Share

Bab 384

Sekitar lima menit kemudian, Amel akhirnya melihat keluarga pamannya itu.

"Paman, Bibi!" panggil Amel. Dia menyembunyikan ketidakpuasannya dengan baik dan melambai kepada mereka dengan antusias.

"Amel!" sahut Erna yang juga menanggapi dengan senang. Mereka bertiga berjalan mendekati Amel.

"Paman, Bibi, kalian pasti sudah kelelahan selama perjalanan," kata Amel dengan sopan seraya mengambil barang-barang dari tangan mereka.

"Nggak apa-apa, nggak terlalu capek. Amel, ini pasti Dimas, ya?" tanya Ilyas Santoso sambil menatap Dimas.

"Halo, Paman Ilyas dan Bibi Erna. Perkenalkan aku Dimas, suaminya Amel," sapa Dimas dengan sopan.

"Anak ini dilihat sekilas sepertinya cukup baik dan jujur," sambung Erna sambil menatap Dimas dengan mata cerah. Wanita itu tampak sangat menyukai Dimas, tetapi sayang sekali Dimas bukan menantunya.

"Amel, kamu sangat beruntung," sahut sepupu Amel yang bernama Yeri Santoso dengan nada yang aneh. Begitu mendengar perkataan Yeri, Amel tiba-tiba mendapat firasat buruk.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status