Share

Bab 394

Ketika Ilyas melihat hal ini, dia mulai berusaha mendamaikan suasana. Dia berencana menyuruh putrinya untuk meminta maaf, lalu membiarkan masalah ini berlalu.

"Paman, ini bukan masalah meminta maaf atau nggak. Ketika kalian datang ke sini, aku sudah bilang kalau rumah yang kami sewa ini adalah milik temannya Dimas. Kalau temannya Dimas pulang nanti, bagaimana kami bisa menjelaskan tentang barang-barangnya yang hilang? Bagaimana kami menjelaskan pada orang itu?" Emosi Amel yang telah lama tertahan meledak pada saat ini.

"Apa kamu benar-benar berencana membuat kami membayar kompensasi? Heh, kamu benar-benar nggak tahu terima kasih. Setelah menjunjung ilmu tinggi-tinggi, kamu malah berubah jadi nggak tahu terima kasih," kutuk Erna sambil menunjuk ke arah Amel dengan emosi.

Wajah Dimas tiba-tiba menjadi muram, lalu dia berkata, "Kenapa kamu mengatai Amel seperti itu? Apa kalian nggak tahu tata krama? Kalian sudah dewasa, tapi masih saja nggak tahu malu. Kalau bukan karena kalian adalah ker
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status