Share

Bab 86

"Nanti aku akan menyuruhnya untuk meneleponmu kembali begitu dia keluar, ya?"

"Ya, tentu saja."

Irfan langsung mematikan teleponnya, dia panik sampai berkeringat dingin.

Setelah telepon dimatikan, Dimas keluar dengan mengenakan jubah mandi dengan rambut yang masih agak basah. Tubuhnya yang tinggi dengan sedikit hawa panas membuatnya tampak sangat santai.

Dimas selalu tidur malam, sedangkan Amel sangat suka tidur. Jadi, biasanya Amel sudah tertidur lelap ketika Dimas selesai mandi.

Mungkin seperti inilah tampak orang tampan setelah mandi.

Amel melihat Dimas dengan agak terpesona.

"Siapa yang menelepon?"

Dimas sangat senang melihat Amel menatapnya seperti itu, sebelum terkejut begitu melihat ponsel yang berada di tangan Amel.

Ponsel itu adalah ponselnya.

Amel agak panik karena memang tidak terlalu baik untuk menerima panggilan orang lain, jadi dia pun meminta maaf, "Oh, itu, Pak Irfan meneleponmu, tadi kamu nggak dengar waktu aku panggil, tapi aku takut dia ada urusan mendesak, jadi aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status