Share

Bab 85

Jelas sekali bahwa Dimas tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan ini.

Amel pun cemberut. Dalam hati, dia merasa bahwa mungkin Dimas sudah agak kesal. Kalau benar begitu, entah kenapa dia merasa agak sedih.

"Baiklah, aku mandi dulu."

Ketika bangkit untuk naik ke atas, entah karena mabuk atau berbaring terlalu lama, kaki Amel tidak bertenaga, dia pun terjatuh.

"Awas!"

Dimas menangkap Amel dengan cekatan, lalu Amel malah berbalik masuk ke pelukannya.

Amel mendekap di dada Dimas dengan terkejut dan sedikit terengah.

Dimas mengenakan kaus berwarna putih, Amel bisa merasakan kehangatan dari pakaian tersebut.

"Mengagetkanku saja!" gumam Amel. Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan menatap Dimas dengan panik. Saat itu, dia baru menyadari bahwa dirinya sangat dekat dengan Dimas.

Seketika, wajah Amel memerah. Dia langsung melepaskan diri dari Dimas.

Namun, tangan Dimas yang memegang pinggang Amel malah menjadi semakin erat.

Amel tidak tahu apa yang sedang terjadi, dia hanya merasa wajahnya san
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status