Share

Bab 377

Entah kenapa, Dimas ingin tertawa saat melihat semua ini. Membunuh Andi sepertinya jauh lebih baik daripada menyuruhnya menjadi pengiring pengantin.

"Omong-omong, kenapa kalian berdua putus?" Dimas menarik bangku untuk duduk, lalu mulai bergosip.

"Semua itu karena dia punya ide aneh. Dia mau berpura-pura pacaran dengan pasangan kencan butanya untuk menutupi hubungan kami. Bagaimana mungkin aku, seorang pria dewasa, menyetujui hal seperti itu? Jadi, aku putus dengannya karena kesal. Kak Dimas, tapi sekarang aku merasa sangat menyesal!" kata Andi dengan sangat menyesal.

"Ternyata begitu. Daripada minum di sini sampai mabuk, kamu lebih baik menemui Lidya untuk membicarakan masalah ini." Dimas berpikir sejenak sebelum memberikan solusi dengan serius.

Namun, Andi menggelengkan kepala sambil berkata dengan keras kepala, "Nggak, sekarang dia benar-benar pacaran dengan pria itu. Mereka bahkan sudah mencapai tahap membicarakan tentang pernikahan. Apa gunanya aku menemuinya lagi?"

Dimas duduk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status