Share

Bab 390

Erna mengedarkan pandangannya dengan mata berbinar.

"Rumah ini memang bagus." Ilyas juga sangat menyukai rumah ini. Mereka tidak pernah tinggal di rumah sebesar ini saat tinggal di desa.

"Paman dan Bibi, silakan duduk dulu di sofa. Aku akan membuatkan teh hangat untuk kalian." Amel berdiri, lalu pergi ke dapur. Tak lama kemudian, dia kembali sambil membawa satu teko teh panas.

Amel mengeluarkan gelas untuk mereka bertiga, lalu menuangkan teh ke gelas masing-masing.

"Paman, Bibi, kami pindah kemari dengan agak tergesa-gesa. Jadi, hanya ada satu tempat tidur di rumah ini. Malam ini, kalian berdua bisa tidur di kamarku dan Dimas. Tapi, harus menyusahkan Kak Yeri, karena dia hanya bisa tidur di lantai." Amel menjelaskan situasinya terlebih dahulu kepada mereka agar mereka tidak merasa kecewa karena Yeri tidur di lantai.

"Nggak apa-apa, nggak apa-apa. Tidur di lantai juga nggak masalah," kata Yeri dengan bijak.

"Amel, rumah ini sangat besar. Apa kalian nggak merasa hampa hanya tinggal berdu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status