjadi tadi malam di sini.” Kata Lucas dengan tegas sambil menatap Alexa, wanita itu kaget dan membalas tatapan Lucas.

“Benarkah?” Tanya Alexa tak yakin. Tapi aku tidak mengg—“

“Ya aku tahu.” Potong Lucas dengan cepat, pria itu tahu apa yang ingin di sampaikan oleh Alexa. “Aku mabuk tadi malam, aku tidak sadar. Saat aku mabuk pasti melakukan hal yang gila, tapi apa kau tak masalah? Maksudku, ak—“

“Tak apa Tuan, aku bisa paham. Aku tidak akan mempermasalahkan hal itu. Kau sedang mabuk, kau tidak benar-benar ingin melakukannya bukan? Aku janji tidak akan membahas ini ataupun bilang pada siapapun. Biar saja kita berdua yang tahu atau kau bisa melupakannya, anggap saja tidak ada yang terjadi tadi malam.” Potong Alexa dengan cepat.

“Benarkah?” Tanya Lucas tak yakin. “Jujur aku tidak menyesal melakukannya, kau sangat pintar dan tubuhmu bagus. Aku menginginkannya.” Alexa kaget mendengar hal itu.

“Benarkah? Tapi seharusnya aku tidak melakukan itu, aku hanya pelayan di sini. Aku bisa menghindar tadi malam, tapi aku tidak melakukannya karena aku juga menginginkannya.” Ungkap Alexa dengan jujur juga membuat Lucas kaget mendengarnya.

“Kau bisa merahasiakan ini dari kedua orangtuaku bukan?” Alexa dengan cepat menganggukkan kepalanya.

“Aku janji akan merahasiakan ini, lupakan saja yang terjadi tadi malam Tuan. Aku tidak ak—“

“Kalau aku membutuhkan bantuanmu untuk itu bagaimana? Apakah kau bersedia? Kau tidak marah? Apakah kau mau membantuku?” Alexa membelakkan matanya kaget.

BRAK

“Kau di sini ternyata, aku mencarimu kemana-mana.” Ucap James sambil berjalan mendekati Lucas dan Alexa. “Ada apa? Apa yang terjadi dengan wajah kalian berdua, seperti se—“

“Apa kau bisa mengetuk pintu kamarku sebelum masuk? Jangan sembarangan masuk! Ini kamarku bukan kamarmu! Kau harus punya sopan santun!” Teriak Lucas dengan keras sambil bangkit berdiri.

“Kau ta—“

“Keluar dari kamarku sekarang!” Desis Lucas.

Bab terkait

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   4. Ajakan Kembali

    “Ayo keluar.” James menarik tangan Alexa dan membawanya keluar dari kamar Lucas. Pria itu membawa Alexa kini masuk ke dalam kamarnya. “Mungkin kau kaget melihat sikap Lucas, tapi dia memang seperti itu. Dia suka marah dan berteriak, dia dingin pada semua orang. Dia bertahan di rumah ini karena ancaman Daddy, kalau bukan karena itu dia tidak tinggal di rumah ini. Maka rumah ini menjadi tempat singgah saja, dia hanya ada di pagi hari dan pulang tengah malam. Kau harus tahu itu.” Alexa tersenyum kecil menanggapinya, ia tidak tahu mau menjawab apa karena dirinya tak bertanya sama sekali mengenai itu.“Apa kau perlu bantuanku Tuan? Tadi kau mencariku.”“Jangan panggil aku Tuan, tadi sudah kukatakan bukan?” Alexa menghela napasnya.“Maaf aku lupa, baiklah kau perlu sesuatu James?” Koreksi Alexa, James tersenyum senang mendengar Alexa memanggil namanya.“Aku suka seperti itu.” Ungkap James jujur. “Aku ada pertemuan sebentar lagi, aku ingin kau membantuku untuk menyiapkan keperluanku seperti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   5. Tertarik

    “Bagaimana hari pertama bekerja di sini?” Tanya Ester saat mereka berada di taman belakang. Ester sedang menyiram bunga, sedangkan Alexa membawakan cemilan untuk wanita paruh baya itu.“Baik, aku suka bekerja di sini. Terima kasih sudah sabar memberitahuku Ester, kau baik.” Ucap Alexa dengan jujur.“Itu sudah menjadi tugasku. Syukurlah kalau kau memang suka bekerja di sini, aku senang mendengarnya. Pekerjaanmu juga bagus, aku suka.” Puji Ester.“Terima kasih Ester.”“Alexa,” Panggil Olivia membuat Alexa berbalik menatap wanita itu.“Iya Nyonya?” Sahut Alexa.“Kau di sini ternyata, aku mencarimu kemana-mana.” Ungkap Olivia jujur.“Ada apa Nyonya mencariku?” Tanya Alexa penasaran.“Tidak apa, aku hanya ingin bertanya bagaimana bekerja di sini apa kau suka?” Alexa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.“Aku suka, terima kasih sudah menerimaku.” Ucap Alexa dengan jujur.“Pekerjaanmu juga bagus, aku suka. Anak-anakku juga tidak ada komentar tentangmu, mereka sepertinya suka denganmu. Biasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   1. Pertemuan Pertama

    “Apa kau yakin mau bekerja sebagai pelayan di rumah ini?” Tanya Olivia Howard dengan tak yakin.Olivia Howard memang sedang mencari pelayan untuk di rumahnya, karena pelayan sebelumnya sedang cuti selama tiga bulan. Maka itu Olivia harus mencari penggantinya agar ada yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Pelayan yang di miliki Olivia memang tidak hanya satu, tetapi semuanya sudah mempunyai bagian-bagian tertentu.“Saya yakin nyonya.” Jawab Alexa dengan yakin.Sama sekali tidak ada keraguan di dalam diri wanita itu ketika ingin menjadi seorang pelayan di rumah besar yang ada di hadapannya saat ini. Saat mendapat informasi bahwa dibutuhkan seorang pelayan, tanpa pikir panjang Alexa langsung saja datang ke rumah tersebut untuk mencalonkan diri.“Kau sangat tidak cocok jadi seorang pelayan, apa kau yakin seorang pelayan? Kau sangat tak cocok menjadi pelayan.” Ucap Olivia jujur. Wanita paruh baya itu menilai Alexa Barnes yang ada di hadapannya. Alexa menggunakan dress pendek yang hanya menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   2. Malam yang Panas

    Lucas terus melumat bibir Alexa. Sebelah tangannya tidak lagi di atas sofa, melainkan di tengkuk Alexa untuk memperdalam ciuman mereka. Lucas benar-benar membuat dirinya melayang hanya karena ciuman pria itu. Bahkan tanpa Alexa sadari, tangannya sudah tidak lagi meronta untuk dilepaskan melainkan meremas tangan Lucas erat.Lucas berhenti dan menatapnya dengan kedua mata coklat miliknya. Alexa pikir Lucas sudah berhenti, tetapi pria itu malah tersenyum miring dan kembali mencium Alexa dengan sangat cepat dan dalam. Ciuman yang lembut tadi sudah berubah menjadi cepat, keras dan menuntut.Tidak sampai disitu kini bibir pria itu sudah berpindah ke rahangnya, mengecupnya keras hingga ke leher jenjangnya. Mata Alexa menutup, tubuhnya menggeliat dalam sentuhan Lucas. Pria itu menarik tangannya dari kedua tangan Alexa lalu meletakkannya di bahu wanita itu. Ciumannya turun hingga ke leher Alexa membuat tangan Alexa yang terbebas segera meremas bahu Lucas."Akh!" pekik Alexa saat Lucas membuatn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10

Bab terbaru

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   5. Tertarik

    “Bagaimana hari pertama bekerja di sini?” Tanya Ester saat mereka berada di taman belakang. Ester sedang menyiram bunga, sedangkan Alexa membawakan cemilan untuk wanita paruh baya itu.“Baik, aku suka bekerja di sini. Terima kasih sudah sabar memberitahuku Ester, kau baik.” Ucap Alexa dengan jujur.“Itu sudah menjadi tugasku. Syukurlah kalau kau memang suka bekerja di sini, aku senang mendengarnya. Pekerjaanmu juga bagus, aku suka.” Puji Ester.“Terima kasih Ester.”“Alexa,” Panggil Olivia membuat Alexa berbalik menatap wanita itu.“Iya Nyonya?” Sahut Alexa.“Kau di sini ternyata, aku mencarimu kemana-mana.” Ungkap Olivia jujur.“Ada apa Nyonya mencariku?” Tanya Alexa penasaran.“Tidak apa, aku hanya ingin bertanya bagaimana bekerja di sini apa kau suka?” Alexa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.“Aku suka, terima kasih sudah menerimaku.” Ucap Alexa dengan jujur.“Pekerjaanmu juga bagus, aku suka. Anak-anakku juga tidak ada komentar tentangmu, mereka sepertinya suka denganmu. Biasa

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   4. Ajakan Kembali

    “Ayo keluar.” James menarik tangan Alexa dan membawanya keluar dari kamar Lucas. Pria itu membawa Alexa kini masuk ke dalam kamarnya. “Mungkin kau kaget melihat sikap Lucas, tapi dia memang seperti itu. Dia suka marah dan berteriak, dia dingin pada semua orang. Dia bertahan di rumah ini karena ancaman Daddy, kalau bukan karena itu dia tidak tinggal di rumah ini. Maka rumah ini menjadi tempat singgah saja, dia hanya ada di pagi hari dan pulang tengah malam. Kau harus tahu itu.” Alexa tersenyum kecil menanggapinya, ia tidak tahu mau menjawab apa karena dirinya tak bertanya sama sekali mengenai itu.“Apa kau perlu bantuanku Tuan? Tadi kau mencariku.”“Jangan panggil aku Tuan, tadi sudah kukatakan bukan?” Alexa menghela napasnya.“Maaf aku lupa, baiklah kau perlu sesuatu James?” Koreksi Alexa, James tersenyum senang mendengar Alexa memanggil namanya.“Aku suka seperti itu.” Ungkap James jujur. “Aku ada pertemuan sebentar lagi, aku ingin kau membantuku untuk menyiapkan keperluanku seperti

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   3. Tak Ada Penyesalan

    “Maaf aku terlambat bangun.” Kata Alexa sambil merapikan rambutnya yang berantakan, ia segera mengikat rambutnya menjadi satu bagian.“Apa yang terjadi dengan lehermu Alexa?” Tanya Ester saat melihat penampilan Alexa. Wanita itu langsung saja menyentuh lehernya, ia lupa menutupi lehernya. Hampir saja Alexa melupakan apa yang terjadi padanya tadi malam.“Tadi malam di kamarku ada binatang kecil dan ini ulahnya, aku tak bisa tidur dibuatnya jadi aku terlambat bangun karena itu.” Alexa mendapat alasan yang tepat saat ini.“Oh ya? Sebelumnya tidak pernah ada binatang di rumah ini, lebih baik kau bersihkan kembali kamarmu nanti.”“Baik Ester, apa aku bisa membawa makanannya ke depan sekarang?”“Sebentar lagi, bawa piring dan gelas ke depan. Untuk pakaianmu nanti akan datang, apa kau yakin akan berpakaian seperti itu?” Tanya Ester dengan tak yakin sambil menilai Alexa.“Apa ada yang salah?” Tanya Alexa balik sambil ikut melihat dirinya kembali. Wanita itu hanya menggunakan kaos dan celana p

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   2. Malam yang Panas

    Lucas terus melumat bibir Alexa. Sebelah tangannya tidak lagi di atas sofa, melainkan di tengkuk Alexa untuk memperdalam ciuman mereka. Lucas benar-benar membuat dirinya melayang hanya karena ciuman pria itu. Bahkan tanpa Alexa sadari, tangannya sudah tidak lagi meronta untuk dilepaskan melainkan meremas tangan Lucas erat.Lucas berhenti dan menatapnya dengan kedua mata coklat miliknya. Alexa pikir Lucas sudah berhenti, tetapi pria itu malah tersenyum miring dan kembali mencium Alexa dengan sangat cepat dan dalam. Ciuman yang lembut tadi sudah berubah menjadi cepat, keras dan menuntut.Tidak sampai disitu kini bibir pria itu sudah berpindah ke rahangnya, mengecupnya keras hingga ke leher jenjangnya. Mata Alexa menutup, tubuhnya menggeliat dalam sentuhan Lucas. Pria itu menarik tangannya dari kedua tangan Alexa lalu meletakkannya di bahu wanita itu. Ciumannya turun hingga ke leher Alexa membuat tangan Alexa yang terbebas segera meremas bahu Lucas."Akh!" pekik Alexa saat Lucas membuatn

  • Terjerat Ranjang Panas Majikanku   1. Pertemuan Pertama

    “Apa kau yakin mau bekerja sebagai pelayan di rumah ini?” Tanya Olivia Howard dengan tak yakin.Olivia Howard memang sedang mencari pelayan untuk di rumahnya, karena pelayan sebelumnya sedang cuti selama tiga bulan. Maka itu Olivia harus mencari penggantinya agar ada yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Pelayan yang di miliki Olivia memang tidak hanya satu, tetapi semuanya sudah mempunyai bagian-bagian tertentu.“Saya yakin nyonya.” Jawab Alexa dengan yakin.Sama sekali tidak ada keraguan di dalam diri wanita itu ketika ingin menjadi seorang pelayan di rumah besar yang ada di hadapannya saat ini. Saat mendapat informasi bahwa dibutuhkan seorang pelayan, tanpa pikir panjang Alexa langsung saja datang ke rumah tersebut untuk mencalonkan diri.“Kau sangat tidak cocok jadi seorang pelayan, apa kau yakin seorang pelayan? Kau sangat tak cocok menjadi pelayan.” Ucap Olivia jujur. Wanita paruh baya itu menilai Alexa Barnes yang ada di hadapannya. Alexa menggunakan dress pendek yang hanya menu

DMCA.com Protection Status