Share

Bab 77

"Kebetulan sekali? Apakah ada toko yang cocok?"

Amel membeku di tempat dengan jantung yang berdebar kencang. Dia jelas merasa bersemangat setelah mendengar kata-kata Dimas.

'Tentu saja ini bukan kebetulan. Aku memilih toko ini khusus untukmu,' batin Dimas.

Dimas tersenyum diam-diam di dalam hatinya, tapi wajahnya masih menunjukkan ekspresi tenang. Dia berkata, "Sebenarnya ini bukan kebetulan. Dia sudah lama berpikir untuk menjual toko ini, tapi dia belum menemukan pembeli yang cocok. Dia sangat suka membuat kue, tapi pacarnya nggak tinggal di sini. Jadi, dia ingin menjual tokonya, lalu membuka toko di Kota Cipusa. Selain itu, dia sudah membuka toko di Kota Cipusa untuk beberapa waktu, jadi ingin menjual toko yang ada di sini."

Dimas menceritakan kisah itu dengan wajah serius. Dia bahkan menceritakan dengan sangat detail dan jelas hingga Amel sama sekali tidak meragukan keaslian cerita tersebut.

Jika Irfan mendengar apa yang dikatakan bosnya ini, mungkin matanya akan terbelalak lebar.

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status