Share

18 - Kekhawatiran

Penulis: Ramdani Abdul
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-21 22:51:47

“Astaga, di mana Eric?” Caroline tampak kesal ketika melihat meja makan yang sepi. Hanya terlihat makanan yang asapnya meliuk-meliuk di udara.

Caroline mendekat seraya mengawasi keadaan sekeliling. “Eric sangat malas. Dia pasti masih tertidur sekarang.”

Caroline duduk di kursi, menunggu selama beberapa menit. Ia seringkali menoleh ke arah Eric biasanya muncul. “Di mana Eric? Apa dia sedang mengerjaiku?”

“Nona Caroline, Tuan Eric tidak bisa sarapan bersama Anda. Dia memiliki hal yang tidak bisa dia tinggalkan sekarang,” ujar Layla.

Caroline mendengkus kesal. “Eric sangat keterlaluan. Dia membiarkan aku terus menunggu. Aku tidak akan lagi bicara dengannya.”

Caroline sangat jengkel meski ia menghabiskan banyak makanan. Ia berjalan-jalan di halaman, menoleh pada kamar Eric. Layla sudah menunjukkan kamar Eric padanya, tetapi ia belum mau untuk menemui Eric di sana.

“Eric pasti masih kesal karena aku membeli outlet kemarin. Dia benar-benar kekanakan.” Caroline bersantai di halaman, menikmat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   19 - Rencana

    “Caroline akan hadir jika kita mengundangnya. Kita belum tahu kehidupan apa yang sedang Carolne jalani sekarang. Akan tetapi, aku tahu pasti jika dia ingin membalaskan dendam pada kita. Aku menduga Caroline akan menyombongkan diri dan mengacaukan pesta pertunangan itu,” jelas Ethan.Rebecca tersenyum. “Kau sangat cerdas, Ethan. Aku bisa memanas-manasi Caroline dengan mengatakan bahwa dia hanyalah wanita lemah yang belum mampu melupakanmu.”Ethan mencolek hidung Rebecca. “Kaulah yang cerdas, Rebecca.”“Baiklah, kita sebaiknya membuat pesta pertunangan ini sebaik mungkin.”Rebecca mulai menyusun rencana dan seluruh persiapan. Ia sangat penasaran dengan kehidupan Caroline, dan dirinya tidak ingin mati sebelum mengetahui apa yang terjadi pada saudari tirinya itu.Ethan pergi ke toilet, menerima panggilan dari Luna dan beberapa kekasihnya yang lain. Ia sejujurnya sangat malas dengan Rebecca maupun semua kekasihnya. Ia menjadi tertarik dengan Caroline setelah melihat betapa angkuhnya wanit

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   20 - Rencana 2

    Caroline menghubungi Layla. “Layla, aku ingin berbicara denganmu sekarang. Masuklah ke kemarku.”Layla mengetuk pintu. “Tuan Caroline, aku datang atas permintaanmu.”“Masuklah, Layla.” Caroline tersenyum membayangkan jika seandainya rencananya berhasil. “Ethan dan Rebecca pasti hancur.”Layla memasuki kamar, membungkuk sesaat.“Ethan dan Rebecca mengundangku ke acara pertunangan mereka minggu depan. Aku tahu jika mereka ingin menjebakku di sana. Aku memiliki sebuah rencana untuk menghancurkan mereka. Dengarkan aku baik-baik.”Layla mendengarkan dengan saksam. “Aku mengerti, Nona. Aku akan menjalankan tugas Anda dan mengabari Anda setiap prosesnya.”“Kau boleh keluar sekarang.” Caroline beranjak menuju balkon bersamaan dengan pintu kamar yang tertutup. “Aku belum sepenuhnya tahu tujuan Eric sebenarnya, tetapi aku akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin untuk membalas sakit hatiku pada Ethan dan Rebecca, terutama wanita jahat bernama Susan itu.”Caroline menoleh pada sebua

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   21 - Obrolan

    Caroline nyatanya sangat kesal dengan pesta pertunangan Ethan dan Rebecca. Ia teringat dengan angan-angannya untuk bertunangan dan menikah dengan Ethan dahulu. “Aku sangat bodoh karena aku terlalu mempercayai pria brengsek seperti Ethan. Akan tetapi, Rebecca juga bodoh karena mempercayai Ethan.”Caroline meneguk minuman, menikmati makan malam dengan rasa jengkel. Pada akhirnya, ia tidak memungkiri jika dirinya masih sakit hati karena pengkhianatan. Ia merasa menjadi wanita bodoh karena sudah memberikan dan mengorbankan banyak hal pada Ethan. “Kau tampaknya dalam suasana hati yang buruk,” ujar Eric.Caroline sontak terkejut, menatap Eric lekat-lekat. Wajahnya tampak bahagia meski pada akhirnya kembali berubah jengkel. Ia sudah berjanji tidak akan berbicara dengan Eric.“Baiklah, aku akan memberimu waktu untuk menenangkan diri.”Caroline menggebrak meja. Eric benar-benar pria yang tidak peka. Ia ingin pria itu bertanya padanya mengenai kejengkelannya atau menjelaskan ke mana dirinya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-26
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   22 - Pesta

    Hari-hari berjalan dengan cepat. Caroline tidak sabar untuk menghadiri pesta pertunangan Ethan dan Rebecca. Ia ingin menghancurkan mereka di depan banyak orang seperti mereka menghancurkannya.Selama hari-hari itu pula, Caroline tidak bisa berhenti memikirkan Eric. Ia seringkali mengamati pria itu dari jauh maupun, melewati kamarnya, tetapi di saat yang sama ia terus bersikap ketus ketika bersama Eric.Caroline tidak ingin mengatakan jika dirinya menyukai Eric. Ia sudah berjanji tidak akan lagi dekat dan percaya dengan pria mana pun. Rasa kecewa dan sakit hatinya karena pengkhinatan Ethan nyatanya masih membekas.Saat ini, para pelayan wanita tengah merias Caroline di dalam kamar. Sejak pagi hingga detik ini, Caroline sangat sibuk dengan persiapan penampilannya. Wanita itu melakukan rangkaian perawatan tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia tentu ingin tampak memesona dan luar biasa di pesta pertunangan dua musuhnya. Bukan karena turut berbahagia, tetapi ia menghancurkan pesta

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   23 - Pesta 2

    Lokasi pesta pertunangan berada di halaman depan rumah. Meja-meja bulat dan kursi tersusun dengan rapi di sisi kiri dan kanan. Sebuah panggung kecil dengan dekorasi bunga bernuasa putih dan emas berada di depan tamu undangan. Bergeser ke samping kanan, alunan nada indah terdengar dari grup musik.Satu per satu tamu memasuki lokasi acara. Mobil mewah berjajar dengan sangat rapi. Para undangan membaur satu sama lain, saling bercengkerema. Para pelayan tampak sibuk membawa dan menata serta menghidangkan makanan dan minuman.Rebecca tengah menuruni tangga bersama Susan. Ia mengamati penampilannya dari kamera ponsel. “Aku semakin tegang saja.”“Dari sudut manapun kau tampak sangat sempurna, Rebecca.” Susan tersenyum, merapikan gaun Rebecca. “Sudah saatnya kita menemui para tamu. Mereka pasti akan sangat terkesima melihat penampilanmu sekarang.”Rebecca menghubungi Ethan. “Ethan sudah tiba. Aku tidak sabar bertemu dengannya. Dia pasti akan sangat terkejut.”“Tentu saja.” Susan menoleh ke la

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   24. Pesta 3

    Semua orang terkejut ketika melihat sebuah helikopter di atas lokasi acara. Angin berembus semakin kencang bersamaan dengan helikopter yang terus terbang menurun.Dedaunan bergoyang ke kiri dan kanan, disusul gelas-gelas, botol-botol, dan vas bunga yang berjatuhan. Semakin dekat helikopter dengan lokasi, semakin besar juga yang angin yang berembus. Para tamu mulai menjauh setelah kursi dan meja berjatuhan hingga terbalik. Suasana bahagia mendadak berubah panik dan penuh tanya.Susan menatap heiokopter tanda berkedip, menoleh lokasi acara yang hancur berantakan. “Brengsek! Apa semua ini adalah ulah Caroline?”Ethan dan Rebecca sangat terkejut hingga mereka hanya diam di atas panggung di saat para tamu menjauh dari lokasi.“Caroline!” Rebecca mengepalkan tangan erat-erat setelah sadar dari keterkejutan. “Dia pasti sengaja menghancurkan acaraku!”Ethan tersenyum kecut. Ia marah sekaligus semakin penasaran dengan Caroline. Jika wanita itu mampu menyewa sebuah helikopter, itu pertanda jika

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   25. Pesta 4

    Para tamu mulai berkumpul di lokasi acara, berbisik-bisik dan bertanya-tanya. Mereka mendengar jika Caroline berprilaku buruk selama ini pada Rebecca dan Susan. Akan tetapi, beberapa di antara mereka justru bertanya-tanya soal penampilan Caroline, mobil-mobil mewah dan helikopter yang datang bersama wanita itu.“Jangan berbohong, Caroline! Ayahmu sangat menyayangi Rebecca, dan dia tidak mungkin memerintahkanmu untuk menghancurkan pesta pertunangannya.” Susan tiba-tiba menangis. “Caroline, kau sangat keterlaluan. Kenapa kau selalu bertindak kasar padaku dan Rebecca, padahal kami sangat menyayangimu?”Rebecca menatap tajam Caroline, berpura-pura menenangkan ibunya. “Caroline, kau membuat ibuku menangis, dan aku tidak menerima hal itu. Kau harus mengganti rugi semua biaya kerusakan pesta pertunanganku dan Ethan, lalu meminta maaf dengan tulus. Jika tidak, aku—”“Apa yang akan kau lakukan padaku, Rebecca? Apa kau akan menyeretku ke penjara?” tanya Caroline dengan tenang.“Caroline, kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   26. Kekacauan

    “Ethan!”Sepuluh wanita cantik tiba-tiba memasuki lokasi acara, menerobos kerumuan para tamu, menatap penuh amarah. Semua tamu sontak terkejut, terutama Ethan, Rebecca, dan Susan.“Luna,” gumam Ethan ketika melihat wanita itu berada di kerumunan kekasih-kekasihnya. “Kenapa dia dan kekasih-kekasihku yang lain bisa berada di tempat ini?”Ethan menoleh pada Caroline yang tengah tersenyum lebar. “Brengsek! Caroline pasti mencari tahu soal Luna setelah kejadian di outlet tempo hari. Dia juga mengirimkan orang-orangnya untuk mengawasiku selama ini.”“Ethan, siapa mereka?” tanya Rebecca dengan tatapan tajam. “Apa mungkin mereka—”“Kami adalah kekasih Ethan!” teriak Luna seraya mendekat.“Apa?” Rebecca menarik-narik tangan Ethan. Dadanya semakin bertambah sesak jika pengkhianatan ini adalah kenyataan. Ia sangat mencintai dan mempercayai Ethan sehingga ia memutuskan untuk mengikat hubungan mereka dengan pertunangan meski pada awalnya hanyalah cara untuk membuat Caroline keluar dari rumah.“A-a

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02

Bab terbaru

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   67. Rencana

    Rombongan mobil bergerak sangat cepat di sebuah jembatan. Dari kejauhan, terlihat gedung-gedung pencakar langit dan sebuah pesawat terbang. Di salah satu mobil, Susan dan Rebecca berada. Kedua wanita itu tertidur nyaris di sepanjang perjalanan.Susan mulai membuka mata, memijat keningnya beberapa kali. “Di mana aku sekarang?”Susan tercengang saat melihat pemandangan kota asing di jendela. Ia menoleh pada dua pria di kursi depan, beralih pada Rebecca yang masih tertidur.Susan mengguncang tubuh putrinya berkali-kali. “Rebecca, bangunlah sekarang! Rebecca.”Rebecca mengerjap, membuka mata perlahan. Ia merenggangkan badan beberapa kali, dan terdiam saat mengingat kejadian beberapa waktu lalu. “Apakah kita sudah sampai di kediaman Caroline dan si rentenir tua itu, Bu?”“Apa maksudmu, Rebecca?” Susan berkata dengan suara kecil, nyaris seperti bisikan. “Orang-orang asing yang kita temui di depan rumah itu membawa kita ke tempat asing.”“Apa?” Rebecca seketika menegakkan punggung, membuka m

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   66. Kesepakatan 2

    Susan tampak cemas saat beberapa mobil kembali menepi dan orang-orang berpakaian hitam terus bermunculan. “Sialan, siapa mereka sebenarnya?” gumamnya. Para pengawal Susan dan Rebecca segera bersiaga. Mereka tampak ragu karena kalah jumlah dengan orang-orang asing itu.“Apa kepentingan kalian di tempat ini?” tanya salah satu pria berseragam hitam. “Jika kalian tidak memiliki kepentingan apa pun, kalian harus segera pergi dari tempat ini sebelum aku dan para bawahanku bertindak kasar.”Susana mengamati orang-orang berseragam hitam yang sudah mengelilinginya dan Rebecca. Ia berusaha tenang, berjalan selangkah meski Rebecca tidak melepaskan tangannya. “Aku sedang mencari putriku yang menurut kabar berada di rumah ini, Tuan. Kami akan segera pergi karena rumah ini tampak kosong,” kata Susan setenang mungkin. Orang-orang berseragam itu saling bertatapan sesaat. Si pemimpin memberikan tanda pada bawahannya dengan anggukan kepala.Susan dan Rebecca semakin tegang, menoleh pada seorang pria

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   65. Kesepakatan

    Ethan mulai mengerjap, membuka mata perlahan. Pria itu berusaha membiasakan diri dengan cahaya yang menyilaukannya. Ia meringis kesakitan, merasakan kepalanya sangat sakit.“Di mana aku sekarang?” Ethan memaksakan diri untuk duduk, mengamati keadaan sekeliling. “Aku berada di rumah sakit?”Ethan termenung saat mengingat kejadian semalam. Ia berlari dari kejaran para berandal. Saat menyeberang, sebuah mobil mendadak muncul dan menabraknya sehingga ia terlempar dan tidak sadarkan diri di jalan.“Dasar brengsek! Badanku terasa sangat sakit.” Ethan memijat kening beberapa kali, menggelengkan kepala. Ia menoleh ke arah pintu saat seseorang memasuki ruangan. “Siapa kau?”“Aku kira kau akan tertidur selamanya, sialan! Aku adalah orang yang sudah menabrakmu,” ujar slah satu anggota pasukan yang dikerahkan Daniel, Donald, dan Dennis.“Dasar bajingan!” teriak Ethan tiba-tiba, “apa kau tidak bisa menyetir mobil dengan baik, hah? Kau membuatku menderita. Kau harus bertanggung jawab dan memberikan

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   64. Pemeriksaan

    Rebecca seketika terdiam, menjatuhkan tubuh di sofa. Ia meremas bantal dan gaun, menyumpahi Caroline saat melihat deretan foto yang wanita itu kirimkan padanya. Dadanya amat sesak karena amarah.“Jika tahu kejadiannya seperti ini, akulah yang sebaiknya dijual pada si rentenir tua itu. Aku benar-benar iri pada Caroline. Dia membeli sebuah toko mewah seharga seratus juta dolar secara tunai dan sekarang dia tinggal di sebuah rumah megah dengan barang-barang mewah.”Rebecca melempar bantal saking kesal dengan kenyataan yang terjadi. Wanita itu menarik-narik rambut, bergegas mendekati jendela. Sialnya, ia justru disambut dengan petir menggelegar.“Ah!” Rebecca sontak berteriak saat petir menyambar sebuah pohon. Ia berjongkok sambil menutup kedua telinganya.Susan mendengkus kesal, menatap Rebecca sekilas. Wanita itu berjalan mondar-mandir, berharap sebuah rencana muncul. Foto-foto yang ia lihat di ponsel Rebecca tadi membuatnya semakin jengkel.“Terkutuklah kau, Caroline!” pekik Rebecca.“

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   63. Berita Baru

    Serombongan mobil mewah tiba di depan kediaman lama Eric dan Caroline. Sekitar seratus orang berpakaian hitam seketika keluar dari kendaraan, bergegas memasuki halaman dan rumah. Mereka seperti semut yang mengerumuni sesuatu. Selepas lima belas menit berlalu, mereka kembali berkumpul di halaman.“Tuan Eric dan orang-orangnya kemungkinan sudah meninggalkan rumah ini sejak kemarin. Kita akan pergi ke lokasi selanjutnya,” ujar pemimpin rombongan.Orang-orang itu memasuki mobil kembali, meninggalkan kediaman mewah di tengah hutan itu. Dalam waktu cukup singkat, mereka sudah menjauh dari kediaman.Tidak lama setelahnya, seorang pria muncul dari balik pohon, mengamati rumah dengan teropong. “Siapa orang-orang itu? Mereka datang dengan puluhan mobil mewah yang aku aksir harganya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan dollar.”Steve melompat turun. “Aku beruntung karena orang-orang itu tidak menyadari keberadaanku. Selain kaya, mereka juga terlihat berbahaya.”Steve mengawasi keadaan sekeli

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   62. Keadaan

    Caroline bangun dengan keadaan segar bugar. Ia terkejut ketika melihat keadaan kamar mandi yang begitu mewah, ditambah ruangan khusus di mana beragam pakaian dan aksesoris yang tersusun sangat rapi di lemari-lemari kaca. “Apakah semua ini milikku, Layla?”“Tentu saja, Nona. Tuan Eric menyediakan semuanya untuk Anda,” jawab Layla.Caroline mengamati keadaan sekeliling, memandang dengan takjub. Mulutnya terbuka dan matanya memercik kekaguman yang luar biasa ketika ia mengelilingi satu per satu rak. “Astaga, ini seperti yang aku lihat di film-film dan video orang-orang kelas atas.”Caroline menatap pantulan dirinya di kaca, menampar pipi beberapa kali. “Ini semua bukanlah mimpi. Astaga, kenapa aku baru menyadari hal ini.”Caroline tiba-tiba tersenyum. “Aku tahu harus berbuat apa sekarang.”“Layla, panggilkan beberapa pengawal wanita untuk membantuku memilih pakaian dan aksesoris yang cocok untukku. Aku ingin mengejutkan Eric.”“Aku mengerti, Nona.” Layla segera menghubungi bawahannya.Em

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   61. Rumah Baru 2

    “Rumah baruku?” Caroline terkejut ketika mengamati halaman yang sangat luas. Sejauh mata memandang, ia hanya melihat taman-taman bunga, air mancur, lampu, jalan setapak yang semuanya tersusun dan tertata dengan sangat rapi.Caroline memijat kepalanya berkali-kali. “Astaga, apa yang sudah terjadi?”“Tuan Eric memerintahkan kami semua untuk membawa Anda ke rumah ini, Nona. Keluarga Stormind kemungkinan akan mencelakai Anda lagi setelah kejadian di kolam renang. Tuan Eric tidak ingin Anda berada dalam bahaya,” terang Layla.“Bagaimana keadaan Eric? Aku harus bertemu dengannya sekarang.” Caroline duduk di sofa, memejamkan mata ketika mengingat kejadian di kolam renang. Sekujur tubuhnya bergetar sangat hebat. Peristiwa itu benar-benar membuatnya syok.“Tuan Eric sangat sibuk sekarang, Nona. Dia tidak ingin diganggu oleh siapa pun. Anda sebaiknya beristirahat. Anda akan bertemu dengan Tuan Eric besok.”Caroline tiba-tiba berdiri ketika mengingat sesuatu. “Bagaimana dengan ayahku? Apakah dia

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   60. Rumah

    Malam yang panjang akhirnya berganti pagi. Embun tampak di permukaan rumput dan dedaunan. Udara terasa lebih dingin dibandingkan sebelumnya.Eric tengah berada di dekat jendela, menatap awan yang bergerak pelan. Ketika memejamkan mata, ingatannya seketika kembali pada kejadian semalma. Amarahnya masih belum reda meski waktu berlalu.Eric mengepalkan tangan erat-erat, tersneyum tipis. “Aku tidak akan lagi mengasihani mereka, apalagi sampai mengakui mereka sebagai keluargaku lagi. Merekalah yang meminta hal itu dariku. Aku akan menghancurkan kalian semua.”Eric menoleh pada Caroline yang belum tidak sadarkan diri sejak semalam. Suhu tubuh wanita itu sangat panas, dan ia beberapa kali mengingau memanggil nama ayahnya.Seorang dokter dan seorang perawat memasuki ruangan, membungkuk pada Eric sesaat, memeriksa Caroline. Tidak lama setelahnya, terdengar hujan mengguyur dengan deras.Suara hujan terdengar mengisi keheningan setelah kepergian dokter dan suster selama beberapa menit ke depan.

  • Terjerat Pesona Pewaris Rahasia   59. Amarah

    Eric dan seluruh pasukannya segera meninggalkan kediaman utama keluarga Stormind. Rombongan mobil melesat sangat cepat.Eric mengamati keadaan Caroline yang tampak pucat pasi. Peristiwa tadi benar-benar bercokol kuat dalam benaknya. “Aku seharusnya tidak terkejut ketika mereka melakukan tindakan busuk itu. Mereka bahkan pernah melakukan tindakan yang lebih busuk dibandingkan sekadar mendorong seseorang ke kolam renang dan nyaris membiarkan orang itu mati.”Kilatan amarah terlihat di pancaran mata Eric. Pria itu mengepalkan tangan erat-erat.“Aku akan memulai perang dengan kalian. Aku tidak akan memberikan belas kasih lagi mulai sekarang.” Eric tersenyum, terdiam ketika teringat dengan Evan. “Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan membiarkan mereka begitu saja seperti yang kau lakukan selama ini?”Sementara itu, keluarga Stormind masih berada di sekitar lokasi pesta. Mereka masih terkejut dengan keadaan yang terjadi, terutama Daniel.Daniel mengamati kaca yang hancur dan berserakan. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status