Share

Bab 78

Dimas tiba-tiba berkata, "Amel, temanku ingin segera menjual tokonya. Entah kita akan membuka toko atau nggak, bisakah kita pergi dan melihat-lihat akhir pekan ini?"

Setelah tertegun sejenak, Amel tersenyum sambil memberi isyarat oke dan berujar, "Oke!"

Yang jelas mereka juga melihat-lihat saja, tidak ada ruginya. Karena ingin membuka toko, paling tidak Amel bisa mendapat pemahaman lebih dulu.

Amel tidak tahu bahwa dia sedang berjalan selangkah demi selangkah ke jalan yang dibuat oleh Dimas.

Melihat Amel berjalan ke toko dengan langkah ringan, Dimas tidak bisa menahan diri untuk mengangkat alisnya. Senyuman muncul di wajahnya.

Sungguh gadis kecil yang optimis.

Hanya saja ....

Dimas memutar nomor telepon Irfan. Saat telepon diangkat, dia berkata, "Cari cara agar ketua tim inspeksi toko makanan penutup memotong setengah gaji bulanan Amel lagi."

Irfan baru saja bangun tidur. Ketika dia mendengar perintah itu, dia mengira dirinya salah dengar dan berkata, "Hah?"

Apa dia salah dengar? Kenap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status