Share

Bab 405

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-25 18:00:00
"Ketika aku mau bayar, dia bersikeras nggak mau dibayar. Katanya dia ingin berterima kasih atas kebaikan Kak Dimas. Kupikir, kalau dia nggak mau dibayar, bosnya pasti akan memotong gajinya karena dia hanya seorang pelayan biasa. Itu sebabnya aku juga bersikeras. Akhirnya, dia membiarkanku membayar sebesar 400 ribu saja," jelas Andi secara singkat mengenai apa yang baru saja terjadi.

"Ternyata begitu. Pantas saja kamu lama sekali membayarnya."

Ketika mereka berdiri dan bersiap untuk pergi, Nana berlari-lari kecil menghampiri mereka.

"Kakak-kakak sekalian, jangan lupa datang lagi, ya."

"Hotpot di restoran ini memang enak. Lain kali kami pasti akan datang lagi. Kerja yang bagus," kata Amel sambil memeluk lengan Dimas dengan santai.

Nana melirik tangan Amel sambil berkata, "Baiklah, silakan datang lagi."

Setelah mengantar mereka pergi, senyum di wajah Nana tiba-tiba menghilang. Dia menatap punggung Amel dengan sedikit cemburu. Nana benar-benar tidak menyangka jika Dimas sudah menikah.

Seja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 406

    "Kalau kotor 'kan bisa dibersihkan lagi nanti. Kenapa harus berlebihan seperti itu?" balas Yeri dengan sinis sambil berdiri. Dia juga bersikap tidak sopan dengan langsung membuang semua kulit kacangnya ke lantai.Mendengar suara kulit kacang yang jatuh ke lantai, Amel langsung menggertakkan giginya kuat-kuat sampai rasanya giginya hampir hancur. Saat amarahnya sudah hampir meledak, tiba-tiba saja Dimas menggenggam tangannya."Serahkan saja padaku," kata Dimas dengan lembut.Dimas pergi ke rak penyimpanan untuk mengambil sapu dan pengki. Kemudian, dia menyapu sampah-sampah yang ada di lantai dengan tekun."Lihatlah, betapa rajinnya Dimas. Amel, kamu harus belajar darinya," sindir Erna dengan tidak tahu malu.Kemudian, Dimas membuang semua sampah yang sudah disapunya ke atas kepala mereka. Begitu Erna selesai bicara, dia sudah kembali berteriak."Apa yang kamu lakukan? Apa kamu sudah gila?" teriak Erna dengan keras. Suaranya menggema di seluruh vila."Aku nggak gila. Aku hanya membuang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 407

    Segera setelah itu, Amel kembali membersihkan bagian dalam dan luar rumahnya. Bahkan, seprai dan selimut yang digunakan Erna dan yang lainnya untuk tidur juga dicuci dan disterilkan oleh Amel. Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, Amel baru kembali ke kamarnya untuk beristirahat."Sayang, terima kasih banyak untuk hari ini. Kalau bukan karena kamu, aku nggak tahu berapa lama lagi mereka akan tinggal di rumah kita." Amel bersandar di kepala tempat tidur dengan perasaan senang dan mengacungkan jempol pada Dimas."Kalau begitu, kamu bisa memberiku hadiah untuk hari ini, Sayang." Dimas menaikkan alisnya ke arah Amel dengan gaya yang berbeda.Amel menarik kembali senyumnya dan melirik Dimas. "Cepatlah mandi dan tidur."Setelah berkata seperti itu, Amel langsung tidur tengkurap. Dimas pun mengerucutkan bibirnya. Dia buru-buru mandi dan kembali ke tempat tidur. Kemudian, Dimas memeluk Amel dari belakang dan ingin 'bertukar perasaan' dengan Amel. Namun, tiba-tiba Dimas menyadari jika Amel

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 408

    Keesokan harinya, Amel terbangun dan merasa ragu-ragu untuk menghubungi Andi."Kak, kenapa meneleponku sepagi ini?" Suara Andi terdengar seperti belum bangun tidur."Andi, apa kamu punya banyak uang?" tanya Amel dengan malu."Kak, saat ini aku ada 120 juta. Uang itu kutabung selama aku bekerja setelah lulus. Kenapa? Apa Kakak butuh uang?" tanya Andi sambil mengucek-ucek matanya yang masih mengantuk."Bukan aku yang butuh uang, tapi keluarga Lidya. Investasi Paman Kelvin gagal. Sekarang, dia punya banyak utang luar negeri." Setelah Andi mendengar berita tersebut dari Amel, rasa kantuknya hilang seketika. Dia langsung duduk di tempat tidur."Aku mengerti, Kak. Aku langsung telepon Kak Lidya saja nanti." Setelah berkata seperti itu, Andi pun buru-buru menutup teleponnya.Saat mengetahui keluarga Lidya tengah menghadapi masalah, Andi seakan-akan lupa jika hubungannya dengan Lidya tengah memburuk. Tanpa ragu-ragu lagi, dia langsung mentransfer semua tabungannya kepada Lidya."Kamu di mana?

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 409

    "Aku nggak peduli. Selama aku bisa bersamamu, semua itu nggak masalah bagiku," kata Andi dengan tulus. Dibandingkan dengan uang, Lidya lebih penting."Andi ...." Lidya bersandar di pelukan Andi sambil menangis sesenggukan. Seperti kata pepatah, rintangan membuktikan semuanya. Tampaknya Andi benar-benar tulus padanya.Sementara itu, Kelvin tampak seakan menua dalam semalam. Dia duduk di kamar tidur dengan cemas, merokok satu demi satu hingga keesokan paginya.Tiba-tiba, teleponnya berdering. Dia mengira itu adalah panggilan dari penagih utang. Dia pun mengangkat telepon, lalu ingin menutup teleponnya. Namun, dia menyadari bahwa itu adalah panggilan dari asistennya.Dia akhirnya menjawab telepon, lalu mendengar, "Kabar baik, Pak Kelvin, perusahaan kita bisa selamat!"Ketika Kelvin mendengar suara gembira asistennya di telepon, dia tertegun sejenak. Kemudian, dia bertanya seolah tidak bisa memercayai telinganya, "Apa katamu?""Pak Kelvin, aku bilang perusahaan kita bisa diselamatkan. Asis

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 410

    "Kamu urus sendiri investasi kali ini. Pastikan saja perusahaan Kelvin nggak bangkrut," kata Dimas dengan santai. Selama bisa diselesaikan dengan uang, itu bukan masalah untuknya."Pak Dimas, aku sudah membuat perkiraan awal. Perusahaannya memiliki utang sekitar 7,4 miliar. Kalau mau perusahaannya beroperasi dengan normal, dia perlu setidaknya 8 miliar." Irfan memberi tahu Dimas tentang hasil penyelidikannya."Kalau begitu, kita investasikan 8 miliar. Karena masalah ini sudah aku serahkan kepadamu, kamu yang akan bertanggung jawab untuk itu," kata Dimas sebelum menutup telepon dengan cepat.Irfan menyimpan ponselnya, mengambil dokumen, lalu keluar dari mobil. Di luar, Kelvin sudah berdiri di depan pintu perusahaan sambil menatap pintu dengan penuh harap.Ketika melihat Irfan berjalan sambil membawa dokumen, Kelvin langsung menyapanya dengan gembira, "Halo, apakah kamu Pak Irfan?"Irfan mengangguk sembari berujar, "Ya, aku Irfan. Direktur kami terlalu sibuk dengan pekerjaannya, jadi dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 411

    "Aku mengerti."Belum sampai waktu untuk makan siang, tapi Andi dan Lidya sudah datang bersama."Bukankah aku meminta kalian berdua datang setelah makan siang? Kenapa kalian datang secepat ini?""Kami ingin makan bersamamu, jadi kami membawa makanan ke sini," jawab Lidya sambil menunjukkan barang-barang di tangannya."Lidya, ada 240 juta di dalam ATM yang aku dan Dimas simpan. Kami awalnya berencana menggunakannya untuk membuka cabang, tapi sekarang kamu lebih membutuhkannya daripada aku. Kamu bisa menggunakannya terlebih dahulu," kata Amel sambil menyodorkan ATM-nya ke tangan Lidya dengan murah hati.Lidya menolak dengan tegas, "Nggak bisa, aku nggak bisa menerima uang darimu. Kamu juga tahu kalau keluargaku sudah memiliki utang begitu banyak di luar. Aku pasti nggak akan bisa mengembalikannya padamu dalam waktu dekat. Aku nggak bisa menghambatmu membuka toko.""Sudahlah, jangan sungkan denganku. Terima saja uangnya."Lidya merasa sangat tersentuh hingga dia hampir menitikkan air mata

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 412

    "Nggak perlu, kita bukan orang asing. Aku pikir Dimas pasti hanya melakukan apa yang bisa dia lakukan. Nggak perlu terlalu sungkan.""Dimas sudah sangat membantu, kami harus mengundangnya makan. Aku sudah memesan tempat di restoran, akan aku krimkan detailnya padamu nanti. Kamu bisa memberi tahu Amel dan Dimas." Kelvin bersikeras untuk mengundang mereka makan dengan senang hati, jadi Lili tidak punya pilihan selain menyetujuinya.Saat baru tiba di rumah, Lidya langsung mendengar kabar baik ini. Keningnya yang sudah berkerut selama dua hari akhirnya mengendur! Setelah pengalaman ini, Lidya tidak akan pernah berani mengeluarkan uang secara berlebihan lagi. Meski kali ini mereka berhasil selamat, mereka mungkin tidak akan seberuntung itu di masa depan.Senja pun tiba dan lampu-lampu kota mulai menyala.Untuk merayakan kebangkitan kembali pasca bencana, Kelvin secara khusus memesan hotel bintang lima terbesar di Kota Nataya.Di dalam ruang VIP, mereka bercengkerama dengan penuh tawa. Tak l

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 413

    Ketika hampir sampai di rumah, ponsel Dimas tiba-tiba berdering. Dia melihat nomor asing di layar, ragu-ragu apakah mau menjawabnya atau tidak."Kenapa kamu nggak menjawabnya?""Ini dari nomor yang nggak dikenal. Bisa jadi ini adalah panggilan yang nggak penting.""Mungkin itu telepon dari seorang pekerja di lokasi konstruksimu. Kenapa kamu nggak menjawabnya saja? Jangan sampai kamu melewatkan hal penting."Dimas pun menjawab panggilan itu dengan patuh. Begitu dia menjawab telepon, suara manis seorang wanita datang dari ujung lain telepon."Halo, Kak, ini aku Nana!"Dimas mengerutkan kening dengan bingung, lalu berkata "Ternyata kamu. Bagaimana kamu bisa tahu nomor teleponku? Ada urusan apa kamu menghubungiku?"Dimas tampak sedikit tidak senang dengan sikap lancang Nana."Kak Dimas, aku ingin mentraktirmu makan berdua sebagai rasa terima kasihku. Terakhir kali saat kalian datang untuk makan hotpot, aku nggak bisa mentraktir kalian. Aku jadi merasa nggak enak." Suara Nana terdengar sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27

Bab terbaru

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 541

    Lidya sudah terbiasa bebas dan tidak ingin terlalu cepat terikat oleh pernikahan."Baiklah, kita berdua nggak perlu terburu-buru. Orang tuamu dan orang tuaku mungkin sudah nggak sabar untuk menyuruh kita menikah karena ingin segera punya cucu," kata Andi dengan nada bercanda."Kalau Amel nggak menceraikan Dimas, dia mungkin harus mengikuti Dimas kembali ke Kota Ambara. Akan sulit untuk bertemu dengannya lagi di masa depan," sahut Lidya dengan sedih ketika memikirkan hal ini.Andi memeluk bahu Lidya dengan hangat sambil berkata, "Nggak apa-apa. Kalau kamu merindukan kakakku, kita bisa mengunjunginya kapan saja. Lagi pula, sekarang masih ada aku yang menemanimu, 'kan?"Lidya menghela napas, lalu menjawab, "Bagaimana kamu bisa dibandingkan dengan kakakmu."Di sisi lain, Dimas mengambil sup penghilang rasa mabuk yang sudah dimasak, lalu dengan hati-hati menyuapkannya kepada Amel. Setelah sibuk selama setengah malam, dia baru tertidur di samping Amel dengan mengantuk.Sinar matahari pagi me

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 540

    Pada saat ini, Amel sudah tersungkur di atas meja, sementara Lidya terbelalak saat melihat Dimas melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah ke arah mereka. Lidya pun mengguncang bahu Amel dengan lembut sambil berkata, "Amel, Dimas ada di sini.""Dimas? Dia itu penipu besar. Aku nggak akan pernah peduli lagi padanya," ucap Amel dengan tidak jelas sambil memeluk botol bir.Dimas mengerutkan kening saat mendengar kata-kata Amel. Melihat Amel dalam keadaan mabuk seperti itu, Dimas merasakan sakit di dalam hatinya."Amel, aku akan mengantarmu pulang," kata Dimas dengan lembut. Amel memaksakan diri untuk mengangkat kepalanya, lalu menatap Dimas yang ada di depannya. Dimas tampak tersenyum kepadanya."Aku nggak akan pulang." Amel menegaskan setiap kata yang diucapkannya. Dia masih marah karena Dimas sudah menipunya."Ka ... kalau begitu, aku serahkan Amel kepadamu. Aku pergi dulu." Melihat suasananya tidak terlalu bagus, Lidya pun bersiap untuk menyelinap pergi. Identitas Dimas sebagai dir

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 539

    Amel ragu-ragu untuk beberapa saat, sebelumnya akhirnya perlahan-lahan berkata, "Sejujurnya, aku benar-benar nggak rela berpisah dari Dimas. Sejak kami menikah sampai sekarang, dia selalu memperlakukanku dengan sangat baik. Dimas adalah contoh sempurna dari suami yang baik."Semalam saat berbaring di tempat tidur, yang terlintas di benak Amel hanyalah kebaikan Dimas kepada dirinya. Amel pun menjadi tidak begitu marah lagi."Hatiku masih sangat kacau sekarang." Amel menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal."Jangan khawatir. Semua pasti akan ada jalan keluarnya," bujuk Lidya sambil menepuk bahu Amel dengan lembut."Bagaimana kalau kita minum bersama malam ini, untuk menenangkan suasana hati?" usul Lidya saat melihat Amel tampak bingung dan gelisah.Sebelumnya, Amel pasti akan menolaknya. Namun, sekarang Amel langsung menyetujuinya tanpa ragu. "Oke."Dimas menghabiskan sepanjang pagi di rumah sakit. Kondisi Nenek Salma juga sudah stabil. "Ayah, Ibu, Nenek, masih ada beberapa hal yang harus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 538

    "Tentu saja, Kak Amel. Aku benar-benar ingin terus bekerja di sini," kata Clara dengan tegas. Dia sudah memantapkan hati untuk tetap bekerja pada Amel."Oke." Raut wajah Amel langsung menunjukkan perasaan lega.Dimas memesan penerbangan paling awal dan bergegas pulang malam itu juga. Sesampainya di rumah sakit, Salma sudah beristirahat di bangsal."Ayah, Ibu, aku datang.""Akhirnya kamu datang juga. Nenekmu terus menyebut-nyebut namamu sepanjang malam tadi," tegur Bela.Dimas berjalan menghampiri ranjang Salma dengan perasaan bersalah. Tiba-tiba saja Dimas menyadari jika neneknya benar-benar sudah sangat tua. Entah sejak kapan, rambut neneknya sudah memutih semua.Untuk sementara waktu ini, Dimas tidak memenuhi kewajibannya sebagai cucu. Dimas juga gagal membina hubungan asmaranya. Tiba-tiba saja, Dimas merasa agak sedih dan kecewa karenanya.Salma perlahan-lahan membuka matanya. Melihat Dimas, raut wajahnya tampak agak emosional."Aku sudah pulang, Nek." Dimas menggenggam erat tangan

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 537

    Amel memandangi punggung kepergian Dimas. Dia merasa agak kehilangan di dalam hati. Namun, melihat Dimas yang tampak begitu cemas, Amel merasa pasti ada suatu masalah yang sangat penting.Lantaran suasana hatinya sedang buruk, Amel tidak punya keinginan untuk mengurus toko makanan penutup miliknya. Dia memutuskan untuk sementara waktu membiarkan Clara membantunya mengawasi toko. Keesokan harinya, Amel bangun pagi-pagi sekali, lalu pergi ke toko untuk memberi penjelasan pada Clara."Tenang saja, Pak Irfan. Aku pasti akan membantu Bu Amel menjaga toko dengan baik. Aku yakin Pak Dimas dan Bu Amel pasti akan baikan nanti."Begitu memasuki pintu, Amel mendengar suara Clara. Amel pun mengerutkan kening. Dia bertanya-tanya kenapa Clara berkata seperti itu.Memikirkan kembali sikap Clara terhadap Dimas dan fakta bahwa Clara yang merupakan seorang ahli pembuat makanan penutup top, tapi bersedia merendahkan diri untuk bekerja di toko makanan penutup kecil miliknya ini, Amel pun sepertinya sudah

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 536

    Amel sangat sadar diri dan tahu bahwa dia tidak layak untuk pria di depannya ini. Mungkin sekarang Dimas memiliki perasaan padanya, tetapi jika kesenjangan antara keduanya mulai ditemukan di masa depan, kemungkinan besar cinta mereka akan perlahan-lahan kandas.Dimas cukup baik, orang-orang di sekitar Dimas juga sangat baik. Amel hanya seorang wanita biasa, benar-benar tidak bisa berjalan berdampingan dengan pria itu.Saat mendengar kata cerai, Dimas langsung terbelalak kaget, lalu berkata, "Aku nggak bisa. Amel, jangan cerai, ya? Nggak peduli siapa aku, cintaku padamu nggak akan pernah berubah."Dimas menjelaskan dengan tegas kepada Amel alasan kenapa dia menyembunyikan identitasnya, tetapi Amel tampaknya tetap bertekad untuk menceraikannya."Dimas, beri aku waktu untuk menenangkan diri dulu," jawab Amel, lalu menutup pintunya lagi.Lili menepuk bahu Dimas sambil berkata, "Beri dia waktu. Bagaimanapun, ini bukan masalah sepele. Dia perlu waktu untuk menerimanya."Dimas mengangguk frus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 535

    "Kami nggak bisa menerima permintaan maaf dari seorang direktur," sahut Gibran dengan kesal.Dimas mengerutkan keningnya dan kembali menjelaskan "Ayah, Ibu, aku benar-benar nggak bermaksud menyembunyikan identitasku.""Kalau begitu, beri tahu aku kenapa kamu menyembunyikan identitasmu?" sahut Lili dengan nada dingin.Saat menghadapi Dimas, Lili masih mengalah dan ingin memberi Dimas kesempatan untuk menjelaskan. Bagaimanapun, dia masih bisa memercayai karakter Dimas.Mereka juga dapat melihat bahwa Dimas tidak memperlakukan putri mereka hanya untuk bermain-main saja."Orang yang bertanggung jawab atas cabang Grup Angkasa adalah kerabat jauh Keluarga Cahyadi. Ketika aku meninjau dana pada akhir tahun lalu, aku menemukan ada celah keuangan yang besar. Aku menyelidikinya secara pribadi dan menemukan kalau dia telah menggelapkan dana publik. Dia sering mengabaikan tugasnya dan membeli properti dalam jumlah besar. Tapi karena kurangnya bukti, aku dan asistenku menyembunyikan identitas kami

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 534

    Sebagai seorang profesor, Gibran tidak pernah memperhatikan ketenaran dan kekayaan selama bertahun-tahun. Meskipun identitas asli Dimas adalah direktur Grup Angkasa, menurutnya juga tidak ada yang istimewa dengan itu."Kenapa Dimas menyembunyikan identitasnya? Mungkinkah dia sengaja melakukannya pada kita karena takut kita menginginkan uangnya?" sahut Lili dengan nada kecewa.Lili selalu merasa bahwa Dimas lumayan baik. Dia bahkan menganggap Dimas seperti putranya sendiri."Amel, karena kamu sudah memikirkannya dan memutuskan untuk menceraikannya, Ayah akan mendukung keputusanmu. Keluarga Santoso nggak peduli apakah dia direktur atau bukan," ucap Gibran. Pria itu adalah orang pertama yang mengungkapkan sikapnya."Ibu juga mendukungmu. Hal yang paling penting bagi pasangan untuk hidup bersama adalah kejujuran. Dia bahkan nggak bisa melakukan integritas paling dasar. Meskipun Keluarga Cahyadi kaya, Amel juga nggak bisa menikmatinya. Jadi, lebih baik lupakan saja," ujar Lili dengan nada k

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 533

    "Aku ingin menceraikannya. Dia adalah seorang direktur Grup Angkasa, sementara aku cuma gadis biasa. Kami nggak berasal dari dunia yang sama dan nggak akan mendapatkan hasil apa pun di masa depan," tukas Amel. Ketika mengatakan itu, Amel merasa sakit yang menyesakkan datang dari hatinya.Ketika mendengar itu, Lidya langsung mengerutkan dahinya. Dia bisa melihat betapa Amel sangat mencintai Dimas."Huh ...." Lidya menghela napas panjang."Aku nggak pernah mengira bahwa hal dramatis yang ditampilkan di TV akan terjadi padaku," ujar Amel. Dia merasa sangat kecewa dengan Dimas ketika mengingat kembali berapa banyak kebohongan yang sudah dibuat pria ini untuk menipunya sejak mereka menikah."Ya, ini sudah keterlaluan. Kupikir hal semacam ini hanya ada di TV, tapi nggak disangka hal ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata," sahut Lidya dengan emosi.Setelah suasana hati Amel sedikit stabil, Lidya mengantarnya pulang ke rumah Keluarga Santoso.Saat ini, Mirna sedang berbicara dengan Lili,

DMCA.com Protection Status